Oleh karena itu, Hairu mengabaikan semua peringatan sepupunya.Dia hanya berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu ingin membantu, bantulah. Kalau kamu nggak ingin membantu, lupakan saja. Kalau kamu ingin mengurus urusanmu sendiri, pergilah. Kamu nggak perlu mengkhawatirkan urusanku."Pria itu berbaik hati memperingatinya karena hubungan mereka sebagai saudara. Namun, dia tidak menyangka Hairu tidak menghargainya sama sekali. Dia bahkan diam-diam mengejeknya.Hal itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Wajahnya langsung menjadi masam. Lalu, dia berkata, "Aku berbaik hati membantumu. Kalau kamu mengatakannya lagi, aku nggak senang.""Bagaimanapun, aku hanya seorang supervisor, bukan direktur. Bagaimana aku bisa mengambil keputusan akhir dalam segala hal?""Oke, oke, aku mengerti," sela Hairu dengan tidak sabar.Wajah lelaki itu tiba-tiba menjadi semakin masam. Kemudian, dia pergi dengan marah bersama orang-orangnya.Hairu menatapku dengan enggan, "Kamu cukup hebat. Kamu bahkan bisa men
Aku semakin menghormati Andre.Menakuti sekelompok orang hanya dengan satu kalimat. Alur cerita seperti ini hanya ada di novel.Namun, sekarang aku melihatnya dengan mataku sendiri.Keterkejutanku benar-benar tidak terlukiskan oleh kata-kata.Aku menjadi lebih bertekad untuk menjadikan Andre sebagai guruku.Selain itu, aku bertepuk tangan tanpa malu dan bersorak kepada Andre, "Pak Andre hebat sekali!"Andre melotot ke arahku. "Siapa yang mengizinkanmu memanggilku Pak Andre?"Naila merasa geli. "Jangan terlalu serius. Lihat betapa takutnya dia.""Terima kasih, Bu Naila."Panggilan ini membuat Naila merasa senang.Dia langsung menatap Andre sambil tersenyum. "Menurutku, Edo cukup bagus. Kenapa kamu nggak menerimanya?""Aku dipercaya oleh Nona Bella untuk melindungi klinik, bukan untuk menimbulkan masalah bagi diriku sendiri."Andre masih menolak dengan nada dingin.Meski ditolak, aku tidak patah semangat sama sekali.Lagi pula, aku ini benar-benar lemah. Jadi, wajar bila Andre memandang
Aku sangat menyesal. Aku benar-benar menyesal karena menyetujui secepat itu.Namun, aku telah membuka suara, aku tidak boleh menyesalinya lagi!Bagaimana aku boleh menyesali apa yang telah aku katakan dengan mudah?Bagaimanapun, aku harus mengertakkan gigi dan bertahan. Tidak peduli aku dapat memenuhi persyaratan Andre atau tidak, setidaknya aku telah berusaha sebaik mungkin.Di sisi Hairu.Sepupunya adalah relasi paling kuat yang bisa dia manfaatkan. Hairu berpikir bahwa dengan membawa sepupunya, dia dapat menghancurkan Aula Damai.Dia tidak menduga rencananya akan gagal.Untuk sementara waktu, dia tidak menemukan solusinya. Jadi, dia tidak punya waktu untuk berurusan dengan Aula Damai sekarang.Oleh karena itu, aku memiliki waktu luang untuk melatih diri.Namun, hasilnya sangat minim.Setelah melewati dua hari yang penuh liku-liku, semua orang sangat lelah. Malam ini, Kiki bersikeras agar aku pulang dan beristirahat.Aku dan Kiki kembali ke rumah kontrakan. Kami kelelahan sampai tida
Begitu pikiran ini muncul di benaknya, Sharlina merasa sangat malu. Wajahnya menjadi sangat merah hingga darah seakan hendak menetes keluar.Meskipun Sharlina merasa ini sangat memalukan, dia tidak punya pacar sehingga dia tidak bisa belajar, jadi dia hanya bisa memanfaatkan tubuhku untuk berlatih.Jadi, Sharlina menggertakkan giginya dan terus menyingsing celanaku ke atas.Perlahan-lahan, celana dalamku terekspos keluar.Sharlina juga melihat tonjolan itu.Hal ini membuat Sharlina merasa semakin malu. Namun, di saat bersamaan, dia juga sangat penasaran. Seperti apa rupa alat vital pria? Bagaimana bisa membesar dan mengecil?Bagaimana proses organ tersebut berubah?Sharlina menarik napas dalam-dalam. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arah itu dengan berani ....Namun, saat tangannya mendekat, Sharlina tidak berani melakukannya.Terutama karena Sharlina takut aku akan terbangun. Dia merasa sangat malu.Nyatanya, saat dia menyentuh pahaku tadi, aku sudah terbangun.Namun, aku tidak
