Beranda / Urban / KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO / BAB 52_MELEPASKAN ANAK KESAYANGAN

Share

BAB 52_MELEPASKAN ANAK KESAYANGAN

Penulis: Rora Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Marni hanya bisa terus mengelus kepala anaknya. Hatinya makin sakit, anaknya menderita karena dia tak bisa memberikan hidup yang layak pada Dahlia.

"Kami sekarang sedang dipermalukan bersama, Bu. Media sosial mengumpat kami. Apa yang salah, Bu?!"

"Bagaimana maksudnya, Dahlia? Ibu tidak mengerti ucapanmu. Kenapa baru sekarang masalah ini muncul? Setelah sekian bulan."

"Seseorang memasukkan kisahku ke media sosial, Bu. Namun menfitnahku sebagai pelakor. Mereka membandingkanku dengan Belinda. Semua keburukan saat ini ada padaku, Bu. Itu yang menyebabkan suamiku harus menjauh dari kantornya bahkan keluarganya sendiri. Semua itu mengancam perusahaannya hanya karena dia menikahiku yang begitu hina ini," tutur Dahlia terisak.

Marni terbungkam. Meski tak sepenuhnya dia paham. Tapi ia mengerti, ini pastilah masalah yang sangat rumit.

"Ibu ...."

"Sudahlah Bu. Kita tak punya waktu. Ibu dan Nadia juga harus siap-siap."

Dahlia menyela ucapan ibunya lalu kembali memasukkan pakaiannya. Meski air m
Rora Aurora

Semangat ya!

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 53_MENCARI BELINDA

    Dareen menatap ibunya tak berkedip. Indri yang merasa sedang diselidiki oleh anaknya berusaha melepaskan diri. Namun sayang, Semakin dia mencoba memberontak diri semakin kencang Dareen mencengkram bahunya.“Katakan, Ma, apa Mama punya andil dalam kasus ini?”Indri menggeleng berkali-kali.“Ayo,Ma! Jawab aku! Mama yang di balik ini semua?”“Kamu kenapa sih, Dareen? Mama itu Cuma mau peringati kamu saja. Intinya jangan ikut campur. Apa susahnya sih kamu nurut sama ibumu ini?!”Dareen melonggarkan pegangannya pada bahu ibunya. Indri langsung menjauh dari anaknya. Diusapnya perlahan bahunya karena terasa pegal."Aku ingin, Mama jujur. Itu lebih baik daripada aku tahu belakangan apalagi dari orang lain. Aku punya banyak kenalan anak IT dan hacker. Kalau sampai aku tahu sendiri, aku gakkan peduli. Meskipun itu Mama, aku akan membua

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 54_PERANG OPINI

    Suara itu semakin tegas dan jelas. Belinda yang merasa dipanggil makin gemetaran. Sampai-sampai dia sudah lupa kepalanya sudah benjol sebesar bola kasti."Kamu pinjam duit online ya, Bel?! Mungkin mereka debt collector!" seru Yuni."Gak, Ma! Masak ada debt collector nagih tengah malam begini.""Sudah. Sudah. Papa akan keluar. Kalian diam di sini."Sebagai kepala keluarga, Imron memberanikan dirinya. Meski lututnya sudah meleyot, Imron terus saja melangkah. Yuni dan Belinda memperhatikan dari balik pintu kamar."Si-si-siaaapa di luar? Untuk apa datang tengah malam begini?!""Aku Dareen dan temanku, Brayen!"Seketika Belinda dan Yuni langsung saling pandang."Dareen

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 55_PANGERAN UNTUK CINDERELLA

    Dahlia bergegas keluar. Melihat suaminya sedang makan, sekuat tenaga dia menahan dirinya untuk tidak bicara dulu. Bahkan bergerak sedikitpun ia tak berani. Dahlia bergeming bagai patung di depan kamarnya sembari memperhatikan mulut suaminya yang sedang mengunyah. Nampak Aditya begitu lahap. Karena kegentingan semalam, tak ada yang makan malam meskipun makanan sudah tersaji. "Kamu ngapain berdiri kayak manekin di situ?" tanya Aditya masih mengunyah. "Nungguin kamu makan, Mas," jawab Dahlia mendekat pelan. "Ada apa? Ngomong aja." Dahlia menegak salivanya. Meski jantungnya berdegub harap-harap cemas, gadis itu membulatkan tekad. "Mas, aku punya jawaban atas pertanyaan yang semalaman kita cari di otak kita masing-masing," ujar Dahlia menahan gugup. "Apa maksudmu?" "Tentang vidio itu. Kita bisa membuat balasan, Mas. Perang opini. Sejenis klarifikasi." Aditya meraih gelas mineral lalu menghabiskan airnya dengan cepat. Ia mengusap mulutnya dengan ujung baju kaosnya sendiri. "Kam

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 56_MENGUNGKAP KEDOK

    *Pangeran untuk Cinderella.Namaku Dahlia. Seorang mantan pembantu rumah tangga, hanya sekolah sampai SMA. Ada yang salah dengan kondisi seperti itu? Tidak ada manusia yang ingin terlahir dalam kondisi kekurangan. Sama seperti sebuah kepompong, tidak tahu seperti apa bentuk dan keindahan sayap kupu-kupu yang keluar dari cangkang kerasnya. Begitu juga denganku. Ketika waktu yang seharusnya aku bersenang-senang menikmati masa remajaku pasca lulus SMA, aku bekerja menjadi art di sebuah keluarga yang kaya. Tak menyangka, selama bertahun-tahun aku di dalam kepompong hingga sampai hari dimana seorang pemuda tampan datang melamarku. Aku seperti mendapatkan kekuatan untuk keluar dan mengepakkan sayapku. Wajahnya, karirnya, budi pekertinya menghiasi sayapku yang kosong. Aku dibentuknya menjadi sangat indah. Ibarat kisah Cinderella, aku merasa telah menemukan pangeranku hanya dalam waktu satu jam saja. Pangeranku CEO. Tak percaya? Tunggu ceritaku selanjutnya sobat.

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 57_MENINGKAT PESAT

    "Hallo, Belinda, gimana? Sudah mau seminggu aku gak bisa kemana-mana!"Indri menahan suaranya agar tak terdengar suaminya."Dareen dan temannya sudah menyelesaikannya, Nyonya. Mereka pasti bisa diandalakan. Di kantor juga rame banget dari kemarin. Ini aja mulai senggang. Harga saham CG benar-benar anjlok, Nyah!" sahut Belinda dari seberang."Baguslah. Aku senang dengan berita ini. Apa Dareen sedang bersamamu?""Tidak, Nyah. Dia lagi di dalam ruangan CEO."Indri manggut-manggut senang."Dareen akan menjadi CEO. Central Glori akan menjadi milikku dan anakku. Dareen akan membangun Central Glori kembali dari awal."Belinda sumringah. Ia bertekad akan gencar mendekati Dareen. Panggilan Indri terputus. Belinda segera merapikan bajunya, menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya."Aku tak boleh menyia-n

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 58_AKU MENANG!

    Hadi Pratama sangat terkejut seolah tak percaya."Katanya Pak Nyoman, Nona Dahlia dan Tuan Muda membuat vidio klarifikasi. Sejenis tanggapan atas isu miring itu, Tuan. Nona tak malu mengakui dirinya sebagai pembantu dulunya dan menjadikan kisah itu jadi inspiratif!""Aa-aaku tak percaya. Cepat! Nyalakan hpku, Man!"Suparman segera melalukan perintah tuannya. Berhari-hari ponsel utama founder Central Glori itu off. Saat dinyalakan, banyak notifikasi email yang masuk yang meminta maaf juga memuji CEO.*Kami tak menyangka pernikahan mereka seperti negeri dongeng. Undang kami jika Anda merayakannya. Kami pasti akan datang*"Man? Apa ini?!"Hadi Pratama masih linglung kebingungan."Sebentar Tuan, saya akan mencarinya di internet!"Secepat kilat, Suparman berselancar di media sosialnya.

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 59_ADITYA TAK MENCINTAINYA

    Indri mendekati suaminya. Dia langsung menanggalkan masker wajah sekali pakai yang baru saja dipasangnya. "Siapa yang kamu kirimkan seratus juta, Pa?" "Dahlia," jawab Hadi tanpa ragu. "Babu itu kamu kirimkan uang?! Apa aku gak ...?" Dengan cepat Hadi mengangkat tangannya. "Stop! Jangan lanjutkan ucapanmu, Ma. Please. Dahlia sudah menyelesaikan masalah di Central Glori bahkan dia membuat perusahaan lebih terkenal. Tak perlu bayar sponsor mahal, Central Glori dikenal dimana-mana." "Tapi dia juga yang menyebabkan permasalahan ini, Pa?! Kehadirannya di lingkungan kita yang menghancurkan semuanya!" Indri mendekati suaminya dengan matanya yang melebar dan melotot seperti akan keluar dari tempatnya. "Semua sudah terjadi. Aditya sudah menikahinya. Bahkan sampai sekarang kita tidak tahu, apakah mereka bahagia dalam pernikahan itu. Atau jangan-jangan mereka menikah dalam perjanjian. Jadi hentikan kebencianmu pada Dahlia, Ma. Aku akan menghapus tentang enam bulan itu. Mari kita terima

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 60_MAS, KAMU TEGA!

    Dahlia menutup hati dan matanya untuk berpikiran yang lebih. Ingatannya pun mundur beberapa jam sebelumnya."Lihat kan, Mas?! Aku menang!""I-iiya. Kamu memang hebat. Tapi apa maksudmu mengatakan menunjukkan keromantisan?!"Suaminya itu tampak tegang. Dahlia tersenyum."Ya. Perlakukan aku selayaknya putri, Mas. Kek apa sih bahasa Inggrisnya yang gaul itu tret ... treetmi princess gitu, Mas.""Treat me like a princess. Jangan sok-sokan pake bahasa Inggris kalau gak bisa. Issh ganggu telingaku saja," omel Aditya."Iya. Begitulah, Mas. Mau kan kamu? Ini juga demi kebaikan semua, Mas. Mumpung mereka lagi baper-bapernya, ya komporin lagi. Ini juga kan menguntungkan buat perusahaan."Aditya meraih ponselnya dari tangan Dahlia. Ia lalu mondar-mandir m

Bab terbaru

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   ENDING

    Yuni pias luar biasa. Dingin dan gemetar tangannya saat mencoba menghubungi nomor Belinda."Bu! Apaan sih?! Dari tadi ribut terus!" bentak salah seorang gadis yang merasa kesal karena Yuni menghalangi jalannya."Ma-maaf," ucap Yuni bahkan tak menatap lawan bicaranya. Biasanya ia takkan pernah terima dibentak begitu, apalagi oleh bocah ingusan di matanya. Namun kali ini, rasa takutnya melebihi egonya."Jangan bilang kamu kabur dan memilih melahirkan anak itu, Bel," lirih Yuni berlari kecil menuju parkiran.Ia langsung melesat pulang, berharap anaknya sudah di rumah. Namun nihil, Belinda tak ditemukan. Yuni menghubungi suaminya untuk pulang dari kantor. Sayang, bukan rangkulan penenang yang dia dapatkan tapi kemurkaan suaminya."Kalau sampai Belinda tak pulang, kamu ha

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 148_HUKUM ALAM

    "Tidak, Dahlia! Janin itu harus digugurkan!" seru Yuni memberang."Kita tidak tahu masa depan seseorang, Bu Yuni. Siapa yang tahu, janin itu kelak akan menjadi laki-laki atau perempuan yang berguna?!""Omong kosong! Aku tetap tak akan mau memiliki cucu haram, Dahlia! Jangan mentang-mentang kamu sekarang punya kekuasan, kamu mempengaruhi anakku!"Dahlia masih berdiri. Ia sama sekali tak diminta duduk apalagi disuguhkan apa pun meskipun dia datang sebagai tamu. Sepulang dari rumah sakit, Dahlia memutuskan ikut dengan mobil Belinda sedangkan Aditya memilih kembali le kantor. Sepanjang jalan laki-laki itu menggerutu karena keputusan istrinya yang di luar logikanya."Aku hanya tak rela, ada janin yang dibunuh, Bu. Bahkan saat ini, detak jantungnya begitu terdengar luar biasa," ucap Dahlia mencoba meyakinkan."T*i kucing!" umpat Yuni makin meradang dan menuju kamar an

