Saat petir tanpa warna meledak dari dalam tubuh pemuda bertopeng dan berjubah hitam, wajah semua orang pun seketika itu juga langsung menjadi pusat pasi. Mereka semua tentu mengetahui peraturan tertulis yang ada di Alam Menengah. Peraturan itu adalah jangan pernah menyinggung seorang shandian atau kalian benar-benar akan hancur.Shandian sendiri merupakan sebuah julukan dari sekelompok kultivator yang memiliki elemen petir. Di Alam Menengah, terdapat beberapa klan yang memiliki elemen petir dengan warna yang berbeda-beda. Akan tetapi kekuatan mereka benar-benar di luar jangkauan sehingga terciptalah sebuah peraturan tidak tertulis itu.Dan kali ini kekaisaran Tian dan kekaisaran Mu tanah dikejutkan dengan seorang shandian yang tiba-tiba muncul dan menggantikan peperangan lalu mengaku berasal dari kelompok Gerbang Langit Ling. Tidak ada yang berani menanyakan perihal kelompok itu meskipun mereka merasa aneh sekaligus baru pertama kali mendengar ada kelompok atau organisasi dengan nama
Patriark Huo Zhi berkata dengan antusias. Dia tentu sangat penasaran dengan identitas pemuda yang mengaku sebagai Ling Tian. Di Alam Menengah ini, Klan Huo yang merupakan salah satu klan shandian terkuat telah mengumumkan kepada semua orang bahwa menyebutkan nama Klan Ling merupakan sebuah tabu. Namun, setelah ribuan tahun lamanya waktu berlalu, tiba-tiba saja anda seseorang yang berasal dari tanah antah berantah Benua Barat mengaku memiliki marga itu dan hanya memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa.'Aku ingin melihat, apakah kau cukup menarik dan membuatku melirikmu atau tidak, bocah!' batin Patriark Huo Zhi.'Hmm.. Jika Leluhur mengetahui akan kabar ini, dia pasti akan sangat marah!' lanjutnya sembari mengalihkan pandangannya ke arah yang sangat jauh.***Di tempat lain atau lebih tepatnya di sebuah istana yang sangat megah yang dikenal oleh hampir seluruh kekuatan di Alam Menengah karena kemunculannya yang tiba-tiba, sosok pria setengah baya sedang duduk di atas kursi singgasana. D
Tian Lin kini telah memiliki kultivasi Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir atas berkah penyerapan Qi pada sebuah pohon raksasa berwarna emas yang ada di dalam dunia jiwa miliknya. Pohon itu tidak lain adalah Pohon Bumi yang melegenda. Tian Lin menemukan pohon itu di sebuah tempat warisan leluhurnya yang bernama Ling Dong pada saat masih berada di Alam Tingkat Rendah dan menyimpannya di dalam dunia jiwa untuk kultivasinya di suatu hari.Dia tidak menyangka bahwa pohon yang melegenda itu yang memiliki ukuran raksasa hanya dapat menaikkan tingkat kultivasinya hingga Ranah Setengah Dewa saja. Jika itu orang lain, sudah dipastikan bahwa orang itu dapat menembus Ranah Dewa atau bahkan melebihi itu. Namun, Tian Lin tidaklah berkecil hati karena sadar bahwa tubuh istimewanya ini membutuhkan banyak sekali sumber daya untuk menaikkan tingkat kultivasinya."Baiklah.. Lebih baik aku merekrut beberapa orang lagi untuk aku jadikan anggota Gerbang Langit Ling!" ujarnya lalu pergi meninggalkan istana kek
Tian Lin menatap keempat pemuda yang sedang mengelilinginya seperti sedang melihat sekumpulan badut yang sangat bodoh atau bahkan bisa dikatakan tolol. Beberapa kali dia terlihat membuang nafasnya secara kasar karena sikap mereka."Ayo! Langsung hajar saja sekarang, bocah bangsat itu!" seru salah satu dari keempat pemuda itu sembari mengayunkan pedangnya.Awalnya pemuda itu sangatlah bersemangat untuk menghajar atau bahkan menghabisi Tian Lin. Namun beberapa saat kemudian, mata pemuda itu melotot tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Tang!Sosok pemuda bertopeng separuh wajah yang terlihat begitu lemah dan rapuh menangkap bilah tajam dari pedang miliknya menggunakan tangan kosong. Bahkan sampai menimbulkan bunyi seolah terdapat dua besi yang saling berbenturan.Pemuda itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah pemuda bertopeng separuh wajah itu adalah seorang manusia. Namun sebelum dia dapat menjawab pertanyaannya itu, sebuah tangan yang begitu mulus melayang dengan kecepatan t
