Share

Ghibah

Penulis: Alfiyah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alhamdulillah cara pengajian berlangsung dengan lancar. Sekarang tinggal acara beres beres saja.

"Alhamdulillah akhirnya Raiqa sudah di aqiqah ya, Re," ucap mas Candra.

"Iya, Mas. Alhamdulillah," jawabku.

Semua orang masih di sini termasuk Fida dan mas Sofyan. Mereka juga ikut membantu membereskan semuanya.

"Itu Diki adikmu kan, Re?" tanya Fida yang melihat Diki duduk termenung seorang dirindi teras.

"Iya, Da," jawabku.

"Kenapa dia malah ngelamun di sana bukannya bantuin ini," kata Fida kemudian.

"Biarkan saja, Da. Capek kali dari tadi sudah kusuruh buat ini itu ini itu," jawabku. Aku tahu sebenarnya Diki hanya merasa kurang nyaman dengan keberadaan kak Serli. Tapi mau bagaimana lagi, memang kak Serli juga kakaknya mas Candra.

"Dia yang ngurus butikmu, Kan?"

"Iya, Da. Butik kupercayakan padanya."

"Bagaimana perkembangannya sekarang? Udah lama aku nggak ke sana," lanjut Fida.

"Kapan-kapan datang lah ke sana. Atau akhir bulan ini bakal ada sale besar-besaran," lanjutku.

"Loh kenapa di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Bertemu Yogi

    "Reina?" sapa seorang laki-laki yang tak lain adalah mas Yogi."Mas Yogi?" tanyaku kaget."Ini anak kalian?" tanya mas Yogi seraya memegang pipi Raiqa yang berada di stroller. Sepertinya dia sudah bisa berdamai dengan keadaan sekarang. Buktinya dia mau menyapaku padahal tadi aku tidak melihatnya sama sekali."Iya, Mas," Kini Candra yang menjawabnya."Kapan lahiran, Re?" tanya mas Yogi kemudian. "Sudah hampir satu bulan," jawabku.Sepertinya mas Yogi kerja di tempat ini sebagai office boy jika dilihat dari pakaiannya. Dia juga memegang sebuah kemoceng di tangannya."Kamu kerja?""Iya. Sekarang aku kerja di sini. Lumayan lah buat menyambung hidup," jawab mas Yogi tanpa rasa malu dan berusaha untuk menutupinya.Roda selalu berputar. Tidak ada yang pernah menyangka jika mas Yogi yang dahulu bekerja kantoran dan di segani oleh banyak orang kini hanyalah seorang office boy di sebuah mall."Yogi," teriak seorang laki-laki berbadan besar agak tinggi. "Iya, Pak," jawab mas Yogi. Sepertinya

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Jam Tangan

    "Kamu mau beli apa gitu nggak, Re?" tanya mas Candra setelah kita keluar dari gramedia."Beli apa maksudmu, Mas?""Tas atau baju mungkin?" tanya mas Candra."Nggak usah lah, Mas. Tas ku juga masih bagus kok," jawabku."Kalau Baju?""Kan banyak di butik. Jika pengen aku paling pergi ke sana," jawabku lagi.Mas Candra kemudian terdiam. Aku merasa jika dia kecewa dengan jawaban yang baru saja kulontarkan padanya."Kamu kenapa, Mas?" tanyaku yang melihat dia diam."Nggak papa kok, Re. Sebenarnya aku ingin deh sesekali membelikanmu tas atau baju gitu, tapi kamu nggak pernah mau jika aku tawarin. Kalau aku yang langsung beliin takut kamu nggak suka nantinya," lanjut mas Candra."Tapi kan tasku masih bagus, Mas. Mubazir aja jika membuang-buang uang untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan banget," jawabku."Selalu begitu jawabanmu, Re. Ayolah sesekali nggak papa. Nggak tiap hari juga kan?"Tidak ingin membuat mas Candra merasa kecewa untuk ke dua kalinya akhirnya aku pun menyetujui permin

