Share

Bab 109 - Ego Masih Pemenang

Dzaka sudah selesai bersiap ketika Kirana masih berada di kamar mandi. Pagi ini, ia memilih berangkat lebih dulu, masih enggan bersama Kirana. Rasa kecewa yang mendominasi menancap sempurna di hatinya.

Dengan langkah cepat, ia keluar kamar sebelum Kirana menyelesaikan aktivitas semedinya.

“Loh, sudah mau berangkat, Nak?” tanya Wulan sepasang kaki Dzaka sudah menjejaki anak tangga paling bawah.

Dzaka mengangguk dan tak lupa melempar sebuah senyum pada mertuanya itu.

“Aku ada pekerjaan penting yang harus segera diselesaikan di kantor, Bu,” ucapnya berbohong.

Wulan mengangguk seolah paham. Padahal, hati kecilnya tahu kalau Dzaka sengaja menghindari Kirana.

“Ya sudah. Sarapan dulu, Nak.”

“Tidak perlu, Bu. Gak keburu soalnya.” Dzaka menolak secara halus. “Aku pamit ya, Bu.”

Dzaka meraih tangan Wulan untuk diciumnya dengan takzim. Setelahnya, ia berlalu. Tetapi, saat berada di teras langkahnya terhenti karen Wula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status