Sebelum datang ke kediaman utama Keluarga Milano, Ferdy telah memberi tahu kepala pelayan bahwa mereka akan singgah untuk makan malam. Ferdy sangat jarang berkunjung atas inisiatifnya sendiri.Jadi, kepala pelayan segera melapor pada Antoni, lalu bergegas menyiapkan makan malam mewah. Saat Ferdy yang lainnya tiba, mereka langsung mencium aroma menggugah selera dari dapur. Kediaman itu tidak biasanya terasa ramai.Maura juga jarang mengunjungi Kediaman Milano. Apalagi, Anissa tidak pernah bersikap ramah padanya setiap kali dia datang. Setelah sekian lama, Maura tanpa sadar menjadi kurang menyukai Kediaman Milano dan takut pada Anissa.Ferdy menggendong Maura masuk ke kamar Anissa. Begitu melihat Anissa yang berbaring di ranjang, Maura sontak berpaling dan memeluk leher Ferdy, lalu membenamkan wajahnya di bahu sang ayah.Antoni segera menghampiri mereka, lalu bertanya sambil tersenyum ramah, "Maura juga datang, toh? Kenapa nggak sapa? Kakek kasih permen, mau?"Maura mendongak dan menatap
Setelah meninggalkan Kediaman Milano dan pulang ke rumahnya sendiri, Diana langsung mengabarkan berita baik ini pada Sonia dan manajernya.Sonia segera menghubungi Diana dan memberikan ucapan selamat atas keinginannya yang terkabul. Selain ikut senang untuk Diana, Sonia juga diam-diam gembira demi kepentingannya sendiri. Pasalnya, jika Diana menikah dengan Ferdy dan menjadi bagian dari Keluarga Milano, kelak Sonia akan lebih leluasa menjalin kontak dengan Sandy.Setelah mengakhiri panggilan dengan Sonia, kali ini giliran sang manajer yang menelepon Diana. Dari nada bicaranya, manajer itu bahkan terdengar lebih bahagia dari Diana sendiri."Setelah sekian lama, Antoni akhirnya bersedia memberimu status! Ini kabar yang luar biasa! Dengan dukungan Pak Ferdy, siapa lagi yang perlu kamu cemaskan? Bakal ada banyak pekerjaan yang menantimu di masa depan! Mulai hari ini, aku nyatakan kalau Mandy nggak lagi jadi halangan buat kita!" ujar si manajer.Diana tersenyum lebar mendengar ucapan manajer
Setelah melapor pada Chelsea dan mendapatkan izinnya, Bella baru membiarkan Emma memasuki ruang rapat. Chelsea lantas berdiri untuk menyambut Emma sambil memintanya duduk.Emma sedikit canggung menghadapi keramahan Chelsea. Dia berujar, "Aku berkunjung tanpa membuat janji, maaf kalau aku mengganggu Bu Chelsea."Chelsea tertawa kecil dan membalas, "Nggak, kok. Aku kebetulan baru selesai rapat."Emma sedikit menunduk dan berujar pelan, "Baguslah kalau begitu .... Kudengar, kamu akan mengadakan pameran perhiasan untuk mamamu.""Ya, mamaku sangat berbakat, sayangnya dia menikah dengan orang yang salah. Sampai Mama meninggal, dia nggak punya kesempatan untuk menunjukkan bakatnya. Selagi aku mampu, sebagai putrinya aku nggak rela membiarkan bakat Mama terus terkubur," kata Chelsea dengan lugas.Dunia hanya tahu bahwa Angel menikah dengan orang yang salah dan hidupnya hancur karenanya. Dia dianggap wanita idiot oleh seluruh dunia. Hanya Chelsea yang tahu luar biasanya bakat Angel dalam desain
Buku draf itu disatukan dalam binder. Chelsea melepas bagian belakang buku itu dan menyimpannya di brankas. Lagi pula, waktu sudah berlalu terlalu lama sejak draf ini dibuat. Saat ini, dia belum punya waktu untuk menyelidikinya. Jadi, dia terpaksa mengesampingkan masalah ini untuk sementara.Chelsea menyerahkan kertas desain sisanya pada sang asisten. Dia berencana untuk membingkai dan memajangnya di pameran perhiasan nanti. Seiring waktu, satu per satu desain Angel diunggah ke internet. Hampir setiap draf desain itu menerima banyak pujian.[ Angel benar-benar keren! Nilai estetikanya juara! ][ Astaga, aku sedih banget. Desain Angel sebagus ini, tapi dia malah memilih untuk jadi ibu rumah tangga setelah lulus kuliah! ][ Apa pelajaran yang bisa kita petik dari pengalaman hidup Angel? Wanita nggak boleh dibutakan cinta! Lebih bagus kalau memiliki karier sendiri! ][ Radi berutang banyak pada kita dan industri perhiasan. Seorang desainer perhiasan yang luar biasa sudah hancur karena dia
