Share

Bab 544

Author: Galang Damares
last update Last Updated: 2024-12-09 18:00:01
"Nggak apa-apa kalau kamu memiliki kebutuhan lain," kata Dora padaku sambil menunjukkan senyuman misterius.

Hal ini membuat Edo berpikir apa maksud dengan Dora? Apakah dia mengisyaratkan sesuatu?

Seharusnya tidak seperti itu.

Dora adalah seorang wanita bermartabat. Bagaimana mungkin dia menyukai orang seperti Edo?

Bukankah Edo terlalu percaya diri?

Namun, Edo merasa malu dan tidak nyaman.

"Oke, aku mengerti," kata Edo tanpa sadar.

Dora tiba-tiba menghampiri Edo, lalu membantunya merapikan pakaiannya.

Tindakannya itu membuat Edo berpikir aneh-aneh.

Karena tindakan Dora terlalu ambigu.

Edo tanpa sadar ingin berjalan mundur. Namun, begitu dia mencium aroma tubuh Dora, lalu melihat kulit Dora yang harus dan putih.

Sosoknya yang seksi.

Selain itu, auranya yang bermartabat.

Pemandangan itu membuat Edo tidak bisa menahan dirinya.

Sebenarnya, Dora dan Helena adalah tipe wanita yang sama. Mereka sangat memesona dan memikat. Pada saat bersamaan, mereka juga menunjukkan aura bermartabat.

Namun, E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 545

    "Yah, sepertinya aku benar-benar nggak tahu.""Nama lengkapku adalah Dora Nediva. Bagaimana? Namaku bagus, 'kan?"Edo tercengang.Namanya sangat bagus.Saat memanggilnya Bu Dora, Edo hanya berpikir bahwa Dora adalah wanita kaya dan bermartabat.Namun, setelah mengetahui nama lengkapnya, Edo langsung berpikir bahwa Dora tidak hanya bermartabat, tetapi dia juga terpelajar.Sementara nama ini juga mengingatkan Edo dengan nama Yuna.Dora Nediva, Yuna Linara!Keduanya memiliki latar belakang yang sama dan juga memesona.Cantik sekali!"Aku nggak menyangka nama Bu Dora begitu bagus. Latar belakang keluargamu pasti sangat bagus, 'kan?"Setelah berkata, Edo merasa menyesal. Bukankah Edo hanya berkata omong kosong?Tidak peduli bagaimana Dora berpakaian atau berperilaku, Dora tetap memancarkan kemuliaan seorang wanita kaya.Temperamen seperti ini tentunya sudah dipupuk sejak kecil.Jika tidak, mustahil Dora dapat menunjukkan perilaku seperti itu.Edo sangat bodoh. Kenapa dia menanyakan pertanya

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 546

    Namun, bagaimanapun juga, Dora membantu Edo memecat Dono. Dia telah membantu Edo memecahkan masalah besar.Edo sangat berterima kasih kepada Dora.Edo berkata kepada Dora dengan ekspresi serius, "Kak Dora, aku sangat berterima kasih padamu. Kalau kamu membutuhkan bantuan di masa depan, aku pasti akan membantumu dengan sukarela.""Kalau begitu, aku memintamu pergi ke tokoku. Kamu nggak mau pergi?" tanya Dora sambil menggodanya.Edo menggaruk kepalanya, lalu berkata dengan ekspresi canggung, "Kecuali untuk masalah ini.""Huh, cepat atau lambat aku akan meminta adik sepupuku untuk memberikanmu padaku."Setelah berkata, Dora memeluk kucing Persia miliknya, lalu berbalik dan berjalan pergi.Sebelumnya, Edo belum pernah menyadarinya. Namun, sekarang dia mengetahui bahwa Dora dan Yuna memang sangat dekat satu sama lain.Sementara Yuna juga memanggil Dora dengan panggilan kakak.Hal ini juga membuktikan bahwa Dora dan Yuna memang saudara sepupu.Setelah Dora pergi, Edo istirahat sejenak lalu l

