Share

Bab 17B Mampukah Bertahan

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 17B Mampukah Bertahan 

"Cewek atau cowok?" 

"Cowok, Mas," jawab Ela mantab. Namun saat melihat raut wajah Ardi berubah masam, Ela merasa menyesal mengucapkannya.

Ela dibuat heran, pertanyaan macam apa ini? Yang benar saja, majikan Gita bukan sembaran majikan. Kenapa Tuan Ardi justru keliahatan seperti seorang pacar atau suami yang mengkawatirkan pasangannya. Ardi berterima kasih, lalu kembali mengemudikan mobil mewahnya membelah jalanan yang macet karena bersamaan jam pulang kerja.

"Si*l terlambat. Aargh." Ardi memukul stir kemudinya. Dia tak paham dengan apa yang dirasakan sekarang. Mengingat kejadian di kafe membuat hatinya kembali panas. Nyeri dan sesak di rongga dada begitu terasa. Ditambah lagi beberapa motor yang menyelip sembarangan membuatnya mengumpat tak beraturan. Sekedar meluapkan emosinya pada Gita.

"Masuk dulu, Ton! Aku buatkan minum."

"Tidak usah, Ta. Terima kasih banyak. Nanti kala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Goresan Pena93
namun takdir berkata lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 18A Bucin

    Bab 18A Bucin "Aku baru mau memintanya," ucap Ardi lirih. Mencoba mengangkat wajah, Gita terbelalak saat sorot mata tajam Ardi mengunci manik matanya. "Tuan....!" Hening tak ada suara. Ardi sudah membungkam Gita hingga tak mampu melanjutkan protesnya. Mata Gita membelalak sempurna, sungguh dia merasa malu jika sampai Bi Irah melihatnya. "Maaf Tuan, sesungguhnya saya takut Allah...." "Marah?" sahut Ardi dengan muka bersalah. Gita hanya mengangguk malu sambil mengusap bibirnya. Sebenarnya kalimat terakhir menggantung itu tidak diucapkan dari lubuk hatinya karena dia tahu kemesraan hubungan suami istri justru mendatangkan pahala. Namun pria di depannya ini belum tau hubungan mereka, bahkan suaminya sangat membenci istrinya. Apa jadinya kalau suaminya tahu dia istrinya saat ini juga. Gita tak mampu membayangkannya. Memilih bertahan di rumah ini, Gita berusaha mengajak suaminya menjadi pribadi yang baik dan bisa jauh dari Jessy. "Maaf, aku tidak bisa menahan diri. Buatkan omelet yang

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 18B Bucin

    Bab 18B Bucin Gita merasa tertampar. Suaminya melakukan perbuatan buruk juga sebagian karena andilnya. Meninggalkannya saat malam pertama hingga sekarang. Seharusnya sebagai istri dia bisa menjaga suaminya agar tidak mengumbar hawa nafsu dengan wanita lain. Kalau sedari awal Gita tahu suaminya masih single pasti dia akan memikirkan ulang untuk tidak kabur. Setidaknya Gita bisa meminta izin tetap melanjutkan kuliah saat sudah menjadi seorang istri."Menurut ustadz saat mengisi tausiyahnya. Sebaik-baik manusia adalah yang bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang dilakukan. Tidak ada dosa yang tidak diampuni Allah sebesar apapun itu, Tuan. Karena Allah Maha Pengampun kepada siapa saja umatNya yang bertaubat. Bertaubat dalam artian tidak akan mengulangi lagi kesalahannya dan bersungguh-sungguh untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah. Maafkan saya, jika terkesan menggurui!"Gita menunduk, rasa takut menghantui dirinya manatahu suaminya tak terima dengan penjelasanny

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 19A Salah Paham

    Bab 19A Salah PahamGita sudah tak tahan lagi mendengar kemesraan mereka di dalam ruang kerja. Ingin rasanya mendobrak pintu di depannya."Mas Bintang, awas ya!" Giginya saling menggertak menahan cemburu.Tanpa aba-aba, pintu pun menjadi saksi bisu sasaran kecemburuannya.Brakk,Ardi tersentak, pun juga Jessy yang tengah memegang penggaris dengan posisi menunduk dan tangan di atas meja desain."Apa yang kalian la...lakukan?" Teriakan diakhiri suara terbata Gita membuat keduanya heran."Ada apa, Ras?"tanya Ardi penuh selidik. Tangan kanannya memegang pensil khusus untuk mendesain.Dia mendekati Gita yang terpaku di tempatnya.Betapa Gita ingin menenggelamkan wajahnya di bawah bantal sekarang juga. Bisa-bisanya dia berpikir terjadi hal yang tidak-tidak di ruang kerja. Jam dinding yang berdetak jarumnya seakan menertawakan tingkah konyolnya. Ternyata mereka berdua sedang menggambar desai

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 19B Salah Paham

    Bab 19B Salah Paham"Sudah sampai, Tuan." Gita mengucap sambil menoleh ke arah Ardi.Ardi terdiam menatap lekat manik mata gadis berjilbab marun di depannya. Gita tertegun saat Ardi mulai mengikis jarak dengannya.Aroma mint bisa dirasakan sampai ke indra penciuman Gita."Tuan, sudah sam...."Tanpa persiapan, bibir merah Gita sudah menjadi sasaran pria di depannya. Gita hanya tercengang dibuatnya dan tak berniat membalasnya."Aku menyukaimu, Ras. Sungguh, aku tidak bisa berbohong. Aku benar-benar tertarik padamu."Deg,"Tapi, Tuan?"Ardi melakukannya lagi dengan lembut, pun juga Gita tak bisa menolaknya. Mengingat dia tidak berdosa melakukannya bersama Ardi, Gita mencoba membalas.Ardi terkesiap dengan apa yang dilakukan Gita. Dalam hati bertanya-tanya kenapa Gita dengan senang hati melakukannya.Tidak bisa dipercaya oleh logikanya. Mereka larut dalam kenikmatan. Sesaat

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 20A Semakin Dekat

    Bab 20A Semakin dekat Sejak pernyataan malam itu, Gita berusaha menjaga jarak dengan suaminya. Dia memang belum menjawab, pun Ardi tak ingin memaksanya. Gita terus mencari cara untuk berterus terang karena yang dia tahu suaminya sangat membenci istrinya. Bagaimana jadinya kalau suaminya tahu kalau dirinya yang disukai sekaligus menjadi orang yang paling dibenci.Sementara itu, Ardi justru semakin mencoba mendekati Gita. Ardi menyadari Laras adalah gadis kecil yang sudah mengubah dunianya. Sedikit demi sedikit dia mulai mengurangi kebiasaannya minum-minuman keras dan juga bermain-main dengan Jessy. "Ar, ke kantor jam berapa?" Pagi-pagi seperti biasa Jessy menyambangi rumahnya."Sebentar lagi, Jess. Sarapan dulu! Masih nunggu Laras bersiap sekalian aku mengantarkannya ke kampus.""Laras lagi," batin Jessy tak suka."Aku sudah sarapan. Siapa yang masak, Ar?""Laras."Mendengarnya, Jessy tersenyum kecut. Kentara sekali Ardi sangat menikmati masakan Gita. Semakin hari mereka semakin terl

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 20B Semakin Dekat

    Bab 20B Semakin dekat"Astaga. Serius, Ta?" Ela menjerit saking kagetnya. Tak percaya kalau selama ini Gita ternyata tinggal bersama suami yang ingin dihindarinya."Iya, El."Gita menghambur ke pelukan Ela. Sahabat yang siap menyediakan bahu untuknya menangis. Tak ingin air mata sahabatnya mengucur sia-sia, Ela segera menenangkan Gita saat isakan mulai berkurang."Gimana ceritanya Pak Ardi suamimu. Katamu suamimu bernama Atmaja?" Ela masih belum pulih dari herannya."Salahku, El. Aku tak mempedulikan nama ataupun sosok wajahnya. Yang aku tahu hanya nama belakangnya Atmaja. Tuan Ardi sudah pernah menemui Toni saat aku kabur ke Yogya.""Jadi, Toni sudah tahu?" ujar Ela terkejut."Iya, dia yang memperingatkanku. Kamu masih ingat, kan?""Iya, pantas aja Toni merasa nggak asing dengan Pak Ardi. Lalu apa yang kamu lakukan selanjutnya,Ta?""Entahlah, El. Aku masih bingung. Mas Bintang punya