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Diki di restauran

    "Bukankah itu Diki?" tanya mas Candra saat kita sedang menikmati makan siang di solaria."Iya bener. Ngapain dia di sini? Bukankah seharusnya dia ada di butik?" jawabku."Coba kamu tanya sana. Siapa tahu dia ada kepentingan sama temannya di sini?" ujar mas Candra kemudian.Aku langsung menghampiri Diki. Feelingku sudah tidak baik jika melihatnya seperti ini. Takut kebiasaan buruknya itu terjadi lagi. "Dik," kataku membuatnya kaget."Kak Reina?" "Ngapain kamu di sini?" tanyaku penuh selidik."Aku_aku mau makan lah. Ngapain lagi di sini kalau nggak makan," jawab Diki spontan."Yakin nggak aneh-aneh?" tanyaku lagi."Yakin kak. Aku udah nggak begitu-begitu lagi. Udah tobat," jawab Diki. "Serius?""Iya serius, Kak. Ngapain juga aku bohong," tambah Diki."Syukur deh jika memang begitu. Tapi kenapa kamu malah di sini bukannya di butik? Hayo? Apa memang begini kerjamu tiap hari, Dik? Rugi dong aku gaji kamu penuh tiap bulan jika kerjamu aja begini," ungkapku. "Apaan sih, Kak. Sama adik se

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Sikap Diki

    "Hai, Dik," sapaku setibanya di butik. Kulihat Diki sedang sibuk mengurus laporan di butik."Ngapain ke sini? Tumben," jawab Diki dingin."Loh emangnya nggak boleh? Ini kan butikku. Bebas dong aku mau kesini kapan aja," jawabku."Iya tahu ini butikmu. Aku hanya karyawan di sini," jawabnya ketus."Kok ngegas? Santai dong. Nih aku bawain pizza buat kamu," kataku selanjutnya seraya memberikan sekotak pizza padanya."Apaan ini? Nggak usah, aku baru aja makan. Bawa pulang aja," jawabnya."Kamu masih marah sama aku?" tanyaku kemudian."Marah kenapa?" jawab Diki. Walaupun dia tidak mengatakannya tapi aku tahu dari gerak geriknya jika dia masih kesal denganku."Sori deh jika ucapanku tadi buat kamu marah. Aku cuma nggak suka aja lihat kamu keluyuran begitu di jam pekerjaan seperti tadi," sambungku."Iya nggak papa kok," jawab Diki lagi. Tidak seperti biasanya yang selalu mengomel tiap aku nasehatin tapi kali ini dia diam saja. Sepertinya dia benar-benar marah denganku."Jangan gitu dong, Dik.

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Alasan Sikap aneh Diki

    "Re, adikmu kenapa ya? Kok keliatannya bete gitu," kata Ibu melalui sambungan telepon."Diki masih bete ya?" tanyaku."Iya kayaknya. Ibu suruh makan tadi juga cuma bilang iya doang tapi nggak makan sama sekali," tambah Ibu."Nanti malam aku kesana deh, Bu. Sekalian nginep," sambungku."Baiklah kalau begitu. Tapi apa kamu tahu kenapa adikmu bersikap begitu? Nggak biasanya kan dia diam begini. Ibu jadi kepikiran," kata ibu kemudian."Nanti aku ceritain, Bu. Sepertinya dia marah sama aku," jawabku."Kalau ada masalah di antara kalian cepat selesaikan ya. Ibu nggak suka kalian diem-dieman nantinya. Cuma dua bersaudara kok mau diem-dieman," tutur Ibu."Iya, Bu. Nanti Reina datang ya sama mas Candra," jawabku selanjutnya.Aku tidak tahu jika Diki akan marah seperti ini. Perasaan aku cuma bercanda saat menegurnya tadi. Biasanya aku juga bersikap demikian padanya. Namun sepertinya kali ini dia beneran marah padaku.Aku mencoba menghubungi Diki setelah itu. Namun panggilanku tidak mendapatkan