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 547

    "Edo, ikutlah denganku."Harmin memanggil Edo ke kantornya sendirian.Edo mengikuti Harmin berjalan masuk.Harmin menuangkan secangkir teh panas untuk Edo, lalu memintanya duduk dan mengobrol.Harmin sama sekali tidak seperti seorang bos.Edo melihat Harmin berkata padanya dengan ekspresi serius, "Aku nggak tahu kamu baru bekerja di sini beberapa hari, tapi kamu sudah menjadi sasaran Dono.""Kamu diperkenalkan ke sini oleh Dokter Wono. Aku nggak menjagamu dengan baik. Aku merasa sangat bersalah."Edo segera melambaikan tangan dan berkata, "Pak Harmin, tolong jangan bilang begitu. Kamu sangat baik padaku. Aku sangat berterima kasih padamu.""Adapun Dono, dia nggak melakukan apa pun padaku. Aku baik-baik saja di sini.""Aku memanggilmu ke kantorku karena aku ingin memberitahumu kalau ada yang mengincarmu, kamu bisa langsung memberitahuku.""Kalau kamu malu untuk memberitahuku, kamu juga bisa memberi tahu Helena.""Kamu juga tahu bahwa Helena dan istriku adalah teman baik. Kalau dia menge

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 548

    "Yasan, apa kamu punya hati nurani? Aku bekerja keras di rumah untuk merawat anak-anak. Sementara kamu berselingkuh dengan gadis lain."Yasan mengerutkan kening dan menjelaskan, "Aku nggak berselingkuh dengannya. Aku hanya memperlakukan dia sebagai adikku.""Jangan ngomong lagi. Aku nggak ingin mendengarkanmu sepatah kata pun darimu!""Keluarkan ponselmu!"Wanita itu berteriak dengan sekuat tenaga.Yasan ragu-ragu sejenak, lalu dia mengeluarkan ponselnya.Istrinya Yasan berkata dengan nada memerintah, "Nyalakan ponselmu. Carikan aku kontak wanita jalang itu."Kata "jalang" terdengar agak kasar di telinga Yasan.Namun, dia tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Dia tidak ingin memengaruhi bisnis di toko itu.Jadi, dia tidak membuka suara.Sebaliknya, Yasan menyalakan ponselnya dengan patuh.Selain itu, dia mencari kontak Tasya.Istrinya Yasan merampas ponselnya dan menelepon Tasya. Kemudian, dia memarahi Tasya wanita jalang, simpanan, tidak tahu malu dan sebagainya."Oke, jangan ngo

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 549

    Edo tidak tahu bagaimana menghiburnya?Bagaimanapun juga, Edo masih muda. Dia tidak pernah mengalami hal seperti ini. Dia tidak memiliki pengalaman sama sekali.Yasan berkata kepada Edo, "Edo, aku baik-baik saja. Kamu pergilah.""Kalau begitu, istrimu ....""Kamu cari cara untuk menyuruhnya kembali dulu. Untuk masalah lain, aku akan menangani sendiri setelah aku kembali malam ini.""Kamu mau kerja sore ini? Kamu nggak mau meminta izin?"Bahkan setelah terjadi hal seperti itu, Yasan masih ingin bekerja. Yasan memiliki mental yang kuat.Yasan berkata sambil tersenyum getir, "Bagaimana dengan kedua anakku? Kalau aku nggak kerja, siapa yang akan menghidupi mereka?"Aih. Setelah orang mencapai usia paruh baya, mereka tidak memiliki pilihan lagi.Tiba-tiba, Edo merasa kehidupannya sekarang cukup baik.Dia tidak memiliki tekanan. Edo cukup menghasilkan uang untuk diri sendiri."Kalau begitu, kamu istirahat sebentar. Aku akan melihat ke depan."Edo kembali ke aula depan.Beberapa rekan kerjany

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 550

    "Tugas apa itu?" tanya Edo dengan penasaran.Edo menunjuk ke arah kantor Harmin dan berkata, "Setelah aku pergi, kamu bantu aku awasi Bos Harmin. Jangan lupa mengingatkan dia untuk meminum obatnya tepat waktu setiap hari.""Ah? Bos Harmin kenapa?""Hanya sakit biasa, Bukan masalah besar, tapi obat nggak boleh berhenti.""Harmin pandai dalam segala hal. Dia murah hati dan baik. Dia juga baik pada semua karyawannya. Tapi, dia nggak pernah peduli dengan kesehatannya.""Kalau aku nggak mengingatkan dia untuk minum obat, dia nggak akan ingat untuk meminumnya. Kamu harus mengingatkannya."Ternyata begitu.Edo berkata sambil mengangguk dengan berat, "Jangan khawatir, aku akan mengingat masalah ini.""Kamu anak yang baik. Aku sangat menghargaimu. Kalau kamu bekerja keras, mungkin kamu akan menjadi orang nomor satu di panti ini."Edo segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Aku nggak sebaik itu. Aku baru beberapa hari di sini. Aku masih pemula. Masih banyak yang harus aku pelajari."Hasan

