Perjalanan pulang setelah mencari fakultas untuk Pelangi dan mendaftarkan Cleo di salah satu sekolah kanak-kanak, sekolah yang di pilih oleh Cleo. Merasa dirinya sudah besar sehingga Pelangi dan Langit tertawa begitu juga berapa guru di sana yang melihat tingkah Cleo."Dek apa kamu tidak lelah?" Langit memecah keheningan dalam mobil, Cleo yang sejak tadi tidak hentinya berceloteh kini terdiam dengan dengkuran halus dalam pangkuan Pelangi."Lelah? Tidak mas," Pelangi menoleh kearah Langit yang fokus ke jalanan."Baiklah, kalau kamu tidak lelah. Kita bisa belanja kebutuhan kita, maaf baru bisa mengantarkan kamu membeli semua kebutuhan pribadi kamu," "Jangan pikirkan itu mas, aku tidak apa-apa. Lagi pula Cleo sudah tidur, sebaiknya kita pulang saja.""Kamu tahu anak kita bisa bangun di tempat yang inginkan? Terlebih tempat bermain. Aku yakin dia akan bangun begitu suara ramai terdengar di sana." Pelangi menyetujui perkataan Langit mobil melaju kearah yang berlawanan arah pulang.Cleo y
Mereka saling diam saat pintu seketika terbuka dan Langit yang terkejut melihat Pelangi pada tempat di depannya dengan wajah yang sulit untuk diartikan oleh."Dek, mas bisa jelaskan semua mengenai Rizki tapi–"Pelangi mundur beberapa langkah setelah ia sadar bahwa Langit yang berdiri di hadapannya sungguh kenyataan yang sulit untuk ia terima namun semua sudah terjadi dan ia hanyalah barang yang pantas untuk mereka gilir sesuka hati mereka dan Pelangi pun tidak bisa lagi berkata apa-apa Ia pun berbalik kembali ke kamarnya."Dek tunggu!" Langit mengikuti langkah Pelangi namun sayangnya dering ponsel kembali menghentikan langkahnya."Mama, ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa tadi ponsel mama mati?" tanya Langit beruntun."Lang, kamu bisa ke rumah sekarang? Mama ada di rumah, tapi ayahmu yang sedang jemput adikmu di Singapura." "Tapi mah, aku–""Ada apa? Apa sesuatu terjadi pada Pelangi? Atau Cleo?""Tidak ada mah, tapi Pelangi mendengar semuanya," lirih Langit."Apa! Bagaimana bisa?""Mam
"Benar nak, itu yang membuat tubuh Rizky sekarang sedikit kurang sehat. Tapi Alhamdulillah semua sudah terungkap dan dokter yang memberikan diagnosa itu kini sudah di tangkap dan rumah sakit itu sekarang dalam pengawasan dan para penegak hukum sedang menyelidikinya." Gustav menjelaskan semuanya pada Pelangi agar tidak ada kesalahanpahaman lagi. Walau bagaimana pun Pelangi kini kembali pada Langit dan Rizky yang memilih mundur meski menimbulkan rasa sakit dan kecewa pada Pelangi."Nak sekarang kamu yang katakan sebenarnya, kamu buka di sini. Di depan Abang kamu dan kakak ipar kamu, Pelangi. Apa yang terjadi padamu, kita kubur bersama dan meminta maaf agar semua kembali bahagia seperti yang di inginkan kita. Kamu tentukan kebahagiaan kamu dan Pelangi bersama Langit dan anak-anak mereka nanti, yaitu adik untuk Cleo." Rosa menepuk punggung Rizky yang terdiam cukup lama."Baiklah, Pelangi, aku minta maaf untuk kesekian kalinya aku pribadi dan keluargaku membuat kamu kecewa. Dan pernikahan
Seseorang meninggalkan taman dan kembali ke ke parkiran melajukan motor sport miliknya menjauh dari kampus.Sementara itu Pelangi kembali duduk di samping langit kembali berbincang mengenai jadwal mata kuliah yang di ambil oleh pelangi yang memakan waktu lama."Terima kasih pak Anang, kami pamit. Assalamualaikum.""Wa'alaikumsalam."Mereka keluar dari ruang rektor, kebetulan hari ini tidak ada kuliah pagi sehingga kampus terlihat lebih sepi, ada berapa mahasiswa yang tengah mengerjakan tugas atau pun menghabiskan waktu di lapangan kasti. Sesampainya di parkiran saat berada di dalam mobil terdengar suara ponsel milik Langit mengalihkan perhatian mereka. Langit mengambil ponselnya yang berada di kantong celana tertera nama ibunya dengan cepat menggeser icon berwarna hijau."Assalamualaikum mah,""Wa'alaikumsalam, nak kalian dimana? Mama di rumah kalian, tapi sepi. Kata mbok Sri kalian pergi dari pagi belum pulang,""Kami ada di luar mah, ada apa? Apakah Mama ada perlu dengan kami? Ata
Pelangi melanjutkan langkahnya tetapi wanita yang entah siapa namanya kembali menghalangi."Kamu belum melakukan perintahku. Kenapa kamu pergi?" ujarnya dingin."Aku ada kelas. Bisa geser?""Tidak. Sebelum kamu membersihkan sepatuku.""Apa itu wajib?" "Ya." Pelangi memerhatikan wanita di depannya yang tidak bergerak sedikit pun, sehingga dengan terpaksa Pelangi mundur dan pergi namun berapa langkah kembali terhenti saat kerudungnya di tarik dari belakang."Ini hanya peringatan untuk kamu yang berani membantahku. Cepat lakukan sebelum–""Sebelum apa?""Lepaskan dia!""Kamu?""Pergilah, jangan pedulikan dia. Lagi pula dia hanya mahasiswa sama seperti kita." Ucapnya menyuruh Pelangi pergi."Terima kasih, Assalamualaikum.""Wa'alaikumsalam.""Kenapa kamu ikut campur? Kamu tahu siapa aku bukan? Atau jangan-jangan kamu suka sama dia? Laki-laki bodoh yang tertarik wanita kampungan seperti dia!" Amara menatap sengit pria yang di depannya yang ikut campur urusannya."Aku tidak peduli siapa k
Pelangi begitu bahagia setelah melihat adiknya yang akan memiliki pendamping dan wanita yang beruntung itu adalah Eris. Sahabatnya yang akan menjadi adik ipar.Sesuai kesepakatan semalam hari ini Pelangi memutuskan untuk pulang lebih awal, menyiapkan semua keperluan untuk lamaran Arman yang akan lakukan di akhir pekan, dan itu artinya mereka hanya memiliki satu hari untuk persiapan semua kebutuhan untuk hantaran. Arman yang datang untuk menjemputnya ke kampus karena mereka akan pergi ke mall untuk mencari barang yang akan di bawa Arman. Mereka merahasiakan kedatangan Arman untuk melamar Eris, bahkan Arman tidak tahu jika diam-diam Pelangi mencari tahu tentang perasaan Eris pada Arman dan dengan mudahnya Pelangi mengetahui sebab Eris menceritakan padanya jika dia mengagumi sosok Arman."Teh, aku tidak tahu apa yang di sukai Eris jadi, teteh aja yang cari ya?" ujar Arman pada Pelangi.Saat ini mereka berada di salah satu butik pakaian gamis langganan Pelangi. Butik yang hanya menyiapka
Pagi menjelang tepat pukul tujuh pagi mereka menyiapkan semua barang yang akan di bawa ke pesantren Umi Rahayu. Arman yang terlihat begitu tampan dengan setelah jas. Dan Pelangi yang memakai pakaian yang di berikan oleh Arman sehingga mereka memakai pakaian yang senada.Persiapan untuk lamaran telah tertata rapi dalam mobil, Cleo yang saat ini bersama dengan Erna tengah menunggu di bawah. Namun Pelangi yang berada di dalam kamar begitu berdebar bagaimana tidak ini kaki pertama untuknya yang akan datang sebagai besan pada pesantren Umi Rahayu dan Abah Yusuf.Langit yang memperhatikan sikap istrinya merasakan hal yang sama namun sebagai seorang laki-laki tentu Langit bisa untuk menyembunyikan tetapi tidak untuk Pelangi yang sebelumnya selalu bersikap tenang namun kali ini berbeda."Kenapa kamu gelisah dek?" Langit memeluk pinggang Pelangi dari belakang."Aku gugup mas," ujarnya lirih."Kita sudah menjadi orang tua dek. Hari ini kita melamar wanita untuk Arman, kelak kita menerima lamara
Rizky hanya diam di tempat melihat betapa bahagianya Pelangi dan Langit saat menjadi orang tua untuk menggantikan Umi dan Abah. Walau terbesit rasa cinta yang sampai saat ini tersimpan di dalam hatinya namun sebisa mungkin Rizky membuangnya."Perasaan ini salah, dulu aku yang melepaskannya sekarang pun sama. Tidak ada kata cemburu semua akan baik-baik saja bukan?" Gumam Rizky memindai seluruh ruangan gelap di sekelilingnya."Nak apa terjadi? Kenapa kamar kamu begitu gelap?""Mamah, aku cuma ingin gelap aja. Nanti juga aku nyalain mah, lagi pula cahaya dari luar masuk jadi–""Ada apa nak? Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari mama?" Rosa duduk di samping putra bungsunya.Entah kenapa takdir begitu mudah berpaling darinya. Kisah cinta yang begitu indah hilang entah kemana dan kini berganti dengan rasa penyesalan dan rasa sakit yang tersimpan dalam lubuk hatinya. Rosa tahu benar perasaan putranya namun semua telah berlalu tidak mungkin bisa kembali lagi dan Langit adalah pria yang di kiri
Sosok pria yang diam-diam memperhatikan dua sejoli tengah berbahagia, setelah di karuniai seorang anak yang begitu tampan dan putri yang cantik kini gelar sarjana untuk kedua kalinya telah didapatkan. Sukses dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dan menjaga keromantisan dengan sang suami telah ia pertahankan. Selain itu sifat dan kerja kerasnya semakin terlihat dengan jelas, ada rasa sesak di ujung sana tetapi semua telah berakhir. Berusaha melupakan dan memilih untuk mencari pendamping tetapi semua telah tertutup hatinya hanya ada satu nama dan itu selamanya."Menikahlah dengan wanita lain yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walau hal itu mustahil tapi lakukan demi Mama." "M–ma," Rizky terkejut dengan kehadiran Ibunya yang tiba-tiba ada di sampingnya.Pria yang sejak tadi memperhatikan Langit dan Pelangi adalah Rizky pria yang sampai detik ini masih menyimpan rasa pada Pelangi meski hal itu tidak benar tetapi Rizky tidak bisa menolaknya. Menepis? Berulang kali di lakukan namun nama i
Kebahagiaan kini di rasakan oleh keluarga besar Wiratama dan juga keluarga besar di pesantren dan panti. Terlebih Umi Rahayu dan Abah Yusuf. Setelah berapa jam mereka dalam keadaan cemas dan rasa takut akan sesuatu terjadi pada Pelangi."Alhamdulillah, sayang kamu baik-baik saja. Mas takut sesuatu terjadi sama kamu, bagaimana hidup mas dan anak kita jika—""Mas bicara apa, hem? Ada Allah yang akan menjagaku dan keluarga kita. Mas, kamu sudah adzani anak kita?" tanya Pelangi. Berharap sang suami belum melakukannya tidak di pungkiri dirinya ingin melihatnya momen sang suami untuk pertama kalinya melantunkan adzan di telinga sang anak."Astaghfirullahaladzim, mas lupa dek. Maafkan mas ya, terlalu memikirkan kamu sampai abai dengan anak kita," "Ya mas, tak apa. Aku tahu posisi mas Langit,* lirihnya mengecup kening Langit. Sontak membuat pria itu seketika terdiam melihat aksi sang istri."Jangan nakal dek, kamu tahu mas harus puasa selama 40 hari? Dan kamu sekarang menguji puasa mas," uca
