Manajer tidak berani mengambil keputusan tanpa izin dan hanya bisa melihat ke arah Ethan lagi.Mata Ethan menjadi dingin. "Pergilah."Manajer kemudian berlari untuk segera menanganinya.Setelah semuanya beres, Grace mengambil kunci mobil dan berjalan ke arah Ethan. "Terima kasih, Tuan Ethan."Ethan meraih pergelangan tangan Grace. "Grace, aku bisa memberimu kompensasi apapun yang kamu inginkan, kecuali … Lily, dia sangat berarti bagiku, aku tidak bisa …."Grace segera menyela ucapan Ethan, "Itu urusanmu."Usai mengatakannya, Grace melepaskan genggaman Ethan. Dia membuka pintu mobil, lalu duduk menyamping ke kursi pengemudi. Dia pun mengemudikan mobil dan pergi dengan anggun.Ethan yang melihat Grace pergi, makin mengerutkan kening.Ethan akhirnya mengerti kenapa wajah Grace tampak begitu sedih tiap kali dia melihatnya.Pasti karena Ethan sudah gagal mengurus Lily sampai mengecewakan Grace.Namun, Ethan benar-benar tidak tega pada Lily.Meskipun Ethan tidak begitu menyukai Lily seperti
Samuel mengeluarkan sebatang cerutu dari kotak cerutu di atas meja, lalu meletakkan cerutu itu ke bibirnya dan menyalakannya.Asap cerutu yang mengepul langsung menutupi seluruh wajah Samuel di dalam kabut, membuat ekspresinya tidak terlihat jelas.Samuel jarang merokok saat berada di dekat Grace. Pertama, dia tidak ingin Grace menjadi perokok pasif. Kedua, dia juga khawatir rokok mahal akan membocorkan identitasnya.Selain itu, Samuel juga tidak terbiasa merokok dengan rokok murah.Berpikir kalau Samuel tidak perlu lagi menutupi semua ini kelak, raut wajahnya menjadi makin muram. Suasana di dalam ruangan hampir membuat Carlos merasa tercekik.Carlos membela dirinya dengan putus asa. "Tuan, benar-benar bukan aku. Coba pikirkan, aku mengikuti kamu setiap hari dan jarang berhubungan dengan Nyonya Grace. Bagaimana caranya aku bisa membocorkan identitasmu?"Samuel mengangkat kepalanya dan menyipitkan matanya. "Oke, kalau bukan kamu, siapa lagi?"Ketika Carlos mendengarnya, dia tahu kalau S
Grace melangkah maju dengan tenang. "Ada apa?"Usai Grace mengatakannya, Rina yang sedang berhadapan dengan Lily, segera berjalan ke arah Grace dan berkata, "Kak Grace, Nona Lily dari lantai atas ingin membagikan hadiah pada kami, dia bilang hadiah ini sebagai tanda hari pertama perusahaan mereka berjalan. Aku menolaknya, tapi mereka masih bersikeras untuk menerobos masuk."Rina tidak bodoh, dia tahu kalau Lily dan Grace saling bertentangan.Lily bilang ini adalah hadiah tanda hari pertama perusahaan dibuka, sebenarnya hanya untuk meruntuhkan semangat kerja pegawai di Grup Johnson.Yang sedang berdiri di belakang Lily adalah Lyra, dia telah bergabung dengan perusahaan Lily sejak dia berhasil membujuk lebih dari seratus orang untuk mengundurkan diri dari Grup Johnson.Lyra yang mengira telah mendapat penopang yang kuat, bersikap angkuh lagi ketika dia melihat Grace."Ini hanya hadiah. Kenapa kalian perlu bersikap seakan-akan kami adalah penjahat? Jangan-jangan kalian takut kalau perusah
Lyra tertegun selama beberapa detik, lalu dia bereaksi dan berucap, "Barangmu ini palsu, kenapa aku harus menelannya!"Grace menjawab, "Sepertinya kamu tidak akan menyerah sampai melihat buktinya. Sudahlah, lagi pula aku punya waktu sekarang. Ayo, ikuti aku …."Grace berkata sambil mengambil kunci mobil dan berjalan menuju lift.Lyra memandang Lily dengan bingung.Lily juga tidak tahu apa yang direncanakan oleh Grace.Lily melirik Lyra, mengisyaratkan saudaranya itu untuk mengikuti Grace dan melihatnya.Lyra tidak punya pilihan lain selain mengikuti Grace.Grace berjalan beberapa langkah dan melihat Rina masih berdiri di tempat. Dia pun berkata, "Rina, datanglah untuk jadi saksi."Rina buru-buru mengikuti Grace.Melihat wajah Grace yang begitu tenang, jantung Rina sudah hampir copot.Meski Rina tidak begitu memahami mobil mewah, dia tentu tahu kalau 911 adalah model Porsche klasik dan tidak semua orang bisa memilikinya.Namun, melihat Grace yang begitu tenang, Rina mulai percaya kalau