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 551

    "Akhirnya, aku minum terlalu banyak. Dia mengantarku ke hotel dan menemaniku sepanjang malam.""Aku tertidur di tempat tidur. Dia tidur di sofa. Kami berdua benar-benar nggak melakukan apa pun."Tasya menjelaskan pada Edo sambil menangis.Edo tidak bersimpati sama sekali.Edo hanya mendengarkannya dengan tenang, lalu dia berkata, "Karena kamu tahu bahwa Pak Yasan adalah orang yang baik, kamu harus menjauh darinya.""Dia jauh lebih tua darimu. Anak-anaknya duduk di bangku SMP. Saat suasana hatimu sedang buruk, kamu mendatanginya. Saat kamu minum terlalu banyak, kamu memintanya untuk melindungimu. Apa yang istrinya pikirkan? Apa yang akan dipikirkan anak-anaknya?"Edo berpikir sumber dari masalah ini disebabkan oleh Tasya.Jika dia tidak memikirkan Yasan, Edo pasti tidak percaya.Ada begitu banyak tukang pijat di sini, tetapi dia tidak mencari orang lain. Setiap kali datang, Tasya hanya mencari Yasan.Selain itu, Tasya selalu menghabiskan waktu berduaan dengan Yasan.Jika mereka tidak me

    Last Updated : 2024-12-09
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 552

    "Kamu memintaku menjadi supir lagi. Ke mana kamu memintaku pergi kali ini?"Sejujurnya, Edo tidak begitu bersedia.Pertama, mengemudi dan membawa barang untuk mereka sangat melelahkan. Bagaimana mungkin pekerjaan itu akan lebih nyaman dari tinggal di toko?Kedua, menghadapi tiga wanita cantik yang menakjubkan. Edo hanya dapat melihat, tetapi tidak dapat menyentuhnya. Edo merasa itu adalah sebuah siksaan.Edo lebih suka tidak berhubungan dengan mereka. Edo merasa tinggal di toko dan memberikan pijatan minyak esensial kepada pelanggan adalah yang terbaik.Melihat ekspresiku yang tidak senang, Helena mencubit pinggangku dengan lembut."Lakukan saja apa perintahku. Kenapa kamu banyak omong kosong?"Edo sangat takut dengan tindakan Helena hingga dia berpikir, "Apakah wanita ini begitu terang-terangan sekarang?"Dua sahabatnya ada di sini. Namun, Helena bahkan berani menyentuh Edo.Yuna tampak terbiasa dengan adegan itu. Dia tidak bereaksi sama sekali.Jessy terus menatap Edo dengan tatapan

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 560

    Helena tidak berani berkata apa-apa lagi.Helena mengenal pria ini dengan sangat baik. Saat pria ini berbicara dengannya dengan nada memerintah, ini bukanlah waktunya untuk menyelesaikan masalah dengan bertindak genit.Tiano memberinya peringatan terakhir dengan sabar. Jika Helena masih berani membangkang, dia pasti akan terjerat masalah.Helena marah dan tidak berdaya. Kemudian, mereka menutup telepon dengan marah."Apa yang terjadi? Dia baru saja memberitahuku dua hari yang lalu bahwa aku boleh bermain beberapa hari lagi. Sekarang, dia meneleponku dan memintaku segera kembali.""Dia benar-benar mengira aku peliharaannya. Aku harus melakukan apa pun yang dia minta?"Helena membuang ponselnya ke samping. Semakin dia memikirkannya, Helena menjadi semakin tertekan dan marah.Mentalitas memberontak Helena menjadi semakin kuat.Yuna memegang lengannya dan berkata dengan ramah, "Sepertinya Tiano nggak ingin berdiskusi. Kenapa kamu nggak kembali dulu dan membicarakannya setelah menenangkan s

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 559

    "Huh! Apa wanita yang iri padaku itu memiliki penampilan dan bentuk tubuh sepertiku?""Kalau mereka bisa sepertiku, mereka baru dapat meremehkanku."Tiano bersandar di kursi dan berkata dengan perlahan, "Kamu adalah yang paling istimewa dan paling memahamiku. Di antara seribu wanita, nggak mungkin ada yang sepertimu.""Aku memanjakanmu, menyayangimu dan mencintaimu. Itu adalah hal yang wajar! Tapi, kamu juga tahu kalau aku nggak suka kamu membuat onar di luar."Jantung Helena berdetak kencang. Namun, dia tetap berkata dengan berani, "Kapan aku membuat onar? Aku baru saja pergi ke pemandian air panas bersama beberapa sahabatku. Apakah ini berarti aku membuat onar?""Apa hanya pergi ke pemandian air panas? Apa kamu nggak mencari pria muda untuk memijatmu atau semacamnya?"Terdengar jelas Tiano memiliki maksud lain.Helena yakin bahwa Tiano menelepon untuk memeriksanya.Namun, Helena punya cara untuk mengatasinya. Dia cemberut dan berkata dengan marah, "Oh, aku bahkan nggak boleh mencari

