Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah tidak terdeteksi aura apa pun dari tubuh Dirga. Dirga seolah-olah berubah menjadi orang awam yang tidak memiliki kultivasi."Bagaimana mungkin?""Ada yang aneh dengan situasi ini.""Dirga, apa yang kamu lakukan? Kok auramu hilang, kok aku tiba-tiba nggak bisa menerawang kultivasimu?""Nggak, kamu kehilangan seluruh kultivasimu?""Apa yang kamu lakukan?"Irwan menatap Dirga dengan ketakutan, dia terus melangkah mundur.Dia tidak ingin bersikap seperti ini, tetapi ini adalah reaksi alam bawah sadarnya. Karena ada suatu suara di benaknya yang memberitahunya bahwa saat ini Dirga sangat berbahaya.Dirga mengabaikan ucapan Irwan, dia terus melangkah mendekati Irwan.Energi pedang terus bertambah kuat dan muncul aliran energi pedang di bawah kakinya.Selain itu, sekujur tubuhnya diselimuti dengan niat pedang yang membara dan Pedang Asura mengeluarkan suara yang menakutkan!Pedang Asura bergetar hebat."Nggak usah sok hebat.""Dirga, kamu kira aku takut p
Kalau Irwan tidak mati, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan!Sekarang Irwan sudah mati, kesempatan mereka untuk keluar dari Mirado makin besar.Dirga menghela napas lega. Namun, saat ini terjadi hal tak terduga. Belasan aura yang menakutkan melesat ke arah mereka.Dia teringat akan sesuatu, dia langsung melompat dan segera kembali ke permukaan tanah.Ketika melihat pemandangan di depan dengan jelas, dia langsung menghunuskan pedangnya.Karena saat ini Leci dan yang lainnya dikepung oleh ribuan orang, orang-orang ini adalah murid Sekte Tako.Namun, saat ini, mereka tidak tahu bahwa ketua sekte mereka, Irwan sudah dibunuh oleh Dirga.Mereka diperintahkan untuk membunuh semua orang di Mirado ini. Orang-orang yang datang kali ini sangat kuat.Ada lima belas pendekar tingkat enam Yang Bebas dan lebih dari seratus pendekar tingkat lima Yang Bebas.Tingkat kultivasi orang yang paling rendah sudah mencapai puncak tingkat dua Yang Bebas.Begitu bertemu dengan mereka, mereka langsung membunu
Ribuan pengikut Sekte Tako sontak tertawa saat melihat tebasan yang dilancarkan Dirga!Semua orang menatap Dirga dengan konyol, sebagian meringkukkan badan mereka sambil tertawa terbahak-bahak."Hahaha, kamu sedang bercanda?""Kamu kira kamu itu siapa? Kamu hanyalah seorang berandal, mana mungkin bisa membunuh ketua sekte kami.""Apa kamu nggak mengerti bahasa manusia? Kami sudah bilang ketua sekte kami tak terkalahkan dan nggak ada yang bisa membunuhnya.""Ada banyak orang yang mirip di dunia ini, kamu kira kamu bisa membodohi kami dengan mayat yang parasnya mirip dengan ketua sekte kami?""Dasar bodoh, kurasa otakmu kejedot pintu.""Bisa-bisanya bilang kamu sudah membunuh ketua sekte kami, ini adalah lelucon terkonyol yang pernah kita dengar semasa hidup.""Ayo, Nak, lanjutkan pertunjukanmu.""Hahaha, aku nggak sanggup lagi, perutku sakit karena terus tertawa."Hampir seribu murid Sekte Tako tertawa terbahak-bahak. Ketua sekte mereka dibunuh? Konyol sekali.Di hati mereka, ketua sekt
Namun, bukan sosok asli Irwan."Bagaimana, Nak? Aku pandai berakting, 'kan?""Apa kepalamu berdengung? Apa semua ini berada di luar nalarmu?""Nggak apa-apa, jangan takut. Aku nggak akan membunuhmu, setidaknya bukan saat ini.""Tapi aku punya syarat. Kamu membunuh semua anggotaku, jadi kamu harus menggunakan darahmu untuk membangkitkan mayat di peti mati perunggu.""Jangan khawatir, aku sudah bilang sekarang aku nggak akan membunuhmu. Tapi kalau kamu nggak menuruti permintaanku, orang-orang di belakangmu nggak akan selamat."Sembari berbicara, Irwan menekan tangannya ke bawah dengan pelan. Belasan anak buah Kelly langsung meledak dan hancur di tempat."Aku setuju!"Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menyetujui permintaan Irwan. Dia tidak mempunyai pilihan lain dan tidak mungkin melihat Leci dan yang lainnya mati begitu saja.Terlepas dari Kelly dan yang lainnya, Leci dan kedua adiknya sudah berkelana bersama Dirga selama beberapa waktu, Dirga sudah menganggap mereka sebagai teman.Selain
Kepala sosok tiruan Irwan berdengung hebat.Saat ini, dia sangat kebingungan. Karena dia tidak melihat proses Dirga menghunuskan pedang dan tidak menyangka tebasan Dirga akan begitu menakutkan hingga dapat membunuhnya dalam hitungan detik."Mana mungkin? Mana mungkin kamu bisa membunuhku dengan satu tebasan?""Jangan-jangan sebelumnya kamu menyembunyikan kekuatanmu?"Sosok tiruan Irwan kaget dan tidak sempat mengabari sosok aslinya.Dirga berusaha untuk bangkit, lalu melompat ke udara. Melihat sosok tiruan Irwan yang berada di hadapannya kebingungan, dia pun kaget.Bukan dia yang menghunuskan tebasan itu. Karena dia belum cukup kuat untuk membunuh sosok tiruan Irwan dalam satu tebasan.Roh pedang yang menghunuskan tebasan itu!Jangankan sosok tiruan Irwan, bahkan Dirga pun tidak tahu kapan roh pedang menghunuskan pedang!Sebelumnya roh pedang memberi tahu Dirga bahwa dia bisa membunuh sosok tiruan Irwan dalam satu serangan, jadi Dirga berani menyetujui permintaan Irwan."Sekarang kamu
Kelly dan anggotanya pun kembali ke rumah, mereka juga akan berangkat ke Langit Luar!...Lusa, Istana Nawam.Ghus dan ketiga rekannya sudah kembali ke Istana Nawam. Mereka melaporkan seluruh kejadian kepada kepala istana secara rinci.Setelah mendengar penjelasan mereka, ekspresi kepala Istana Nawam dan yang lainnya menjadi sangat muram.Sebenarnya mereka sudah mengetahui soal kembalinya Sekte Tako ke dunia persilatan. Namun, mereka tidak menyangka Ghus dan yang lainnya akan bertemu dengan ketua Sekte Tako, Irwan, tepatnya sosok tiruan Irwan.Mereka tahu jelas kehebatan dan kekejaman Sekte Tako.Karena lima ratus tahun yang lalu, Sekte Tako sangat kuat. Saking kuatnya, tidak ada yang sanggup melawan mereka, terutama ketua sekte mereka, Irwan.Tentu saja, mereka lebih dikejutkan oleh kekuatan Dirga."Kalian bilang Dirga membunuh sosok tiruan Irwan sendirian? Kalian yakin?""Yakin, tapi kami nggak tahu prosesnya. Kami curiga dia menyembunyikan kekuatannya.""Kurasa kita terlalu meremehk
Melihat cincin penyimpanan berisi satu juta batu roh premium, ekspresi pengawal itu berubah drastis.Memang terdapat satu juta batu roh premium di dalamnya.'Kaya, aku kaya.'Sekilas, dia langsung tahu Dirga datang dari luar kota dan memiliki banyak batu roh premium.'Nak, kamu masih terlalu muda, nggak tahu betapa kejamnya dunia.'''Apa kamu tahu, orang-orang tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjadi kaya?''Sekarang aku akan memanfaatkan kesempatan ini.'Wajah pengawal itu dibaluti dengan ekspresi serakah. Dia dan pengawal di sampingnya saling memandang, mereka diam-diam membuat satu keputusan.Mereka akan merampok.Tak lama kemudian, aura menakutkan terpancar dari tubuh mereka dan ditujukan pada Dirga."Apa maksud kalian?""Kalian mau merampok?"Dirga berdiri di posisi semula dengan tenang."Hahaha, Nak, sudah tahu masih tanya? Cepat serahkan semua cincin penyimpanan di tubuhmu.""Oh ya, termasuk pedang di tanganmu ini.""Kalau kamu berani berulah, aku bisa membunuhmu dengan sa
Dirga tentu tidak mau baru saja ganti satu peta sudah dihajar, tapi dia pasti harus ke Kota Bintang.Apalagi harus sesegera mungkin!"Selain imigran gelap dan lewat formasi teleportasi, masih ada cara lain, nggak?"Pelayan itu mengangguk dan berkata, "Masih ada satu cara lain, yaitu masuk terang-terangan dengan bertarung.""Kalau Tuan memilih cara ini, di jarak tiga ratusan kilometer dari bagian utara Kota Gempar ada sebuah gunung bernama Gunung Ratan.""Di sana ada sebuah benteng ruang, banyak orang super kuat berkumpul di sana. Mereka selalu menyerang benteng itu dan juga para pendekar yang menjaga benteng itu.""Asalkan bisa mengalahkan para pendekar itu dan menjatuhkan benteng itu, kamu bisa masuk. Apalagi setelah masuk kamu juga akan mendapatkan pengakuan dari Kota Bintang.""Hanya saja, cara ini sangat berbahaya. Jangan bilang apakah bisa mengalahkan para penjaga dan juga benteng itu.""Kalaupun bisa, setelah masuk ke dalam, akan ada aliran ruang yang sangat rumit dan panjang. Te
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama