Leo mampu membunuh master Alam Guru Besar hanya dengan satu gerakan. Tindakannya ini mengejutkan seluruh penonton.Semua tetua dan dewa perang ketakutan hingga mereka tidak berani melangkah maju.Alvan mau tidak mau mengambil tindakan. Sekarang, mereka hanya bisa bekerja sama untuk membunuh Leo.Leo masih tampak tenang. Leo bukan hanya tidak takut, tetapi dia juga menunjukkan senyuman yang menghina. Dia menunjukkan penampilan yang tenang seolah menganggap para master itu tidak ada apa-apanya.Semakin dia berperilaku seperti ini, semua orang semakin merasa bahwa kemampuannya tidak terduga. Ketakutan di hati mereka terus menyebar, hingga banyak orang yang memiliki ide untuk melarikan diri.Alvan tidak punya pilihan selain terus melawan Leo. Jika tidak, beberapa orang pasti tidak akan mampu menahan tekanan dan melarikan diri."Semuanya, serang bersamaku. Bunuh dia!"Alvan berteriak sambil memimpin untuk mengambil tindakan. Dia melangkah maju, mengepalkan pedang dengan kedua tangan, lalu m
Awalnya, Alvan yakin akan kemenangan. Namun, dia tidak pernah berpikir bahwa kekuatan Leo telah mencapai level yang tidak terbayangkan."Ketua, ampuni aku. Ketua, ampuni aku!"Semua tetua dan dewa perang yang masih bisa bergerak, langsung berlutut dan memohon.Pada saat ini, semua orang merasa sangat menyesal. Jika mereka tahu bahwa Ketua begitu hebat, mereka tidak akan mengkhianatinya sama sekali.Namun, tidak ada gunanya mereka menyesali sekarang. Mereka hanya bisa berdoa agar Ketua bisa memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka."Dewa Perang Zeva, aku menyelamatkan hidupmu, membantumu meningkatkan kultivasi dan menjadikanmu dewa perang. Tapi, kamu membalas air susu dengan air tuba. Apakah menurutmu, aku nggak akan membunuhmu?" tanya Leo.Wajah Dewa Perang Zeva menjadi pucat. "Ketua, aku pantas mati. Aku nggak berani meminta pengampunanmu. Aku hanya meminta Ketua, jangan melampiaskan kemarahanmu pada keluargaku.""Kamu telah berbuat banyak pencapaian dulu. Aku akan
Leo melihat dengan jelas bahwa Nita berada di antara para tamu sebelumnya. Namun, sekarang dia telah menghilang. Dia pasti memanfaatkan kekacauan itu untuk melarikan diri.Leo tidak perlu menangkapnya. Namun, wanita ini juga sangat berbahaya dan licik, jadi dia harus memperingatkannya.Selain itu, Hydra ditangkap oleh Alvan demi menyelamatkan Febi. Dia harus segera ditemukan.Leo segera memerintahkan untuk menyelidiki seluruh hotel. Kemudian, mereka menemukan Hydra yang tidak sadarkan diri di salah satu kamar.Hydra hanya pingsan. Hidupnya tidak dalam bahaya.Namun, Leo tidak menemukan Nita. Bahkan beberapa pengikut yang dibawanya pun menghilang.Leo tidak terkejut. Nita dan rombongannya adalah master Alam Kesatria. Ada begitu banyak ruangan di lantai atas. Mereka bisa melarikan diri melalui jendela dengan memasuki salah satu kamar.Leo tidak terus mencarinya. Bagaimanapun, sekarang Leo telah memasuki Alam Bawaan. Bahkan jika Keluarga Sagara ingin membalas dendam padanya, mereka harus