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 558

    Pada saat bersamaan.Di ibukota provinsi.Seorang pria paruh baya energik berusia di atas 60 tahun. Dia mengenakan jaket putih sambil melakukan olahraga di vila.Dia adalah Tiano, orang yang membuat Edo ketakutan!Saat ini, Tiano sedang melakukan olahraga kebugaran.Seorang guru olahraga profesional sedang mengajarinya.Oleh karena itu, gerakan kebugaran yang diperlihatkan Tiano sangat mengesankan.Setelah semua selesai olahraga, guru itu bertepuk tangan berulang kali. "Bagus sekali! Pak Tiano sangat berbakat. Penampilanmu dalam gerakan olahraga ini menjadi semakin baik."Tiano hanya menunjukkan senyuman tipis di wajahnya yang serius.Setelah selesai, Tiano mengucapkan dua kata, "Berikan dia hadiah!"Guru yang mengajar segera membungkuk dan mengucapkan terima kasih."Terima kasih, Pak Tiano. Terima kasih!"Tiano melambaikan tangannya, lalu dia berbalik dan duduk di kursi.Seorang pelayan segera menyerahkan handuk dengan suhu hangat.Tiano menyeka tangannya, lalu mengangkat telepon. Saa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 557

    "Kamu nggak mungkin menghabiskan seluruh hidupmu dengan bajingan seperti itu hanya untuk mempertahankan pernikahanmu."Lina berkata sambil mengerutkan keningnya, "Edo, kamu nggak memahami keluargaku, terutama ayahku. Dia sangat mementingkan harga dirinya.""Aku khawatir dia mengira aku mempermalukannya karena bercerai. Ke depan, dia tidak akan mengakuiku sebagai putrinya lagi.""Nggak akan. Kalau memang nggak bisa, ayo kita cari waktu. Aku akan kembali bersamamu untuk menjelaskannya kepada Paman dan Bibi."Edo mengatakannya dengan sangat serius.Edo terhibur dengan kata-katanya, "Apa kamu nggak takut? Kamu jauh lebih muda dariku. Orang tuaku pasti nggak akan setuju."Sekarang, Edo mungkin sedikit muda. Jadi, dia tidak tahu apa artinya takut.Sebaliknya, Edo berpura-pura menjadi sangat jantan. Dia menepuk dadanya dan berkata, "Serahkan semuanya padaku. Aku pasti punya cara untuk menghadapi orang tuamu.""Oke. Beri aku waktu untuk memikirkannya." Akhirnya, Lina mengalah.Saat ini, Helena

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 556

    Ibunya Edo benar-benar ibu yang baik. Sejak kecil, dia sangat menyayangi Edo.Saat ibunya mendengar Edo mengatakan ini, ibunya Edo sangat senang. "Edo, kamu sungguh luar biasa. Ibu sangat bahagia.""Bu, setelah aku kaya, aku akan membawa Ibu dan Ayah ke Kota Jimba agar kalian bisa merasakan kehidupan orang kaya.""Kami nggak membutuhkannya. Kamu bisa memikirkan kami, kami sudah sangat puas. Kami berdua hanyalah dua orang kampungan. Kalau kami pergi ke tempat seperti itu, kami akan merasa canggung.""Edo, selama kamu menjanjikan dan berkemampuan, ayahmu dan aku sudah merasa bahagia."Kedua orang tuanya Edo adalah petani biasa yang sangat jujur. Mereka juga hidup sederhana dan jujur.Saat mereka mengobrol, entah kenapa topik pembicaraan malah mengarah padaku."Edo, jangan hanya sibuk dengan pekerjaan. Kalau kamu punya waktu, kamu juga harus mencari pacar.""Selagi kami masih muda, kami bisa membantumu menjaga anak-anakmu ...."Orang-orang di daerah pedesaan cenderung menikah dini. Edo ti

