Share

Raka Senggrala

Penulis: Q
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Para prajurit muda Senggrala saat ini sudah kembali pulang menuju rumahnya masing-masing, akan tetapi mereka belum bisa berbicara apa-apa selain ketakutan sepanjang hidupnya. Mereka masih tidak menyangka bahwa yang selamat hanya mereka saja. Mereka juga masih ingat bagaimana teriakan kesakitan dari prajurit yang lebih dewasa dari mereka.

"Apa yang terjadi selama kalian di perbatasan Malaka?"

Pertanyaan itu terus memberondong mereka, akan tetapi mereka tetap diam dan memilih untuk bungkam. Mereka ingat ucapan Bayan yang mengatakan bahwa Raja sebenarnya adalah orang yang merencanakan hal tersebut karena Raja menganggap mereka adalah pion. Hal tersebut membuat mereka takut untuk berbicara, karena bagaimanapun jika Raja berkhianat maka tidak ada satupun di kerajaan Senggrala yang bisa mereka percaya.

Raja Senggrala telah mendapatkan laporan bahwa ada beberapa prajurit muda yang selamat dari penyerangan tersebut dan itu membuatnya gelisah. Ia takut prajurit-prajurit itu mengatakan hal-hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri manis Jenderal Perang   Persiapan pelantikan

    Setelah meninggalnya Raka, berbagai macam kegiatan di Malaka telah macet dan harus ditunda. Sekarang masa berkabung telah usai dan para anggota keluarga kembali beraktivitas seperti biasanya. Termasuk Bayan yang harus kembali bertugas di kemiliteran dan kembali tinggal di istana bersama Ayudisha.Perut Ayudisha sekarang semakin membesar dan ia semakin susah untuk berjalan dengan baik. Bayan pun setiap paginya harus membawa Ayudisha untuk berkeliling istana dan berolahraga. Hal tersebut sangat baik untuk kelancaran Ayudisha ketika akan melahirkan nanti."Apakah kamu merasa lelah?""Aku tidak lelah, tapi aku malas berjalan-jalan seperti ini. Aku mengantuk dan ingin tidur lebih banyak."Ayudisha terus mengeluh pada Bayan tentang agenda Bayan untuk mengajaknya jalan-jalan di pagi buta. Selama kehamilan ia sangat sering tidur dan jarang bangun pagi. Akan tetapi Bibi mengatakan bahwa ia harus lebih sering berolahraga untuk melancarkan proses melahirkan."Berjalan di pagi hari bagus untuk ke

  • Istri manis Jenderal Perang   Patih Muda Malaka

    Ayudisha menatap wajah Bayan yang terlihat begitu gagah dengan baju kebesarannya. Kali ini ia akan dilantik menjadi Patih Muda dan Ayudisha merasa bangga karena hal itu. Hanya saja sangat disayangkan ia tidak bisa ikut menonton karena tidak tahan untuk berdiri terlalu lama."Sangat tampan.""Kamu selalu mengatakan hal itu ketika aku menggunakan pakaian seragam. Padahal aku jauh lebih tampan jika tidak menggunakan apa-apa."Mendengar hal itu Ayudisha langsung tertawa. Bayan tak pernah berubah kalau soal kepercayaan diri. Ia selalu merasa bahwa dirinya adalah yang paling tampan. Apalagi jika itu dihadapan istrinya. Ia tidak akan membendung kesombongan yang ia miliki dan mengatakannya secara terus terang.Ayudisha sebagai istri yang baik selalu mengiyakan semua hal yang diucapkan Bayan. "Ya, kamu yang paling tampan. Orang yang paling tampan dan gagah seantero Malaka."Bayan pun langsung tersenyum senang dan mencium hidung istrinya. Ia sekarang tidak berani memeluk Ayudisha karena ia tak

  • Istri manis Jenderal Perang   Raja terbaik Malaka

    Pelantikan Bayan sebagai seorang Patih Muda akhirnya terlaksana. Orang-orang mulai berbaris dan mengikuti etiket kerajaan. Dimulai dengan pembacaan acara hingga akhirnya Raja pun memasuki area pelantikan.Semua orang langsung menunduk untuk memberi hormat pada Raja. Setelah itu Amor pun duduk di singgasana nya dan menatap orang-orang dibawahnya satu persatu."Angkat wajah kalian."Setelah itu semua orang pun mengangkat wajahnya. Beberapa orang yang memasuki istana saat ini mungkin baru pertama kali melihat Amor, jadi ada sebagian yang masih tercengang melihat ketampanannya. Ada beberapa rumor yang beredar bahwa Raja Amor adalah Raja muda yang terlihat tampan. Akan tetapi mereka hanya berfikir bahwa itu hanya sebuah pujian belaka. Setelah mereka melihatnya secara langsung, akhirnya mereka pun mengerti bahwa Amor memang sangat tampan."Kakak Amor adalah laki-laki tertampan yang pernah aku lihat." ucap Jiru memuji.Bayan langsung menatapnya dengan tatapan tidak suka. Ia ingat beberapa sa

