Beranda / CEO / Kekasih Rahasia Sang CEO / Bab 77 Gaun Istimewa

Share

Bab 77 Gaun Istimewa

Penulis: Zia Ivy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-14 23:33:27

Tepat jam delapan malam, Anna bersiap-siap untuk menghadiri pesta perjamuan di perusahaannya. Dia terlihat sangat bingung saat memilih pakaian apa yang akan di kenakan.

Bu Ratih yang tak sengaja berjalan di depan pintu kamar putrinya, membuat wanita paruh baya itu pun sedikit penasaran. Dengan cepatnya masuk ke dalam kamar dan melontarkan beberapa pertanyaan pada Anna.

"Putri ibu kenapa? kelihatannya sangat bingung?" Bu Ratih bertanya sembari mendaratkan tangan di bahu Anna. Anna terbuyar dari lamunannya saat baru menyadari jika tiba-tiba saja sang ibu ada di belakang.

"Ibu, Anna pikir tadi siapa sampai kaget, malam ini ada pesta penting di perusahaan. Tadinya Anna tidak mau ikut tapi mengingat Anna sebagai sekretaris rasanya tidak mungkin jika tidak hadir di acara penting ini," jawab Anna yang terlihat bimbang.

Mendengar keluhan putrinya, Bu Ratih pun memberikan beberapa saran pada putri semata wayangnya.

"Tentu saja kamu harus hadir nak, apa lagi tuan Daren sudah baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 78 Menjadi Pusat Perhatian

    Baru saja Anna menunggu taksi di depan. rumahnya, Tiba-tiba ia terkejut saat melihat Dirga yang menghentikan mobil di depannya. Bu Ratih yang ikut menemani putrinya menunggu membuat wanita paruh baya itu terheran dan memberanikan diri untuk bertanya pada putri kesayangannya. "Anna! kenapa anak muda ini berhenti di depan kita?" tanya Bu Ratih dengan tatapan yang penuh selidik. "Anna juga tidak tahu Bu," jawab Anna dengan apa adanya. Dirga tersenyum lalu dia turun dari mobil dan sengaja menghampiri Anna beserta ibu Ratih. Anna terkejut, karena tidak biasanya tiba-tiba saja Dirga menghampiri? dan membuat di sedikit bingung. "Tu-tuan Dirga, kenapa kamu ada di sini?" tanya Anna. "Aku hanya kebetulan lewat saja Anna, oh iya kamu mau pergi ke pesta kan? bagaimana kalau ikut saja denganku karena kebetulan aku juga mau kesana," ajak Dirga. Dirga juga gak lupa menghampiri Bu Ratih dan seolah meminta ijin. Bu Ratih yang sangat cemas jika Anna pergi sendirian, membuat ia memastikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 79 Hanya Pura-Pura

    Baru saja Daren ingin menghampiri Anna, tapi tiba-tiba saja Renata datang dan sengaja bersikap manja di depan Anna. "Wah, ternyata nonna Anna sudah datang ke sini ya?" tanya Renata dengan nada sindiran. Anna terbuyar dari lamunannya dan berusaha untuk bersikap profesional di depan semua orang. "Iya nona Renata, tentu saja saya datang ke sini karena pekerjaaan, kalau begitu saya ingin mencari beberapa cemilan dulu," Anna sengaja menghindar dari Daren dan Renata karena tidak ingin menjadi penyebab retaknya hubungan bos dan istrinya. Daren menatap nanar Anna dari belakang, entah kenapa dia merasa sangat tidak rela jika harus melihat Dirga yang terus saja mengikuti Anna. "Mas! menurut kamu bagaimana penampilan aku malam ini?" Renata sengaja bertanya karena ingin tahu pendapat dari sang suami. Daren yang seolah tidak mendengar hanya menatap Renata sekilas dan menjawab pertanyaan sang istri dengan singkat. "Lumayan, aku harus menjamu beberapa tamu penting dulu, " Daren sengaja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 80 Obsesi Dirga

