Melissa menyeringai. Dia tidak melepaskan cengkeramannya dari rambut Aria dan menghinanya.
“Kamu pikir kamu masih Nona Muda keluarga Crowen, hah??! Ayah sudah membuangmu dan mengusirmu! Bahkan jika kamu mengemis pada kami, kami tidak akan memberikan saru sen pun padamu! Dasar pengemis! Kamu seharusnya sadar diri dan enyah dari sini. Kamu membuatmu jijik setiap melihat wajahmu!”
Aria menahan air matanya agar tidak mengalir karena rasa sakit di kepalanya akibat jambakan Melissa.
Dia dengan paksa dan susah payah melepaskan cengkeraman Melissa dari rambutnya. Tangannya terangkat menampar wajah Melissa.
Plak!
Dia sangat muak dengan kesombongan Melissa.
Satpam tercengang melihat Aria berani menampar Melissa.
“Apa ayah mengatakan itu padamu bahwa dia membuangku?” ujar Aria dingin.
“Kamu dan ibumu yang seharusnya sadar diri. Kalian hidup mewah dengan uang ibuku dan sangat sombong! Kamu yang membuatku
Ketika Stefan mendengar kata-kata Aria, ekspresi tampak cemberut bukan khawatir mendengar putranya sekarat.Dia mengerut keningnya dengan ekspresi tidak senang.“Dokter sudah bilang adikmu tidak bisa bertahan hidup, mengapa kamu keras kepala ingin mempertahan hidupnya! Ramus bahkan tidak pernah sadar dari komanya, sia-sia saja membiarkannya hidup dan membuang uang.”Kata-kata Stefan sangat kejam untuk didengar Aria.Mata Aria membelalak menatap ayahnya tidak percaya.Benarkah orang di depannya adalah seorang ayah? Begitu teganya seorang ayah mengucapkan kata-kata kejam itu tentang putranya.Hati Aria menggigil melihat Stefan begitu berdarah dingin terhadap anak kandungnya sendiri.“A ... ayah ... mengapa kamu begitu tega mengatakan kata-kata kejam itu tentang Ramus. Ramus adalah putra ayah ....”Ekspresi Stefan sangat acuh tak acuh meliriknya. Dia benar-benar berdarah dingin mengabaikan kehidupan p
Aria membuang kebencian dan rasa sakit hatinya. Dia berlutut di depan Stefan dan memandang memohon.“Ayah, kumohon selamatkan Ramus. Aku tidak berharap Ramus bangun dari komanya, tapi setidaknya bantu Ramus mendapat donor jantung. Aku akan melakukan apa pun yang ayah inginkan selama Ramus masih hidup. Kumohon selamatkan Ramus, Ayah.”Air mata mengalir deras di pipinya dan suaranya serak memohon pada sosok yang dipanggil ‘ayah’.Baik Stefan dan Emily terkejut melihat tindakan tiba-tiba Aria yang berlutut di depan mereka.Melissa pun tak kalah terkejut, namun hanya beberapa saat digantikan dengan perasaan puas dan gembira melihat Aria dengan menyedihkan berlutut memohon pada mereka.Stefan bagaimana pun merasa canggung putrinya memohon padanya untuk menyelamatkan adiknya. Meski dia tidak peduli dengan Aria dan Ramus, dia tidak ingin reputasinya tercoreng sebagai ayah yang kejam di mata orang lain.Mereka saat ini
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Stefan berkata tidak senang pada istrinya.Emily menenangkan suaminya dan berbisik dengan suara pelan, “Sayang, bukankah kita tidak bisa mendapatkan harta yang ditinggalkan Delia karena harus meminta persetujuan Aria? Lebih baik menggunakan kesempatan ini untuk membuat Aria menyerahkan warisan Delia pada kita.”Stefan berkedip lalu memandang Aria yang berlutut di depannya.Benar, Aria sekarang sangat putus asa hingga dia berlutut dan memohon pada mereka.Jika dia membuat Aria menyerahkan warisan Delia pada mereka, Stefan tidak akan menyembunyikan warisan Delia dan menggunakannya dengan sesuka hati.Kilatan serakah melintas di mata Stefan. Dia dengan cepat berdeham menutupi keserakahan di matanya dan berkata dengan acuh tak acuh pada Emily.“Baiklah, lakukan seperti itu.” Setelah mengatakan itu, dia berbalik acuh tak acuh masuk ke dalam rumah.“Apa yang kamu tungg
