"Di mana pemimpinmu Thomas?" Fourd datang tergesa-gesa ke kerajaan Kaum Hitam.
Pria dengan jubah panjangnya berwarna hitam melayang cepat menemui Thomas, Kaum kepercayaan King yang cukup kaget melihat kedatangan Fourd di kerajaan mereka.
"Apa yang membawamu kesini, Tuan?" tanya Thomas berdiri di depan pintu kamar pemimpinnya.
"Aku ingin bertemu dengan King, ada hal yang sangat penting yang harus aku sampaikan langsung padanya," sahut Fourd tidak sabar.
"Apa dia ada di dalam?" sambung pria berkepala plontos itu berjalan melewati Thomas.
"Maaf, Tuan. Kau bisa menunggu disini jika kau mau," tahan Thomas berdiri menghalangi langkah kaki Fourd.
"Aku tidak bisa menunggu lagi Thomas. Pemimpinmu harus segera tahu apa yang akan aku beritahukan padanya."
Thomas mengangguk, masih tidak beranjak dari depan pria penuh tato itu. "Baiklah, aku aka
Terima kasih untuk kalian yang masih setia disini š„°
"Olivia…." Pria bertubuh kekar dengan wajah yang sendu mendekati wanita yang masih belum mau bicara dengannya.Olivia diam mematung duduk di dekat jendela kamar setelah dia dipindahkan kembali kesana. Kondisi wanita itu sudah jauh lebih baik dari kemarin."Kau masih tidak ingin bicara denganku?" Michael berlutut di bawah kaki Olivia menatapnya penuh kerinduan."Tolong maafkan aku Olivia … jangan menghukumku seperti ini. Aku hanya ingin mendengar suaramu sebelum aku pergi." Olivia masih diam, tidak mau menatap Michael."Aku akan pergi Olivia, aku tidak tahu apa aku bisa kembali dengan selamat atau tidak. Aku akan pergi bersama tuan Rey menjemput temanmu Suci. Doakan aku agar aku bisa berhasil membawa temanmu pulang dengan selamat dan tidak kurang satu apapun…." Mendengar nama Suci disebut, Olivia seakan tersadar dan mengalihkan pandangannya perlahan ke arah Michael.
"Tuan.""Ada apa?""Klan Vampire bersama Rajanya sedang menuju kemari…."King bangkit dari ranjangnya, kaget mendengar berita kedatangan musuh bebuyutan Kaum mereka."Apa? Kenapa secepat ini? Bukannya Fourd mengatakan mereka akan mulai menyerang saat subuh?" tanya King tidak percaya."Aku juga tidak tahu Tuan. Tapi mata-mata kita melihat para Klan mulai bergerak kemari bersama Raja mereka. Mungkin lima menit lagi mereka tiba di perbatasan kerajaan.""Sial!" King menyibak selimut dan bergegas turun dari ranjang, mengambil jubah dan persenjataannya yang tersusun rapi di dekat meja."Kau sudah meminta Kaum kita bersiap Thomas?" tanya King lagi."Sudah, Tuan. Aku sudah menambah pasukan Kaum kita ke perbatasan kerajaan dan juga di beberapa titik dekat sini," jawab Kaum kepercayaan King itu.
Tidak butuh waktu lama bagi Klan Vampire menumbangkan pertahanan pertama Kaum Hitam. Vampire-vampire hebat yang ikut dalam misi penyerangan kali ini bisa membuat Rey sedikit bisa bernafas lega.Dia tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga ekstra menghadapi Kaum-kaum rendahan yang diturunkan King untuk mencegahnya masuk.Rey kembali memerintahkan Klan-nya bergerak, maju mendekati pertahanan kedua Kaum Hitam."Mereka sudah berhasil menembus pertahanan pertama kita, Tuan." Thomas melaporkan informasi yang diberikan salah satu Kaum hebat mereka di sana.King tahu tidak akan mudah menumbangkan Rey dan para cecunguk-cecunguknya jika dia hanya bermodalkan monster di level bawah. Walau bagaimanapun kehebatan Klan Vampire tidak bisa disepelekan."Berapa banyak yang tewas dalam serangan serbuk perak kita?" tanya King membuka suara."Cukup banyak, Tuan. Tapi tidak me
"Bagaimana Michael, kamu sudah berhasil mencium keberadaan Ratu?""Maafkan aku Tuan, sampai saat ini aku masih belum bisa menemukannya. Aku takut Ratu sudah di bawah pergi oleh Kaum Hitam dari sini," sahut Michael berdiri tidak jauh dari Rey.Raja Vampire itu menggeram marah dengan hati yang kesal. Jika memang benar King telah membawa istrinya pergi, Rey akan memastikan menghabisi Kaum Hitam hari ini juga sampai habis tak bersisa."Kalau begitu saat kita berhasil menembus pertahanan ketiga Kaum Hitam, kau bawa semua Vampire terhebat kita menyebar ke seluruh penjuru kerajaan mereka, dan pastikan mereka mengecek tiap sudut tempat itu dengan seksama!" perintah Rey sebelum menghilang dari depan tabib kepercayaannya.Klan Vampire masih terus menyerang bersama Rey yang ikut turun tangan langsung membantu. Kehadiran monster level empat dan lima membuat beberapa Vampire hebatnya kewalahan dan terluka.
3 Jam sebelum Suci menghilang"Kau akan menyesali semua ini King!"Fourd mengepalkan tangannya marah, beranjak meninggalkan King dengan wajah menahan emosi.Kedua pria yang sama-sama membuatnya kesal harus merasakan kemarahannya. Fourd menghilang, berpura-pura pergi dari kerajaan Kaum Hitam."Thomas!" panggil King pada Kaum kepercayaannya."Tunggulah sebentar disini, aku akan memindahkan Suci ke tempat yang lebih aman," sambung pemimpin Kaum Hitam itu sebelum masuk ke kamarnya.Bunyi pintu dibuka mengagetkan Suci yang baru saja selesai berganti pakaian. Wanita itu sudah mandi dan terlihat lebih cantik dari sejak terakhir kali King melihatnya."Maaf, apa aku mengganggumu, Nona?" tanya King tidak enak."Apa kau perlu bertanya begitu disaat kau sudah masuk kesini?" sahut Suci menatap tajam pria berjambang itu.
"Apa yang kau lakukan disini Fourd?" "Kenapa, apa aku tidak bisa mengunjungi adik iparku sendiri?" Fourd mendekat, tersenyum penuh arti menatap Suci. Wangi aroma mawar yang menyeruak dari tubuh Suci membuat pria berkepala plontos itu penasaran. Manik matanya sedang mengamati dengan seksama istri adik tirinya dari atas sampai ke bawah. "Di mana Rey, apa kau datang dengannya?" tanya Suci tidak melihat keberadaan suaminya. "Sayangnya aku datang sendiri Suci, adik tiriku itu tidak tahu kalau aku sedang disini bersamamu." Suci mengernyit, mundur saat Fourd melangkah semakin dekat dengannya. "Apa maksudmu dia tidak tahu kau disini?" tanyanya lagi tidak mengerti. "Oh, aku lupa. Mungkin kau butuh mendengarkan penjelasan dariku. Satu hal yang perlu kau tahu, suamimu tidak tahu siapa yang telah menculik dan membawamu
"Tuan." Michael mendekati Rajanya yang berhasil menduduki kerajaan Kaum Hitam.Pria berambut putih itu berdiri di atas balkon tempat King mengamati pergerakan mereka saat penyerangan tadi berlangsung."Bagaimana, kamu sudah menemukan Ratu?" tanya Rey tidak sabar."Maaf, Tuan. Kami tidak menemukan jejak Ratu disini. Bahkan Kaum Hitam yang tersisa pun tidak dapat kami temukan, ada kemungkinan Pemimpin mereka sudah melarikan diri dengan membawa Ratu," sahut Michael tertunduk.Rey pasti akan sangat murka mendengar laporannya. Michael yakin sebentar lagi Rajanya ini akan berteriak, meraung di depannya."Brengsek…!" pekik Rey melempar kursi di dekatnya.Apa yang ditakutkan oleh Tabib kepercayaannya benar terjadi. Rey mulai berteriak, menghancurkan apa saja yang dia lihat.Tidak menemukan Suci di sana membuat emosi Rey meledak tidak
Fourd membawa Suci ke penjara bawah tanah pribadinya yang tidak ada seorangpun yang tahu.Setelah puas memperkosa Suci sampai dia pingsan, Fourd membiarkan Suci tergeletak begitu saja di penjara beralas lantai tanah yang dingin.Fourd akan mulai menyiksa wanita itu demi membalaskan semua rasa sakit yang selama ini dia rasa. Rey maupun King harus merasakan bagaimana sakitnya hati mereka saat tahu Suci sudah mati di tangannya."Bangunkan dia!" perintah Fourd pada satu Klan Vampire kepercayaannya.Vampire yang diperintahkan pun menyiramkan seember air dingin ke tubuh Suci yang masih pingsan. Wanita itu sontak terbangun, terbatuk-batuk di tempatnya."Halo manusia…," sapa Fourd tersenyum sinis.Suci merasa tubuhnya sangat sakit dengan area intinya yang terasa perih. Kesadarannya perlahan datang seiring wajah Fourd yang tampak menyeringai jahat di depa
Hai ā¦ Akhirnya novel kedua author di Platform ini selesai ā¦ Setelah hampir sempat terbengkalai dan kadang up karena kesibukan, author bisa menamatkan juga Tuan Vampire kita hari ini ā¦ Terima kasih untuk semua pembaca setia Tuan Rey dan Suci yang selalu setia menanti up ā¦ Terima kasih juga untuk pembaca yang sudah beli koin dan ngasih Vote untuk pasangan Vampire dan manusia kita, yah ā¦ Tidak ada kata-kata yang cukup menggambarkan kebahagiaan serta rasa terima kasih author untuk semua pembaca ā¦ Dan seperti pengumuman-pengumuman author sebelumnya, author akan umumkan pemenang Giveaway kita berdasarkan vote atau pemberi GEM 3 terbanyak ā¦ Nama-namanya adalah sebagai berikut:: 1. Sari Ariswati dengan jumlah 57 GEM 2. Sheril Warouw dengan jumlah 33 GEM 3. Ziza Ziz S dengan jumlah 30 GEM Untuk para pemenang bisa langsung DM author @adamvanda yah ā¦ Bagi pemenang yang tinggal di luar Pulau Jawa, author minta maaf nanti ongkirnya ditanggung pemenang yah ā¦ Atau bisa juga japri auth
"Kau apaā¦!?" "Aku akan mengakhiri kesepakatan kita hari ini." Rey tertegun selama beberapa saat, kaget mendengar pengakuan pemimpin terakhir Kaum Hitam di depannya. Setelah berbicara dengan Suci malam tadi, King pergi menemui Raja Vampire di kastilnya. Kedatangan pria berjambang itu sempat membuat seluruh penjaga kastil heboh termasuk Michael. Pria itu dengan sigap menahan King, menanyakan apa maksud kedatangannya ke sini. Rey yang saat itu tengah berada di kamar beristirahat, langsung keluar begitu mendengar suara keributan dari luar. "Besok kau bisa menjemput wanitamu di kerajaanku. Aku sudah mengatakan padanya dia bisa pergi besok pagi bersamamu." King menyambung ucapannya, berbicara lantang duduk berhadapan dengan Rey. Tidak terlihat keraguan sedikitpun diwajah King, dia sudah siap dan menerima semua takdir cinta bertepuk sebelah tangannya pada Suci. Rey masih diam mencerna perkataan King. Datang ke kastilnya disaat hampir pagi dan mendengar berita tidak terduga ini dari
Pukul delapan malam Suci memberanikan diri mengetuk pintu kamar King yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.Dengan rasa gugup dan pikiran yang bersalah, Suci meyakinkan dirinya untuk bertemu dengan King malam ini juga.Entah keberanian dari mana sampai wanita yang hanya memakai gaun tipis dengan jubah panjang yang menutupinya berdiri di depan pintu kayu jati besar yang perlahan terbuka dari dalam.King menampakkan dirinya dengan wajah terkejut. "Nona?" ucapnya kaget.Suci tersenyum tipis dan masuk ke dalam tanpa dipersilahkan oleh King. Pria itu tertegun beberapa saat dan menutup kembali pintu kamarnya perlahan."Apa aku mengganggu malammu?" tanya Suci berdiri membelakangi pria bertubuh kekar itu."Ti-tidak. Aku hanya sedang membaca buku saja," jawab King sedikit gugup.Suci mengedarkan pandangan menatap ke seluruh sudut kamar King yang
"Nona …." King mendekati wanita yang tengah sibuk dengan kegiatannya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Sembari menunggu Rey, suaminya. Suci mengambil beberapa bunga mawar putih dan merah yang sengaja ditanam King di sekitar sana.Selain ingin membuat Suci betah, King ingin wanita itu punya kesibukan di kerajaannya selain duduk berjam-jam bersama Raja Vampire.King tahu Suci pasti akan sangat bahagia jika ada bunga-bunga cantik yang ditanam di tempat itu."Kau … ada apa kau ke sini?" risih Suci.Dia hanya tidak mau Rey salah paham jika melihat King ada di sana bersamanya disaat Rey belum datang."Aku hanya ingin bicara sebentar denganmu," ucap King tanpa basa basi.Suci menghembuskan nafas panjang, beranjak dari dekat taman dan duduk di kursi panjang tempat dia dan Rey biasa menghabiskan waktu bersama. Bunga yang Su
"Bisakah kau jelaskan apa maksud semua ini, Nona?!" Thomas masuk ke dalam kamar istri pemimpinnya setelah Nani lebih dulu masuk ke sana. Maid pribadi Suci hanya tertunduk begitu Suci menatapnya bertanya-tanya melihat Thomas juga ikut masuk bersamanya. "Apa maksudmu menjelaskan semua ini, Thomas?" Suci bangkit dari sofa sudut kamar, mendekati pria dan wanita Kaum Hitam itu. "Ini ā¦ aku menemukan ini dari Nina!" Thomas menunjukkan botol kecil berisi cairan berwarna merah yang tinggal sedikit. Suci mengernyit kemudian beralih menatap Nina lagi. Dia mengerti kenapa maid pribadinya hanya tertunduk sejak Nina masuk ke sini. "Tolong jelaskan kenapa Nona meminta Nina memasukkan ini ke dalam ramuan obat Tuan King!" sambung Thomas tidak sabar. Suci terlihat membuang nafas kasar, melewati Thomas dan berhenti di depan jendela kamarnya. "Apa aku perlu menjelaskan kepentingan pribadiku padamu?!" Suci melipat tangan di depan dada. "Meskipun kau Kaum kepercayaan King, bukan berarti kau berhak
"Thomas!""Iya, Tuan?""Aku merasa ada yang tidak beres." King duduk seperti biasa mengamati dari jauh pasangan suami istri yang kemarin sempat bertengkar, kini sudah berbaikan.Rey dan Suci duduk berdekatan di kursi taman samping kerajaan Kaum Hitam dengan kemesraan mereka.Sempat bertengkar malah membuat keduanya semakin mesra satu sama lain. Suci bahkan tidak sungkan lagi mencium pipi dan bibir Rey di sana, tidak peduli ada di mana mereka saat ini."Apa maksud Tuan ada yang tidak beres?" Thomas bertanya."Tubuhku. Ada yang tidak beres dengan tubuhku." Thomas mengernyit, semakin bingung dengan maksud ucapan pemimpinnya."Aku merasa tubuhku semakin sehat sekarang. Kemarin tabib juga berkata demikian. Kondisi tubuhku perlahan membaik, katanya."Thomas diam, mencoba menelaah perkataan King. Dari
"Ini sudah dua hari My Lady. Apa kamu masih tidak ingin menemuiku?" Rey mengetuk pintu kamar Suci dari luar.Wanitanya masih saja tidak mau bertemu dengan Rey setelah pertengkaran mereka waktu itu. Suci sengaja mengunci diri di kamar setiap kali Rey datang menemuinya seperti hari ini."Tolong jangan mengacuhkan aku My Lady. Aku merindukanmu," ucap Rey dengan wajah yang sendu.Suci tidak terdengar menyahutinya dari dalam. Rey semakin sedih dan merasa bersalah. Tidak tahu sampai kapan wanitanya akan mendiamkan dia seperti ini."Mungkin istriku masih marah padamu Tuan Rey." King mendekati Raja Vampire dari arah depan lorong menuju kamar.Pria berjambang itu tampak bahagia melihat Rey terus diacuhkan Suci. Selama mereka bertengkar, King sudah banyak melewati waktu-waktu yang indah bersama Suci.Dengan Suci dan Rey bertengkar seperti ini, intensitas pertemuan kedu
"Kamu masih marah?" Rey diam tidak menjawab.Suci menghembuskan nafas panjang, duduk di samping suaminya. Sejak kemarin Rey tidak mau berbicara dan hanya diam duduk di dekatnya di taman samping kerajaan Kaum Hitam.Mengetahui wanitanya menjaga pemimpin Kaum Hitam semalaman membuat hati Rey kesal. Pria itu sengaja mendiamkan Suci agar bisa memberi peringatan padanya kalau apa yang dilakukan Suci pada King tidak dia suka."Lalu kamu mau aku bagaimana Rey? Apa aku harus membelah tubuhku menjadi dua demi bisa menyenangkan hati kamu dan dia?!" Suara Suci terdengar meninggi seiring rasa putus asanya membujuk pria pucat itu.Bagi Suci, Rey sangat egois dan tidak memikirkan posisinya juga sebagai istri King. Meski tidak pernah menganggap pernikahan mereka ada, namun sebagai wanita manusia yang punya belas kasih, Suci merasa wajib membantu King terlepas dari rasa cinta Kaum Hitam itu padanya.
"Nona ā¦ apa yang Nona lakukan?!" pekik wanita maid yang baru saja masuk ke dalam dapur kerajaan."Tidak perlu berteriak begitu, Nina. Suaramu bisa membangunkan satu kerajaan!" Suci terkejut, membuang nafas panjang sebelum melanjutkan apa yang sedang dia lakukan di dalam dapur."Ma-maaf, Nona. Tapi apa yang Nona lakukan? Iniā" "Jangan berkata apa-apa, Nina," potong Suci cepat. "Kau diam saja di sana dan perhatikan apa yang aku lakukan!" Wanita keturunan Kaum Hitam dengan seragam maid putih hitam seketika bungkam menutup mulutnya rapat.Bau amis darah begitu tercium menyengat hampir ke seluruh penjuru dapur. Buru-buru wanita berambut pendek itu menutup semua pintu dan jendela yang ada di sana, takut jika ada Kaum lain yang melihat apa yang terjadi di dalam dapur."Nona seharusnya tidak melakukan ini. Tuan King akan sangat marah jika mengetahui apa yang Nona lakukan." Nina kembali bersuara melihat banyaknya darah yang menetes dari telapak tangan Suci.Suci tengah mengumpulkan darahnya