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 21A Hasutan

    Bab 21A Hasutan Hiruk pikuk manusia melintasi jalan raya yang biasa Ardi lewati. Jam pulang kerja tiba, jalanan dipenuhi kendaraan. Asapnya pun mengepul di udara. Sepulang kerja, Ardi sengaja menjemput Gita untuk diajak mampir ke butik. Lelahnya bekerja tak dirasakan saat ingin mewujudkan sebuah keinginan. Ardi ingin memberikan hadiah untuk Gita yang sudah membuatnya kembali mengingat Tuhannya. Dari lubuk hati yang terdalam sedikit demi sedikit perasaan suka itu bermunculan. Dia menyadari perubahan ke arah pribadi yang baik muncul saat mengenal Gita. Meskipun untuk mencapai tujuan yang sempurna itu harus pelan-pelan tapi Ardi yakin bisa meraihnya.Tin.tin,Mobil mewah yang dikendarai Ardi sudah parkir di gerbang depan kampus. Lambaian tangannya menyapa dua gadis yang berjalan dari arah dalam kampus. Gadis dengan gaya sama, mereka suka mengenakan tunik floral selutut dipadu dengan leging dan jilbab polos senada. "Ta, itu suamimu."Gita sudah membalas lambaian tangan Tuan Ardi sembar

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 21B Hasutan

    Bab 21B Hasutan "Asal malam ini temani aku lagi seperti biasa!" "Apa yang tidak untuk Pak Robert." Senyum tersungging di bibir merah Jessy yang memakai kosmetik mahal. Dia mencari kesenangan lain saat Ardi melupakannya. Tak memperhitungkan berapa besar dosa yang sedang ditabungnya, Jessy hanya memikirkan kenikmatan duniawi. Masih memandang dua insan yang sedang memadu kasih, Jessy mengepalkan tangannya. Gigi menggertak seraya mengumpat sang wanita. "Awas saja, Laras kamu sudah berani main-main denganku." Seminggu berlalu, sejak Ardi membelikan baju untuk Gita, Jessy tak berhenti mencari celah untuk membuat Ardi membenci Gita. Berbagai cara dilakukan Jessy agar gadis itu bisa pergi jauh dari rumah Ardi. Sementara itu, Gita tak merasa canggung dibelikan baju karena Ardi memberikannya sebagai hadiah mau mengingatkannya beribadah. Ada rasa bangga di hati Gita saat suaminya mulai menyadari kebiasaan buruknya harus ditinggalkan. Bajunya sangat pas dipakainya saat ke kampus siang ini.

Bab terbaru

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 137 Ending

    Bab 137 EndingSakha sudah seperti buka puasa. Sekian purnama tidak menyentuh istrinya, kerinduan pun berada di puncaknya. "Wajah Mas masih sakit, ini. Aku obatin, ya?""Nggak perlu, Rahma. Aku butuh obat rindu.""Mas!"Rahma sudah tidak bisa mengelak, ia pun merasakan rindu yang menggebu. Keduanya melewati malam panjang ditemani rembulan yang sinarnya menyusup dari celah gorden. Sentuhan lembut Sakha menyapa Rahma membuat hati wanita itu mengembang. Seulas senyum terukir di bibir merahnya."Tenang, Nak, Abi mau mengunjungimu."Sakha memperlakukan istrinya dengan lembut walau di dalam sana sudah menahan gair*h yang memuncak. Ia tidak ingin membuat trauma istrinya yang sedang hamil besar.Satu jam berbagi peluh membuat keduanya kelelahan. Sakha memberikan kecupan hangat di kening Rahma. Hingga wanita itu memejamkan mata menikmati ketulusan suaminya."Terima kasih, Sayang.""Terima kasih juga, Mas."Waktu kian berlalu, detik tergerus oleh menit hingga menit berganti menjadi jam. Purnama

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 136 Rindu

    Bab 136 Rindu "Percuma, Arga. Kakakmu dari dulu sudah begitu," imbuh Pak Ardi ketus."Ya Allah, Pa, Arga. Ini salah paham," lirih Sakha yang merasakan tubuhnya sudah lunglai."Apa?! Astaghfirullah, ini pasti salah paham.""Pa, Arga, tunggu!" teriakan Sakha tidak digubris dua lelaki beda generasi itu. Pak Ardi dan Arga sudah masuk mobil meninggalkan kediaman untuk menemui Rahma yang terbaring di rumah sakit."Astaga, Mas Sakha kenapa?" Dari dalam rumah keluar satpam yang sedari tadi dicari Sakha."Bapak kemana saja? Muka saya sudah babak belur kayak maling, nih," dengkus Sakha sambil menahan nyeri akbitan tamparan papanya dan juga pukulan Sakha."Ayo, Pak. Kita ke dalam dulu. Bi, Bibi. Tolong ambilkan air kompres untuk Pak Sakha!" "Hah, Mas Sakha kenapa?""Jangan banyak omong, cepat ambilkan."Bibi ART pun mengangguk. Gegas ia ke dapur mengambil air kompres."Maaf, Mas. Tadi saya membereskan kamar Mbak Rahma sama bibi." Satpam mengucap dengan sedikit takut membuat Sakha penasaran."Me

