Theresia kemudian pulang ke rumahnya dengan menaiki bus. Ketika dirinya memasuki bus, rupanya sudah penuh sehingga dirinya harus kebagian berdiri. Dalam perjalananya dia masih memikirkan tanda tanya yang ada di kepalanya itu. sesampainya di halte bus, Theresia kemudian berjalan menuju rumahnya. Sebelum dia pergi ke rumahnya, dia mampir dahulu di sebuah minimarket dan membeli beberapa mie cup. Tidak sampai di situ, Theresia juga sempat berdiam sebentar di sana untuk menjernihkan pikirannya namun ternyata tidak berhasil. Sesampainya di rumah, dia kemudian berganti pakaian dan membuat makanan. Hari sudah berganti dirinya yang berada di rumahnya seorang diri tidak menjadikannya sebuah beban. Setelah itu, Theresia kemudian melihat beberapa foto yang terpajang. Di sana, dia hanya melihat wajahnya dan juga pamannya. Meihat hal itu membuatnya merasa sedih. Dalam beberapa tahun ini dirinya tidak pernah mengetahui siapa orang tuanya dan dia hanya tahu bahwa pamannya lah yang membesarkannya. S
“Ini gila. Lihatlah mereka,” ucap Rose “Wow mendiskriminasi sekali,” ucap Millie “Abaikan saja. Hanya akan buang-buang tenaga jika melayani mereka.” Kelas kemudian di mulai begitu guru memasuki kelas. Jam pelajaran berjalan dengan seperti biasanya. Tidak lama kemudian, mereka bertiga keluar dari kelas dan langsung pergi ke kantin untuk makan. Di sana, hal yang sama juga terjadi. Semua orang memandangi mereka dengan pandangan aneh. Kali ini mereka tidak bisa menikmati hari dengan tenang karena mereka terus menatapnya dengan tatapan mengerikan seperti itu. Rose yang sudah muak dengan hal itu kemudian menghampiri mereka dan langsung mengatakan umpatan kepada mereka. Di saat yang bersamaan seorang anak justru menyalahkan mereka bertiga karena sudah bertindak kasar. Akhirnya mereka bertiga di panggil oleh guru. Mereka bertiga mendapatkan hukuman dengan membersihkan kelas dan lingkungan selain itu, mereka juga di suruh untuk membuat essay penyesalan. “Menye
Mereka terus berbincang sampai tidak sadar hari sudah mulai sore. Tidak lama kemudian, mereka pulang ke rumah masing-masing. Theresia yang hendak pergi ke suatu tempat terlebih dahulu, rupanya tiba-tiba saja seseorang datang menghampirinya dengan menaiki mobil. Orang tersebut kemudian menyuruh Theresia untuk memasuki mobil tersebut dan mengobrol. Karena dia sudah pernah melihat pria itu sebelumnya, akhirnya dia menaiki mobil tersebut dan kemudian melaju. Dalam perjalanan, orang itu terus membicarakan dirinya yang mengenal kedua orang tuanya. Dan sampailah mereka di suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah restoran mewah. Theresia bersama dengan pria itu kemudian memasuki tempat tersebut. Sesampainya di sana, seorang wanita berwajah cantik sedang menunggu mereka. Theresia yang terkejut akan penampilannya membuatnya seketika tidak bisa menutupi ekspresinya. Dengan perlahan, Theresia duduk di hadapannya. Pria tadi kemudian keluar dari ruangan tersebut. Theresia yang berhadapan dengan
Mereka berdua saling berhadapan dan anak perempuan yang membenci Theresia itu pun mendekatinya dengan teman-temannya kemudian hendak memndoroangnya. Tapi, begitu Theresia hendak di dorong oleh kedua anak itu rupanya dirinya memegang tangannya dan membuatnya terkilir. Perempuan itu pun berteriak kesakitan yang di lihat oleh teman-temannya yang bersama dengan mereka saat itu. melihat reaksi Theresia yang melawan salah satu temannya itu, rupanya kedua orang lagi merasa tertekan dan kemudian mereka mengatakan sesuatu sambil gugup. Tidak lama setelahnya, Theresia langsung menghampirinya perlahan dan kemudian mereka berdua di penuhi rasa takut hingga salah satunya terjatuh ke lantai dengan wajah yang memohon ampun kepada Theresia. Namun ternyata perempuan yang sebelumnya tangannya itu terkilir tiba-tiba saja bangkit dan mengambil salah satu benda dan memutul Theresia dari belakang. Kedua temannya yang menyaksikan Theresia terjatuh dan kepalanya mengeluarkan darah. Mereka berdua yang
