Beranda / Pernikahan / KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT / Merindukan Sentuhan Pria Lain

Share

Merindukan Sentuhan Pria Lain

Penulis: Nada azkia Salsabila
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Itu pasti mobil Mas Abi," Karin bergegas menuju pintu untuk menyambut suaminya pulang kerja. Senyum manis dengan deretan gigi putih bersih menghias wajah cantik Karin tatkala melihat Abimana memasuki rumah.

"Mas nggak lupa kan sama pesanan aku?" lengan Karin bergelayut manja pada tangan kekar Abimana.

"Buat kamu mas nggak akan lupa, Sayang," Abimana mencium pucuk kepala Karin. Menghirup aroma shampo yang semerbak dari rambut panjangnya yang bergelombang.

"Makasih, Mas!" Karin mengecup pipi Abimana sebelum mengambil piring untuk menuangkan pecel lele.

"Mas nggak diajak makan nih?" gurau Abimana mendapati Karin tengah asyik menikmati pecel lele tanpa menunggunya di meja makan. Padahal biasanya Karin menemani Abimana ganti baju lalu menggandengnya menuju meja makan untuk makan bersama. Namun kali ini, Karin hanya terfokus pada makanan yang ada di depannya.

"Maaf, Mas! Aku sangat lapar dari tadi," ucap Karin dengan mulut penuh. Ia menyiapkan makanan untuk Abimana sebelum kemudian kembali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Karin Dinyatakan Hamil

    Hoekkkk,Karin memuntahkan semua yang telah dia makan. Bahkan ketika dirinya merasa lemas tak bertenaga, mual yang dirasakannya tak juga hilang. Setengah menyeret kaki sendiri, Karin berjalan menuju kamarnya.Tangan Karin gemetar hebat ketika mencoba mengambil air hangat dari dispenser di dalam kamar. "Semoga air hangat ini membuat perutku bersahabat kembali," gumam Karin. Sayangnya hanya sebentar saja air hangat itu membantu dirinya, lima belas menit kemudian rasa mual itu kembali terasa."Karin dimana?" Abimana yang terjaga meraba samping tubuhnya. Ia membuka mata menyadari Karin nggak ada di sebelahnya."Karin sayang! Kamu dimana?" Abimana mengedarkan pandangan. Sepi hanya gemericik air yang terdengar dari kamar mandi."Tunggu dulu, kenapa seperti suara orang muntah? Apa Karin sakit?" Abimana turun dari ranjang mengetuk pintu kamar mandi."Karin! Buka pintunya!" Abimana menggedor kamar mandi karena nggak ada jawaban."Mas dobrak pintunya, ya!" Abimana kembali berteriak karena te

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Karin Terjebak ke dalam Permainan Narendra

    "Aku tidak akan membiarkanmu sedih karena anak ini, Nona!" Narendra mengikis jarak antara mereka berdua dan menggenggam kedua tangan Karin erat.Karin memejamkan kedua matanya saat hembusan nafas Narendra terasa menjalar hangat ke lehernya. Ia mulai merasakan perasaan aneh seperti semalam."Tenang, Karin! Jangan terbawa perasaan. Kamu harus secepatnya pergi dari sini!" gumam Karin sangat pelan."Sebagai bentuk tanggungjawab aku, mulai sekarang aku akan ikut memantau kesehatan kamu, Nona!" Narendra berbisik di telinga Karin yang sukses membuat Karin meremang."Tolong menjauh dariku! Aku kesulitan bernafas!" Karin memohon dengan mata yang sayu kepada Narendra. Ia pun mulai merasa nyaman dengan aku kamu kepada Narendra."Tapi matamu berkata lain, Nona!" Narendra mengukung Karin dengan kedua tangannya. Bibirnya yang hampir menempel dengan bibir Karin menghembuskan nafas beraroma mint yang membuat Karin susah payah menelan salivanya."Tolong, biarkan aku pulang! Aku nggak akan meminta pert