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Alasan sikap aneh Diki

    "Assalamualaikum," ucapku dan mas Candra bersamaan."Waalaikum salam," terdengar suara ibu menjawab dari dalam rumah.Aku dan mas Candra langsung masuk setelah itu. Ternyata ibu dan bapak sedang asyik menonton televisi berdua di ruang keluarga."Aduh cucu kesayangan nenek udah datang," kata Ibu seraya mengambil alih Raiqa dari gendonganku.Aku dan mas Candra menyalami Ibu dan bapak satu persatu setelah itu. "Diki di mana, Bu?" tanyaku langsung."Masih di kamar tuh. Coba sana kamu bujuk suruh makan. Dari tadi nggak keluar dari kamar loh," jawab Ibu."Iya, Re. Coba kamu yang bicara. Sepertinya dia sedang ada masalah," tambah bapak."Baik, Pak," jawabku.Aku langsung pergi ke kamar Diki setelah mendengar perkataan Ibu dan juga bapak. Kuketuk kamarnya dan beberapa saat setelah itu Diki langsung membuka pintu untukku."Kak," sapanya."Makan gih, disuruh Ibu makan tuh," kataku."Nggak lapar. Nanti kalau lapar aku pasti keluar sendiri," jawab Diki."Kamu kenapa sih? Beneran nggak marah sam

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Saran dari mas Candra

    "Bagaimana Diki? Sepertinya dia memang sedang ada masalah ya?" tanya mas Candra saat kita hendak tidur."Iya kamu benar, Mas," jawabku."Masalah apa? Dia cerita kan sama kamu, Sayang?" tanya mas Candra lagi."Dia menabrak orang, Mas," jelasku."Hah? Kok bisa? Bagaimana kejadiannya?""Nggak tahu juga bagaimana kejadiannya sampai bisa nabrak orang," jawabku."Nggak mabuk kan dia?" tanya mas Candra lagi. Dia pasti khawatir Diki menyetir sambil mabuk."Dia bilang sih enggak, Mas. Ini murni kecelakaan katanya. Semoga saja dia berkata jujur," sambungku."Terus bagaimana keadaan orang yang ditabraknya? Apa parah? Atau mungkin malah meninggal?" tanya mas Candra bertubi-tubi."Nggak sampai meninggal lah, Mas. Kalau sampai meninggal saat ini Diki pasti masih ditahan kepolisian," jawabku."Terus bagaimana? Parah? Kok Diki sampai kelihatam setres gitu?""Nggak parah katanya, Mas. Hanya lecet-lecet biasa saja kalau orangnya. Cuma motornya saja yang rusak. Dan kamu tahu apa yang membuat Diki jadi s

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Diki pergi

    "Bagaimana sih kamu, Dik? Bukannya hati-hati kalau nyetir mobil. Nabrak kan jadinya," kata Ibu mengagetkanku dan juga mas Candra yang sedang bermain dengan Raiqa."Ibu kenapa tuh, Re?""Nggak tahu. Bentar coba aku lihat," ucapku seraya bangkit dan berjalan menghampiri Ibu.Kulihat ibu sedang duduk di kursi bersama Diki. Sepertinya Diki sudah menceritakan soal masalahnya pada Ibu."Bu. Ibu nggak papa kan?" tanyaku yang baru bergabung."Lihat tuh adikmu. Dia pasti ugal-ugalan dalam mengendarai mobil sehingga bisa nabrak orang," ujar Ibu. "Ibu jangan sepenuhnya nyalahin Diki. Belum tentu juga kan Diki yang salah," belaku."Tetap saja kan dia yang harus bertanggung jawab. Dia juga yang diminta ganti rugi? Di mana-mana walaupun motornya yang salah tetap saja yang di suruh ganti rugi itu mobilnya. Makannya pelan-pelan kalau bawa mobil. Ibu selalu berpesan agar hati-hati kan tiap kamu mau pergi," tambah Ibu."Tuh kan, Kak. Makanya aku males cerita. Pasti Ibu akan begini," ucap Diki yang kem