Xu Yang menganggukkan kepala dan mengajak Tian Lin masuk ke dalam gubuk reyot miliknya. Saat sampai di kamar, seperti apa yang sudah Tian Lin duga sebelumnya, ayah Xu Yang yang bernama Xu Yuan saat ini tampak begitu mengenaskan dengan tubuhnya yang tergeletak di atas perbaringan dan terlihat menghijau dengan bau yang cukup menyengat.Tian Lin melirik sedikit ke arah Xu Yang lalu mulai berjalan mendekati pria paruh baya tidak berdaya itu. Tian Lin menyelimuti tangannya dengan menggunakan energi Qi sehingga menimbulkan sebuah sinar yang terpancar dan terlihat sangat menakjubkan.Sebenarnya hal seperti ini sama sekali tidak perlu dilakukan olehnya karena sebenarnya dia memiliki sesuatu untuk menetralkan segala jenis penyakit ataupun racun. Dan sesuatu itu tentu saja adalah salah satu dari buah-buahan abadi yang dia miliki yang tidak lain adalah buah bodhi.Saat di kehidupan sebelumnya atau lebih tepatnya saat Tian Lin masih berada di Alam Tingkat Rendah, dia bahkan pernah menyembuhkan ay
Xu Yang yang di seret seperti karung sampah oleh Tian Lin sama sekali tidak berdaya meskipun dia memberontak. Kultivasinya yang hanya di ranah Pendekar Perak Tahap Menengah Bintang 9 tidak lah mungkin bisa melepaskan diri dari cengkraman seorang Tian Lin yang memiliki kekuatan Ranah Setengah Dewa.Dia hanya bisa pasrah sembari terus melihat gubuk reyot miliknya dengan hati yang berdebar-debar karena mengkhawatirkan ayahnya. Namun di sisi yang lain lagi, dia harus percaya dengan pemuda bertopeng separuh wajah yang memiliki Buah Abadi, Buah Bodhi.Dia juga bingung, bagaimana mungkin buah yang dikatakan sangat berharga bahkan oleh para Dewa di Alam Dewa sekalipun di serahkan begitu saja kepada ayahnya oleh pemuda bertopeng separuh wajah? Jika berita ini tersebar, maka pasti ayahnya akan diburu oleh para kultivator karena telah mengkonsumsi buah yang sangat sakral itu lalu dibunuh untuk di ekstrak darahnya menjadi sebuah pil.Ya, begitulah adanya. Buah Abadi memang sangatlah istimewa bagi
Gubuk reyot Xu Yuan yang sebelumnya telah hancur saat diterpa oleh petir kesengsaraan pertama kini menjadi semakin hancur dan membuat kawah yang sangat dalam dan lebar. Di tengah-tengah kawat tersebut terdapat seorang pria muda yang mendekati paruh baya dengan pakaian compang-camping sedang tergeletak tidak berdaya, namun dikelilingi oleh elemen api berwarna hijau mengerikan.Ya, tentu saja itu adalah Xu Yuan yang telah berhasil melewati ujian petir kesengsaraan untuk menerobos ke Ranah Saint Tahap Awal. Penampilannya saat ini benar-benar terlihat berbeda dari saat sebelum dia menerobos. Wajahnya yang sebelumnya terlihat tua kini menjadi lebih mudah beberapa puluh tahun. Awan hitam yang terlihat mencekam itu juga telah menghilang setelah petir kedua menyambar tubuh Xu Yuan.Zheep!Tian Lin bersama dengan Xu Yang yang sedang dicangkingnya seperti seonggok sampah yang dimasukkan ke dalam karung muncul tidak jauh dari Xu Yuan."Bagaimana, tuan Yuan? Apakah berjalan lancar?" tanya Tian Li
"Dan alasan mengapa dirimu bisa sampai sekarat seperti itu, pasti karena kau mencoba untuk meringankan beban putramu dengan cara menyerapnya!" lanjut Tian Lin.Xu Yuan sangat terkejut saat mendapati Tian Lin menguraikannya dengan sangat tepat. Dia memang melakukan hal itu tanpa setahu Xu Yang, putranya. Dia melakukan penyerapan pada saat Xu Yang tertidur pulas. Hingga sekitar tujuh tahun melakukannya, Klan Xu yang merupakan klan menengah di pinggiran kota Tianlu diserang oleh musuh bebuyutannya yang berkoalisi dengan klan menengah lainnya.Xu Yuan yang merupakan salah satu tetua tingkat tinggi terpaksa harus kabur dengan hanya membawa putranya yang masih kecil. Semua orang yang di tinggalnya tentu saja tidak ada yang selamat alias terbantai habis termasuk istri tercintanya."Seperti yang di harapkan dari pangeran kedua!" ujar Xu Yuan dengan tidak berdaya. Dia hanya bisa mengakui kebenaran yang dikatakan oleh Tian Lin."Tapi apakah kau tahu, senior Yuan? Gara-gara dirimu menyerap esens
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan