Share

44. Pesan Singkat Via WA

Dada ini begitu bergemuruh, rasanya tak sabar ingin menyelesaikannya dengan Mas Radit.

Kucoba menarik napas lalu mengatur degup jantung akan tak menyentak terlalu kuat. Hingga Mas Radit keluar dari kamar mandi, sesak ini masih begitu terasa.

Lelaki itu kembali mendekati ranjang dan memakai pakaian yang sudah kusediakan. Sengaja diri ini terus menatap ponsel tanpa memandanginya.

Setelah selesai,

"Lihat apa daritadi sibuk aja sama gawai Mas?"

Aku menoleh, lalu memperlihatkan foto yang kutemukan di ponselnya.

"Ini apa, Mas?"

"Oh itu, tadi Rany ke rumah sakit ada keperluan katanya. Terus karena udah lama nggak ketemu, teman-teman ajak makan bareng."

"Terus kalau makannya bareng-bareng, kenapa yang nampak di foto itu cuma Mas sama Rany? Harusnya kan ramai-ramai?"

"Itu mereka sengaja, Sayang. Mereka minta bukti kalau Mas dan Rany sudah tidak lagi memendam amarah. Salah satu cara dengan duduk di foto berdua tanpa orang lain."

"Emang selama ini Mas marahan sama Rany?"

"Ya nggak juga."

"Teru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status