    Anna terdiam, saat mendengar usulan Dirga yang membuat dirinya sedikit memiliki jalan keluar agar Daren tidak lagi menekan dirinya agar terus menjadi kekasih gelapnya. "Apakah aku harus menerima tawaran dari Dirga untuk menjadi pacarnya?" batin Anna bertanya-tanya. Melihat Anna yang malah bengong, Dirga menyeringai, berharap jika wanita yang diam-diam dia suka mau memikirkan semua perkataannya. "Bagaimana Anna, aku tahu ka Daren selalu mencoba mendekatimu kan? tapi kamu harus ingat jika dia sudah memiliki istri dan akan menjadi masalah untukmu jika terus dekat dengan Kaka sepupuku," Dirga kembali mengingatkan. Ketika Daren yang sedang bersama beberapa klien dan rival bisnisnya, dia tak sengaja melihat Anna yang malah dekat bersama dengan Dirga. Membuat hatinya semakin emosi dan kesal. Bahkan rasa cemburunya semakin menggebu-gebu. Sebagai seorang istri, Renata sengaja menghampiri Daren lalu memegang lengannya dengan sangat mesra, saat membuat semua para rekannya mulai menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 81 Tidak Ingin Curiga

    Anna yang sudah sangat kesal kini ia berjalan ke toilet, mengingat Hera yang selalu mencoba untuk menggangunya. Membuat ia berusaha untuk menghindar. "Benar-benar keterlaluan Hera selalu saja berusaha untuk menganggu aku, andaikan saja jika bukan demi ibu, aku tidak ingin bertahan di perusahaan," keluh Anna yang terkadang merasa sangat lelah. Baru saja Anna menghidupkan air kran, tiba-tiba saja dia merasa sangat mual sampai pada akhirnya ia merasa sangat mual dan dengan spontan muntah-muntah sampai beberapa kali. "Ya ampun kenapa aku sangat pusing dan lemas sekali," Anna segera mencuci wajah dan menatap gambaran dirinya di depan cermin wastafel membuat ia sejenak merenung dan mematung. Mengingat dirinya yang belum datang bulan. Membuat Anna sedikit cemas dan panik. Mengingat dirinya yang sudah beberapa kali menemani bos-nya untuk tidur, bahkan Anna terlihat sangat cemas dan syok dengan pemikiran yang melintas di kepala. Tapi dia berusaha untuk menepis semua itu. "Tidak mun

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 82 Hamil

    Ketika Anna tengah mempromosikan beberapa hal tentang produksi perusahaan, tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat pusing. Bahkan wajahnya tiba-tiba memucat. Hingga Anna hampir saja terjatuh. Namun beruntung, Dirga segera meraih dan menahan pingangnya. Sampai membuat Daren yang berada di sana sangat terkejut. "Anna! kamu kenapa?" tanya Dirga cemas dan panik. Semua para klien dan beberapa rival Daren ikut panik, saat melihat Anna yang terlihat sangat lemas. Sampai mereka menyarankan agar Anna di bawa ke klinik. Dirga yang sangat cemas dan terlebih lagi saat ibu Anna menitipkan, membuat dia merasa lebih bertanggung jawab akan Anna. Tanpa membuang waktu lagi Dirga segera meminta ijin pada Daren. "Tuan Daren, saya ingin meminta ijin untuk membawa Anna ke klinik terdekat," ucap Dirga pamit. Daren yang masih berdiri mematung hanya menatap tajam dan tidak suka pada Dirga, yang sudah lancang menyentuh Anna di depan matanya. "Sial, berani sekali dia menyentuh Anna," geram Dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 83 Bukan Urusanmu

    Wajah Anna memucat setelah keluar dari ruangan Dokter, Dirga yang kebetulan mengantar dia segera menghampiri dan mencecar beberapa pertanyaan. "Anna! bagaimana kondisi kesehatanmu?" tanya Dirga yang begitu antusias. Anna terdiam, rasanya dia tidak mungkin mengatakan hal pribadi pada rekan kerja yang baru-baru ini dia kenal. Apa lagi tentang kehamilan yang membuat dirinya juga terkejut. "Tuan Dirga terima kasih karena sudah mengantar saya ke sini, tapi aku tidak papa hanya masuk angin dan kelelahan saja," jawab Anna berbohong. Melihat rona wajah Anna yang pucat, membuat Dirga yakin jika Anna sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi dia tidak ingin memaksa Anna untuk jujur. "Sebaiknya aku menyelidikinya sendiri nanti, kalau aku terlalu mendesak, yang ada dia nanti merasa tidak nyaman," Racau Dirga dalam hati. Melihat jam yang sudah larut, Anna memutuskan untuk pulang sesuai permintaan sang ibu, yang rusak ingin membuat khawatir. "Tuan, sepertinya saya tidak bisa lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-22
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 84 Merasa Tersisih

    Daren menatap tajam pada Dirga, saat Dirga mengingatkan tentang status dirinya. Yang membuat Dirga terheran karena bos atau kakak sepupunya terus memaksa Anna untuk pulang bersama. Tentu saja dengan tegas Anna menolak, karena sudah tak ingin lagi mempunyai komunikasi atau hal-hal yang mengarah padanya Dare. "Ayo Anna, aku sudah bilang padamu jangan dekat dengan pria lain, karena aku tidak suka," Bentak Daren Sembari menarik tangan Anna dan memutuskan ini agar tidak menganggu dirinya lagi. Anna berusaha memberi penjelasan ini pada sang bos, tapi Daren tidak mau terima dan memaksa bahkan sampai sedikit memaksa agar mau pergi dengannya. "Tuan, tolong jangan seperti ini, aku sudah lelah dan aku ingin menjalani hari-hari dengan tenang," Anna berusaha menjauh dari sang bos. Tentu saja Daren merasa kesal dengan sedikit kasar, dia menyuruh Anna duduk dengan patuh. Lalu bersiap untuk pergi dari sana, Dirga yang masih mematung saat melihat Anna dan Daren sudah pergi membuat kesal da

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 85 Tolong Lepaskan Aku, tuan.

    Sesampainya di depan rumah Anna, Daren memarkirkan mobil. Lalu menatap tajam pada wanita yang selalu menjadi candunya akhir-akhir ini. "Sudah malam, sekarang masuklah. Aku akan menunggu untuk memastikan kamu masuk ke rumah," perintah Daren dengan nada arogan. Anna menghela nafas panjang, saat mendengar perkataan sang bos. Yang sudah sangat berat untuk dia patuhi. "Baiklah tuan, tapi sebenarnya ada yang ingin aku katakan pada anda, dan aku harap anda tidak akan marah atau tersinggung," kata Anna sedikit meragu. Daren mengerutkan kedua alis tebalnya, lalu menyuruh Anna untuk mengatakan hal apa itu, karena dia juga sedikit penasaran. "Memangnya, apa yang ingin kamu katakan Anna, sudah cukup kamu membuat aku marah dengan pergi ke pesta dengan Dirga," ketus Daren. Anna menarik nafas dalam-dalam, lalu mengeluarkanya pelan. Dengan tubuh gemetar Anna pun mulai to the point mengutarakan permintaan. "Tuan, aku tahu anda sudah membantu biaya pengobatan ibu beberapa bulan yang lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24

Bab terbaru

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 156 Aku Mau Jadi Istrimu

    Daren terlihat sangat gelisah, saat dia masih dalam perjalanan mengejar Anna. bahkan beberapa kali lelaki itu terlihat terus menekan asistennya untuk mempercepat laju kecepatan mobilnya. "Cepat jalannya, apakah kamu tidak bisa menyetir!" bentak Daren dengan nada meninggi dan terlihat sangat gelisah. "Baik tuan, ini sudah sangat cepat," sahut sang asisten. Yang masih fokus melakukan tugasnya. Daren benar-benar terlihat cemas dan panik, berharap Anna tidak pergi sebelum dia datang. Tak hanya bisa menunggu sampai ke tempat tujuan, Daren meraih ponsel miliknya lalu berusaha untuk menghubungi wanita yang sangat dia cintai. Drrrt..drtt Panggilan telepon terus berbunyi, namun nihil tidak ada jawaban dari Anna, walaupun hanya sekedar pesan balasan. Membuat Daren semakin tak sabar dan lebih naik pitam. "Aakkkh, sial kenapa dia tidak mengangkat teleponku jangan bilang Anna benat-benar sudah pergi," Daren meracau dalam hati, perasaannya sama sekali tidak tenang. Lalu menekan kembali

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 155 Jalan Yang Terbaik

    Setelah Renata masih di ruangan UGD, semua orang terlihat sangat cemas dan panik. Setelah melihat insiden yang terjadi tadi. Tapi Nyonya Hanum yang masih belum mengerti dengan semua ucapan pelayan pribadinya. Membuat ia kembali memastikan apa maksud perkataanya tadi. "Bi Laksmi katakan padaku, maksud Bibi tadi apa mengatakan jika Renata adalah putrimu?" Nyonya Hanum menatap penuh selidik. Laksmi tertunduk malu, tapi setelah melihat putrinya yang saat ini sedang terpojok membuat ia tidak bisa lagi menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya. "Nyonya benar, Renata adalah putriku yang sengaja aku bawa untuk nyonya rawat agar hidupnya bahagia, tapi yang aku liat malah sebaliknya," sesal Laksmi. "Astaga Bi, kenapa bibi sangat tega membiarkan Renata di panti asuhan saat itu? sekarang lihatlah Renata malah semakin susah untuk di atur karena obsesinya yang terlalu tinggi," Nyonya Hanum tak habis pikir. Mendengar perkataan mereka, tuan dan nyonya Wijaya segera menghampiri lalu menega