Febi kembali mengangguk.Saat Leo melihat Febi begitu patuh, kemarahan di hatinya tiba-tiba menghilang.Faktanya, Leo masih mencintai Febi. Leo hanya masih merasa marah dengan pengkhianatannya.Selain itu, Febi tidak tahu bagaimana menghargai dirinya sendiri, jadi Leo sangat marah.Meskipun Febi diancam oleh seseorang, Leo juga tidak akan pernah mengizinkannya.Dalam hal ini, Leo sangat egois.Kemudian, Leo meninggalkan ruangan itu. Dia tidak mengambil kesempatan untuk berhubungan dengan Febi.Bukannya Leo tidak mau, dia bahkan sudah ingin berhubungan dengannya dari awal.Namun, karena teknik yang Leo praktikkan cukup istimewa, dia ingin menjaga kepolosannya Febi agar dapat membantunya menyelesaikan teknik keduanya di masa depan.Selain itu, Leo yakin kali ini tidak akan lama. Karena, saat ini Leo sudah mulai mempraktikkan teknik kedua.Meski progres teknik keduanya jauh lebih lambat dibandingkan teknik pertama, menurut perkembangannya saat ini, paling lama hanya memakan waktu tiga hin
Aura pembunuh yang dingin melesat langsung ke langit, hingga membuat semua orang di Vila Alea terkejut. Semua orang merasa seolah-olah mereka telah jatuh ke dalam gudang es. Mereka ketakutan hingga wajah mereka menjadi pucat."Ketua, ada apa?"Lucas, Hydra dan yang lainnya mengikuti niat membunuh itu, lalu datang kemari."Nggak apa-apa. Kalian kembali dan istirahatlah."Leo menahan niat membunuhnya.Alasan kenapa Leo begitu marah adalah karena dia mengetahui bahwa wanita dalam video tersebut adalah ibunya yang sudah lama hilang.Meskipun bertahun-tahun telah berlalu, Leo mengenalinya secara sekilas.Wanita dalam video itu tidak terlalu tua dan tidak jauh berbeda dari yang dia ingat. Hanya saja, wanita itu tampak sangat kuyu dan menyedihkan.Jadi, video ini seharusnya diambil sejak lama.Meskipun demikian, Leo masih merasa sangat kesal.Leo tidak bisa membayangkan penyiksaan tidak manusiawi yang dialami oleh ibunya.Leo bahkan tidak tahu bagaimana nasib ibunya sekarang.Leo buru-buru me
Pihak lain belum datang, jadi Leo memejamkan mata dan menunggu dengan sabar.Setelah menunggu beberapa jam, seorang pria bertopeng muncul di seberang danau.Ada perahu kecil di sana. Lelaki bertopeng itu naik ke perahu sambil memegang panji dan arung jeram.Tidak lama kemudian, perahu telah tiba. Namun, pria bertopeng itu tidak berlabuh, melainkan berhenti sekitar sepuluh meter dari tepi danau.Selain itu, perahunya berhenti tepat di tempat penimbunan bom. Dia jelas berusaha untuk memancing Leo ke sana.Leo tidak mendekat. Meskipun pertahanannya kuat, Leo tidak ingin menempatkan dirinya dalam bahaya."Nak, apa kamu membawa Rumput Keybar?" tanya pria bertopeng itu.Suaranya rendah dan serak. Leo sulit untuk mengetahui usia sebenarnya pria itu.Leo tidak berbasa-basi, dia langsung membuka kotak itu.Saat pria bertopeng melihat Rumput Keybar di dalam kotak itu, matanya tiba-tiba berbinar. "Cepat lempar padaku!"Leo menunjukkan senyuman sarkastik dan menutup kotak itu, "Kamu ingin aku memb
Febi pergi bersama Hydra tanpa ragu-ragu.Namun, saat dia hendak keluar dari Vila Alea, Febi tiba-tiba berhenti."Nona Febi, kenapa kamu berhenti? Ketua sedang menunggumu. Ayo, kita cepat pergi ke sana. Kalau nggak, Ketua akan cemas nanti," desak Hydra."Dewa Perang Hydra, apa benar Ketua memintamu menjemputku?" Febi menjadi curiga."Tentu saja, kamu adalah wanitanya Ketua. Tanpa perintahnya, bagaimana aku berani membawamu keluar? Kamu nggak percaya padaku?" tanya Hydra."Bukan, bukan itu maksudku. Hanya saja Ketua berulang kali menyuruhku jangan meninggalkan Vila Alea. Aku lebih baik menelepon dan bertanya padanya," kata Febi.Hydra langsung terkejut. "Nona Febi, kamu nggak perlu meneleponnya. Ketua sedang meneliti harta karun, jadi jangan ganggu dia.""Dewa Perang Hydra, bukannya aku nggak memercayaimu, tapi Ketua nggak mengizinkan aku keluar. Kecuali dia memberitahuku secara pribadi. Kalau nggak, aku nggak bisa keluar. Maafkan aku."Saat berkata, Febi bersiap untuk berjalan kembali.