  • Istri manis Jenderal Perang   Konspirasi dua kerajaan

    Lempengan uang yang banyak membuat mata Jiru, Daka dan Sian langsung merubah kuning. Uang itu diberikan oleh Bayan untuk mereka pergi berlibur. Pada kenyataannya Bayan merupakan orang paling kaya di keluarga. Selain karena dia adalah anggota militer dengan segudang prestasi, Bayan juga merupakan anak semata wayang yang dimiliki oleh ibunya yang super kaya. Menurut penuturan dari orang tua mereka, ibu Bayan merupakan teman masa kecil ibu Ayudisha dan keduanya telah tinggal dan besar di istana. Jadi dapat dibayangkan betapa tingginya jabatan keluarga Bayan dari pihak ibu. Hanya saja sangat disayangkan, mereka telah lama putus hubungan setelah kematian ibu Bayan dan Bayan secara resmi mewarisi semua kekayaan ibunya."Kakak Bayan memberi kita uang sebanyak ini seperti memberi kita sebungkus kacang. Sebenarnya seberapa kaya Kakak Bayan itu?"Sian pun mengingat-ingat kembali saat ia bertanya pada kakak Raka sebelumnya. "Kata Kakak Raka, Kakak Bayan adalah orang terkaya di Malaka."Mendengar

  • Istri manis Jenderal Perang   Awal rencana

    Para prajurit yang telah selamat dari tragedi di perbatasan Malaka telah menghilang layaknya di telan bumi. Mereka memilih pergi dari Senggrala setelah mendapatkan ancaman yang tak terhitung jumlahnya. Mereka takut pada ancaman tersebut dan akhirnya memilih untuk meninggalkan kampung halamannya dan memulai hidup baru di tempat lain.Hanya Yuda yang masih tetap bertahan di Senggrala. Ia masih diam di rumahnya seorang diri sambil mengingat kepergian kakaknya yang begitu tragis. Yuda sudah tidak memiliki keluarga ataupun kerabat lagi. Keluarga telah lama meninggal dalam badai di laut saat hendak menyebrang ke luar pulau. Satu-satunya yang tersisa adalah sang kakak yang telah menjadi prajurit kepercayaan Patih Muda. Kakaknya adalah prajurit yang kuat, sehingga Yuda mengaguminya dan ingin mengikuti jejak kakaknya menjadi prajurit. Akan tetapi siapa yang menyangka bahwa peperangan pertama yang harus ia lewati adalah peperangan yang menewaskan kakaknya."Aku sangat merindukan kakak."Sekaran

  • Istri manis Jenderal Perang   Meminta kompensasi

    Kerta membanting semua barang yang ada di ruangannya. Ia benar-benar marah pada kenyataan bahwa anaknya telah dibunuh oleh Rajanya sendiri. Ia ingin melampiaskannya tapi jiwa ksatria dalam dirinya tak mengizinkan hal itu terjadi.Jika Kerta melakukan makar seperti halnya yang dilakukan oleh Bayan. Maka ia perlu untuk mempersiapkan raja baru. Amor telah menjadi Raja Malaka karena umurnya sudah cukup untuk memerintah. Sedangkan Senggrala memiliki seorang pangeran mahkota yang umurnya masih terlalu kecil. Walaupun Saka adalah anak yang cerdas, tapi seorang anak tetaplah menjadi anak-anak. Mereka tak memiliki kebijaksanaan dalam bertindak dan mengambil keputusan dengan tepat.Penasihat militer pun hanya mampu diam dan melihat tuannya melampiaskan amarah. Ia tidak berani mengganggu karena Mahapatih adalah orang yang sangat kejam dan mengerikan ketika sedang marah. Setelah beberapa saat, akhirnya Mahapatih pun menjadi lebih tenang dan penasihat istana mulai memberanikan diri untuk bertanya.

