Masa kini…
Setelah melewati malam yang panjang bersama pangeran, sekarang Ravena tengah sibuk menenangkan Naomi yang ternyata mengetahui apa yang dilakukannya semalam. Dia sangat marah bahkan sampai berani memukul Noland di muka umum.
Bersyukur Noland adalah jenis pria yang tenang dan tidak mudah terprovokasi, kalau tidak, mereka pasti sudah terlihat baku hantam sekarang ini.
“Naomi, katakan apa maksudmu dengan pria biasa manapun tidak layak untukku?” Ravena menatap Naomi dengan tegas, menuntut jawaban yang memuaskan.
“Itu… Aku hanya asal bicara saja tadi. Kau tahu sendiri bagaimana aku kalau sedang kesal” Naomi berusaha menghindari kontak mata dengan Ravena, khas sekali saat dirinya tengah menyembunyikan sesuatu.
Tuan putri itu cerdas dan pandai membaca emosi seseorang. Akan berbahaya kalau dirinya ketahuan berbohong.
“Bukan hanya sekali ini saja kau mengatakannya, jadi jujur saja
Setelah pesta perayaan besar-besaran ulang tahun raja, kini semua anggota keluarga Helion berkumpul di kastil utama erast untuk makan malam bersama. Hal wajar yang selalu mereka lakukan selama bertahun-tahun. Hanya saja, kali ini mereka melakukannya pukul sepuluh malam! Setelah sebelumnya, anggota kerajaan yang lain mengalami mabuk berat dan berakhir pingsan di kamar mereka masing-masing. Jadi tidak ada yang menyadari saat Harvey kembali ke ardglass di siang hari. “Pangeran, apa yang akan kau lakukan sekarang?” Tanya Noland setelah selesai membantu Harvey bersiap, dia bersyukur karena berhasil tiba tepat waktu di ardglass. “Lakukan saja seperti tidak pernah terjadi apapun” Harvey menatap cermin sekali lagi, memastikan penampilannya sudah cukup tangguh dan mengintimidasi untuk menghadiri makan malam keluarga besar kerajaan Helion. “Para saudaramu pasti mengira kau benar-benar melakukannya dengan pelacur mana saja.” “Biarkan mereka berpikir seperti itu. Jika mereka tidak menganggapk
Dia tidak bisa membiarkan Ravena berada di lingkungan kerajaan setelah apa yang terjadi antara dirinya dan pangeran Harvey. “Kenapa? Bi, aku perlu bekerja untuk menghasilkan uang. Tolonglah” Ravena menatap penuh permohonan. “Berbahaya sekali kalau kau muncul di lingkungan kerajaan. Bagaimana kalau pangeran Harvey menemukanmu dan mengenalimu?” bibi Lucy pun mengungkapkan kekhawatirannya. Sebenarnya tidak masalah kalau mereka bertemu. Hanya saja, bibi Lucy tidak ingin Ravena terlibat skandal lebih jauh lagi. Bagaimanapun situasi di kerajaan masih tidak kondusif, setiap hari orang-orang sibuk berperang untuk mendapatkan posisi sebagai putra mahkota. Bibi Lucy takut, Ravena justru tertangkap dan dimanfaatkan oleh anggota kerajaan yang lain untuk menjatuhkan pangeran Harvey. “Kau tenang saja, bi. Aku akan menyamar agar tidak ketahuan. Kalau perlu, aku akan mengganti warna rambutku. Lagipula pangeran tidak melihat wajahku malam kema