Setelah malam itu pembicaraan yang membuat dirinya kembali tenang. Sang ayah memberikan wejangan padanya jika semua akan baik-baik saja. Anak dan istrinya pasti bisa melewati semua dengan tenang."Den mau berangkat sekarang? Apa tidak sebaiknya menunggu Nyonya sama neng Pelangi?" Mbok Sri meletakan kopi yang di inginkan oleh Langit.Duduk tidak jauh dari anak asuhnya yang sangat ia sayanginya."Ya sudah mbok, aku tunggu di rumah saja. Tapi kenapa aku gelisah ya Mbok? Apa sesuatu terjadi pada mereka? Mbok tau kan mereka perempuan semua." Ujar Langit gelisah."Insya Allah mereka baik-baik saja den. Ada nyonya sama Erna, mereka pasti bisa menjaga neng Pelangi," Langit mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mbok Sri. Meski hatinya terus merasakan sebaliknya.Setelah kepergian Mbok Sri ke dapur tak berselang lama sang adik pun datang sama halnya dengan mbok Sri, Rizky pun meyakinkan dirinya bahwa Pelangi akan baik-baik saja bersama dengan ibu mereka."Abang tau, tapi entah kenapa
Kehamilan Pelangi yang semakin membesar tidak menghalangi langkahnya untuk tetap menuntut ilmu di universitas milik suaminya. Meski sikap teman-temannya canggung padanya tetapi Pelangi tetaplah Pelangi yang rendah hati ia merangkul semua temannya tanpa terkecuali laki-laki.Baginya yang terjadi berapa bukan yang lalu hanyalah sebuah kesalahanpahaman di antara mereka karena ulah seseorang yang ingin menjatuhkan dirinya. Kini hubungan Pelangi dengan yang semakin membaik.Berbeda dengan sahabat wanitanya, Evan pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kini memilih untuk keluar dari kampus setelah terbukti jika dirinya adalah salah satu pria yang pernah singgah dalam kamar Amara. Bukan cinta yang di rasakan oleh Evan melainkan kebutuhan dan keinginan Amara yang menggebu padanya. Hatinya pada amara berbeda dengan isi hatinya lada Pelangi. Cintanya pada istri pemilik kampus tempatnya mencari ilmu memaksakan dirinya untuk pergi melanjutkan studinya di luar negeri dan mengubur cintanya pada P
"Mah, Pelangi tidak apa-apa. Hanya ketiduran terlalu lelah terlebih sekarang—" Langit menatap keluarganya yang kini berada di dalam kamarnya."Kita bicarakan di luar saja, jangan sampai kalian mengejutkan istriku yang istirahat," lanjutnya setelah terdiam sesaat.Dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Mereka pun akhirnya mengikuti perkataan Langit keluar tanpa ada suara kini setelah sampai di ruang keluarga. Rosa orang pertama yang mendesak Langit untuk mengatakan yang sebenarnya."Bisa sekarang kamu katakan pada Mama, Lang? Sebenarnya ada apa dengan menantu Mama? Jangan bikin Mama cemas terlebih kondisi Pelangi yang saat ini terlihat begitu lemah," "Mama istriku tidak lemah dia hanya kelelahan apa Mama tidak perhatikan bagaimana wajahnya sekarang lebih chubby?" ujarnya tersenyum mengembang.Sontak Mereka pun mengangguk membenarkan perkataan Langit."Lantas apa masalahnya?" Gustav akhirnya bersuara memperhatikan Langit yang begitu tenang namun terlihat bahwa wajahnya begitu bah
Berapa bulan kemudian kehidupan Pelangi semakin berwarna dengan keluarga dan sahabat yang selalu berada di dekatnya. Langit yang selalu memberikan cinta dan kejutan untuknya sontak berhasil menghadirkan rasa yang semakin meluluhkan hatinya.Hidupnya seakan dejavu dengan impiannya yang dulu sebelum menikah dengan Langit. Impian bahagia dengan keluarga yang harmonis dan suara tawa anak-anak mereka menghiasi rumahnya.Namun sepertinya Allah belum mempercayakan rahimnya terisi seperti keinginannya."Sayang, kamu yakin mau makan lagi? Maaf bukan mas gak suka, tapi kamu bakalan nyaman nantinya?" Langit melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu lahap menikmati crepes yang baru di beli olehnya. Pelangi tidak terganggu dengan ucapan Langit yang tidak hentinya menggodanya. Baginya saat ini menikmati aneka rasa crepes adalah keharusan."Mas—" lirihnya, hanya melirik suaminya dan kembali melanjutkan makannya."Y–ya, sayang, kamu nikmati saja ya? Kalau kurang nanti mas pesen lagi," ucap