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Melaksanakan Misi Pertama

    "Apakah kamu sudah menyiapkan materi terbaik untuk presentasi nanti?" Manager pemasaran dan penjualan mendekati Aisyah untuk melihat sejauh mana persiapan presentasi karyawan barunya setelah kemarin menyelesaikan laporan administrasi pemasaran dengan sangat baik."Sudah, Pak!" Aisyah berdiri tanda hormat sambil tersenyum."Bagus! Bersiaplah sebentar lagi kita akan melakukan meeting, tolong berikan yang terbaik untuk departemen kita!" Manager pemasaran masih nampak ragu dengan kemampuan Aisyah. Apalagi mengingat Aisyah adalah karyawan barunya di perusahaan ini."Tenang saja, Pak! Aku jamin Claudia pasti bisa melakukan tugasnya dengan baik!" Bu Niken menepuk pundak Aisyah. Sementara Aisyah hanya tersenyum simpul sambil membereskan berkas yang sudah di siapkan sebelumnya sebagai materi nanti."Sebaiknya kita keruang meeting sekarang! Lima menit lagi meeting nya dimulai!" Bu Niken mengajak Aisyah menuju ruang meeting dengan manager pemasaran di depan mereka.Aisyah menatap ruangan demi ru

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Mengikuti Aisyah dkk

    "Rendra! Booking meja di Megamall resto untuk nanti sore!" Mahesa Bagaskara memberi perintah kepada Rendra."Bos mau makan dengan siapa? Kalo nggak ada teman, asisten mu ini sangat siap kalo di ajak serta!" kekeh Rendra yang dibalas suara gebrakan tangan Mahesa di meja."Pantes belum laku! Galaknya nggak ketulungan!" Rendra mengejek Mahesa lalu segera mematikan sambungan telpon. Rendra nggak mau suara bariton Mahesa berubah akibat memaki dirinya di telpon.Dengan cepat Rendra melakukan reservasi kepada pihak Megamall resto.Sementara Mahesa tersenyum sendiri di ruangannya. Kala memeriksa minicam yang dipasang di departemen pemasaran.Dirinya merasa senang melihat Aisyah berhasil mengambil hati rekan setimnya. Bahkan berhasil melakukan presentasi terbaik hari ini."Tunggu! Kenapa wanita ini mengaku sebagai Claudia? Harusnya ia mengatakan identitas sebenarnya dan menempati ruangan direktur utama?" Mahesa baru menyadari kalau Aisyah tengah menyamar dengan menjadi karyawan di perusahaan

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Rencana Jahat Dibalik Keberhasilan Aisyah dan tim

    "Keren Claudia! Baru seminggu masuk kerja udah bisa bawa kita dapet bonus, guys!" Nuri si paling heboh menggoyangkan badan Aisyah yang tengah bersiap di belakang kemudi."Lebih keren lagi kita bisa ngerasain duduk di mobil mewah kek gini! Duh mimpi apa gue semalam? Udah dapat bonus, dapat makan gratis, pake mobil mewah lagi!" Nuri terus nyerocos diikuti teriakan dari beberapa teman dari belakang."Berisik tau! Tuh lihat karyawan lain pada ngeliatin kita!" Aisyah tersenyum kepada rekan setimnya. Ia melajukan mobilnya mengikuti mobil manager pemasaran dan Bu Niken."Claudia, ajakin kita ke rumah Lo dong! Secara mobil Lo aja udah keren begini, gimana dengan rumahnya? Pasti kek istana di sinetron-sinetron bucin itu!" rekan yang lain dibelakang ikut nimbrung."Rumah gue kecil, ini cuma mobil sewaan doang!" Aisyah tersenyum sambil tetap fokus ke jalanan."Nggak mungkin lah.. mana cukup gaji kita buat sewa mobil mewah kek gini, ya kan teman-teman?" Nuri kembali nyerocos. Kayaknya gatal aja

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Efek Obat Pencahar

    "Pelayan! Juice jeruk satu!" Mahesa mengangkat tinggi tangannya memberi kode pelayan yang tengah sibuk menata minuman dan dessert di meja Aisyah dan kawan-kawan."Baik, Pak! Ada tambahan lagi?" pelayan itu berdiri disamping Mahesa."Juice jeruk aja! Jangan terlalu manis!" Mahesa menutup buku menu yang dipegangnya. Matanya kembali fokus mengamati keseruan Aisyah dan yang lainnya makan bersama."Aisyah, wanita yang beda!" Mahesa tersenyum dengan tatapan tak lepas dari wajah cantik Aisyah. Menatap Aisyah merupakan candu baru baginya saat ini. Entah secara langsung atau hanya di video, Mahesa akan selalu menyempatkan waktu menatap Aisyah. Apalagi disaat mood dirinya sedang buruk.***"Bro, bahan ice koffie habis! Sedangkan CEO Abimana Group menginginkan ice koffie sekarang!" peracik minuman panik saat menyadari bubuk kopi untuk membuat ice koffie habis tak bersisa."Tunggu! Bukankah itu ice koffie?" perlahan ia mendekati gelas ice koffie yang tergeletak di meja dekat kulkas besar di area

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Abimana Mulai Merasa Curiga

    "Cepat angkat tubuh pria ini!" security Megamall resto memberi perintah kepada temannya. Dibantu dua orang satpam dan satu orang pelayan resto, tubuh Abimana di angkat lalu dibaringkan di ruang karyawan.Beruntung, pihak Megamall dan resto memiliki tenaga kesehatan sendiri untuk menjaga kesehatan para pegawainya."Tolong buka sepatu dan dasi pria ini!" dokter mulai memeriksa tubuh Abimana yang terkulai lemas."Dia mengalami keracunan akibat obat pencahar yang dicampurkan ke dalam minuman atau makanannya!" dokter itu bergumam namun sangat jelas di dengar oleh Abimana. Dalam keadaan lemah dan mata terpejam, Abimana merasa geram merasa ada orang yang ingin mencelakainya.'Akan ku usut tuntas kejadian ini!' gumam Abimana dalam hati. Nafasnya mulai teratur setelah dokter melonggarkan pakaiannya."Anda bisa mendengar saya, Pak?" dokter mencoba menggoyangkan tubuh Abimana pelan."Iya, dok!" tanpa membuka mata Abimana mencoba menjawab pertanyaan dokter yang merawatnya."Anda harus segera min

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Yeay! Jadi Nginep

    "Anterin gue dulu Clau, please!" Nuri melipat tangan di dada memasang wajah memelas."Mending gue dulu! Jarak rumah gue dari sini udah deket kok!" teman Aisyah yang lain ikut menyela."Duh! Jangan berisik dong! Gue nggak fokus nih nyetirnya!" Aisyah mendelik ke arah mereka sebal. Dirinya masih kesal karena harus berhadapan dengan Abimana ditambah lagi teman-teman yang berisik."Clau, lihat deh! Di depan sana banyak polisi, ada apa ya?" Nuri tiba-tiba melunakkan nada bicaranya menunjuk ke arah depan."Permisi, Bu!" tiba-tiba seorang anggota polisi mengetuk kaca mobil Aisyah."Iya, Pak!" Aisyah tersenyum kemudian menurunkan kaca mobil."Ibu tidak lihat kalau jalan ini diberlakukan aturan ganjil genap?" tanya anggota polisi tersebut ramah."Oh My God!" Aisyah bergumam sambil menepuk keningnya."Tidak, Pak! Memangnya hari ini plat mobil apa yang boleh melintas?" Aisyah mendadak panik."Hari ini tanggal ganjil, Bu! Sedangkan nomor plat mobil ibu genap!" petugas polisi memberikan penjelasan