Mereka sudah dijodohkan selama bertahun-tahun, namun saat Edith mengatakan hal buruk tentangnya, Harry bahkan tidak mau repot-repot mengklarifikasi apalagi mempercayainya. Pria itu menurut saja, saat ayahnya—raja Wales—memutuskan sepihak pertunangan mereka yang seharusnya digelar dalam waktu dekat.Jadi kalau sekarang Ravena tiba-tiba kehilangan ingatannya tentang Harry, itu bukan kesalahannya, kan?“Kau benar, aku melupakannya untuk sesaat. Aku lupa kalau pria itu masih hidup” Ravena mendengus menyesal, lalu duduk di atas ranjang merah muda Naomi yang sudah ditata rapi.“Apa kau berharap dia langsung mati setelah kalian berpisah? Pangeran Harry bukan romeo yang akan meminum racun saat kehilangan Juliet, dan kalau aku boleh mengingatkan, sayangnya dia tidak menganggapmu sebagai julietnya” ucapan kebenaran itu kembali menamparnya.Kenyataan kalau Harry tidak benar-benar mencintainya memang sempat membuat
“Ratu Helion, istri raja Hames sekaligus ibu kandung pangeran Harvey meninggal 20 tahun yang lalu. Setelah itu barulah selir Camilia naik tahta menjadi permaisuri, namun tentang siapa putra mahkota selanjutnya masih menjadi pertentangan di istana.”“Kenapa? Bukankah sudah jelas pangeran Harvey adalah putra raja dan ratu?” Ravena tidak mau berpikir kalau pangeran Harvey memiliki nasib yang sama sepertinya.“Karena Camilia sudah menjadi permaisuri sekarang, jadi dia menginginkan salah satu putranya, pangeran Athens atau pangeran Fraign yang menjadi putra mahkota. Sementara ibu suri menolak dan tetap menginginkan pangeran Harvey yang naik tahta, karena bagaimanapun dia lahir saat ibunya masih menjadi ratu di Helion. Ibu suri tetap ingin mempertahankan silsilah keluarga, di samping itu beliau juga sangat menyayangi pangeran Harvey.”“Bagaimana keadaan ibu suri sekarang?” kalau di dalam buku yang Ravena
DUAR!Bagai disambar petir di siang bolong, harapan Ravena pupus. Dia tahu, cepat atau lambat, dia pasti akan bertemu lagi dengan anggota keluarganya. Tapi, bukankah ini terlalu cepat?Ravena belum siap menghadapi Edith dan Harry dalam keadaan seperti ini. Apa yang akan mereka katakan nanti saat melihatnya?“Sebagai salah satu pelatih kuda di kerajaan Helion, kau juga harus hadir di sana untuk memastikan para kuda itu tidak berulah.”“Ya, aku mengerti” jawabnya lesu, sekarang dia merutuki kebodohannya karena sempat merengek pada bibi Lucy untuk menjadi pelatih kuda di Helion.“Kalau begitu lanjutkan mencuci rumput, setelah itu beri para kuda itu vitamin dan jangan lupa juga membersihkan kandang!” setelah mengatakan semua tugas itu, Christo pun berlalu meninggalkan Ravena seorang diri dengan sejuta pikiran yang masih berkecamuk di kepalanya.“Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku t
“Kau tahu tentang para pangeran itu?” Ravena menatap Naomi penuh tanda tanya.“Tentu saja, Noland sudah memberitahuku semuanya. Dia juga menyesali keputusanmu bekerja di lingkungan kerajaan” Naomi mengendikkan bahunya acuh.“Kapan kau bertemu dengan Noland? Jadi dia tahu aku bekerja sebagai pelatih kuda kerajaan?” Naomi mengangguk.“Kami tidak sengaja bertemu tadi, dan yah, dia sangat terkejut kalau kau ingin tahu.”“Hmm, biarkan saja.”“Hanya itu?”“Ya, hanya itu” Naomi tidak berani berkata apapun lagi, membiarkan Ravena menentukan sendiri jalan hidupnya.‘Noland yang malang’ Naomi bermonolog dalam hati.Naomi tahu pria itu menyukai Ravena, tapi Noland jugalah yang membuat Ravena terlibat dengan pangeran Harvey. Jadi Naomi mengasihani sekaligus membencinya dalam waktu yang bersamaan.***Hari kedua, Ravena merasa pekerjaannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Christo juga sepertinya sudah bisa menerimanya, dia memperlakukannya dengan baik hari ini. Meskipun masih ada sedikit nada sini
“Dia seorang pelatih kuda kerajaan” jawaban itu yang berhasil meluncur dari bibirnya, meskipun jauh di dalam dirinya, detak jantungnya berdetak tak beraturan.“Apakah dia orang baru? Aku baru melihatnya hari ini” pangeran Harvey bertanya tanpa mengalihkan pandangannya pada punggung gadis itu.“Sepertinya begitu, akupun baru melihatnya. Ada apa?” Noland bertanya dengan hati-hati, matanya was-was menatap pangeran Harvey dan Ravena bergantian.“Dia pandai menakhlukan jasper.”“Bukankah itu bagus? Dengan begitu, jasper bisa memenangkan pertandingan besok.”“Aku bahkan masih mempertimbangkannya untuk ikut berpacu atau tidak.”“Maksudmu jasper tidak akan berpartisipasi dalam acara Royal Ascott?” Harvey menggeleng, menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.“Kupikir raja akan menginginkanmu berada di sana.”“Untuk dip
‘Gadis bodoh, apalagi yang kau lakukan sekarang? Kumohon berhentilah’ Noland berteriak dalam hati, rasanya ingin sekali dia mengatakannya tepat di telinga Ravena, hanya saja dia harus bersikap tidak mengenal gadis itu secara personal atau orang-orang akan mencurigainya.Semenatra pangeran Athens tersenyum penuh makna, merasa menikmati tontonan yang sedang terjadi di hadapannya. Dia merasa puas karena berhasil memancing emosi Harvey, dia tahu adik tirinya itu memiliki ego yang setinggi langit.“Tidak buruk, jadi kita bisa melihat kemampuan kuda kesayanganmu itu. Apakah dia masih dalam performa yang baik saat orang lain yang mengendalikannya? Atau dia hanya kuda biasa yang sebenarnya takut padamu” setelah mengatakannya, pangeran Athens menepuk bahu pangeran Harvey dua kali lalu enyah menuju landasan pacu lebih dulu.“Lakukan misimu, kalau gagal, aku akan memenggal kepalamu secepat yang kubisa” Ravena menunduk se
Halo, semuanya. Finally! Saya ingin menutup tirai cerita terakhir “Kekasih Hati Sang Putri” dan mengucapkan perpisahan di sini. Ini adalah karya pertama saya yang masih memiliki banyak kekurangan dan hal-hal lain yang saya sesali, tapi saya harap readers sekalian tetap dapat menikmati setiap momen dan alur ceritanya.Selama saya melihat progress para pembaca setiap harinya, dengan rasa haru, penuh syukur dan refleksi diri sebagai seorang author, saya bisa menjalani hari-hari menyenangkan yang sangat berarti. Subscriber, vote dan komentar yang kalian tinggalkan menjadi motivasi terbesar saya dalam mengerjakan cerita ini.Saya benar-benar bersyukur kepada kalian semua, dan saat kita bertemu lagi, saya pasti akan kembali dengan cerita yang lebih seru dan lebih menarik.Semoga kalian semua selalu sehat dan bahagia! ^_^&n
Noland menyambut tangan Naomi dan mereka berjalan bersama sebelum mengucapkan janji pernikahan. Kemudian diakhiri dengan ciuman bibir yang dalam dan panjang, terlena satu sama lain. Sampai mereka mendengar sorakan dan keduanya menoleh melihat kerumunan orang yang masih berjajar di belakang mereka.Dengan wajah bersemu merah, Naomi dan Noland perlahan mengangkat gelas anggurnya, diikuti semua orang yang hadir di sana. Mereka semua mengucapkan selamat atas pernikahan Naomi dan Noland yang dirayakan secara besar-besaran. Tak terkecuali Ravena, wanita itu menatap puas pada kebahagiaan yang tengah meliputi Naomi.“Benar-benar raja besar Helion. Kau bahkan mengundang para raja dari kerajaan lain untuk menghadiri pernikahan abdi setiamu.” Celetuk Alex di belakang Harvey, pria itu menggeleng, mengakui kekuasaan Harvey yang tak terbatas.“Karena mereka membutuhkan perjanjian kerja sama dengan Helion, jadi mau tak mau mereka harus datang