Namun, aku tidak bisa mengakui jika aku tidak tahu malu. Jika tidak, aku benar-benar akan terlihat tidak tahu malu.Aku berpura-pura mengucek mataku dan duduk, lalu aku menepuk kepalaku dan berkata, "Aku ingat. Sebelum aku tidur, aku bilang padamu bahwa kakiku sakit. Aku memintamu untuk memberiku akupunktur. Aku sangat mengantuk tadi sampai-sampai aku lupa.""Kamu ini. Kamu mengobatiku. Kenapa kamu minta maaf?"Aku menggunakan cara ini untuk menghilangkan suasana canggung.Akhirnya, ekspresi Sharlina tidak begitu masam lagi. Dia hanya menundukkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa. Namun, pipinya menjadi semakin memerah.Namun, aku tidak tahu mengapa, Sharlina tidak dapat menahan diri untuk menatapku.Semua gadis lain di asrama memiliki pacar. Sharlina adalah satu-satunya yang tidak memiliki pacar.Mereka mengatakan bahwa melakukan hal semacam itu bersama orang yang mereka cintai sangat menyenangkan.Sharlina sangat cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus. Namun, dia bahkan tidak
Di masa muda ini, baik pria maupun wanita selalu penuh dengan khayalan tentang tubuh lawan jenis. Mereka juga penuh dengan rasa ingin tahu dan rindu terhadap hal-hal yang berbau antar pria dan wanita.Jika tidak, kenapa begitu banyak pria dan wanita mencicipi hal terlarang di usia yang belia seperti ini?Semua orang di sekitar Sharlina memiliki pacar. Saat mereka bosan, mereka selalu membicarakan hal-hal antara pria dan wanita.Karena terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengarnya, Sharlina secara alami memiliki rasa ingin tahu dan kerinduan terhadapnya.Karena aku merupakan lawan jenis yang paling banyak berinteraksi dengannya, Sharline hanya dapat memilih aku sebagai lawan penelitiannya.Hanya saja, ini bukanlah pilihan yang baik. Aku adalah pacarnya Lina. Sementara dia adalah sepupunya Lina.Namun, jika aku dan Lina tidak menikah, apakah itu berarti kami masih punya harapan?Memikirkan hal ini, Sharlina segera menyangkal ide di dalam benaknya.Bagaimana aku bisa berpikir seperti
Sharlina tidak tidur. Saat mendengar aku keluar rumah, dia menjadi penasaran.Apakah dia tahu apa yang akan aku lakukan?Sharlina ingin tahu apakah hubungan antara pria dan wanita begitu menggoda?Sekarang, waktu sudah tengah malam. Aku masih tidak bisa menahan diri untuk keluar.Sharlina teringat akan beberapa adegan yang muncul di ponselnya secara misterius sebelumnya. Dia telah menghapusnya. Namun, sekarang dia tidak dapat menahan diri untuk membukanya lagi.Dia tidak dapat menahan diri untuk tidak membuka video itu.Adegan itu membuatnya merasa sangat malu. Dia menutup satu matanya dan mengecilkan volume suara ponselnya.Dia ingin melihat dengan serius apa yang baik dari adegan semacam itu.Alhasil, setelah menontonnya, rasa gatal dalam tubuhnya semakin terasa, seperti ada anak kucing yang ingin menggaruk seluruh tubuhnya.Dia merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman.Selain itu, setelah melihat hal semacam itu, dia tanpa sadar sangat menginginkannya.Perasaan ini adalah keinginan pali
Hal yang terpenting adalah dia tidak mengenakan pakaian dalam.Dadanya yang montok dan putih dengan latar kain kasa merah itu tampak lebih memikat."Kamu menggoda sekali. Apa kamu adalah seorang peri di kehidupanmu sebelumnya?" Aku tidak dapat menahan diri untuk memeluknya erat-erat.Wanita ini benar-benar menggoda. Akhirnya, aku mengerti mengapa para pria tidak bisa menahan pesona seorang wanita cantik.Bahkan pria mandul pun akan terpikat pada wanita yang begitu memesona dan menawan itu."Katakanlah, di mana kamu bersembunyi tadi?" tanyaku, lalu menciumnya dengan kuat.Jessy terhibur olehku dan tertawa. "Aku nggak akan kasih tahu. Aku nggak akan kasih tahu ....""Beraninya kamu menggodaku? Lihatlah bagaimana aku akan menghukummu."Aku menggendong Jessy, lalu langsung menuju ke ranjang.Suasananya sangat ambigu sehingga aku tidak sabar untuk menaklukkannya.Namun, saat ini, seseorang mengetuk pintu.Aku terkejut, lalu bertanya dengan cepat, "Siapa itu?"Jessy menggelengkan kepalanya.