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 154 Karena Dia Putriku

    Daren dan kedua orang tuanya melirik ke arah sumber suara yang berada tepat di samping mereka, ibu Hanum dan bibi Laksmi merasa tak tega ketika melihat Renata yang berlutut memohon di bawah sana. "Nyonya Hanum, kebetulan anda kemari kami ingin membicarakan tentang putrimu yang sudah membuat kami malu dengan skandalnya." Hardik tuan Wijaya memberitahukan dengan nada tinggi. Nyonya Hanum dan bi Laksmi segera menghampiri dan berusaha untuk membantu Renata untuk bangun. "Renata bangunlah kamu nak," bujuk nyonya Hanum. Renata menggelengkan kepala, rasanya dia tidak ingin beranjak sebelum kedua mertuanya memberikan ampun padanya. "Nggak Bu, aku tidak mau, biarkan aku memohon pada mas Daren dan kedua orang tuanya," ucap Renata dalam tangisnya. Daren tersenyum getir, saat melihat dan mendengar kata-kata maaf dari Renata yang begitu enteng, seolah perbuatannya itu adalah hal kecil yang mudah untuk di maafkan. "Tidak! aku tidak sudi memaafkan wanita murahan sepertimu Renata mulai ma

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 153 Wanita Menjijikan

    "Aaakh tidak! kenapa semuanya jadi kacau seperti ini? dan kau tuan Andre! lihat ini semuanya gara-gara kamu," teriak Renata setengah frustasi sembari menjambak rambutnya. "Aku tidak tahu akan seperti ini Renata, jadi tenanglah. Kau bisa menjadi wanita ku untuk selamanya," bujuk Andrew menghampiri. Renata menepis kasar tangan pria itu, tak ingin kehilangan Daren. Ia segera memakai gaunnya kembali, lalu berusaha untuk mengejar dengan langkah yang tertatih-tatih. "Renata! tunggu!" panggil Andrew, yang masih di kerumuni oleh beberapa karyawan yang masih membidik kamera ke arahnya. Renata tidak menggubris panggilan Andrew. Baru saja keluar dari hotel, Kiki yang sudah lama menunggunya dari mobil segera menghampiri dan memanggil Renata. "Nyonya Renata! naiklah!" "Kiki, kau ternyata di sini?" Renata tak membuang waktu lagi, dengan cepat masuk ke dalam mobil dan meminta asistennya untuk mengejar Daren. Dengan patuh, Kiki melakukan sesuai perintah walaupun terpaksa harus mengebut.

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 152 Terciduk

    Nyonya Wijaya benar-benar kecewa, sampai dia terduduk lemas di sofa dengan kepala yang sudah sangat sakit dan pusing. Karena bagaimana bisa menantu yang selalu dia idamkan malah ternyata hanya seorang wanita murahan yang sering bergonta-ganti seorang pria. "Renata! benar-benar kamu mengecewakan keluarga ini," Nyonya Wijaya sangat kesal, dengan berita yang mengegerkan hati ini membuat wajah keluarga Wijaya hilang di depan semua orang. "Tidak! Meskipun pernikahan Daren dan Renata sudah di sepakati oleh mas Wijaya, aku tetap tidak setuju dengan masalah ini," Nyonya Wijaya tak tahan lagi dengan berita yang tersebar. Ia segera menghubungi Daren dan juga suaminya tak lupa juga dengan Renata. Beberapa kali wanita paruh baya itu , terus menghubungi putra dan suaminya untuk membicarakan hal ini. Sementara Kiki asisten dari Renata sangat kaget ketika melihat skandal model yang ada dalam naungannya. "Astaga! gawat, bagaimana foto dan video nyonya Renata dan tuan Andrew bisa tersebar s

