Share

Bab 606

Author: Jus Pir
Bagaimana mungkin Tedy tidak tahu kecerdikan Jeni? Dia tidak ingin menyulitkan Jeni. Oleh karena itu, dia berkata, “Kalau kamu benar-benar ingin bertemu dengan Zola, satu-satunya cara hanya dengan pergi ke rumah keluarga Morrison dan minta mama mertuanya Zola bawa kamu ke sana. Kalau aku yang bawa kamu ke sana, Boris pasti nggak akan kasih masuk.”

Setelah mendengar jawaban Tedy, Jeni pun terdiam sejenak. Setelah berpikir cukup lama, dia baru bertanya, “Kamu bisa temani aku?”

Jeni tidak akrab dengan Rosita. Kalau dia tiba-tiba pergi ke sana, belum tentu dia bisa bertemu dengan Rosita. Jadi dia harus meminta bantuan Tedy.

Tentu saja Tedy tidak akan menolak. Dia melihat jam tangannya sebentar. Mau tidak mau rapat harus ditunda hingga sore hari.

“Boleh tunggu aku lima menit saja?” tanya Tedy.

“Oke.” Jeni menganggukkan kepala.

Kemudian, Tedy keluar dari ruangannya. Di kantor tinggal Jeni seorang diri. Saat ini dia baru punya waktu untuk melihat dekorasi dan barang-barang yang ada di ruangan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
tedy benar² cari mati dgn boris... krn cinta banget ke jeni sampai apapun kata jeni gk bisa ditolak.... rencana boris gagal gk yaa krn ulah tedy jeni dan bunda rosita??
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 607

    “Kalau begitu, dia bisa saja bawa Zola ke rumah kami. Kenapa harus biarkan Zola sendirian di vila?”Rosita masih saja tidak bisa terima. Setiap kali memikirkan Boris yang menipunya, juga memikirkan Zola yang sudah sendirian selama beberapa hari, Rosita merasa sangat bersalah pada Zola. Zola sedang mengandung anak Boris, cucu keluarga Morrison, tapi bagaimana cara keluarga Morrison memperlakukan Zola? Semakin dipikirkan semakin sakit hati rasanya.Sementara itu, Jeni hanya mengatupkan bibirnya dan diam saja. Dia tahu Rosita sangat baik pada Zola. Jadi dia pun berinisiatif membujuk Rosita, “Tante jangan khawatir. Zola pasti baik-baik saja. Pak Boris punya alasannya sendiri. Sampai di sana kita bisa bertemu Zola. Untuk urusan lainnya, kita bicarakan lagi setelah bertemu Zola. Tenangkan diri dulu, Tante.”Jeni tersenyum tipis. Ditambah lagi wajahnya yang memang sudah cantik, membuat orang yang melihatnya merasa hangat dan nyaman.Rosita pun berkata, “Teman Zola gadis baik juga seperti dia.

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 608

    Zola menggelengkan kepalanya. Jeni menyerahkan ponsel kepadanya dan berkata, “Seberapa banyak yang kamu ketahui tentang Boris dan Tyara? Mereka nggak benar-benar punya hubungan, kan?”Zola menggenggam erat-erat ponsel di tangannya. Kedua matanya fokus membaca berita di internet. Dia tidak tahu apa-apa, apalagi yang terjadi luar sana. Saat melihat berita Tyara dan Boris di internet, Zola hanya merasa sangat bingung. Raut wajahnya sangat kaku. Jadi Boris mengurungnya di sini, tidak mengizinkannya keluar, hanya untuk bersama Tyara?Zola menundukkan kepala dan mengembalikan ponsel ke Jeni, lalu berkata dengan tenang, “Aku nggak apa-apa. Terima kasih kalian sudah datang ke sini. Dia bilang nggak kapan boleh biarkan aku keluar?”Tak satu pun dari ketiganya menjawab. Melihat hal itu, Zola pun langsung mengerti. Mereka datang tanpa sepengetahuan Boris. Dengan kata lain, jika Boris tahu, Boris juga tidak akan mengizinkan mereka datang.Zola merasa konyol. Jika Boris ingin mempublikasikan hubung

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 609

    Boris tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu, Ma.”Boris baru saja selesai bicara. Rosita bahkan belum sempat menghentikannya. Tiba-tiba Zola sudah mengambil ponsel dari tangan Rosita. Zola menatap ibu mertuanya dengan maksud menenangkannya. Kemudian, Zola baru mendekatkan ponsel ke telinganya.“Boris, kalau kamu benar-benar ingin bersama Tyara, kamu boleh langsung beritahu aku. Aku nggak akan lakukan hal buruk pada anak karena hubungan kalian. Tapi kamu nggak ngomong apa-apa, malah pakai cara seperti ini. Kamu nggak merasa kamu sudah keterlaluan?”Tut … tut ….Zola baru saja selesai bicara, Boris langsung tutup telepon. Tanpa memberikan jawaban apa pun. Seolah-olah mendengar suara Zola sangat menjengkelkan bagi Boris.Zola mengerutkan bibirnya sambil tersenyum tipis, tapi hatinya dipenuhi dengan rasa pahit. Dia tidak ingin menunjukkan perasaannya, jadi dia hanya menatap semua orang tanpa gejolak emosi.“Karena dia bilang tunggu d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 610

    “Aku percaya, aku benar-benar percaya, Boris. Aku tahu kamu punya kemampuan itu. Tapi kamu dengarkan aku dulu, oke?”Tedy merasa dirinya benar-benar korban pelampiasan yang tidak bersalah. Karena mendapati Boris diam saja, dia pun segera menjelaskan, “Aku akui aku yang nggak bisa tolak permintaan Jeni. Tapi sudah berhari-hari, Zola nggak pernah kelihatan. Kamu rasa keluargamu benar-benar nggak akan curiga? Kalau kakekmu yang turun tangan sendiri, gimana kalau sampai dia sakit? Ada baiknya sekarang mama kamu tahu hal ini. Kalau kamu nggak mau Zola pergi dari sini, aku akan bicara baik-baik dengan mama kamu. Boleh, nggak?”Boris tidak langsung menjawab. Dia hanya menyipitkan matanya dan melihat ke kejauhan. Wajah tampannya sudah tampak serius sejak dia mendengar suara Zola barusan. Selain dirinya, tidak ada yang tahu bagaimana perasaan Boris saat mendengar pertanyaan Zola.Setiap kali memikirkannya, Boris tanpa sadar mengerutkan keningnya. Tubuhnya memancarkan aura yang sangat dingin.“B

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 611

    Tyara perlu diopname di rumah sakit untuk observasi. Jesse sudah mengatur seorang asisten perempuan untuk mengawasi Tyara di rumah sakit. Kemudian, Jesse juga memberitahu Tyara tentang berita di internet sesuai dengan perintah.Jesse sengaja meminta asisten perempuan itu menyesatkan Tyara dengan berkata, “Bu Tyara, ada orang yang mengaku staf Bu Tyara. Dia sebar rumor di internet, rumor yang sangat merugikan Bu Tyara. Bu Tyara kehilangan banyak penggemar. Sekarang banyak orang bilang Bu Tyara adalah orang ketiga yang menghancurkan pernikahan dan rumah tangga Pak Boris.”Wajah Tyara seketika memucat. “Apa maksudmu?”Asisten perempuan itu memperlihatkan beberapa hasil screenshot komentar yang disiapkan Jesse. Semuanya sengaja diperlihatkan kepada Tyara.Tyara membaca semuanya dengan sangat serius. Setelah itu, dia menjadi sangat marah. “Aku nggak punya asisten. Semua itu bohong, dia penipu. Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan Boris.”Tyara memang ingin melakukan itu dengan Boris. Namun

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 661

    Namun, karya desain bagus saja tidak cukup. Harus memiliki nuansa desain dan gaya yang unik juga agar dapat meninggalkan kesan yang mendalam sekali dilihat orang. Zola membantu revisi dan memberi mereka arah inspirasi baru. Draf desain saat ini sepenuhnya dipoles berulang kali, buat lagi, dipoles lagi.Zola sibuk sampai jam pulang kerja. Dia memeriksa ponselnya, berencana makan di luar bersama Jeni sebelum pulang. Sejak pindah kembali ke apartemen, si bibi belum pernah datang untuk menyiapkan makanan. Zola tidak ingin bertanya dulu. Sedangkan dia sendiri malas mau masak. Jadi dia memilih makan di luar.Namun, baru saja Zola dan Jeni masuk ke mobil dan hendak berangkat ke restoran, ponsel Zola tiba-tiba berdering. Telepon dari Boris.Zola memegang erat ponselnya dan tertegun sejenak, tidak langsung mengangkat telepon, lalu Jeni berkata, “Angkat saja.”Jeni langsung menepikan mobilnya dan menunggu Zola mengangkat telepon. Zola menekan tombol jawab, lalu suara Boris datang dari ujung tele