Bab terbaru

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Mengikuti Abimana

    "Turuti kemauan dia!" Narendra memberi perintah kepada anak buahnya sambil mengangkat kedua tangan ke atas. Tubuhnya gemetar menahan takut. Ya, Narendra yang seorang penjahat pun merasa ketakutan saat pistol menempel tepat di pelipisnya."Bagus! Cepat antar sahabatku ke dalam mobil!" Mahesa kembali memberi perintah. Dengan cepat, anak buah Narendra memapah Rendra masuk ke dalam mobil milik Mahesa. "Lepaskan bos kami!" anak buah Narendra berteriak. Mereka mencoba merangsek ke arah Mahesa. Namun, dengan sigap Mahesa menarik pelatuk pistol mainan yang dipegangnya, membuat anak buah Narendra urung mendekat."Berani mendekat, bos kalian tinggal nama!" Seringai Mahesa licik. Membuat anak buah Narendra kembali mundur beberapa langkah.Terdengar deru mobil Mahesa mendekat, secepat kilat Mahesa menyeret Narendra masuk ke dalam mobil miliknya dan meninggalkan anak buah Narendra yang seolah terhipnotis.Dan pada akhirnya, kejar kejaran antara dua mobil terjadi. Dengan kecepatan penuh, mobil Mah

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Penyelamatan Rendra

    Mobil yang dikendarai Mahesa melesat membelah jalanan yang mulai sepi. Wajahnya menegang tiap kali ia dengar suara jeritan Rendra yang terdengar tak berdaya. Bisa dipastikan, Rendra di keroyok lebih dari dua orang."Brengsek! Siapa yang berani main-main dengan Mahesa Bagaskara?" Mahesa mengepalkan tangannya geram.Ia bersumpah akan memberi pelajaran setimpal terhadap siapapun yang berani menyentuh sahabatnya.***"Ternyata anak buah Mahesa Bagaskara tak seperti yang terdengar! Lembek!" suara cibiran dan cemoohan terdengar memenuhi taman yang sepi itu. Suasana taman itu memang tak seperti taman kota yang lainnya. Karena letaknya kurang strategis, sehingga penerangan pun tak memadai. Hanya ada di tiap ujung taman dengan cahaya temaram."Berani satu lawan satu, jangan keroyokan?" Rendra berusaha bangun, meskipun seluruh tubuhnya merasakan sakit."Besar juga nyalinya! Hajar dia!" pria berkacamata hitam itu turun dari mobil mendekati Rendra. Dengan cengkraman kuat, ia memaksa Rendra meneng

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Rendra Dalam Bahaya

    "Mam, sorry aku harus pergi sekarang!" Mahesa yang merasa tak nyaman di rumahnya sendiri turun menghampiri kedua orangtuanya di meja makan."Lah kok pergi? Temenin Cassandra dong!" Nyonya Rini merenggut. "Mami aja yang temenin, kan dia tamunya Mami!" Mahesa memalingkan wajahnya dari Cassandra."Cassandra itu calon kamu, Nak! Coba kenalan lebih dekat! Pasti kamu suka," Nyonya Rini tersenyum kepada Mahesa."Udah berapa kali aku bilang, Mam! Aku sudah punya calon sendiri, pilihan sendiri!" Mahesa menjawab ketus ucapan ibunya."Memangnya siapa calon mu itu hah? Pasti cuma akal-akalan kamu aja!" gerutu Nyonya Rini."Serius, Mam! Dia seorang pemilik perusahaan," Mahesa mencoba meyakinkan ibunya."Sudahlah, Mam! Nggak enak juga berdebat di depan tamu! Biarkan anakmu dengan pilihannya!" Tuan Adam mengedipkan matanya kepada Mahesa."Nggak bisa gitu, Pah!" Nyonya Rini menatap tak suka suaminya.Sementara Cassandra pura-pura tenang meskipun hatinya marah besar dengan ucapan Mahesa."Dengar Cass