  • Istri manis Jenderal Perang   Harapan

    Setelah pulang dari istana, Mahapatih Kerta langsung menuju ruang latihan cucunya. Disana ia melihat Jarka berlatih dengan sangat keras dan bercucuran keringat. Hal tersebut membuat kemarahan Kerta yang sebelum membumbung tinggi, langsung hilang seketika. Jarka adalah harapannya, Jarka juga adalah semangatnya. Jika ia tidak bisa menjaga Wira maka Jarka adalah yang akan ia jaga dengan seluruh jiwa dan raganya."Kakek!"Jarka berlari ke arah kakeknya. Ia telah berlatih sangat rajin akhir-akhir ini. Hal tersebut dikarenakan ia begitu bersemangat untuk membuktikan pada Sina bahwa ia adalah calon prajurit yang hebat.Jarka memeluk kakeknya dengan perasaan rindu yang mendalam. Selama beberapa hari ini, kakeknya tak berkunjung lagi ke tempat ia latihan. Hal tersebut membuatnya gelisah dan merindukannya sepanjang waktu."Jangan memeluk kakek terlalu erat.""Aku tidak mau! Kakek harus dihukum karena tidak menemui ku selama beberapa hari ini!"Melihat tingkah cucunya yang terlihat lucu dan keka

  • Istri manis Jenderal Perang   Ia telah ditipu

    Bayan memandang laut yang biru dengan perasaan sedikit gelisah. Sepanjang perjalanan ia melihat bahwa tidak ada satupun tenda yang didirikan untuk berkemah seperti yang adik-adiknya katakan. "Di pantai mana mereka berkemah?" ucapnya heran.Dalam perjalanan pulang dari perbatasan, Bayan berfikir untuk mengunjungi adiknya yang sedang berkemah. Ia khawatir akan kesedihan mereka atas meninggalnya Raka. Selain itu juga ia sangat merindukan ketiga adiknya itu. Akan tetapi apa yang ia lihat sekarang, pantai sangat kosong dan sepi seperti tidak pernah ada kehidupan yang pernah singgah di dalamnya.Bayan pun menekan kepalanya yang mulai sakit dan pusing. Menurut pemahamannya sebagai seorang kakak selama belasan tahun, ia tau betul bahwa adik-adiknya telah menipunya saat ini. Ia pun menendang batu di depannya dengan keras. Hal tersebut membuat prajurit di belakangnya mundur beberapa langkah karena takut. Mereka kaget melihat Bayan yang tiba-tiba marah dan menendang sesuatu.Urat di dahi Bayan

Bab terbaru

  • Istri manis Jenderal Perang   Bahagia (EXTRA)

    Ayudisha menggendong putrinya sambil melihat Lo Gading yang sedang duduk dan menatap tanah. Hal tersebut membuat Ayudisha merasa heran melihat putranya itu. Apalagi Lo Gading masih tidak bergerak bahkan setelah beberapa jam."Lo Gading, apa yang sedang kamu amati? Hari sudah mulai terik, kemarilah."Akan tetapi Lo Gading masih tetap berjongkok dan terus menatap ke tanah. Setelah beberapa saat ia pun melihat ibunya dan bertanya."Bu, kenapa semut berjalan seperti bebek?""Hah?"Ayudisha pun langsung heran, sejak kapan semut berjalan seperti bebek?Lo Gading selalu bertanya pada sesuatu yang sulit ia mengerti. Akan tetapi rasa ingin tau anak itu begitu besar, sehingga ia selalu menanyakan sesuatu yang bahkan tidak pernah ditanyakan oleh orang lain."Bebek tidak berjalan seperti semut anakku. Mereka berbeda, bebek memiliki dua kali sedangkan semut memiliki lebih.""Tapi aku melihat cara mereka berjalan sama."Untuk beberapa saat Ayudisha terdiam, dan akhirnya mengingat kembali kenangan k

  • Istri manis Jenderal Perang   Kelahiran Putri (EXTRA)

    3 tahun kemudianBayan menatap putranya dengan tatapan tak percaya. Ia panik saat ini karena Ayudisha akan melahirkan seorang anak, tapi lihat putra nya yang berbakti itu. Dia bahkan sempat menguap saat mendengar jeritan ibunya yang kesakitan."Apakah kamu tidak khawatir ibumu kenapa-napa?"Mendengar pertanyaan Ayahnya, Lo Gading pun mengangguk."Aku khawatir." ucap Lo Gading dengan suara kecilnya.Akan tetapi raut wajahnya masih terlihat santai dan malas. Hal tersebut membuat Bayan menjadi semakin kesal."Lalu kenapa kamu terlihat seperti itu? Tidak ada raut khawatir di wajah mu, biasanya anak-anak akan menangis jika mendengar jeritan ibunya.""Apakah menangis itu berguna saat ini? Apakah tangisan ku dapat mengurangi rasa sakit yang ibu rasakan? Kalau memang begitu, aku akan menangis sekarang."Bayan pun terdiam, ia merasa putranya tidak normal. Terlalu malas dan tidak ada jejak kekanakan yang tersisa. Padahal jika diingat saat ia masih bayi, Lo Gading cenderung imut bahkan ketika di