Satu minggu berlalu, Ravena baru saja kembali dari istana langit. Dirinya sudah mendapatkan jasad dewa Arthur secara utuh dan memakamkannya dengan layak di istana langit, di dekat makam dewi Alora. Kemudian memberikan sebuket bunga mawar besar di monumen di Aphrodite yang dibuat Harvey untuk menghormati mendiang ayahnya.Ravena sudah mendengar cerita lengkapnya dari Harvey. Tentang raja Hames yang meninggal bunuh diri akibat menanggung malu karena gagal mengenali permaisuri Camilia sebagai penyihir jahat. Kemudian ayahnya, raja Emmett juga meninggal tiga tahun yang lalu karena penyakit jantung. Sekarang hanya tersisa ibu tirinya Frederica, wanita itu masih berada di Eldham, namun Noland mengasingkannya dan tidak mengijinkannya keluar untuk bertemu siapapun.“Yang mulia ratu, gaun pesanan anda sudah tiba.” Ucap seorang membuyarkan lamunan Ravena. Dirinya sedang berada di balkon penginapan tempatnya dulu pernah menginap saat menghadiri acara
Akhirnya, Ravena menekankan dadanya yang sensitif di tubuh Harvey yang hangat dan kuat. Harvey menyingkirkan sisa kemeja dan menanggalkan sisa pakaiannya saat Ravena berbaring di atas ranjang. Kemudian Harvey berbaring di samping Ravena, kaki mereka bertautan, tubuh mereka mendesak untuk bisa bersatu. Harvey memposisikan diri.“Kau bisa menahannya?” Tanya Harvey dengan hati-hati, pasalnya ini adalah pertama kalinya mereka melakukannya lagi setelah sepuluh tahun.“Hm, ya.” Suara Ravena tertelan di tenggoorokan, digantikan dengan lenguhan panjang. Rasa sakit nikmat yang intens terasa saat Harvey menyatukan tubuh mereka dengan sangat pelan.Ravena berfokus pada wajah Harvey, pada cinta yang tersirat pada wajah pria itu, merasa puas karena mereka telah bersatu bersama namun masih menginginkan lebih. Kemudian Harvey mulai bergerak, mengirimkan sensasi liar yang bergulung-gulung dari dalam diri Ravena. Bibir Ravena terbuka dan
“Aku melakukannya demi dirimu dan juga demi kehidupan damai seluruh umat manusia.”“Sedikit saja ada kesalahan, kau bisa terbunuh. Apa kau tahu?” Ravena mengangguk.“Aku bahkan membiarkanmu pergi seorang diri ke Elettra waktu itu. Kalau aku tahu kau sudah melepaskan inti kekuatan perisaimu, aku pasti tidak akan mengijinkannya.”“Sudahlah. Lagipula hal itu sudah lama sekali berlalu. Sekarang aku sudah sepenuhnya sadar dan menjadi lebih sehat, apa itu saja tidak cukup?” Ravena menatap Harvey dengan mata berseri-seri, berharap pria itu akan luluh dan berhenti memarahinya.“Tetap saja aku tidak bisa berhenti menyalahkan diriku sendiri. Kalau sampai kau tidak selamat, aku akan—““Ssssttt, jangan berbicara lagi.” Ravena meletakkan telunjuknya di bibir Harvey, mencegah suaminya berbicara sembarangan lagi.“Aku mencintaimu, sangat.” Harvey lalu