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 147_KEPUTUSAN YANG SULIT

    Seolah abai, Dahlia meraih tas selempangnya dan sudah siap dengan tampilannya. Ia memilih tak ingin menanggapi ucapan suaminya. Ia memiliki rencana untuk sedikit menggoyahkan hati seorang ibu."Mari, Bel! Kita ke dokter kandungan bersama. Ikut mobil kami!" seru Dahlia membuka pintu yang ia sendiri kunci."Menyesal aku ke sini," ketus Belinda mengikuti langkahnya.Tak punya pilihan, Aditya menyetir dengan membawa dua wanita hamil. Satu istrinya, satu mantannya. Bahkan ketika mereka sampai di poli kandungan, Aditya begitu amat canggung karena kedua wanita itu mendapatkan buku pink secara bersamaan dan semua mata memandangnya aneh.'Sial, pasti mereka mengira aku memiliki dua istri' rutuk hati Aditya.Nama Dahlia lebih dulu dipanggil untuk masuk. Aditya mengikuti istrinya ke dalam dan bertemu dokter kandungan."Selamat ya, kandungan

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 146_BELAS KASIHAN

    "Ke-kenapa kamu harus gugurkan?!" Dahlia seolah kehilangan akal. Sebagai seorang wanita yang pernah kehilangan janinnya, setidaknya ia merasa, tindakan Belinda itu akan menjadi sangat kejam. "Ya karena dia bukan anak dari laki-laki yang kumau. Dia anak dari kakek-kakek tua bangka, seorang napi!" Dahlia langsung mendekati Belinda. Ia meraih lengan wanita itu dengan tatapan tajam. "Janin itu tak berdosa, Bel!" "Aku tak peduli." "Umurnya pasti sudah dua bulan bahkan lebih!" sambut Dahlia nanar. "Ya. Ayahku mencegahku, tapi ibuku mendukungku. Aku sudah muak." Belinda melepaskan tangannya dari genggaman Dahlia. "Lepas. Aku datang bukan untuk meminta persetujuanmu, Dahlia. Kamu ... ada saat kejadian itu, jadi aku merasa, kamu harus tahu." Dahlia menggeleng keras. Ia tak mungkin membiarkan seorang janin diaborsi. "Kalau kamu benar-benar sudah berubah menjadi pribadi yang baik, please, jangan tambah dosamu lagi!" "Kamu enak ngomong dosa, kamu kira sejak kejadian itu, aku bisa

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 145_KABAR

    "Maafkan kami, Pak Hadi. Maafkan kami. Kami sangat menyesal," ucap Imron dengan suara bergetar.Sedari awal ia tak memiliki masalah dengan Aditya, Yuni lah yang memiliki kriteria khusus. Namun sebagai suami, Imron pasang badan untuk melindungi istrinya."Tak masalah. Aku justru berterima kasih karena sudah memperkerjakan Dahlia di rumah kalian sehingga anakku bisa bertemu dengannya."Imron dan Yuni kompak dia kehabisan kata. Rasa malu seperti sedang membenamkan mereka ke dasar bumi."Untuk apa kalian ke sini?""Kami, kami ingin mengucapkan te-terimakasih, Pak. Berkat dukungan pengacara-pengacara hebat dari Bapak, Mandala mendapatkan hukuman yang setimpal meski kehormatan anak kami tak bisa kembali," jawab Imron terbata karena gugup."Aku tidak melakukan apa pun untuk anak kalian. Aku melakukan semua itu karena menantuku."