  • Istri manis Jenderal Perang   Perdamaian

    Hari begitu cerah dan kehidupan di Malaka menjadi begitu membahagiakan. Tak ada lagi perselisihan dan keributan yang berarti dan kehidupan masyarakat jauh lebih sejahtera dari sebelumnya. Sejak kelahiran Pangeran mahkota keberuntungan selalu menghampiri Malaka tidak ada akhirnya. Seolah bayi lucu itu memang ditakdirkan untuk membawa banyak keberuntungan untuk semua orang.Ayudisha menggendong putranya sambil menatap ke arah pohon mangga tempat ia biasa duduk bersama dengan Bayan. Tempat yang biasa ia gunakan untuk mengelus perutnya yang sekarang nyeri dan tak nyaman. Akan tetapi kali ini ia sudah tak merasakan sakitnya lagi dan menikmati kebahagiaan tanpa beban yang berarti."Kamu adalah anugerah terindah yang diberikan tuhan padaku di kehidupan ini." ucap Ayudisha pada anaknya.Entah anak itu mengerti apa yang diucapkan oleh ibunya, atau dia terlalu senang dalam gendongannya, tapi dapat Ayudisha melihat dengan jelas bahwa anak itu tersenyum. Sangat tampan dan manis. Hal tersebut memb

  • Istri manis Jenderal Perang   Matahari Malaka

    Suara tangisan seorang bayi yang terdengar nyaring telah berhasil membuat semua orang di istana merasa bersyukur. Mereka pun langsung tersenyum dan mengucapkan selamat pada masing-masing anggota keluarga. Tak lupa mereka mengucapkan syukur yang mendalam pada Tuhan yang telah menitipkan sebuah kehidupan baru untuk keluarga mereka.Setelah itu pintu ruang persalinan pun terbuka dan Bibi Bayan menatap semua anggota keluarganya dengan senyum merekah. "Seorang bayi laki-laki telah lahir dengan selamat.""Bayi laki-laki?!!"Setelah itu ibu Ayudisha pun keluar dan membawa bayi di pelukannya yang telah bersih oleh air hangat. Hal tersebut membuat semua orang langsung bersorak bahagia. Bayi itu berkulit putih dengan hidung yang mancung. Mengingatkan Putri Minah dengan Amor ketika dilahirkan pertama kalinya.Sian, Daka dan Jiru pun tak kalah girang. Mereka melihat keponakan mereka untuk pertama kalinya dan itu membuat mereka bersyukur dengan suara yang keras."Syukurlah dia tidak mirip Kakak B

  • Istri manis Jenderal Perang   Terimakasih

    Semua orang khawatir akan keadaan Ayudisha, mereka takut karena merasa Ayudisha lemah dan tak tahan dengan rasa sakit. Akan tetapi hanya Ayudisha yang tau bagaimana ia menikmati rasa sakitnya dengan perasaan bahagia. Rasa sakit itu membuatnya sadar bahwa bayi di dalam perutnya benar-benar hidup. Bayi itu benar-benar ada dan itu terjadi dalam hidupnya di kehidupan ini.Hampir setiap detik dalam hidup Ayudisha di kehidupan sebelumnya, ia merasa kesepian dan cemburu melihat anak orang lain. Ia mengalami banyak kesedihan dan rasa sakit hanya karena ia tidak bisa memiliki anaknya sendiri. Terkadang wanita menjadi begitu tidak berharga ketika mereka tidak bisa memiliki seorang anak untuk suaminya. Seolah mereka adalah sebuah benda yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Seolah ia adalah benda yang cacat dan mereka sangat menyesal setelah membelinya.Akan tetapi sekarang ia memiliki seorang laki-laki yang menerimanya bahkan jika ia tidak akan memiliki anak seumur hidupnya. Ia memiliki lak