Bella tertegun, lalu tanpa sadar berujar, "Gimana Pak Ferdy bisa ...." Sebelum kata-katanya selesai, dia menggigit lidahnya sendiri dengan kesal dan diam-diam melirik Chelsea.Ekspresi Chelsea sedikit pun tidak berubah, dia memandang Ferdy seolah-olah pria itu adalah orang asing. Dengan nada sandai, dia berkata pada Bella, "Pergilah, layani Pak Ferdy.""Hah?" sahut Bella dengan bingung. Bukankah Chelsea seharusnya menyuruh dia mengusir mereka?Chelsea tersenyum pada Bella dan berkata, "Kenapa masih diam di sana? Pak Ferdy kaya dan arogan, dia juga datang bersama seorang wanita. Kamu harus merekomendasikan banyak perhiasan padanya. Kita dapat uang, Pak Ferdy pun bisa menjaga gengsinya."Bella gagal paham dengan maksud Chelsea. Pada akhirnya, Chelsea perlu mendorong Bella supaya gadis itu menghampiri Ferdy dan gandengannya. Kemudian, Chelsea kembali ke lounge dan diam-diam menekan perasaan ganjil di hatinya.Beberapa saat kemudian, Bella mengetuk pintu lounge dan melapor dengan ekspresi
Chelsea berjalan di depan, sedangkan Bella dan seorang karyawan mengikuti Chelsea masuk ke ruang VIP. Chelsea duduk di sofa, lalu memberi isyarat kepada bawahannya. Bella dan karyawan itu segera meletakkan satu set perhiasan batu zamrud dan batu rubi di atas meja. Di dalam kotak perhiasan itu, ada kalung, anting-anting, dan cincin.Diana yang terkejut berucap, "Kami hanya mau cincin ...."Chelsea tersenyum dan menjelaskan, "Nona Diana nggak mengerti. Belakangan ini, banyak keluarga kaya mencari Soraya Jewelry untuk membuat perhiasan setelah melihat draf desain di internet. Ada yang membuatnya untuk keperluan pernikahan dan langsung membeli satu set.""Jadi, mana mungkin orang sekaya Pak Ferdy hanya membeli cincin? Kami selalu memikirkan kepentingan klien saat berbisnis. Dengan begitu, nantinya klien nggak akan menyalahkan kami karena lupa mengingatkan mereka," lanjut Chelsea.Chelsea memandang Ferdy, lalu meneruskan ucapannya sembari tersenyum, "Pak Ferdy, aku membawa 2 set perhiasan y
Sebelum Chelsea sempat merespons, pergelangan tangannya ditarik dan dia pun mundur. Chelsea mengernyit dan melirik Ferdy sekilas. Ini adalah wilayah kekuasaan Chelsea, dia tidak perlu dilindungi oleh Ferdy.Ferdy berdiri di depan Chelsea. Orang-orang yang datang langsung merasa gugup saat melihat ekspresi Ferdy yang dingin.Sementara itu, wajah Bella memucat ketika tahu identitas orang yang datang. Bella bertanya, "Untuk apa kalian datang?"Mendengar ucapan Bella, Richard baru berdiri tegak, lalu menatap Bella dengan galak sembari bertanya balik, "Kamu masih ingat dengan keluargamu ini?"Bella yang panik takut memengaruhi pameran perhiasan dan merusak reputasi Soraya Jewelry. Bella memohon, "Kita bicarakan saja di dalam, kalian ....""Untuk apa kita bicara di dalam? Kenapa kamu nggak mau menjawab panggilan telepon kami? Kami sudah memberimu kesempatan, tapi kamu nggak tahu malu!" bentak Richard.Richard makin menggebu-gebu saat berteriak, "Kalian semua lihat adikku ini! Dia itu kepala
Ucapan Chelsea membuat semua orang memahami situasinya. Mereka pun mulai berkomentar."Katanya mereka keluarga, tapi malah ingin menghancurkan hidup Bella. Mereka bilang Bella nggak punya hati nurani, aku rasa keluarga Bella yang nggak berperasaan.""Benar, aku rasa mereka ingin memeras Bella karena sekarang Bella sangat sukses.""Bella benar-benar sial punya keluarga seperti ini."Semua orang terus mengkritik Keluarga Tanoto. Situasi sekarang ini benar-benar di luar perkiraan Keluarga Tanoto. Chelsea sama sekali tidak takut, bahkan ada pria mengerikan yang membela Chelsea. Pria ini pasti punya latar belakang yang hebat karena dia berani memukul orang di depan orang banyak.Ekspresi semua anggota Keluarga Tanoto sangat masam, mereka kewalahan. Hanya Damira yang masih memberanikan diri untuk membentak, "Diam! Memangnya kalian tahu apa?"Damira memandang Chelsea seraya berujar dengan sinis, "Kamu nggak usah sok hebat! Kamu sendiri juga bukan orang baik! Bella itu menjadi jahat karena bel
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me