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 660

    “Memang medan perang, kan? Bahkan medan perang di dalam sana jauh lebih sulit untuk dihadapi daripada yang di luar,” goda Jeni.Zola tersenyum, lalu dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Akhir-akhir ini Jerico sedang memulihkan diri di rumah. Setelah mengetuk pintu, Zola membuka pintu dan masuk. Begitu melihat Zola, Jerico langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”Sikap dingin Jerico membuat Zola diam sejenak, tapi dia sudah terbiasa. Jadi, Zola merasa tidak apa-apa. Dia menatap ayahnya dan berkata, “Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa.”Jerico melihatnya sekilas. “Mau tanya apa?”Zola mengerutkan bibirnya. Pada akhirnya, dia segera bertanya, “Aku ingin tanya soal Budi. Budi sudah jadi sekretaris Papa bertahun-tahun. Kenapa dia tiba-tiba berkhianat? Selama ini Papa selalu baik padanya. Apakah dia ada kesulitan atau rahasia yang nggak bisa dikatakan?”Begitu Zola selesai bicara, raut wajah Jerico langsung berubah. Dia memelototi Zola dengan tidak senang.“Zol

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 659

    Usai berkata, Boris berjalan keluar sambil berkata, “Aku panggil dokter dulu untuk periksa kamu. Nanti sudah boleh keluar dari rumah sakit.”Mata Zola mengikuti sosok Boris. Kata-kata Boris terulang-ulang terus di dalam otaknya. Dibandingkan Sandra yang cerdas, Zola lebih cocok menjadi istri Boris? Maksud Boris, Zola kurang cerdas?Zola yang sedang hamil sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang melalui proses otak tidak bisa berpikir dengan cepat selama kehamilan. Setelah berpikir lama, dia masih tidak mengerti maksud Boris. Apakah Boris sedang memujinya? Namun, sepertinya itu tidak sepenuhnya memuji.Setelah melalui pemeriksaan, dokter memastikan Zola tidak apa-apa. Semuanya stabil. Dia pun dipulangkan. Boris yang mengantarnya kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan pulang, Zola dan Boris tidak bicara. Karena Boris menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengangkat telepon.Boris tampak sangat sibuk, tapi Boris tetap menemani Zola. Zola memperhatikan wajah Boris dari sam

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 658

    Zola juga tercengang. Sandra ingin memberi Boris saham? Dia semakin fokus memperhatikan Boris, tidak ingin melewatkan ekspresi apa pun di wajah pria itu. Apakah Boris akan terharu?“Kamu jangan salah paham. Aku nggak ingin lakukan apa pun. Ini bentuk ketulusanku. Kamu tahu, kelak aku akan ambil alih Gordi Group. Tapi aku tahu seberapa besar persaingan dalam dunia bisnis. Aku butuh penopang. Aku tahu kamu nggak ada perasaan apa pun padaku, juga nggak mungkin menikah denganku. Tapi aku butuh kerja sama jangka panjang dengan Morrison Group.”“Ini bukan masalah kecil. Aku belum bisa kasih jawaban.”“Kalau begitu, kamu pertimbangkan dulu.”Boris menutup telepon. Wajahnya tampak dingin. Zola tidak mendengar semua percakapan antara Boris dan Sandra, tapi Zola mendengar jelas setiap kata yang Boris ucapkan. Setelah panggilan telepon berakhir, Boris meletakkan ponselnya. Dia spontan melihat ke arah Zola. Tidak disangka, Zola sedang memperhatikannya. Saat mata keduanya bertemu, Zola sama sekali

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 657

    Zola menyadari kalau dirinya semakin tidak memahami Mahendra, bahkan boleh dibilang dia merasa seperti tidak pernah memahami pria itu sebelumnya. Apa tujuan Mahendra melakukan hal ini?Zola tidak bisa menemukan jawaban yang masuk akal. Jadi dia tidak menanggapi pertanyaan Boris. Suasana pun menjadi sunyi senyap. Sesaat kemudian, ponsel Boris berdering. Sandra yang meneleponnya.“Kamu nggak di kantor?”“Ada urusan?”“Iya, ada sedikit urusan. Soal proyek kerja sama. Aku baru saja dapat kabar, ada perusahaan real estate asing yang berencana datang ke Kota Binru untuk berinvestasi. Kalau kita bisa dapatkan kerja sama ini, itu akan sangat membantu untuk go public nanti. Jadi kamu mau pertimbangkan, nggak?”Meskipun Morrison Group merupakan sebuah perusahaan besar, sampai saat ini Morrison Group belum mendaftarkan diri ke bursa efek. Baik Boris maupun keluarganya tidak peduli dengan hal itu. Jika Morrison Group mau go public, pasti sudah go public sejak kepemimpinan Hartono. Namun nyatanya t

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 656

    Setiap kali memikirkan hal itu, Boris pasti berpikir kalau Zola ingin berpisah dengannya demi Mahendra. Akan tetapi, pesan Guntur terngiang kembali di benaknya. Sekarang Zola tidak boleh emosi, harus tetap dalam suasana hati yang baik. Sehingga kata-kata yang sudah sampai di ujung bibirnya akhirnya ditelan kembali.Zola menatap Boris, mengira pria itu ingin mengatakan sesuatu lagi. Jadi dia menatap Boris dalam diam. Kata-kata Boris barusan membuat Zola merasa hatinya seperti dicengkeram dengan erat hingga membuatnya sulit bernapas.Namun, beberapa saat berlalu. Boris tak kunjung bicara. Zola menatapnya dengan bingung dan berkata, “Mau ngomong apa ngomong saja.”Sikap Boris melembut, tidak sekeras tadi. Dia menatap Zola sambil berpikir keras. Kemudian, dia menanyakan keraguan yang selalu Boris sembunyikan di dalam hatinya.“Aku hanya mau tanya satu hal. Katakan padaku, apakah kamu pernah pacaran dengan Mahendra?”Zola mengerutkan kening, tampak semakin bingung. “Boris, sebenarnya apa ya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 655

    “Oke, aku mengerti.” Boris menjawab dengan serius, seperti seorang murid yang penurut.Guntur jarang melihat reaksi seperti itu dari Boris. Dia spontan tertawa dan berkata, “Baguslah kalau kamu bisa bekerja sama seperti ini. Kakek dan orang tuamu belum tahu. Perlu beritahu mereka?”Boris menatap Guntur dan bertanya balik, “Menurutmu?”Guntur terus tertawa. “Oke, oke, aku mengerti. Kalau begitu aku kerja dulu. Kamu temani Zola. Kalau dia bangun, dia boleh sarapan.”Boris menganggukkan kepala. Guntur pun pergi. Beberapa menit kemudian, Zola membuka matanya dan mendapati dirinya sedang berada di rumah sakit. Dia spontan mengangkat tangannya dan memegang perutnya. Setelah merasakan perutnya yang buncit, dia baru merasa lega.Zola ingat Jeni mengantarnya ke rumah sakit dan dia diperiksa oleh dokter. Namun saat itu, dia benar-benar sudah terlalu lelah. Dokter juga memberinya obat yang boleh diminum ibu hamil. Jadi dia tidur sampai sekarang baru bangun.Zola bangun dan duduk. Begitu duduk, di

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 654

    Boris punya kebiasaan marah ketika dibangunkan dari tidurnya, apalagi kalau dibangunkan secara tiba-tiba. Akan tetapi, sebelum dia bisa melampiaskan kekesalannya, suara yang masuk telinganya langsung membuat matanya terbelalak lebar.“Zola lagi di UGD rumah sakit?” tanya Boris dengan suara serak.“Kamu nggak tahu?”“Kenapa dia ke rumah sakit jam segini?”Boris mengangkat selimutnya dan turun dari tempat tidur. Sambil mengganti pakaian, dia bertanya kepada Guntur dengan wajah serius. Guntur bilang kalau muridnya yang melihat Zola. Zola baring di ranjang pemeriksaan, sepertinya baru selesai diperiksa. Dia masih belum tahu bagaimana situasi jelasnya.Boris tidak banyak bicara. Setelah menjawab singkat, dia langsung menutup telepon. Wajah tampannya tampak tegang. Rahangnya mengeras sampai seolah-olah bisa hancur kapan saja. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu lagi. Dia langsung mengambil kunci dan keluar.Boris mengebut sepanjang jalan. Dia mencoba menghubungi ponsel Zola, tapi Zola tid

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 653

    Manusia sangat mudah membiasakan diri. Begitu sudah terbiasa, manusia bisa saja melupakan semua hal negatif yang pernah dialaminya sebelumnya.“Apakah aku sudah kehilangan diriku sendiri?” tanya Zola kepada Jeni.Jeni memikirkannya dengan serius. “Sayang, kalau kamu sudah mempertanyakan apakah kamu sudah kehilangan dirimu sendiri, menurutku kamu benar-benar perlu merenungkan diri dulu.”Karena kata-kata Jeni barusan, Zola pun jadi berpikir keras. Benar, dia bahkan sudah mempertanyakan dirinya sendiri. Apa yang akan dipikirkan orang lain?Zola bangun dan duduk di sofa, lalu berkata dengan yakin, “Aku percaya aku masih diriku yang dulu. Aku nggak akan kehilangan diri sendiri demi siapa pun.”“Ini baru betul.”Keduanya saling menatap dan tersenyum. Di malam hari, Zola rela mengeluarkan uang mentraktir Jeni makan mie, sebagai penghargaan kepada Jeni karena telah memberinya pencerahan dan semangat. Saat itu, Jeni merasa sangat kesal. Ingin rasanya memarahi Zola.Zola justru berkata, “Maklum

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status