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 555

    Edo benar-benar merasa pusing.Untungnya, saat ini, seorang tukang bersih-bersih yang baik hati menunjukkan jalan pada Edo.Ed menggesek kartunya untuk memasuki ruangan. Dia menyimpan barang-barang mereka satu per satu. Kemudian, Edo tidak bisa menahan diri untuk berjalan mengelilingi ruangan.Kamar ini adalah Presidential Suite super besar.Kamar itu memiliki kamar mandi dan bathtub. Di luar jendela, juga ada pemandangan danau yang indah.Pemandangan itu sangat bagus.Edo tidak dapat menahan diri untuk tidak mengambil beberapa foto lagi.Bagaimanapun, berapa kali Edo bisa mengunjungi tempat seperti ini dalam hidupnya?Edo juga pergi ke balkon untuk berjalan-jalan.Terdapat tempat istirahat di balkon, serta tempat minum kopi dan snack.Berbagai buah-buahan segar dan anggur merah juga disiapkan di dalam kamar.Edo mau tak mau melihat kartu hijau di tangannya. Dia memikirkan seperti apa kamarnya itu?Edo ingin melihatnya.Kamar Edo bernomor 819. Kamar itu berada di lantai yang sama denga

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 554

    Tidak hanya bangunan di sini yang sangat megah, bahkan pelayanannya pun sangat baik.Sejak Edo masuk, dia melihat resepsi penyambutan khusus.Helena membuat janji terlebih dahulu melalui ponselnya. Selain itu, dia adalah pelanggan VIP, jadi semua pelayannya adalah pelayanan level tertinggi.Hanya penyambutan saja, mereka menyiapkan berbagai buah-buahan dan anggur merah.Ada banyak buah-buahan yang tidak bisa Edo sebutkan namanya.Saat ini, Edo merasa wawasannya terlalu sempit. Dia seolah-olah merasa tidak mengerti apa pun.Saat mereka berbicara dengan resepsionis, Edo tidak bisa menahan diri untuk mengambil beberapa foto anggur merah dan buah di atas meja.Edo tidak bermaksud lain. Dia hanya ingin mengenangnya.Hal itu membuktikan bahwa Edo juga orang yang pernah melihat barang-barang ini.Edo juga mengambil selfie dengan latar belakang aula Vila Dragonfly.Tempat itu sangat agung, mewah. Aula itu juga sangat megah.Edo merasa dirinya seperti berada di istana kecil.Tidak heran semua o

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 553

    "Kita pergi ke Vila Dragonfly, aku ingin menginap di sana selama satu malam."Saat aku mendengar ini, Edo segera bertanya, "Kalau begitu, apa aku harus menginap di sana selama satu malam?""Yah, kalau kamu nggak tinggal, siapa yang akan mengantar kita?"Helena berkata tanpa basa-basi.Namun, Edo tidak bersedia.Jika Edo tidak kembali, bagaimana Edo harus menjelaskannya kepada Lina?Selain itu, masih ada masalah Nia. Edo juga sangat khawatir dengan suasana hati Nia."Kalau begitu, aku nggak bisa pergi, aku khawatir pacarku salah paham," kata Edo menjelaskan dengan sangat serius sambil turun dari mobil.Helena memberiku segepok uang dan berkata, "Katakan pada pacarmu bahwa kamu punya pekerjaan malam ini, jadi kamu nggak bisa kembali.""Ini bukan masalah uang, hanya saja aku nggak pernah nggak pulang semalaman."Helena mengeluarkan segepok uang lagi."Kamu bisa menghasilkan 20 juta dalam satu malam dan merasakan kehidupan orang kaya. Apakah kamu benar-benar nggak tertarik?"Melihat segepo

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 552

    "Kamu memintaku menjadi supir lagi. Ke mana kamu memintaku pergi kali ini?"Sejujurnya, Edo tidak begitu bersedia.Pertama, mengemudi dan membawa barang untuk mereka sangat melelahkan. Bagaimana mungkin pekerjaan itu akan lebih nyaman dari tinggal di toko?Kedua, menghadapi tiga wanita cantik yang menakjubkan. Edo hanya dapat melihat, tetapi tidak dapat menyentuhnya. Edo merasa itu adalah sebuah siksaan.Edo lebih suka tidak berhubungan dengan mereka. Edo merasa tinggal di toko dan memberikan pijatan minyak esensial kepada pelanggan adalah yang terbaik.Melihat ekspresiku yang tidak senang, Helena mencubit pinggangku dengan lembut."Lakukan saja apa perintahku. Kenapa kamu banyak omong kosong?"Edo sangat takut dengan tindakan Helena hingga dia berpikir, "Apakah wanita ini begitu terang-terangan sekarang?"Dua sahabatnya ada di sini. Namun, Helena bahkan berani menyentuh Edo.Yuna tampak terbiasa dengan adegan itu. Dia tidak bereaksi sama sekali.Jessy terus menatap Edo dengan tatapan

DMCA.com Protection Status