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Sikap Dingin Mahesa

    "Mimpi? Apa aku bermimpi? Kenapa rasanya sangat nyata?" gumam Cassandra pelan. Ia bergidik ngeri kala mengingat kejadian menyeramkan barusan di dalam kamar."Tante, boleh aku istirahat di ruang tamu aja?" Cassandra melihat ke arah nyonya Rini. Berharap beliau mau mengabulkan permintaannya."Baik, ayok Tante bantu bawakan barang-barang mu!" Nyonya Rini mengangguk setuju. Meskipun beliau tak percaya dengan cerita hantu Cassandra, tetapi rasa ibanya menyeruak dalam dada kala melihat Cassandra yang histeris." Mami, aku makan duluan ya! Udah lapar nih!" Mahesa yang keluar dari kamar berpapasan langsung dengan Cassandra.Meskipun terkejut, Mahesa bersikap seperti dingin mungkin di depan Cassandra."Tunggu Cassandra sebentar, Mahesa!" Nyonya Rini menuntun wanita muda itu turun menuju ruang tamu."Kelamaan, Mi! Aku tunggu di meja makan aja sekalian makan duluan!" Mahesa tak menggubris ucapan ibunya."Kita tunggu Cassandra dulu, Nak! Sebentar aja," Nyonya Rini melirik Mahesa tajam.'Oh My God

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Cassandra Ketakutan

    "Suara apaan itu?" Cassandra yang tengah selonjoran setelah dipijit pelayan Mahesa terperanjat kaget.Hihihihi,Suara menakutkan itu kembali terdengar semakin nyaring. Cassandra mulai turun dari ranjangnya. Dengan tubuh sedikit gemetar ia terlihat mencari asal suara."Pergi sana! Jangan ganggu aku!" teriak Cassandra dengan tubuh merapat di tembok.Sayangnya, suara aneh dan menakutkan kembali terdengar. Bahkan sekarang terdengar langkah kaki yang diseret mendekati kamarnya."Ya, Tuhan! Apa mungkin kamar ini ada penghuninya?" Cassandra terlihat panik.Srek-srek,Suara langkah berat itu semakin mendekat, membuat bulu kuduk Cassandra berdiri tegak. Dalam keadaan panik seperti itu, tiba-tiba lampu kamar padam dengan sendirinya. Sontak saja Cassandra berteriak histeris,"Aaaaaaaaa!" dengan kedua tangan menutupi wajahnya."Tolong, jangan ganggu aku!" Isak Cassandra mulai terdengar, membuat Mahesa yang memantau dari layar komputer tertawa puas."Syukurlah," bisik Cassandra saat lampu kembali

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Mengerjai Cassandra

    "Akhirnya kamu pulang juga, Mahesa!" Nyonya Rini menatap kesal puteranya.Mahesa hanya mengangkat bahunya lalu mencium punggung tangan maminya sopan."Maaf, Mi! Jalanan macet parah," Mahesa mencoba memberi alasan. Tubuh lelahnya ia hempaskan di sofa empuk."Maaf, maaf! Kasihan Cassandra nunggu kamu lama!" Nyonya Rini mendelik kesal."Udah dong, Mami cantik! Ketemu anak tuh disayang, dielus apa gimana! Bukannya dimarahin!" Mahesa mulai terlihat kesal."Lagian ngapain Mami pake acara ngenalin aku ke anak teman Mami segala!" sungut Mahesa kesal."Ngapain katamu? Dengar ya! Mami tuh udah kepingin banget nimang cucu! Kalau nungguin kamu bawa menantu sampai Mami tua pun kayaknya nggak akan!" Nyonya Rini nyerocos tak mau kalah dari Mahesa."Tapi nggak perlu pake acara gini juga kali, Mam! Aku udah punya calon yang super istimewa!" elak Mahesa."Halah, kelamaan! Pokoknya kamu pasti langsung jatuh cinta pada Cassandra. Udah cantik, keluarganya juga pebisnis sama dengan kita! Cocok sama kamu!"