Bab terbaru

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Ending

    Beberapa bulan setelah itu buku ketiga mas Candra pun terbit. Buku yang menjadi inspirasi banyak orang ternyata. Kisah seorang ayah yang rela berkorban melakukan apapun itu demi pengobatan anaknya yang menderita gagal ginjal. "Selamat atas realisnya buku ketigamu, Mas. Semoga semakin sukses untuk ke depannya," kataku pada mas Candra. "Terimakasih juga, Sayang. Semua ini terjadi juga karena adanya kamu. Aku percaya jika aku bisa seperti ini karena dukungan penuh darimu. Terimakasih sekali lagi sudah mau menjadi pendamping hidupku yang selalu mendukung apapun keputusanku," kata mas Candra. "Aku bangga padamu, Mas," balasku. Mas Candra kemudian naik ke panggung setelah pembawa acara mempersilahkannya. "Saya mengucapkan terimakasih banyak untuk semua yang sudah meluangkan waktunya. Hari ini secara resmi, buku ketiga saya telah diterbitkan. Buku ini mengisahkan tentang pengorbanan seorang ayah. Kalian mungkin bertanya-tanya, siapakah sosok dibalik tokoh yang menjadi inspirasi saya da

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Bicara empat mata

    "Ndra," terdengar suara seorang perempuan memanggil nama suamiku saat kita sedang berjalan menuju ke mobil."Oliv?" kataku saat melihat ternyata dia yang memanggil mas Candra tadi."Ada apa?" tanya mas Candra kemudian."Aku mau bicara sama kamu, bisa?" kata Oliv kemudian.Mas Candra malah menoleh ke arahku tanpa menjawab perkataan Oliv. "Iya silahkan bicara di sini saja," kata mas Candra. Sepertinya dia ingin menjaga perasaanku."Aku mau bicara empat mata saja. Bisakah?" tambah Oliv."Kenapa nggak di sini saja? Sama saja kan?" kata mas Candra lagi."Boleh aku pinjam Candranya sebentar, Re. Janji deh hanya lima menitan saja," kata Oliv padaku setelah itu."Oh iya, silahkan bawa saja," jawabku.Mas Candra pun kemudian mengikuti kemana Oliv pergi. Dari jauh aku memperhatikan gerak-gerik mereka. Mereka terlihat membicarakan hal yanh serius berdua.Lima menit kemudian mas Candra kembali menghampiriku begitu juga dengan Oliv."Makasih ya, Re. Ini aku kembalikan lagi Candra untukmu," kata O

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Abi dan Oliv

    Mas Candra akhirnya menjadikan pak Sapto sebagai sosok inspirasi untuk buku ke tiganya. Dia juga mendapatkan penghargaan atas apa yang dia lakukan pada pak Sapto.Ternyata pak kepala desa yang mengetahui kebaikan mas Candra kepada pak Sapto menceritakannya pada bapak wali kota. Secepat ini balasan yang Allah berikan kepada orang yang ikhlas membantu orang lain ternyata. "Jadi hari ini berangkat jam berapa, Mas?" tannyaku pada mas Candra. Hari ini dia akan datang ke acara launching buku salah satu teman penulisnya."Sebentar lagi. Kamu ikut kan?" tanya mas Candra. "Raiqa bagaimana?" tanyaku."Ajak aja Raiqa. Dia pasti seneng kan diajak jalan-jalan naik mobil," balas mas Candra. "Kamu yakin? Di sana pasti banyak orang kan?" "Nggak papa, Sayang. Raiqa pasti senang," kata mas Candra kemudian. Tak terasa waktu cepat sekali berlalu dan tanpa terasa kini putri kecilku sudah berusia tiga bulan. "Ya sudah deh. Aku siap-siap dulu kalau begitu," kataku.Saat aku sedang bersiap tiba-tiba s