Terkejut? Tentu, dengan keberanian yang di miliki Amara meminta dirinya untuk menerima suaminya berpoligami. Menjadikan Amara sebagai madu dalam rumah tangganya."Kamu ingin menjadi istri mas Langit?" "Ya, sejak lama aku mencintainya. Aku yakin setelah aku menikah dengan mas Langit semua akan baik-baik saja. Orang tuaku akan di bebaskan meski bukan mereka yang salah tapi aku yang merubah semuanya," ucap Amara percaya diri."Kamu tidak merasa bersalah? Sudah menjerumuskan orang tuamu hanya untuk kepentingan pribadi?" Pelangi mengulas senyum tipis begitu tipis hingga Amara tidak melihatnya."Mereka tidak akan sakit hati dan apa yang sudah aku lakukan. Jujur sebaliknya mereka sangat mendukung semua yang aku inginkan termasuk berbicara denganmu meminta supaya aku menjadi istri mas Langit. Bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Menerima kamu sebagai kakak maduku dan menerima kamu sebagai istri pertama dan aku istri kedua? Setidaknya kamu memikirkan perasaan aku, sebagai wanita apakah kam
Suasana pagi yang teramat indah nan sejuk dengan gerimis yang mengguyur sejak dini hari tak menghalangi wanita cantik bergamis nude dengan warna khimar senada. Menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya dan menyambut kedatangan adik dan adik iparnya yang tak lain Eris sahabatnya."Mas, perhatikan kamu sibuk sejak pagi sayang, kamu enggak ada kuliah, hari ini?" Langit mengecup pucuk kepala Pelangi yang tertutup Khimar wajahnya begitu cantik dan berseri. Sejak malam itu Langit semakin mengagumi keindahan yang selama ini tertutup dengan pakaian dan kerudung yang besar."Apa yang sibuk mas? Aku cuma bikin sroto ayam, cuaca dingin begini lebih cocok makan yang anget-anget. Lagi pula Arman sama Eris mau kesini, mereka sudah pulang abis bulan madu. Oh, ya mas aku kuliah siang. Nanti kamu enggak usah antar aku ke kampus ya, biar aku berangkat sama sopir," ucapnya lembut. Langit tahu ada kecanggungan di setiap kata yang keluar dari bibir wanita yang ia cintai. Namun semua adalah perminta
"Anda jangan bercanda pak Langit. Mana mungkin wanita kampungan itu istri anda? Jika anda ingin marah pada saya silahkan, tapi saya tahu jika anda adalah –" Damar menepis semua kata yang akan keluar dari bibirnya. Menampik jika Langit adalah suami dari wanita yang kini tengah di permalukan olehnya."Apa aku terlihat sedang bercanda? Bukankah sejak tadi Anang sudah memintamu untuk berfikir lebih dulu? Dan menghubungiku?" Langit geram melihat tingkah Damar. Sang ayah pernah melarangnya untuk tidak memberikan jabatan tinggi pada Damar dengan alasan yang tidak masuk akal. Tetapi kini Langit tahu apa yang menyebabkan ayahnya tidak menyetujui jika Damar yang menjabat sebagai rektor universitas miliknya.Langit memerintahkan orangnya untuk memperlihatkan bukti yang sebenarnya jika video syur itu hanyalah editan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang berparas cantik yang tidak lain adalah Pelangi istrinya."Jangan di putar videonya. Siapapun pe