“Selama kamu menandatangan surat penyerahan warisan pada kami, kami bisa membagi harta warisan ibumu dengan pengacara itu. Tidak ada gunanya kamu mencari pengacara korup itu,” ujar Melissa dengan mata berkilat licik.Tubuh Aria bergetar. mereka sangat tidak tahu malu dan menjijikkan!“Lebih baik kamu segera tandatangani surat itu dan jangan membuang waktu melakukan sesuatu yang tidak berguna. Kami juga bisa menjamin kamu menjalani hidup enak di luar negeri selama kamu menandatangani surat penyerahan warisan,” lanjut Melissa meletakkan pulpen di atas map itu.“Apa yang kamu tunggu, cepat tanda tangan!” Emily berkata dengan tidak sabar melihat Aria tidak bergerak untuk menandatangani dokumen itu.Aria mengepalkan tangannya erat di atas paha.“Aku tidak akan menandatangani surat penyerahan ini,” bisiknya dengan suara rendah.Bukan karena Aria haus dengan kekayaan, tapi dia tidak ingin memberikan w
Stefan memelototi Melissa dan Emily dengan tatapan peringatan sebelum pergi berbalik pergi meninggalkan ruang tamu dengan suasana hati yang buruk.Melissa mengerucutkan bibirnya memandang punggung ayahnya.“Ibu, tidakkah berpikir bahwa ayah waspada pada kita seolah kita akan mencuri warisan Delia.”Uang kadang membuat orang jadi gelap mata, mengungkapkan sifat busuk seseorang.Emily mencibir, “Ayahmu adalah orang yang serakah. Dia ingin menyimpan harta Delia untuk dirinya sendiri. Jika tidak dia tidak menyembunyikan warisan Delia dari Aria dan berharap Ramus cepat mati agar menguasai warisan Delia.”“Tapi kita bukan Ramus atau pun Aria, mengapa ayah memperlakukan kita seperti itu. Bukankah ayah mencintai kita?” kata Melissa tidak puas.“Kita berdua sudah membuat banyak masalah yang merugikannya, tentu ayahmu sangat membenci kita. Ayahmu adalah orang yang egois dan serakah. Dengan kekayaan Delia
Maaf ada sedikit unsur adult (18+)Bisa skip saat klo gak suka, atau lagi baca saat puasa.....Hening.Dario terdiam mendengar kata-kata Aria. Dia menatap gadis di depannya dengan tatapan penuh makna.“Apa yang membuatmu berubah pikiran? Bukankah sebelumnya kamu keras kepala menolakku?” ujarnya dengan nada mencemooh. Namun senyum mengembang di wajahnya saat dia menatap Aria dengan penuh minat.Aria menggertakkan giginya pahit.Dia berada diujung tanduk untuk menyelamatkan adik satu-satunya dan semua orang menolak membantunya.Dia hanya bisa datang pada bajingan itu untuk memohon bantuannya agar bisa menyelamatkan Ramus.“Sebelumnya kamu menawarkan padaku akan memenuhi semua keinginanku dan membayar biaya rumah sakit Ramus, kan? Aku akan menerima kesepakatan yang kamu buat dengan syarat kamu harus menyelamatkan adikku,” kata Aria dengan gigi terkatup.“Hanya karena itu?”
Tak pelak ekspresi Aria sedikit melukai egonya.“Kenapa ekspresi wajahmu begitu, aku tidak akan memakanmu.”Aria sudut bibir Aria berkedut. Dia memaksakan senyum di wajahnya.“Kapan kamu akan memberikan kontraknya padaku sekarang? aku harus pergi dan mengurus operasi adikku,” ujarnya dengan gigi terkatup.Dia meletakkan tangannya di dada Dario dan hendak mendorongnya.Dario tidak senang dan memelukku pinggangnya erat.“Kamu tidak perlu khawatirkan tentang itu.” Dia kemudian menekan telepon di atas meja menelepon seseorang tanpa melepaskan Aria.“Dokter Brown, apa kamu sudah menemukan donor jantung untuk Ramus Crowen?” tanyanya sambil melirik Aria.Jantung Aria berdegup kencang. Dia menatap Dario dengan tatapan penuh harap.“Tuan Clark, kami sudah menemukan pendonor dan mereka setuju mendonorkan jantung sesuai dengan kesepakatan. Tinggal menunggu instruksi Anda untuk m
Wajah Aria berubah dari merah ke putih merasakan sesuatu yang keras menusuk perutnya. Tanpa melirik ke bawah, dia mengerti apa yang terjadi. Pria itu terangsang. “Dario Clark, kamu bajingan—“ mata melebar memelototi Dario ngeri. Dario terkekeh tidak mencoba menutupi apa yang dia lakukan. Dia menundukkan kepalanya dan berbisik menggoda di samping telinga Aria. Wajah pucat pasi mendengar bisikannya. “Tuan Clark, kesepakatannya adalah menyerahkan anak ini pada Hanna untuk dibesarkan, bukan untuk menjadi pemuas nafsumu!” Aria meronta marah dan mendorong dada Dario. Namun sayang karena perbedaan kekuatan, dia tidak bisa melepaskan diri pelukan Dario. Dario tersenyum menatap Aria dengan tatapan dalam. Dia mengelus sisi wajah Aria dengan lembut. “Aku bisa mengubah kontrak sesuai dengan yang aku inginkan. Karena kamu datang dengan kakimu sendiri memohon padaku dan sudah menerima uangku, kamu harus menurutiku, atau ....” Dia men
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per