Wajah Leluhur Tua Klan Ban semakin terlihat jelek dan urat-urat hitam seperti kawat tampak muncul di dahinya. Saat ini dia adalah kondisi yang sangat marah karena orang yang telah membuat cucunya berubah menjadi sampah tidak berguna dan ingin dia lenyapkan justru datang dengan sendirinya ke pintu gerbang Klan."Kau tidak termaafkan lagi, nak!" teriak Leluhur Tua Klan Ban tubuhnya tampak diselimuti oleh angin yang berputar-putar menandakan bahwa dia pemilik elemen angin. Pria tua itu melesat dengan kecepatan tinggi memberikan tinjuan ke arah Tian Lin.Zheep!Tian Lin yang melihat itu hanya diam di tempatnya karena seberapa cepat pun lesatan Leluhur Tua Klan Ban terlihat begitu lambat di matanya karena perbedaan tingkat kultivasi yang teramat jauh.Tap!Tian Lin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Long Yuan yaitu menangkap lengan dari Leluhur Tua Klan Ban dan angin yang berputar-putar dengan ganas langsung reda seketika itu juga."Aku datang mengunjungi Klan Ban hanya un
"Berhenti!" ujar salah satu orang yang kultivasinya berada di Ranah Setengah Dewa Tahap Menengah menghentikan dua orang pemuda yang hendak pergi meninggalkan Kota Handong. Orang itu tentu saja adalah salah satu bawahan dari Huo Peng yang bertugas untuk menghentikan Tian Lin dan Long Yuan."Katakan apa maumu, siapa kau dan mengapa kau menghentikan jalan kami?" tanya Long Yuan dengan wajah yang sangat terlihat tidak puas. Tatapan matanya juga menjadi sangat tajam saat melihat orang itu memiliki motivasi yang tidak mungkin dimiliki oleh orang-orang dari Benua Barat."Salam, senior Long Yuan! Mohon maaf karena kami menghentikan perjalanan anda, namun kami memiliki sedikit urusan dengan tuan muda yang ada di samping anda. Mohon kerja samanya." jawab bawahan Huo Peng dengan sopan sembari mengeluarkan lencana miliknya."Klan Huo!" ucap Long Yuan dengan lirih namun terdengar begitu mendalam. Tian Lin juga sangat terkejut saat melihat lencana yang dikeluarkan oleh pria muda mendekati baya itu.
Wajah Tetua Keempat dan Kelima langsung menjadi sangat serius saat merasakan ledakan aura yang sangat kuat dari salah satu Petinggi Istana Suci yang begitu bar-bar itu. Keduanya tidak menyangka bahwa kekuatan sosok berjubah biru itu sangatlah mengerikan bahkan hampir menyamai keduanya meskipun masih ada jarak. Akan tetapi mereka juga tidak akan takut karena selain lebih kuat sedikit, keduanya juga menang dalam hal jumlah."Long Yuan! Aku tidak akan memberikan toleransi sedikit pun jika kau mempersulit kami!" Ujar Tetua Keempat dengan wajahnya yang terlihat sangat suram."Lalu apa? Lawan aku satu-satu jika kau berani!" Long Yuan membalasnya dengan sangat sengit.Huo Peng dan para bawahannya yang melihat kemungkinan pertarungan antar Ranah Dewa tidak akan mungkin bisa lagi dihindarkan jika terus tersulut emosi, dia dengan cepat berusaha untuk menghentikannya karena suatu alasan."Tetua Keempat, Tetua Kelima dan senior Long Yuan! Tolong hentikan ini! Tujuan Kami sebenarnya hanya ingin be
Tian Lin dan Long Yuan melesat pergi meninggalkan Kota Handong dengan kecepatan tinggi. Keduanya telah terbang selama delapan hari tanpa berhenti. Meski kekuatan keduanya cukuplah tinggi khususnya untuk Long Yuan, namun mereka masih tetap membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lebih untuk sampai di Gunung Gongmu karena memang jaraknya yang sangat jauh.Saat ini keduanya sedang terbang melewati sebuah hamparan hutan yang cukup lebat dan Tian Lin berniat beristirahat jika menemukan sebuah desa atau pun kota kecil. Tian Lin melakukan itu karena dia selalu di desak oleh Long Yuan agar tidak usah terburu-buru sampai di Gunung Gongmu dan mengisi perutnya terlebih dahulu yang sudah mulai keroncongan. Ini benar-benar aneh bagi seorang kultivator Ranah Dewa sepertinya yang padahal bisa tidak makan dan minum hingga ribuan tahun.Beberapa kali mereka berdua juga telah menjumpai desa-desa dan kota namun selalu melewatinya tanpa berhenti sedikitpun. Long Yuan yang memang sikapnya seperti itu selalu nge