Kemudian, dia membalikkan tubuh Leo dan memeriksanya. Setelah itu, dia berbalik dan berkata, "Nona, dia sudah mati.""Akhirnya bajingan ini mati. Tapi, dia sangat beruntung mati karena dibom."Semakin Nita memikirkannya, dia menjadi semakin marah. Jadi, dia berjalan mendekat dan menendang perut Leo beberapa kali."Hei! Rumput Keybar baik-baik saja."Tetua kedua melihat kotak di sebelahnya. Kotak itu tidak rusak, hingga dia tampak sangat bersemangat."Anak ini melindungi kotak itu sampai mati. Sayangnya, barang ini tetap menjadi milik Keluarga Sagara."Tetua kedua membungkuk untuk mengambil kotak itu. Namun, ketika tangannya hendak menyentuh kotak itu, Leo tiba-tiba membuka matanya dan menampar dadanya.Bang!Tetua kedua tidak siap sama sekali. Setelah terdengar suara teredam, Tetua Kedua langsung terbang mundur dan muntah darah dengan ekspresi takut."Cepat bunuh dia!"Nita sangat terkejut. Namun, dia bereaksi dengan cepat. Nita mundur dengan ekspresi ngeri sambil memberi perintah.Kel
Harus diketahui bahwa Leo dan Zaki baru berusia dua puluhan tahun, tetapi mereka sudah memasuki Alam Bawaan. Bahkan kekuatan para master senior pun tidak sebanding dengan mereka.Jika sepuluh hingga dua puluh tahun kemudian, sehebat apa kekuatan mereka?Dalam sekejap mata, keduanya bertarung selama puluhan ronde. Pertarungan itu semakin intens. Kekuatan keduanya tampak setara.Ekspresi Zaki tampak semakin masam. Hal ini karena Leo jauh lebih kuat dari yang dia bayangkan. Tidak peduli bagaimana Zaki menyerang, dia tidak dapat melukai Leo sehelai rambut pun. Dia bahkan tidak berhasil menyentuh sudut pakaiannya.Sementara Leo tampak lebih santai.Faktanya, dengan kekuatannya saat ini. Jangankan membunuh Zaki dengan cepat. Dia bahkan bisa membuatnya terluka parah dengan satu serangan.Alasan mengapa Leo tidak melakukan ini adalah karena dia takut akan menakuti Rangga.Sekarang, tujuan utama Leo adalah membunuh Rangga. Baginya, masalah lain tidak penting.Segera setelah puluhan ronde berlal
Zaki sangat marah. "Hari ini, kamu akan mati. Aku akan menginjakmu di hadapan semua orang, sehingga kamu akan dipermalukan seumur hidupmu!""Coba saja kalau bisa." Leo meletakkan tangan di punggungnya sambil tersenyum. Dia terlihat sangat percaya diri."Keluarkan senjatamu!"Zaki mengarahkan pedang panjangnya ke arah Leo. Auranya langsung memancar ke segala arah.Orang-orang di sekitar merasakan tekanan yang tak terlukiskan. Mereka tanpa sadar merasa ketakutan.Leo mengenakan jaket berwarna hitam. Kemudian, mereka melihat dia mengeluarkan sebuah belati berukuran Zaki dari jaketnya.Setelah Jessy yang berada di bawah arena melihat belati itu, dia langsung terkejut hingga membuka mulutnya.Orang lain tidak mengenalnya, tetapi dia langsung mengenali belati itu. Belati itu adalah miliknya. Dia selalu menyimpannya di vilanya. Kenapa belati itu bisa diambil oleh Leo?"Serang!"Awalnya, Zaki ingin menunggu Leo mengambil tindakan. Namun, Leo tidak menyerang untuk waktu lama. Zaki kehilangan ke
Sebelum Leo berbicara, Rangga sudah berkata dengan tidak senang, "Zaki, apa kamu nggak tahu aturan mengantre? Aku yang mengajaknya bertarung terlebih dulu. Cepat minggir!"Banyak orang yang menganggukkan kepala mereka. Rangga mengajak Leo bertarung terlebih dahulu, sementara Leo telah menyetujuinya. Saat pertarungan akan dimulai, Zaki malah membuat onar. Tindakan Zaki memang tidak sesuai dengan aturan.Namun, Zaki tidak memedulikan hal tersebut. Dia berkata sambil menatap Rangga, "Aku nggak peduli apa itu mengantre. Siapa pun yang berani menghentikanku menghapus rasa maluku, dia akan menantangku. Kalau kamu nggak setuju, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!"Sialan, Zaki benar-benar gila.Seketika, Rangga langsung marah. "Zaki, apa kamu kira aku takut padamu?""Aku nggak tahu kamu takut atau nggak. Aku hanya tahu kalau kamu nggak turun, aku akan membunuhmu sekarang!" Tubuh Zaki memancarkan aura membunuh yang kuat.Dia ingin menantang Leo untuk menghilangkan rasa malunya. Dia juga ingin
Setelah Leo muncul, Rangga langsung memancarkan aura membunuh yang menakjubkan."Leo, akhirnya kamu muncul."Leo berjalan ke arah Rangga, lalu dia berhenti tidak jauh dari sana dan berkata, "Rangga, awalnya aku kira kamu adalah seorang pria sejati. Tapi, aku akui bahwa aku salah.""Apa maksudmu?" tanya Rangga dengan nada dingin.Leo berkata sambil menunjukkan senyuman sinis, "Kamu memaksa gadis yang nggak menyukaimu untuk menikah denganmu. Apa bedanya kamu dengan seekor binatang? Bukan, membandingkan kamu dengan binatang adalah penghinaan terhadap binatang.""Sialan, kamu cari mati!"Rangga marah. Leo bahkan berani mengatakan dia lebih buruk dari seekor binatang. Menjengkelkan sekali."Berani sekali kamu! Cepat berlutut dan minta maaf pada Pak Rangga!""Anak ini bahkan berani memarahi Pak Rangga. Dia benar-benar nggak takut mati."Semua anggota Keluarga Safwando marah. Mereka berteriak dengan suara lantang.Para tamu juga merasa Leo memiliki nyali yang besar. Sebelumnya, Keluarga Jonat
"Hormat pada langit!"Pulau Fairy terisolasi dari dunia luar, jadi upacara pernikahan mereka masih mengkuti adat kuno. Mereka hanya mengadakan upacara pernikahan, tetapi tidak mendaftarkan pernikahan mereka.Setelah upacara pernikahan, mereka akan menjadi pasangan sah yang diakui oleh semua orang.Leo berdiri di antara kerumunan. Dia menyaksikan Celine mengikuti upacara pernikahan dengan tidak berdaya.Saat ini, tidak hanya Atin yang berada di sana. Bahkan semua tetua Keluarga Safwando pun berkumpul di sana.Selain itu, masih ada anggota Keluarga Roderik dan Keluarga Tabrani. Orang-orang ini mungkin memihak pada Keluarga Safwando. Jika Leo bertindak, dia tidak hanya tidak dapat menyelamatkan Celine, Leo bahkan akan kehilangan nyawanya."Hormat pada orang tua!""Hormat pada pasangan!""Sah!"Terdengar tepuk tangan meriah. Semua orang bertepuk tangan sambil memberi selamat.Saat ini, Rangga seharusnya membawa pengantin wanita ke kamar. Namun, dia tidak melakukannya. Sebaliknya, Rangga ma
Tetua Agung berkata, "Pak Atin, mungkinkah orang itu adalah orang yang tadi malam?"Atin berkata, "Seharusnya benar. Orang itu mahir dalam seni penyamaran dan sangat kuat. Kita harus menemukan cara untuk membunuhnya. Kalau nggak, akan ada masalah yang nggak ada habisnya!"Tetua Agung berkata sambil mengangguk, "Pak Atin benar. Tapi, yang terpenting adalah pesta pernikahan. Setelah malam ini, kita akan menyelesaikan masalah dengannya."Atin menganggukkan kepalanya.Saat keduanya hendak kembali, jeritan dan pertarungan sengit tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Bahkan fluktuasi energi yang kuat bisa dirasakan dari jarak jauh."Celaka!"Ekspresi Atin berubah. Kemudian, dia buru-buru kembali dengan kecepatan tinggi. Sementara Tetua Agung Keluarga Safwando mengikuti di belakangnya.Saat ini, tim pernikahan menjadi sangat berantakan. Leo kembali, lalu dia mulai membunuh orang-orang di antara kerumunan.Sasaran Leo sangat jelas. Dia mengincar Rangga yang dilindungi oleh para pengawal.Namu
Keduanya menyerang dengan pedang mereka hingga terdengar suara keras. Seketika, energi pedang keduanya meledak. Namun, sisa energi pedang berwarna putih malah terus menyerang tanpa henti.Kedua tetua itu tampak terkejut. Kemudian, mereka segera mengangkat pedang mereka untuk melawan.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras. Kedua orang itu terpental oleh energi yang menakutkan tersebut, lalu terjatuh ke tanah dengan cepat.Setelah itu, terdengar suara ledakan yang keras dan tanah berguncang dengan hebat. Muncul dua kawah besar hingga debu beterbangan ke langit."Lindungi Pak Rangga!"Para pelayan dan penjaga yang menemani Rangga pun menghunus pedang mereka satu demi satu, lalu mereka mengepung Rangga."Siapa pun yang menghalangiku akan mati!"Leo memegang belatinya sambil berlari ke arah Rangga.Belati itu dia temukan di vila. Belati itu adalah sebuah senjata tajam.Meskipun Leo tidak terbiasa menggunakannya, itu lebih baik dibandingkan menyerang dengan tangan kosong."Duar!"H
Namun, sekarang seseorang akan membantunya menyelamatkan Celine. Leo tentu saja bersedia mencobanya.Ada dua alasan mengapa Leo memercayai pria berjas putih itu. Pertama, dia tidak punya pilihan lain.Alasan kedua, dia mengenal pria berjas putih itu. Namanya Jimmy Roderik. Dia adalah putra sulung dari Keluarga Roderik, pemimpin dari empat keluarga besar di Pulau Fairy.Pada saat yang sama, dia juga dikenal sebagai penerus terhebat di Pulau Fairy. Dia juga merupakan genius paling menonjol di Pulau Fairy selama seratus tahun.Pada usia dua puluh tahun, dia memasuki Alam Bawaan. Pada usia dua puluh tujuh tahun, tingkat kultivasinya sudah tidak terduga.Banyak orang mengatakan bahwa Jimmy dapat mencapai Alam Setengah Dewa di masa depan.Alam Setengah Dewa sebenarnya adalah alam setelah Alam Bawaan. Begitu orang-orang mencapai alam itu, mereka tidak akan terkalahkan di dunia.Terlebih lagi, mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka dapat membunuh orang dengan mudah. Mereka bahka
Ada empat keluarga besar di Pulau Fairy, antara lain Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Keluarga Safwando menempati urutan terakhir. Hal ini merupakan duri di hati setiap orang di Keluarga Safwando.Namun, beberapa hari yang lalu, Keluarga Safwando mengalahkan Keluarga Jonathan dalam satu gerakan. Hal ini membuat mereka tidak menduduki posisi terakhir lagi.Celine yang dulunya acuh tak acuh padanya. Saat ini, Celine akan menjadi pengantinnya. Hal itu adalah sebuah kebahagiaannya. Bagaimana mungkin Rangga tidak merasa bahagia?Leo melihat Rangga dari kejauhan. Dia ingin menampar pria bajingan itu sampai mati.Namun, Leo masih menahan dorongan itu. Kemudian, dia berlari ke sekitar Kediaman Keluarga Jonathan. Saat ini, seharusnya Celine masih berada di Kediaman Keluarga Jonathan.Pertahanan di sini terlihat sangat lemah, bahkan penjaga gerbang pun menguap.Leo merasa ada yang salah. Situasi semakin aneh, Leo semakin tidak berani bertindak gegabah.