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 135 Pulang

    Bab 135 PulangPenerbangan Padang-Jakarta akhirnya pesawat mendarat di bandara Soekarno Hatta. Sakha memang sengaja belum mengabari orang rumah tepat hari apa pulangnya. Ia harus menyiapkan keperluan Cantika dan neneknya di rumah sakit ternama di Jakarta. Setelahnya, Toni yang akan menemani Cantika untuk proses operasi mata neneknya."Pak Toni tolong Cantika ditemani sampai keperluannya tidak kurang satupun," ucao Sakha sambil menyenderkan punggung di sofa tunggu bandara. Mereka masih menunggu bagasi."Siap, Pak. Oya, Pak Sakha yakin tidak perlu ditemani pulang sampau rumah terlebih dulu?" tanya Toni basa-basi."Ckkk, bukankah Pak Toni senang langsung bisa menemani Cantika?" Sakha justru balik bertanya membuat Toni terkesiap."Nanti kalau Cantika bingung di kota ini, Pak Toni yang repot, kan? Gadis itu nggak ada duanya,"ucap Sakha terkekeh."Dia gadis yang pintar, Pak. Nggak mungkin nyasar di kota ini," balas Toni sambil tersenyum."Pak Toni nggak takut Cantika nyasar, tapi takut dia k

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 134 Tuntas

    Bab 134 Tuntas"Terima kasih atas kerja samanya, Pak Sakha."Seorang pimpinan petugas kepolisian menjabat tangan serta mengucap terima kasih pada Sakha di ruang kerjanya. Sebab Sakha telah membantu petugas kepolisian untuk menegakkan keadilan. Tuntas sudah tugas Sakha di kota ini."Kalau begitu, saya pamit dulu, Pak. Saya harus menemui warga untuk m3nyampaikan hak-haknya,"ucap Sakha yang diangguki petugas. Sakha kembali menaiki mobilnya yang disopiri Toni menuju kediaman Pak Cokro. Di rumah orang terhormat di kampungnya itu telah berkumpul banyak warga. Ada juga karyawan Sakha yang sudah lebih dulu sampai di sana. Sementara itu, Cantika absen karena harus menemani neneknya melakukan diagnosis oleh dokter di rumah sakit."Kita sudah sampai, Pak." Toni menoleh lalu menggelengkan kepalanya. Ia tahu betul Sakha dangat kelelahan beberapa hari terakhir. Sebab anak bosnya itu kejar target melumpuhkan musuh ayahnya. Beruntung Cantika bisa diajak kerja sama, pun Pak Cokro dengan senang hati mem

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 133 Tertangkap Tangan

    Bab 133 Tertangkap TanganSenja menampakkan warna jingga yang indah di cakrawala. Cantika segera pulang ke rumahnya karena sang nenek pasti lama menunggu. Seharusnya, ia pulang siang hari, tetapi demi membantu pihak keamanan untuk menggrebek Robert, kepulangannya molor."Nek, nek." Cantika mendapati neneknya tiduran di kamar. Gadis itu mendekat lalu mengusap lembut wajah sang nenek. Setitik bulir bening menetes membasahi pipi mulusnya. wanita ini telah merawatnya sejak kecil. Cantika yatim piatu, entah di mana orang tuanya kini iapun tidak tahu. Kata Sang nenek orang tuanya telah meninggal. Tapi sunggu misterius baginya."Ika. Kamu sudah pulang?""Iya, Nek. Ika mau siapin baju buat kita ke rumah sakit. Nenek akan diobati dokter di sana biar bisa melihat lagi."Ucapan Cantika tersendat karena isakan kecil menyusul."Bukannya tadi siang kamu sudah pulang?""Hah, enggak. Ika barusan pulang dari bekerja."Cantika sedikit heran, apa ada yang datang ke rumah. Kenapa neneknya merasa ia sudah

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 132 Mencuri Barang

    Bab 132 Mencuri barangSakha merencanakan strategi untuk menangkap Robert beserta anak buahnya. Dia telah mengumpulkan bukti-bukti dibantu oleh Pak Cokro dan Cantika. Bekerja sama dengan pihak berwajib, Sakha ingin pekerjaan di proyek pembangunan jalan tol berjalan lancar. Ia ingin segera pulang sebelum istrinya melahirkan. Janji di awal hanya pergi satu dua bulan. Hingga kini kehamilan Rahma terhitung masuk trimester tiga.Semalam ia menelpon istrinya."Sayang, maafkan aku baru sempat menelpon. Pekerjaan di sini sungguh menyita waktu. Sinyal juga susah karena lokasi di tengah hutan.""Ia Mas. Aku tahu, yang penting kamu sehat dan baik-baik saja di sana. Aku percaya Mas melakukan kerja keras di sana. Ada Pak Toni yang menemani, aku pun lega.""Iya, Sayang. Selesai proyek di sini, aku segera kembali ke Jakarta. Doakan tidak sampai melewatkan kelahiran anak kita, ya.""Iya, Mas.""Jam segini kok belum tidur, Sayang?""Hmm, akhir-akhir ini aku susah tidur, Mas. Nggak tahu, pikiran selalu