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Malaikat Berwujud Manusia

    "Ini hadiah buat Mela. Mela semangat ya. Tidak boleh malas jika di suruh melakukan HD," kataku saat kita sudah sampai di rumah sakit lagi. "Asyik, makasih ya, Tante.""Sama-sama, Sayang. Kalau begitu Tante keluar ya. Mela ditungguin Ibu sekarang," lanjutku."Iya, Tante. Makasih ya. Mela akan selalu semangat menjalani HD agar cepat sembuh," jawab Mela.Aku segera memeluk Mela. Tak terasa air mata ini pun jatuh begitu saja."Tante kenapa menangis?" tanya anak kecil itu."Nggak papa, Sayang. Tante cuma bangga saja padamu," jawabku seraya menyeka air mataku yang baru saja tumpah."Aku hebat ya?""Iya, kamu anak yang hebat. Teruslah seperti ini ya, Sayang," tambahku.Setelah hampir setengah jam aku di dalam bersama dengan Mela, akhirnya aku pun keluar. Mela meneruskan melakukan cuci darahnya. "Sudah?" tanya mas Candra yang saat ini sedang menggendong Raiqa."Sudah, Mas.""Pergi sekarang?""Semua sudah kamu selesaikan?""Sudah, Sayang," jawab mas Candra. "Ya sudah kalau begitu. Ayo pulan

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Hemodialisa

    "Mulai hari ini setiap kamu mau HD, kamu perginya ke sini ya, Mel. Tidak perlu ke rumah sakit yang di luar kota," kata mas Candra."Kenapa di sini, Om? Mela kan udah betah dan nyaman HD di rumah sakit yang kemarin. Perawatnya juga baik-baik banget pada Mela," jawab Mela. "Mela mau cepet sembuh kan? Rumah sakit ini lebih baik dari rumah sakit sebelumnya. Jadi di rumah sakit ini juga nantinya Mela bakalan dapat perawatan dan pengobatan yang baik. Mela mau sembuh kan?" kata mas Candra selanjutnya. "Mela ingin sekali sembuh, Om. Tapi kata ibu, Mela ini anak istimewa. Jadi sewaktu-waktu kalau Tuhan udah sayang sama Mela, Mela harus siap untuk dipanggil Tuhan," jawab Mela. Kali ini aku benar-benar tidak bisa menahan air mataku. Aku langsung pergi sebentar agar Mela tidak melihat air mataku keluar."Re," kata mas Candra yang tiba-tiba menyusulku. "Mas," ujarku yang kemudian langsung memeluknya."Nggak papa. Dia anak yang kuat. Dia pasti bisa melewati ini semua. Kita akan membantunya. Kita

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Mela

    "Di mana pak Sapto?" taya bapak kepala desa pada seorang perempuan yang duduk di ruang tunggu bersama seorang anak perempuan."Pak Lurah, tolong suami saya, Pak. Dia sedang di interogasi di dalam," kata perempuan tadi."Bagaimana ini, Mbak? Apa kita harus masuk?" tanya bapak kepala desa padaku. "Sebentar, Pak. Saya telepon suami saya dulu," sambungku.Aku menghubungi mas Candra setelah itu. Dia pasti bisa memberi pengertian kepada polisi agar polisi membebaskan pak Sapto."Jadi kamu di kantor polisi sekarang, Re?""Iya, Mas. Mas Candra bisa datang sekarang nggak? Sudah selesai belum di sana?" tanyaku."Iya aku akan langsung ke kantor polisi setelah ini. Urusanku di sini juga sudah selesai," kata mas Candra kemudian."Buruan ya, Mas. Aku bingung harus bagaimana ini," ucapku."Iya, Re. Aku segera datang."Setelah menghubungi mas Candra, aku kemudian mendekati istri pak Sapto dan anaknya. Aku yakin jika anak yang dimaksud pak Sapto adalah anak ini."Bu," sapaku."Iya, Mbak. Apakah mbakn