  • Istri manis Jenderal Perang   Rasa sakit

    Bayan memeluk Ayudisha dan membuat tubuh Ayudisha lebih nyaman saat berbaring. Setiap malam Bayan akan mengatur cara Ayudisha tidur karena Ayudisha sudah tidak nyaman dengan perut besarnya. Terkadang Ayudisha akan memiliki nafas yang sedikit pendek karena kesulitan saat bernafas."Lebih nyaman?" tanya Bayan lembut.Ayudisha pun mengangguk dan tersenyum. Ia benar-benar dilayani oleh suaminya dengan sangat baik. Setiap ketidaknyaman yang ia alami selalu Bayan perhatikan. "Kalau begitu selamat tidur istriku yang cantik." ucap Bayan sambil mencium kening istrinya."Selamat tidur juga suamiku yang tampan."Keduanya saling merayu tanpa ada rasa malu terlihat di wajah mereka. Sangat berbeda ketika mereka masih pengantin baru. Sekarang mereka lebih leluasa dalam mengungkapkan rasa cinta hingga tidak ada kecanggungan.Setelah itu keduanya tertidur sambil berpelukan. Malam ini sangat ramai mengingat hampir setiap anggota keluarga berada di tempat yang sama. Ayudisha sebenarnya tidak terlalu ny

  • Istri manis Jenderal Perang   Keluarga

    Para anggota keluarga kini telah berkumpul. Walaupun tidak semuanya tapi itu cukup ramai mengingat sebentar lagi mereka akan menyambut kedatangan anggota keluarga yang baru. Apalagi anak Ayudisha dan Bayan akan menjadi cucu pertama di keluarga masing-masing.Umur kandungan Ayudisha sudah sembilan bulan dan tinggal menghitung hari untuk melihat bayi itu dilahirkan ke dunia. Hal tersebut membuat anggota keluarga sangat antusias untuk mempersiapkan banyak hal untuk kelahiran nanti. "Apakah persiapannya sudah cukup?"Mendengar pertanyaan ibunya, Amor pun menggelengkan kepala dengan pasrah."Ibu telah menanyakan itu sebanyak tiga kali dan jawabannya masih tetap sama. Persiapan sudah cukup dan kita hanya tinggal menunggu Ayudisha melahirkan."Putri Minah yang melihat Amor dengan tatapan tidak suka. Ia sering bertanya-tanya terus menerus karena ia sebenarnya sangat gugup. Maklum saja ini pertama kalinya ia akan menjadi nenek, walaupun ia sangat berharap bahwa cucu pertamanya akan berasal da

  • Istri manis Jenderal Perang   Istana kerajaan

    Di Senggrala hampir semua tabib dikumpulkan untuk menyembuhkan penyakit Raja. Akan tetapi hingga kini masih belum ada solusinya. Menurut keterangan tabib, hal tersebut dikarenakan ada ulat bulu langka yang menyerang burung Yang Mulia. Hal tersebut membuat Sang Raja pun tak terima dengan tuduhan itu. Ia sangat yakin bahwa wanita itu menaruh racun di tubuhnya hingga membuat tubuhnya menjadi seperti ini."Maaf Yang Mulia, tapi hasil dari pemeriksaan saya hampir sama dengan tabib yang lainnya."Mendengar hal tersebut, Raja Senggrala langsung berteriak marah. Ia memarahi semua orang, akan tetapi ia masih terbaring lemah dan tak bisa bangun untuk melampiaskan nya secara fisik.Tak lama Raja merintih lagi, ia kesakitan dan hal tersebut membuat para tabib menjadi panik dan khawatir. Ulat bulu memang dapat membuat gatal-gatal, akan tetapi entah kenapa sangat sulit disembuhkan hingga membuat bengkak dan panas. Jadi para tabib semakin bingung bagaimana cara menyembuhkannya. Mereka pun berusaha u

  • Istri manis Jenderal Perang   Menghadapi Bayan

    Matahari telah terbit dibalik bukit perbatasan Malaka. Akan tetapi mereka masih berdiri sambil menunduk dan berdoa pada orang-orang yang telah meninggal di bukit ini.Ratusan prajurit telah gugur di medan pertempuran tanpa ada kemenangan yang mereka bawa. Keduanya meninggal tangis dan luka pada orang-orang yang telah mereka tinggalkan.Keempatnya menangis dalam diam sambil mengingat kakak mereka yang telah meninggal dengan cara yang begitu menyakitkan. Setelah itu, Yuda pun menatap ketiga adik Bayan sambil mengucapkan perpisahan."Senang berkenalan dengan kalian.""Kami juga senang berkenalan denganmu.""Ya, aku harap kita akan bertemu lagi tapi tidak di medan perang."Jiru, Daka, Sian dan Yuda. Mereka adalah calon prajurit tangguh yang akan memimpin pasukan di kerajaan mereka masing-masing. Selama perjalanan mereka telah berkenalan dan sudah saling mengenal. Akan tetapi mereka selalu tau bahwa persahabatan mereka ditakdirkan untuk berlalu dalam waktu yang sangat singkat.Keempatnya a

DMCA.com Protection Status