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 131 Tipuan

    Bab 131 TipuanHari berganti hari hingga menjadi minggu, Cantika berperan dengan tipuannya sebagai wanita penggoda Sakha. Dia bersikap manja saat bersama laki-laki itu. Sesekali meluncurkan rayuan saat di depan Robert. Toni sampai harus menahan diri untuk tidak tertawa saat melihat aksi mesra keduanya. Akting Sakha dan Cantika layak diberi apresiasi seperti bintang sinetron"Gimana, Sayang. Kita ambil saja proyek dengan Pak Robert. Track recordnya sudah tidak diragukan lagi. Bagi hasil keuntungannya juga besar. Ayolah, nanti setelah proyek selesai, kita bisa liburan ke pulau yang indah berdua," ungkap Cantika dengan gaya centilnya.Robert yang melihat dari balik meja kerjanya tersenyum menyeringai. Dia memang memerintahkan Cantika untuk merayu Sakha supaya bisa diajak kerja sama. Dengan nama perusahan Sakha, kerja ilegal Robert bisa disamarkan."Baiklah, saya perlu membaca surat kerjasamanya terlebih dulu Pak Robert. Paling lama tiga hari, saya akan memberi kabar hasilnya.""Jangan lam

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 130 Sepakat

    Bab 130 SepakatSetengah jam, Sakha dan Toni duduk di luar kamar yang dimasuki Cantika dan wanita yang sudah renta tadi. "Pak, gimana? Kenapa gadis itu belum keluar juga?"Sakha hanya mengedikkan bahu. Ia lalu beranjak dari duduk dan mendekati kamar. Berhenti sejenak di depan pintu yang sedikit terbuka. Tampak di sana Cantika sedang membenarkan posisi yang nyaman untuk wanita tua tadi."Nek, istirahat saja. Ika baik-baik saja, kok.""Jadi gadis itu biasa dipanggil Ika. Pantas tidak ada yang kenal Cantika."Sakha mengembuskan napasnya kasar. Ia baru sadar kalau Cantika bekerja untuk menghidupi wanita tua yang pantas jadi neneknya itu.Beberapa menit kemudian, Cantika sudah turun dari ranjang dan berniat keluar. Sakha segera kembali ke kursi duduk bersama Toni."Gimana, Pak?" tanya Toni penasaran.Sakha hanya memajukan dagu ke arah pintu kamar di mana Cantika keluar dari sana."Kenapa kalian masih ada di sini? Sana pergi, jangan ganggu aku!"Cantika melenggang masuk ke sebuah ruangan ke

  • Istri yang Kabur di Malam Pertama   Bab 129B Ancaman

    Bab 129B Ancaman"Berhenti! Atau kalian babak belur keluar dari sini.""Ups, sial. Gadis ini kuat juga, Bos.""Awas!" pekik Sakha saat bogeman Cantika mengenai Rahang kiri Toni.Tidak keras tetapi mampu membuat nyeri di pipi Toni."Astaga, perempuan ini ganas sekali."Sakha jengkel sekaligus menahan tawa. Bisa-bisanya ia dan Toni dikalahkan perempuan."Oke,oke. Kami mundur. Sekarang katakan. Apa tujuanmu berbuat licik padaku, hah?"Sakha mencoba bernegosiasi. Ia tidak ingin salah melangkah dan akhirnya usahanya membela hak warga gagal."Aku jelas butuh uang. Jadi kalian pergi saja. Karena kedatangan kalian ke sini hanya akan membuat masalah bagiku.""Oke, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku bisa mencukupi lebih banyak dari yang diberikan Robert. Kamu tahu dia bukan siapa-siapa. Dia mantan napi karena sudah menipu ayahku. Sekarang katakan butuh uang berapa kamu? 100juta, 200juta, setengah milyar?"Cantika terkesiap mendengar uang yang besarnya menggoda."Pak. Jangan gila! Pak Ardi tidak

DMCA.com Protection Status