Lyra melirik dengan ekspresi jijik. "Apakah mobil ini benar-benar milikmu? Kamu pasti meminjamnya dari seseorang."Di saat yang sama, di sisi lain telepon, Ethan melepas dasinya dengan kesal. "Ada apa?"Lily berkata, "Kak Ethan, aku dengar toko mobil Porsche atas namamu memiliki model 911. Aku dengar mobil ini sulit dibeli. Bisakah kamu memberikannya padaku?"Lily sedang bertelepon dengan Ethan, sementara Lyra sedang melihat ke arah Porsche tersebut dan terus mengeluh, "Kalau mobil ini bukan pinjaman, berarti hanya tiruan saja. Ck ck ck, Grace, kamu benar-benar bisa melakukan apa saja demi terlihat angkuh. Lihatlah Kak Lily, dia telah menemukan pria yang baik dan dia juga bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan, sedangkan suamimu itu …."Buk!"Apa!"Dua suara yang keras terdengar bersamaan di tempat parkir bawah tanah. Lyra dengan marah menutupi pipinya yang panas dan bergegas maju untuk menjambak rambut Grace, tetapi Grace sudah mendorong Lyra terlebih dulu.Tubuh Lyra menabrak Por
Lyra sangat ketakutan sampai dia berlari terbirit-birit menuju lift, lalu menekan tombol lift dengan panik seolah-olah dia sedang dikejar oleh hantu.Grace menatap Lyra dengan dingin. Setelah Lyra masuk ke dalam lift, dia berbalik dan melihat ke arah Rina. "Ayo, kita pergi.""Oke."Rina meninggikan suaranya, lalu melirik ke arah Lily sambil berjalan ke arah Grace dengan bangga. Dia sengaja berkata, "Kak Grace, mobil 911 ini sangat indah."Grace tahu kalau Rina sengaja membuat Lily kesal, dia pun hanya tersenyum.Setelah keduanya kembali ke kantor, Rina berkata, "Kak Grace, setelah apa yang terjadi hari ini, orang-orang di lantai atas tidak akan menimbulkan masalah lagi bagi kita, 'kan?"Grace sangat mengenal Lily. "Tidak mungkin, kecuali sampai Grup Johnson bangkrut, dia akan terus mencari masalah.""Ah, sungguh menyebalkan." Rina mengerutkan kening. "Kak Grace, apakah tidak ada cara untuk menanganinya?"Grace tertawa pelan, selama Ethan masih ingin melindungi Lily, Lily bisa hidup den
Namun, efek dari cara ini malah makin buruk. Grace makin sering secara tidak sengaja memikirkan Samuel, bahkan satu kata atau sebatang rumput pun dapat membuat otaknya memikirkan Samuel setelah beberapa waktu.Grace tidak pernah tahu kalau secara tidak sadar Samuel telah mengisi hatinya.Namun, hal ini justru membuat Grace sangat ketakutan.Dulu, Ethan juga sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, Grace bahkan bisa tidak bertemu Ethan selama beberapa bulan. Akan tetapi, Grace tidak pernah memikirkan Ethan seperti memikirkan Samuel sekarang, setiap kali Ethan berkata akan pergi melakukan perjalanan bisnis, Grace akan merasa sangat senang.Baru setelah Grace mulai bekerja, dia akhirnya mengerti perasaan yang dirasakannya saat itu.Itu adalah perasaan ketika menghadapi masa-masa liburan.Grace baru saja berpisah dengan Samuel kurang dari sehari, tetapi dia sudah sangat merindukan suaminya.Grace berdiri, lalu bersandar di jendela sambil memandangi lalu lintas yang sibuk di luar
Di dalam kantor perusahaan E&L Fashion.Setelah Lily menghancurkan semua barang yang ada di ruang kantornya, dia akhirnya duduk di kursi bos dengan kelelahan.Lyra berlutut di tengah kekacauan ini. Ada luka di dahi, tangan, lutut Lyra … semuanya disebabkan oleh Lily. Akan tetapi, dia bahkan tidak berani membantah.Asisten membuka pintu ruang kantor dan melihat ruangan yang berantakan. Dia hendak keluar, tetapi dia dihentikan oleh Lily terlebih dulu."Ada apa?"Asisten itu memberanikan diri dan berkata, "Tuan Kyle sudah tiba."Ketika Lily mendengar kalau Kyle ada di sini, amarahnya sedikit mereda."Suruh dia tunggu dulu di ruang rapat dan atur seseorang untuk membersihkan tempat ini.""Baik."Asisten itu buru-buru keluar.Lily menatap Lyra yang sedang berlutut di lantai, dia pun mendengkus keras. "Kalau kamu melakukan hal bodoh seperti itu lagi, silakan angkat kaki dari sini!""Baik …" jawab Lyra dengan gemetar, dia bahkan hampir menangis.Lily keluar dari ruang kantornya tanpa memandan
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la