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 151 Skandal Yang Tersebar

    Kedua tangan Anna terkepal, netra coklatnya berkaca-kaca saat mendengar perkataan nyonya Wijaya. Yang begitu memandang rendah dirinya. Setelah berpikir dengan waktu yang cukup lama, Anna menarik nafas lalu dengan tegas kembali menolak tawaran uang dari wanita kaya itu. "Nyonya tidak usah repot-repot memberikan saya uang, jika itu keinginan anda maka aku akan melakukannya," Lirih Anna menangis. "Baguslah, kamu memang seharusnya tahu diri perbedaan kamu dan Daren sangatlah jauh berbeda, ambil saja cek itu tidak usah terlalu munafik!" ledek wanita paruh baya itu sembari memutar kedua mata malasnya. Lalu pergi begitu saja dengan sikap angkuh dan sombong. Bu Ratih yang tak sengaja mendengar obrolan mereka, membuat dia sangat kesal dan marah saat putri yang sangat sayangi di perlakukan rendah oleh orang lain. Dengan amarah yang menguasai dirinya, Bu Ratih memungut cek yang di berikan oleh nyonya Wijaya yang tergeletak di bawah lantai. "Tunggu!" panggil Bu Ratih. Langkah

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 150 Jauhi Putraku

    Setelah Daren pergi untuk menyelesaikan semua masalah yang ada, Bu Ratih kembali mengingatkan putri kesayangannya atas apa yang baru saja dia dengarkan tadi. "Anna, jawab ibu. Apa kamu benar-benar akan menerima kembali pinangan tuan Daren? sudah jelas-jelas dia pria yang sudah memiliki pasangan," peringat Bu Ratih, berharap jika putrinya tidak salah mengambil keputusan dalam hidupnya. Anna menghela nafas panjang, lalu ia memutar badan dan menatap ibunya. Lalu menjawab. "Ya ibu, Anna sudah berpikir, jika calon bayi yang ada di dalam kandungan ini dia begitu membutuhkan figur seorang ayah, dan Anna juga yakin apa yang di katakan oleh tuan Daren membuat aku yakin," jelas Anna. Sebagai seorang ibu, ibu Ratih tidak bisa mencegah dia hanya berharap jika putrinya benar-benar bisa merasakan kebahagiaan. "Ya sudah, ibu hanya bisa berharap kamu dan tuan Daren segera menikah!" imbuh Bu Ratih. "Iya Bu," Anna tersenyum. Ketika ibu dan anak itu tengah berbicara serius tiba-tiba saj

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 149 Ancaman Andre

    "Tidak Anna! kamu sekarang tidak bisa lari dariku lagi, bagaimana pun juga calon bayi yang ada dalam kandunganmu adalah darah dagingku," tegas Daren meraih dan memegang kedua bahu mungil Anna. Kedua insan yang saling mencintai itu menatap satu sama lain dengan tatapan mendalam, terutama Anna rasanya air matanya sudah tak terbendung lagi. "Ku mohon, Anna. Jangan pernah lagi kamu pergi dariku, Renata dan aku hanya menikah dalam perjodohan, tidak ada rasa cinta dalam hatiku untuknya." jelas Daren sembari memeluk Anna dengan sangat erat. Bu Ratih yang hanya terpaku, entah kenapa dia melihat sebuah ketulusan di kedua manik mata Daren. Akan tetapi ada satu hal yang membuatnya sangat ragu dan di lema. "Tuan Daren sepertinya tulus pada Anna, tapi statusnya sebagai nyonya Renata hanya akan membawa masalah untuk Anna, bahkan semua orang mungkin akan mencemoohnya," batin Ratih. Setelah Anna dan Daren saling memeluk wanita paruh baya itu pun menghampiri dan mengingatkan keduanya. "Ann

  • Kekasih Rahasia Sang CEO    Bab 148 Karena Aku Hanya Ingin Kamu

    Anna tercengang, dia sampai menutup mulut dengan kedua tangannya saat baru mengetahui semua kenyataan yang ada bahkan dia benar-benar tak habis pikir. "Tidak! itu tidak mungkin, bagaimana bisa mas Dirga begitu tega untuk mencelakai ku!" Dirga yang tak terima dengan cara Daren yang sengaja membuat Anna untuk menjauh dan membencinya. Pria itu pun segera menjelaskan. "Ana! apa yang di katakan oleh ka Daren itu bohong, aku tidak ingin mempunyai niat buruk padamu, dan aku benar-benar menyukaimu," Jelas Dirga beralibi. Mendengar perkataan Dirga yang berusaha untuk membela diri, membuat darah Daren mendidih. Dan tak kuasa lagi menahan diri untuk melayangkan kepalan tangannya tepat di wajah sepupunya itu. BLUGH! "Kau munafik sekali Dirga! Sudah jelas-jelas dirimu ingin mencelakai Anna dan calon bayinya." Bentak Daren yang sudah tak bisa lagi menahan emosi. Sampai Dirga terkena pukulan dan terjatuh tersungkur ke bawah lantai, tak terima di perlakukan kasar. Dirga berusaha mem

DMCA.com Protection Status