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Kedatangan Ibu dan Calon Istri Mahesa

    Sebuah Audy merah berhenti di depan sebuah mansion mewah.Tin, hanya dengan bunyi klakson dari Audy merah, pintu gerbang mansion bergaya klasik Eropa itu terbuka sendiri. "Selamat sore, Nyonya!" Satpam berbadan tegap segera menghampiri."Mahesa ada?" suara wanita paruh baya terdengar menanyakan sang pemilik mansion."Tuan muda pulang sedikit terlambat hari ini, Nyonya!" jawab Satpam itu sangat sopan."Ok!" wanita cantik paruh baya itu hanya mengacungkan jempol, sebelum melajukan mobilnya."Welcome in Indonesia, Mrs. Rini and Mis Cassandra!" Rendra menyambut ibunya Mahesa yang baru turun dari mobil dengan sangat ramah dan sopan. "Kapan Mahesa pulang kerja, Rendra? Apakah dia sudah tau akan kedatangan saya?" Nyonya Rini merasa kesal karena putera sematawayangnya tidak nampak."Mungkin terjebak macet, Nyonya! Tuan muda sendiri sudah tau akan kedatangan Nyonya!" Rendra kembali mengangguk sopan kepada wanita di hadapannya."Kamu pasti letih ya, Sayang! Lebih baik kita istirahat sebentar

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Abimana Masuk Perangkap

    "Mas, aku bukain bajunya ya!" Karin panik karena Abimana semakin mendekat bahkan hampir memegang handle pintu kamar mandi."Ish! Kamu ini kenapa sih? Kok sikapmu aneh gitu?" langkah Abimana terhenti, ia merasa jengkel dengan kelakuan istrinya yang tak masuk akal."Ya kan kalau masuk kamar mandi udah nggak pake baju enak, Mas! Tinggal rendeman di bathtub!" Karin berusaha tersenyum sewajar mungkin untuk meyakinkan Abimana."Nggak usah!" Abimana mendengus kesal. Dengan perlahan, ia memutar handle pintu.Kring-kring,Tiba-tiba ponsel Abimana berdering sangat nyaring. Disusul ketukan di pintu kamar membuat Abimana urung membuka pintu kamar mandi."Ya, halo!" Abimana yang penasaran segera mengangkat panggilan telpon."Saya mengantar mobil pesanan anda! Kami sudah memasuki halaman rumah anda!" suara dingin di seberang telpon kembali terdengar."Apa? Anda sudah sampai disini?" Abimana tersenyum ceria."Tunggu sebentar, saya segera turun ke bawah!" ucap Abimana sambil membetulkan kancing kemej

  • KUMISKINKAN SUAMI PENGKHIANAT    Aston Martin Rapid S

    Abimana yang merasa suntuk tak bisa bertemu sosok Claudia saat pulang kerja melampiaskan kekesalannya dengan mampir di sebuah gerai otomotif.Kebetulan hari ini grand opening festival produk otomotif dan berbagai pendukungnya. Nampak jejeran mobil keluaran terbaru di bagian depan menarik banyak minat pengunjung.Bukan hanya produk otomotif saja yang ada disana, aneka food court juga tak ketinggalan menambah kemeriahan festival itu."Kayaknya gue butuh kendaraan baru!" gumam Abimana, mengingat mobil yang sekarang dipakainya kalah mewah dengan mobil Claudia."Silahkan, Pak! Ini ada beberapa mobil produksi Eropa dan juga asia keluaran terbaru!" seorang salesgirl cantik menyapa Abimana.Abimana hanya manggut-manggut melihat-lihat mobil mewah yang berjejer rapi.Pandangannya tertuju pada satu mobil sport warna biru metalik milik brand ternama Aston Martin Rapid S seri terbaru produksi negara Lady Diana."Delapan milyar?" Abimana bergumam saat mengetahui harga mobil incarannya."Iya, Pak! D

DMCA.com Protection Status