Jika dia tiba-tiba tertawa padaku, aku akan sangat terkejut."Tunggu sampai kamu punya kemampuan.""Kak Andre, kalau begitu, kerjakanlah tugasmu. Aku nggak akan mengganggumu lagi." Aku tidak percaya diri di hadapan Andre.Aku merasa sangat lemah.Setelah bertemu Andre, aku menelepon Fajar dan mengatakan bahwa aku ingin belajar secepat mungkin."Tentu saja. Datanglah kapan saja kamu ingin belajar."Fajar mengirimkanku sebuah alamat.Setelah aku menuliskan alamatnya, aku bersiap untuk segera mencarinya.Yuna dan Harmin berjalan-jalan sebentar. Cuaca berangsur-angsur menjadi panas, jadi aku membantu mendorong Harmin kembali.Yuna berkeringat karena kepanasan, jadi dia berganti piyama rumahnya.Saat berjalan, aku melihat tato kupu-kupu terbang di kakinya yang panjang dan putih.Tato itu persis seperti kupu-kupu yang beterbangan di depanku malam itu.Menurut Harmin, Yuna tampak berbeda sejak dia kembali dari Vila Dragonfly.Hal ini membuatku semakin curiga jika orang yang berhubungan dengan
Aku segera bersembunyi di tempat sepi, lalu mengambil kartu nama Fajar.Setelah beberapa hari ini, lukaku sudah hampir pulih. Sekarang, saatnya aku mencari Fajar.Namun, aku tidak lupa tentang kesepakatan sepuluh hari antara aku dan Andre.Meski aku tahu aku pasti tidak akan mampu memenuhi permintaan Andre, aku tidak mau mengingkari janji.Aku akan mematuhi janji yang harus dipatuhi.Jadi, aku menghubungi Andre terlebih dahulu. Aku memutuskan untuk menjelaskan semua padanya terlebih dahulu."Kak Andre, di mana kamu?" tanyaku."Danau Kapas."Begitu mendengarnya, aku tercengang.Bukankah Danau Kapas berada di lingkungan tempat tinggal Harmin dan Yuna?Aku segera bertanya lagi, "Kamu juga tinggal di Danau Kapas?""Aku nggak tinggal di sini," jawab Andre dengan singkat."Kalau begitu, apa yang kamu lakukan di Danau Kapas?""Mengawasi bawahan Tiano."Aku semakin ketakutan sehingga semua bulu kudukku berdiri.Saat mengetahui bahwa anak buah Tiano mengikutiku tadi, aku tercengang. Namun, aku
"Kamu masih berani datang hari ini?" tanya Yuna padaku.Aku berkata tanpa ragu, "Tentu saja aku harus pergi. Pak Harmin baru menyelesaikan pengobatan pertama. Pengobatan lanjutan juga sangat penting. Kita nggak boleh menyerah di tengah jalan.""Haha, aku hanya bercanda denganmu. Aku sudah mengantar orang tuaku pergi," kata Yuna padaku dengan suara imut.Suara yang merdu itu membuat jantungku berdebar.Yuna jarang sekali bercanda seperti ini padaku. Dia berkata dengan nada yang santai sehingga aku merasa sedikit tersanjung.Namun, aku segera mengetahui apa yang terjadi. Ternyata setelah perawatan kemarin, kondisi Harmin telah membaik secara signifikan.Kesehatan Harmin membaik, Yuna juga merasa senang. Tentu saja sikapnya padaku menjadi jauh lebih baik.Namun, aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku merasa sedikit linglung.Aku tahu aku seharusnya tidak bersikap seperti ini, jadi aku segera menenangkan diri dan berkata, "Bu Yuna, aku akan ke sana setelah sarapan.""Yah."Setelah selesai me
Maksud dari kata tidur adalah membantu Zudith menaklukkan Sharlina, bukan sekadar mempermainkan perasaannya.Saat Zudith mendengarku mengatakan ini, dia bersemangat hingga hampir terbang. "Yah. Tentu saja aku mau. Edo, aku dengar dari Kiki bahwa kamu sangat ahli dalam merayu gadis. Kalau kamu dapat membantuku memenangkan hati Sharlina, aku akan memanggilmu ayah.""Sialan, aku nggak mau punya anak setua kamu.""Edo, tolong aku. Cepat tolong aku." Zudith terus mendesakku seakan-akan aku adalah penyelamat hidupnya.Aku memintanya untuk tenang, lalu berkata, "Alasan aku berkata seperti ini karena menurutku, kamu dan Sharlina sangat cocok, tapi kalau kamu mengecewakannya ...."Zudith langsung bersumpah, "Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakan Sharlina. Kalau aku berani mengecewakannya, aku akan impoten selama sisa hidupku."Sadis sekali?Tampaknya Zudith benar-benar serius.Yah. Dia tampaknya memperlakukan setiap hubungan dengan sangat serius. Namun, sayangnya, tampaknya tidak
Cindy bersandar di sofa dan berkata dengan ekspresi sedih, "Bukannya aku nggak bersemangat. Aku merindukan laki-laki.""Uhuk ... uhuk ...." Setelah mendengar kata-kata itu, aku langsung terdiam.Aku bertanya-tanya apakah ketiga saudara ini berpikiran begitu terbuka?"Kak Nia, kalian istirahatlah. Aku pergi dulu." Aku segera mencari alasan untuk kabur dari sini.Setelah aku pergi, Nia duduk di sebelah Cindy dan berkata untuk menghiburnya, "Kalau kamu ingin mencari pria, carilah. Bagas boleh mencari wanita, kenapa kamu nggak boleh mencari pria lain?"Cindy berkata, "Kamu pikir aku ini kamu, nggak punya anak, nggak punya beban dan bisa melakukan apa saja yang kamu mau? Kalau aku melakukan itu, apa yang akan terjadi pada anak-anakku?"Nia menolak untuk mengakuinya. "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku kakakmu, berhati-hatilah saat berbicara padaku."Cindy terkekeh, "Jangan berpura-pura. Kamu dan Edo pasti memiliki hubungan.""Wiki nggak bisa memuaskanmu, dia juga nggak bersikap baik
"Kak Nia ...." kataku dengan tidak berdaya. "Aku bisa mencarimu karena alasan lain. Aku nggak mesti hanya ingin berhubungan denganmu."Nia langsung mengangkat bahu dan berkata, "Setelah kamu punya Nancy, kamu nggak peduli lagi padaku, 'kan?"Aku segera meraih tangan Nia dan berkata, "Kak Nia, apa yang kamu bicarakan? Kak Nancy dan kamu berbeda. Nggak ada seorang pun yang dapat menggantikan posisimu di hatiku."Akhirnya, ekspresi Nia jauh lebih tenang.Nia hanya tertawa kecil, lalu dia menatapku dan berkata, "Kamu memuaskan Nancy sebelumnya, kapan kamu akan memuaskanku?"Melihat ekspresi Nia yang linglung dan menawan, aku tahu dia menginginkannya. Namun, aku tidak bisa melakukannya sekarang.Aku segera menyalakan mobil dan berkata, "Kak Nia, sebaiknya aku antar kamu ke tempat Cindy dulu."Saat Nia melihat aku sengaja menghindarinya, dia mencengkeramku dengan kuat."Dasar munafik. kamu jelas menginginkannya ...."Aku juga tidak berdaya. Aku baru saja berhubungan dengan Nancy. Kenapa sepe
Sekarang, semua kelemahan dan rahasia itu tidak dapat menaklukkan Nia sama sekali. Nia tidak merasa khawatir sehingga dia langsung menyerangnya."Nia, kamu ...." Wiki sangat marah hingga wajahnya memucat. Dia terus mengatakan "kamu" untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak bisa melanjutkan kata-katanya.Nia langsung masuk ke dalam rumah untuk mengemasi barang-barangnya. "Mulai hari ini, aku nggak akan diancam olehmu lagi. Edo, bantu aku mengemasi barang-barangku. Aku akan pergi dari sini malam ini."Saat mendengar Nia mengatakan hal itu, aku menjadi sangat gembira. Kemudian, aku bergegas menghampirinya.Wiki berteriak padaku, "Edo, kamu berani! Jangan lupa, kita berasal dari desa yang sama. Kamu nggak takut apa yang akan aku katakan tentangmu di depan penduduk desa?"Aku meletakkan barang di tanganku, lalu berjalan ke arah Wiki dengan ekspresi masam. "Katakan saja apa pun yang ingin kau katakan. Aku nggak peduli.""Kamu nggak peduli. Bagaimana dengan orang tuamu? Apa kamu nggak takut pe
Wajah Nia tampak lebih masam daripada hari yang mendung dan disertai badai petir.Nia mencibir dan berkata dengan sengaja, "Aku pernah melakukannya. Kenapa?"Wiki langsung berdiri. "Sialan, kamu benar-benar pernah melakukannya?"Nia ingin merangsangnya. "Yah, aku pernah melakukannya sebelumnya. Ukurannya jauh lebih bagus darimu. Nggak seperti ukuranmu yang seperti tusuk gigi."Aku sungguh mengagumi Nia. Dia sangat andal membuat orang kesal.Hal ini adalah kelemahan fatal Wiki. Wiki memang memiliki ukuran yang pendek dan kecil, jadi dia sulit untuk memuaskan Nia.Selain itu, mereka tidak dapat menikmati setiap berhubungan di ranjang. Lambat laun, dia pun merasa rendah diri.Nia telah tinggal bersamanya selama bertahun-tahun. Dia tahu betul kelemahan Wiki."Diamlah, Nia. Kamu ingin memaksaku menggunakan kartu trufku, 'kan?"Nia tidak berani berkata apa-apa lagi. Terlihat jelas ini adalah titik lemahnya.Wiki berteriak dengan marah, "Edo, kamu sudah dengar? Dia adalah wanita baik yang kam
Perkataanku sangat menyakiti hati Wiki. Saat ini, wajahnya tiba-tiba menjadi sangat masam."Haha, lanjutkanlah." Wiki menatapku sambil mencibir. Dia bahkan memintaku untuk melanjutkan.Saat ini, aku tidak lagi merasa khawatir. Aku berbicara kepadanya dengan tegas, "Bahkan pernikahanmu dengan Kak Nia juga disebabkan oleh kesombonganmu. Kak Nia cantik dan memiliki tubuh yang bagus. Kamu selalu bersikap sangat baik padanya di depan orang luar. Kamu ingin membuat penduduk desa berpikir bahwa seorang pemuda desa biasa sepertimu dapat menikahi gadis kota yang cantik. Hal ini membuatmu merasa sangat puas.""Kamu menikmati tatapan iri dari orang lain, sementara kamu juga ingin menjadi sesukses Johan. Tapi, kamu nggak seberuntung Johan. Kamu hanya bisa menjadi bawahannya dan mengandalkan kebaikannya untuk mempertahankan perusahaanmu.""Kamu ingin sukses seperti Johan, jadi kamu membantunya. Kamu juga ingin berbuat onar seperti Johan, tapi kamu nggak ingin merusak citra baikmu. Jadi, kamu membia