Kedua anak laki-laki itu kemudian pergi dari hadapan mereka berdua dan sekarang Rose bersama dengan Millie mencoba mencari keberadaan ketiga anak yang mengurung mereka di toilet dan kemungkinan merekalah yang menyerang Theresia. Sekarang tepatnya di sebuah rumah sakit yang ada di pusat kota. Begitu ambulan sampai ke sana, mereka langsung membawanya ke unit darurat dan langsung melakukan pengobatan. Pendaran yang terjadi lumayan banyak sehingga harus menjalani operasi kecil. Dengan cepat, dokter membawanya ke ruang operasi dan langsung melakukan tindakan tersebut. Sementara di sekolah, kedua anak yang menjadi teman perempuan itu, mereka berdua terlihat ketakutan dan berencana untuk melarikan diri dari semua ini. Namun, salah satu dari keduanya yang bernama Dolla dirinya membuat suatu rencana agar mereka berdua bersih dari kesalahan. Jessie juga kemudian menyetujui rencana Dolli dan mereka berdua kemudian pergi ke ruang guru konseling. Berbeda dengan perempuan itu dirinya yang sekaran
Beberapa jam yang lalu, tepatnya sebelum kejadian Rose dan Millie terkunci di sebuah toilet oleh mereka berdua. Nana bersama dengan Jay dan juga Chris mulai menyusun rencana mereka dengan meletakan kamera tersembunyi di sudut atap dan salah satunya lagi di toilet. Setelahnya, mereka bertiga menyuruh Theresia dan kedua temannya agar mereka sengaja di siksa oleh geng Viona yang biasanya memang selalu menindas orang lain. Theresia kemudian menyetujui hal tersebut dan mereka mulai mengungkap kejahatan yang terjadi di kelas mereka karena sudah merasa geram. Viona memang anak petinggi sekolah karena itu akan sangat sulit melawannya jika hanya dengan melaporkannya kepada guru. Dengan mudahnya dia akan menutup mulut mereka. Nana yang merupakan orang dengan ide seperti ini membuat mereka merasa berterimakasih. Tapi, kemungkinan berhasilnya hanya sedikit dan seseorang akan menjadi korban juga sudah di perkirakan sebelumnya. Waktu itu, ketika Viona memukul kepala Theresia dari belakang setelah
“Ceritamu bagus sekali. aku sarankah agar kau mengikuti club sastra,” ucap guru tersebut.“Apa?”Semua orang yang ada di sana kemudian menarik nafas lega bahwa Viona hanya mengarang cerita agar dirinya selamat. Melihat reaksi teman-temannya itu membuatnya merasa terdiam dan menatap mereka dengan pandangan yang terlihat mengatakan sesuatu.‘Apa-apaan mereka? Dasar bodoh, yang ku katakan itu fakta,’ batin Viona.“Sekarang, ibu sarankan agar kau mengakui semuanya dan meminta maaf dengan tulus. Jika itu terjadi reputasimu akan kembali seperti semula.”“Pembohong. Kalian hanya ingin menghancurkanku itu kan yang kalian inginkan?”“Jika itu keputusanmu, kami akan melaporkannya kepada polisi dengan begitu yang hancur bukan hanya kau tapi sekolah ini juga,” ucap Nana.“Menyebalkan.”Kali ini Viona benar-benar mengakui tindakannya dan kemudian dirinya mem
Pembicaraan mereka berlanjut di restoran daging tersebut. Malam ini Alice bersenang-senang untuk sesaat dan dirinya menghabiskan banyak sekali daging yang di panggang olehnya itu. Theresia juga menghabiskan banyak sekali makanan dan kemudian mereka menambah lagi. tidak terasa hari sudah mulai larut malam, Alice kemudian bergegas pulang dan mereka berpamitan satu sama lain. Dalam perjalanan pulang, dirinya mendapatkan sebuah pesan dari seseorang. Dirinya kemudian membukanya dan ternyata itu adalah pesan yang di kirimkan oleh kerabatnya yang sebelumnya pernah menghubunginya saat itu. Di dalam pesan tersebut tertulis bagaimana orang itu ingin sekali bertemu dengan dirinya dan kemudian Alice mengabaikannya karena dirinya sudah yakin dengan apa yang akan terjadi jika Alice menemui orang tersebut. Alice kemudian menaiki bus dan dirinya duduk di kursi belakang. Pandangannya terasa begitu melegakan karena dirinya sudah mengetahui sebagian dari pertanyaan yang ingin di ketahui olehnya. Sesam
“Berisik sekali! apa-apaan ini! Kau menggangu!” teriak Alice kepada Antoni yang sedang duduk di depan monitor komputernya itu dan kemudian memandangi Alice. Tidak lama kemudian, dirinya menjulurkan lidah pertanda mengejek Alice yang ada di pintu.“Astaga idiot satu ini,” ucap Alice“Kalau tidak mau berisik pergi saja sana.”“Oh fuck,” ucap Alice sambil menutup pintunya dengan keras“Bodo amat,” gumam Antoni sambil kembali memakai earphonenya dan melanjutkan permainannya itu.Alice yang sekarang berada di kamarnya itu terlihat sangat frustrasi dan dirinya kemudian memutuskan untuk pergi ke luar mencari tempat yang damai demi mengerjakan pekerjaannya itu. Dia kemudian merapikan beberapa barangnya tidak lupa memasukan laptopnya ke tas dan beberapa buku serta perkakas yang lain. Setelah semuanya selesai, Alice kemudian pergi dari kamarnya dan menuju ke bawah. Di lantai bawah tuan Cooper meliha