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Pak Sapto di tangkap

    Ponsel mas Candra berdering saat kita sedang sarapan bersama. Dia lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja dan langsung melihat siapa yang meneleponnya. "Halo," ujar mas Candra."Oh iya, Pak. Apa sudah sampai di rumah sekarang?" tanya mas Candra kemudian."Baik, Pak. Hari ini saya ke rumah ya. Saya hubungi dulu teman saya di rumah sakit," sambung mas Candra."Sama-sama, Pak. Tunggu saya datang. Sebentar lagi saya ke sana," lanjut mas Candra.Setelah mas Candra mengakhiri panggilannya dia lalu bergegas bangkit dari meja makan."Mau berangkat sekarang? Pak Sapto sudah sampai di rumah ya, Mas?" tanyaku yang tahu jika itu panggilan dari pak Sapto."Iya, Sayang. Aku langsung ke sana sekarang ya. Kamu mau ikut nggak?" tanya mas Candra kemudian."Aku di rumah saja ya, Mas. Kasihan Raiqa," jawabku."Ya sudah kalau begitu. Aku sendiri saja nggak papa. Aku siap-siap dulu ya," kata mas Candra selanjutnya. "Iya, Mas. Oh iya, Mas. Bukankah hari ini kamu ada janji ketemuan sama produ

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Pengorbanan seorang Ayah

    "Jadi begitu ceritanya? Kasihan banget pak Sapto itu. Dia rela melakukan penipuan seperti itu demi membiayai pengobatan anaknya," kata Ibu saat aku dan mas Candra menceritakan soal kejujuran pak Sapto. "Iya benar, Bu. Sebuah pengorbanan seorang ayah untuk anaknya," balasku. "Ya begitulah, Re. Jadi kalian berniat untuk membantunya?""Iya, Bu. Mas Candra mau membantu pengobatan anak pak Sapto," ujarku."Benar begitu, nak Candra?""Iya, Bu. Aku merasa harus membantu bapak ini. Rejeki yang selama ini aku dapat sebenarnya juga rejeki pak Sapto ini. Diki menabraknya juga bukan sebuah kebetulan semata. Semua ini sudah kehendak Allah.""Nak Candra benar. Dalam rejeki kita ada rejeki orang lain juga. Semoga rejeki kalian makin berkah kedepannya," lanjut Ibu."Amin," balasku dan Mas Candra secara bersamaan. "Dan untuk Diki, ibu minta maaf. Ibu tidak pernah berniat atau pun bermaksud untuk membuatmu sakit hati. Ibu hanya berusaha menasehati mu. Ibu menghawatirkanmu," sambung Ibu."Maafkan Dik

  • Karir Melejit Setelah Dicampakkan Suami   Kedermawanan Mas Candra.

    "Iya begitulah, Mbak," jawab pak Sapto. Aku tahu jika saat ini dia sedang berkata jujur. "Kenapa bapak memilih untuk melakukan pekerjaan ini?" tanya mas Candra."Saya terpaksa, Mas. Seandainya ada pekerjaan lain yang bisa mendapatkan uang dengan cepat pasti saya akan melakukannya. Apapun itu pekerjaannya. Saya pernah mau menjual ginjal saya juga untuk pengobatan anak saya, tapi istri melarang saya. Saya tidak ada pilihan lain, Mas." "Apakah istri dan anak bapak tahu akan hal ini?" tanya mas Candra lagi."Istri tahu, anak yang tidak tahu. Jadi setiap kali saya di tangkap dan masuk polisi istri selalu bilang jika saya lagi bekerja keluar kota. Berusaha untuk membuat anak saya percaya," jawab pak Sapto sembari menyeka air matanya."Apa polisi tidak pernah menanyakan alasan bapak melakukan ini semua? Bukankah sudah hampir tiap kali di tangkap pasti melakukan hal yang sama?" tanyaku."Tidak ada yang peduli, Mas. Polisi juga yang penting memenjarakan saya. Mereka tidak pernah bertanya ken

DMCA.com Protection Status