“Jangan sampai nanti tiba-tiba ada dewa istana langit turun ke bumi dan mengaku-ngaku sebagai tunangannya.” Lanjut Alex, pria itu sangat menikmati melihat raut cemas Harvey.Alex merasa bangga pada dirinya sendiri karena bisa mempermainkan Harvey dan membalas perbuatan pria itu yang telah mengerjainya. Alex masih kesal karena Harvey telah membuatnya menghadiri beberapa acara pernikahan untuk mewakilinya, sekalipun dirinya tidak mengenal orang-orang itu.“Bicara sekali lagi aku akan menyuruh orang tuamu menjodohkanmu dengan Caecilia.” Ancam Harvey dengan tatapan tajam menusuk.“Caecilia? Caecilia Clark? Tidak terima kasih. Kalau kau melakukannya, aku tidak akan mau mengenalmu lagi.” Alex memajukan bibirnya kesal.***Harvey membolak-balikan buku di tangannya dengan gusar. Pikirannya terus saja mengingat kata-kata Alex beberapa waktu lalu. Dia sudah bisa menebak sejak awal, namun dirinya terlalu pe
“Kau melanggar aturan langit dan menahan sakit demi diriku. Tapi aku malah berkali-kali menyakitimu. Maafkan aku, setelah kau sadar, aku janji akan memperlakukanmu dengan lebih baik. Dan hanya akan mencintaimu saja seumur hidup ini. Aku akan menantikannya dengan sabar.” Harvey meraih tangan Ravena dan mengecup punggung tangannya dengan lembut.“Kau memang harus melakukannya.” Harvey menoleh dan mendapati Emilie beserta Raina sudah berdiri di ambang pintu kamarnya.“Kalian datang?” Tanyanya basa-basi.“Ya. Kami harus memastikan keadaannya. Bagaimanapun tuan putri adalah satu-satunya keturunan dewa tertinggi yang tersisa.” Emilie melihat Harvey dari sudut matanya, lalu melewati pria itu begitu saja menuju Ravena.“Kau melupakan Alora.” Sahut Harvey kemudian.“Ah ya, benar.”Harvey mendengus lalu meninggalkan ketiganya di kamar. Pria itu memaklumi kalau Emi
“Maafkan aku. Aku tidak bisa menolak perintah raja saat itu.”“Sudahlah.” Harvey menarik napas dalam-dalam untuk meredam emosinya.“Lagipula hal ini sudah lama berlalu. Yang terpenting sekarang kau sudah menyadari kesalahanmu dan aku sudah bersatu kembali dengan Ravena.” Putus Harvey, tidak berniat memperpanjang masalah yang telah lalu.“Sekali lagi aku minta maaf, yang mulia. Karena telah mengecewakanmu.”“Lupakan saja. Sekarang kau pergilah.” Harvey mengangkat salah satu tangannya, memberi isyarat pada NolandHarvey mendengus sesaat setelah kepergian Noland. Pikirannya dipenuhi dengan ayahnya yang ternyata telah merencanakan semua hal yang terjadi di dalam hidupnya. Selain malam pertamanya dengan Ravena, semuanya bukanlah sebuah kebetulan. Harvey lalu mengusap wajahnya dengan kasar, tidak tahu harus marah atau justru berterima kasih pada mendiang ayahnya.“K
“Ravena tahu, aku seharusnya mati pada saat serangan kudeta waktu itu. Jadi dia memutuskan untuk melepakan inti kekuatan perisai miliknya dan memberikannya padaku. Dia melakukannya untuk menyelamatkanku dan juga menyelamatkan seluruh umat manusia di muka bumi ini. Sejak saat itu takdir kami berubah. Dia adalah satu-satunya orang yang melanggar aturan langit dan mengubah takdir—untukku.” Harvey memberi jeda pada kata terakhirnya, lalu menunduk saat mengatakan kebenaran tentang takdir Ravena.“Kenapa?”“Karena dia adalah seorang dewi agung. Keturunan langsung dewa dewi tertinggi istana langit.”“Ternyata tuan putri telah benar-benar jatuh cinta dan memiliki pendirian yang teguh terhadapmu.” Noland mengatakannya dengan tulus, kecemburuannya pada mereka berdua sudah hilang sepenuhnya.Noland sudah tidak lagi memiliki perasaan pada ratu Helion yang baru itu.“Manusia biasa sepe