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 144_TAK INGIN BASA BASI

    Masih di rumah sakit. Aditya menarik tangan Dareen agar menjauh dari ayah mereka yang sekarang duduk di dekat Dahlia yang masih dipasangi infus. Wanita itu masih perlu infus nutrisi agar kondisi tubuhnya kembali stabil."Kenapa kamu mesti bawa Papa ke sini? Paling nanti sore Dahlia dikasih pulang," ujar Aditya mencubit lengan adiknya."Apa sih, Bang! Masih sakit badanku ini! Harusnya aku juga dirawat di sini!"Aditya menciut setelah dihardik balik oleh adiknya. Ia melipat alisnya seolah meminta penjelasan."Papa yang maksa mau ke sini. Lagi pula, dia seperti kesurupan gatot kaca karena menjadi benar-benar pulih saat mendengar menantunya dirawat di sini," cerita Dareen dengan nada menggerutu."Papa benar-benar menyayangi Dahlia. Aku tak menyangka, semua ini berjalan sangat cepat. Kasih sayang tulus Dahlia telah meruntuhkan batu karang ego seorang Hadi Prata

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 143_MEMBELA MENANTU

    "Katakan lagi. Aku ingin mendengarnya sekarang," ucap Aditya berkaca-kaca."Aku mencintaimu, Mas. Tak peduli siapa kamu. Apakah kamu CEO atau laki-laki biasa, aku tetap mencintaimu."Tubuh Dahlia kembali direngkuh Aditya. Dibiarkannya wanita itu mendengar detak jantungnya yang berdebar-debar."Kamu dengar, Dek?! Sekarang, setiap detakannya untuk mencintaimu. Selamanya.""Ehheeem!"Refleks Dahlia dan Aditya berlepas diri mendengar suara deheman. Seolah abai dengan apa yang dilihat dan didengarnya, Dareen menyerahkan kunci mobil pada abangnya."Hati-hati. Aku akan di sini menunggu petugas kepolisian."Dengan cepat, Dareen meninggalkan Aditya dan berpura-pura menjauh dari keduanya. Hatinya seperti ada yang meremas hebat. Cemburu? Mungkin itu kata yang paling tepat. Namun di dasar hatinya, ia bahagia, kakaknya sudah mengatak

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 142_BERKALI-KALI

    Mandala mencabut beberapa pecahan kaca yang menempel di otot-ototnya. Seolah kulitnya kebal setebal baja sehingga sekedar pecahan kaca bukan hal yang membuatnya gentar. Aditya mendekat. Dareen mengangguk samar memberi isyarat agar dia saja yang maju. "Kali ini, biarkan aku bertarung tanpa bantuanmu, Bang," lirih Dareen mendecih. Tak berpikir panjang, Mandala berlari cepat dan menyerang Dareen. Ia menendang sisi kiri Dareen. Pemuda itu bisa menangkisnya meskipun hampir tersungkur. Namun gerakan Mandala juga cepat. Ia kembali menendang pinggang Dareen, tidak hanya sekali tapi tiga kali tanpa jeda. Dareen berusaha menepis dan menghindar namun sayang, ia sempurna terjungkal karena Mandala luar biasa keras seperti bongkahan beton. "Kamu mungkin kekar, tapi denganku, kau bukan apa-apa, Bocah," ucap Mandala jumawa. Sama sekali Mandala tak terlihat sebagai pimpinan perusahaan besar yang berwibawa. Rupanya laki-laki itu memiliki topeng yang luar biasa menipu. Bahkan tak ada orang ya

  • KUKIRA MISKIN, RUPANYA CEO   BAB 141_JAWABAN

    Kedua bola mata Darien menangkap sosok laki-laki berwajah sangar tanpa baju duduk di atas kayu yang bulat panjang. Di belakang punggung laki-laki itu, ada tubuh laki-laki juga yang sedang merunduk tertutupi kayu."Ada dua orang laki-laki. Salah satunya terlihat aneh. Di malam sedingin ini, dia membuka baju seperti terengah-engah. Apa mereka pemotong kayu illegal? Karena ada potongan kayu besar di sana," gumam Dareen sendirian."Harusnya mereka bersembunyi jika mereka adalah pelaku ilegal. Bisa jadi mereka mengira mobil ini, polisi hutan kan? Kau tau sendiri, jalur ini jarang dilewati kendaraan di malam hari," tambah Aditya terus melaju."Atau mereka begal? Kalau begal kenapa tak berusaha menghentikan kita?" gumam Dareen lagi."Sedang apa mereka? Selain yang duduk tadi, salah satunya sedang merunduk, memungut sesuatu? Atau ... menutupi sesuatu?!" lanjut Dareen mengalisis pemand

DMCA.com Protection Status