Sebelum Evan sempat memperhatikannya dengan saksama, anak laki-laki itu sudah dibawa ke mobil. Evan berpikir mungkin anak yang menggemaskan punya paras yang hampir mirip. Jadi, Evan tidak terlalu memikirkannya.Evan menggoda Maura, "Kamu suka dengan murid baru itu, ya? Hebat juga kamu, seleramu sangat bagus meskipun masih kecil."Maura masih berusia di bawah 5 tahun, dia tidak paham dengan perasaan suka. Maura hanya merasa anak laki-laki itu lebih tampan dari anak laki-laki lain, jadi Maura ingin berteman dengan anak itu. Lagi pula, anak-anak lain di TK juga berpikiran sama dengan Maura.Maura mengedipkan matanya. Ekspresi Maura yang menggemaskan membuat hati Evan luluh.Evan yang merasa tidak berdaya memeluk Maura dengan erat sembari berucap, "Sayang, kamu harus dengar nasihat Kakak. Semua pria itu nggak baik, jangan menyukai mereka. Kalau kamu patuh, Kakak akan membelikanmu es krim selamanya."Maura tidak mengerti ucapan Evan, dia hanya tahu dia bisa makan es krim. Maura memeluk Evan
Chelsea menjelaskan dengan ekspresi acuh tak acuh, "Tahu. Nenek Anissa itu keluarganya Pak Ferdy, jadi kamu bisa menoleransi semua perbuatan nenekmu. Tapi, aku berbeda, dulu aku masih berstatus istrimu makanya aku masih menghormati nenekmu. Sekarang, aku nggak punya hubungan apa-apa lagi dengan nenekmu."Chelsea melanjutkan, "Pak Ferdy, aku sibuk sekali sehingga aku nggak punya waktu untuk mengurus masalah Keluarga Milano. Lagi pula, aku nggak akan lupa nenekmu sangat meremehkanku saat aku menikah denganmu dan dia terus mempersulitku. Jadi, aku punya alasan yang cukup kuat untuk mengabaikannya setelah semua yang dia perbuat kepadaku."Chelsea menambahkan, "Nenekmu sudah tua, memang sudah saatnya dia pergi. Pak Ferdy harus menerima kenyataan ini, kamu juga nggak usah menghabiskan waktu dan uang untuk orang tua seperti dia."Nada bicara Chelsea sangat dingin. Ferdy merasakan kekecewaan yang mendalam dan tatapannya menjadi muram. Ferdy menatap Chelsea dan tidak berbicara, seperti ingin me
Satu minggu berlalu. Diana ingin segera pulang ke Kota Mahara, jadi dia mendesak stafnya untuk bekerja lebih cepat. Tiba-tiba, Diana mendapatkan pesan dari Ferdy.[ Jam berapa kamu sampai? Kita makan bersama. ]Isi pesannya singkat dan jelas. Diana yang terkejut mengusap matanya untuk memastikan bahwa ini memang pesan dari Ferdy. Manajer mendekati Diana dan bertanya, "Ada apa?"Diana memandang manajernya seraya menyahut, "Erdy mengajakku makan. Coba kamu cubit aku, apa aku lagi mimpi?"Manajer yang merasa tidak berdaya berkomentar, "Bukannya dia hanya mengajakmu makan?"Diana agak linglung saat menimpali, "Tapi ... selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya Ferdy menanyakan kapan aku pulang saat aku bekerja."Sekarang, Diana adalah artis papan atas di dalam negeri. Tahun lalu, Diana dan Mandy sama-sama dinominasikan menjadi pemeran wanita terbaik. Meskipun kalah, kemampuan Diana tetap mendapatkan pengakuan di dunia hiburan.Selain itu, manajer Diana merasa Diana kurang fokus pada kari
"Kami hanya teman," jawab Chelsea secara spontan. Dia tidak berpikir terlalu banyak, bahkan merasa aneh karena Peter tiba-tiba menanyakan hal tersebut.Sementara itu, Peter mengangkat alis secara perlahan sambil bertanya, "Oh? Kalau begitu, kita ini apa?"Chelsea tampak mengernyit sebelum menjawab dengan kesal, "Partner bisnis. Apa kamu selalu menyelidiki hubungan partnermu dulu sebelum bekerja sama?" Peter yang merasa agak kecewa pun menjawab, "Bukan, aku hanya penasaran saja. Nggak disangka, aku bahkan nggak dianggap sebagai teman olehmu. Aku kira berdasarkan hubungan kita dulu, kamu seenggaknya akan anggap aku sebagai sahabat atau semacamnya."Chelsea kehabisan kata-kata. Hubungan apa yang dimaksud Peter? Apakah hubungan saling menargetkan satu sama lain? Chelsea tidak ingin mengulik masa lalu dengannya, jadi langsung bertanya tanpa basa-basi, "Bagaimana kamu berencana menjual Celestial Jewelry?"Tak lama kemudian, Peter menjawab secara perlahan, "Aku nggak mau jadi bahan gosip ora
Begitu keluar, Chelsea langsung memuji Peter secara acuh tak acuh, "Kerja sama kita barusan cukup bagus."Sementara itu, Peter berkata dengan serius, "Tapi, aku memang jawab dengan tulus."Chelsea hanya memberikan senyuman palsu. Kenapa pria ini begitu terburu-buru ingin dimanfaatkan? Sepertinya dia memiliki kecenderungan masokhisme.Chelsea pun berujar, "Kalau kamu ada waktu luang, coba pergi ke dokter untuk periksa mental ataupun otakmu. Sepertinya ada masalah."Ketika melihat Melvin membawa mobilnya kemari, Chelsea langsung turun dari tangga dan melambaikan tangannya tanpa berbalik.Peter hendak menyampaikan keberatannya. Bukankah sudah disepakati bahwa Peter yang akan mengantarnya pulang? Namun, dia malah merasa tidak berdaya. Postur tubuh Chelsea sungguh memukau dan sulit diabaikan.Saat ini, benak Peter hanya terngiang senyuman Chelsea yang baru saja menatapnya. Dia hanya bisa tertawa dengan heran. Wanita ini memang seperti peri.....Saat baru saja memasuki rumah Keluarga Soraya
Malam itu, Chelsea tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dia kembali bermimpi tentang lantai dansa yang penuh dengan cahaya dan bayangan menyilaukan. Shania yang berekspresi menyeramkan menusuk perutnya, lalu darah pun mengalir ke lantai ....Dalam keadaan linglung, Chelsea kembali berbaring di atas meja operasi yang dingin. Tangannya terlihat penuh dengan darah. Dia meraih seragam dokter dan mengotori pakaiannya dengan darah. Warna merah darah yang membuat sesak napas pun terlihat di mana-mana.Chelsea terbangun dengan kaget dan tubuhnya telah berlumuran keringat dingin. Langit di luar jendela baru saja mulai terang. Dia masuk ke kamar Timothy, lalu menyelinap masuk ke bawah selimutnya. Putranya terbangun dalam keadaan linglung dan memanggil dengan suara berat, "Mama.""Iya, Mama di sini," jawab Chelsea sambil memeluk putranya. Aroma khas anak-anak yang samar pada tubuh Timothy segera tercium. Hatinya yang gelisah akhirnya menjadi tenangChelsea menunduk dan mencium kepala putranya dengan
Mandy tidak bertele-tele. Dia langsung menjelaskan sambil tersenyum, "Namanya Viktor, seorang penyanyi. Belakangan ini, dia merilis lagu baru, tapi belum bikin video klip karena belum menemukan pemeran utama wanita yang cocok. Kemudian, setelah melihat video klipku sebelumnya, dia langsung datang mencariku."Ketika Viktor menghubunginya dan berharap dia dapat memperkenalkan pemeran utama wanita dalam video klip tersebut, Mandy sempat merasa ragu-ragu. Bagaimanapun, Chelsea bukan orang dalam industri ini dan tidak terlalu ingin tampil di dunia hiburan. Itu sebabnya, Mandy ragu-ragu untuk merekomendasikannya.Namun, Viktor sangat gigih dan tertarik pada Chelsea. Dia telah mengusahakan segala cara sehingga akhirnya membuat Mandy setuju untuk memperkenalkannya. Bisa berhasil atau tidak, itu akan tergantung pada kemampuan Viktor sendiri.Saat ini, begitu Viktor duduk, dia langsung mulai berbicara tanpa henti. Dimulai dari merilis lagu baru hingga mengadakan audisi untuk berbagai artis, sert
Pameran teknologi yang diadakan di Kota Mahara kali ini menarik perhatian berbagai perusahaan teknologi besar di dalam negeri. Setiap perusahaan akan memamerkan produk terbaru yang telah mereka kembangkan, baik untuk ditunjukkan kepada penggemar teknologi yang berkunjung maupun mencari investor dan partner kerja sama.Namun, produk yang paling menarik perhatian dalam pameran kali ini adalah robot smart home yang akan segera diluncurkan oleh Tanjaya Tech.Beberapa waktu lalu, Tanjaya Tech hanya mengungkapkan gambaran konsepnya di akun resmi, tetapi hal itu sudah cukup untuk memicu diskusi hangat, bahkan menjadi trending topic selama tiga hari berturut-turut. Hari ini, robot smart home akhirnya akan terekspos.Pihak penyelenggara juga sangat peka. Mereka memberikan area pameran terbaik dan terbesar untuk Tanjaya Tech. Layar di tengah aula utama memutar iklan dan gambaran konsep perusahaan tersebut.Ketika Chelsea berjalan masuk setelah pemeriksaan tiket, logo keren Tanjaya Tech langsung
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me