Tian Lin dan Long Yuan berjalan memasuki Desa Hengxi itu dengan santai. Keduanya dibuat mengerutkan kening dari waktu ke waktu karena pemandangan yang diperlihatkan oleh desa kecil itu.Bagaimana tidak? Keduanya dapat melihat bahwa masyarakat di sana sama sekali tidak melakukan apa-apa seperti halnya yang di lakukan oleh orang-orang pada umumnya. Mereka hanya duduk-duduk saja di depan rumah dengan wajah tanpa semangat seolah ingin mati saja. Mereka menatap Tian Lin dan Long Yuan yang melintas untuk sekilas lalu membuang nafas dengan panjang seolah tidak mengharapkan kehadiran keduanya atau justru kasihan dengan Tian Lin dan Long Yuan."Sebenarnya apa yang terjadi pada Desa Hengxi ini? Mengapa mereka menatap kita dengan tatapan kasihan seperti itu?" Tanya Long Yuan dengan heran."Aku juga tidak tahu. Mari kita masuk dulu dan cari tahu apa alasan di balik ini semua," jawab Tian Lin."En." Long Yuan hanya menganggukkan kepalanya dan terus mengikuti Tian Lin untuk mencari sebuah penginapa
Long Yuan sedikit bergidik saat melihat tatapan mata yang dipenuhi dengan kilatan pembunuhan dari pancaran Tian Lin. Dia sangat mengetahui bagaimana sifat dan sikap dari saudaranya itu yang mana akan sangat marah jika seseorang yang berasal dari golongan kultivator membuat orang yang hanya manusia biasa merasa resah. Dari pengetahuan yang diketahuinya, Tian Lin sama sekali tidak akan membebaskan orang-orang itu dan akan membantai semuanya hingga ke akar-akarnya. Sedangkan untuk Long Yuan sendiri, dia hanya akan mengikuti saudaranya. Lagi pula dia juga sama geramnya dengan Tian Lin saat mendapati manusia biasa yang dibuat sengsara bahkan ditindaki layaknya budak yang tidak berguna. Hampir di seluruh alam terdapat peraturan tidak tertulis bahwa para kultivator dilarang melakukan penindasan terhadap manusia biasa dan barangsiapa yang berani melanggar maka akan menjadi musuh semua orang. Namun hal semacam itu masih saja tetap dilanggar oleh mereka yang berasal dari aliran hitam. Mereka t
Di dalam Penginapan Mawar Merah, Tian Lin dan Long Yuan sedang melahap makanan seadanya yang di suguhkan oleh wanita paruh baya pemilik Penginapan. Keduanya telah mengenal baik wanita baya itu dan Tian Lin memanggilnya dengan sebutan 'Bibi Sie'."Mari ikut makan bersama Bibi Sie! Mengapa bibi hanya diam dan berdiri di situ?" Ujar Tian Lin merasa tidak enak saat melihat Bibi Sie hanya diam memandangi mereka berdua makan.Sebenarnya Tian Lin dan Long Yuan bukan tidak memiliki stok makanan di dalam cincin penyimpanan mereka, namun keduanya sengaja ingin membeli serta merasakan makanan-makanan buatan orang luar karena menurut mereka hal itu sangatlah memuaskan.Mendapat teguran sedemikian rupa dari Tian Lin, Bibi Sie hanya tersenyum ramah lalu berkata, "Tuan Muda Lin dan Tuan Long silakan nikmati saja makanan sederhana buatanku itu. Sungguh, belum lama ini aku juga telah makan dan sekarang masihlah kenyang,"Memang benar apa yang dikatakan oleh Bibi Sie sebenarnya dirinya diam-diam menimb
Zheep!Satu sosok pria paruh baya dengan perawakan sangar muncul di dekat 10 anggota Bandit Tengkorak Hijau yang sedang terkapar dan memegangi dada karena akibat serangan balik yang di terima."Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian ramai-ramai tiduran seperti itu?" Tanya pria sangar itu keheranan."Tetua! Ini semua karena ulah mereka berdua!" Jawab salah satu anggota Bandit sembari menunjuki Tian Lin dan Long Yuan yang masih makan dengan santainya di dalam susunan formasi array pelindung.Pandangan mata Tetua Bandit Tengkorak Hijau langsung terarahkan kepada kedua sosok pria beda umur yang sedang makan. Keningnya langsung mengerut dengan dalam dan tatapannya menjadi sangat tajam. Dia merupakan seorang Tetua dari kelompok Bandit Tengkorak Hijau yang terlemah. Namun karena suatu kepiawaian yang dimiliki, dia di angkat menjadi seorang Tetua oleh Pemimpin Tertinggi para bandit. Saat ini dia sangat marah karena di acuhkan oleh kedua orang asing yang tetap asik dengan makanannya."Kalian be
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan