Share

Chapter-169

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2025-03-21 19:41:31

Seorang pria baru saja turun dari mobilnya, dia menatap satu bangunan di depannya dengan mata memicing. Kakinya berjalan pelan menghampiri bangunan itu dan menatap banyak orang, menatap dirinya heran.

"Kamar lima kosong enam, ada ada orangnya?" tanyanya pada salah satu resepsionis di sini.

Wanita itu tampak gugup dan ketakutan, mungkin karena bajunya yang hitam dan semuanya serba hitam membuat dia memiliki pemikiran yang buruk. Bahkan wanita itu juga sempat melirik security untuk mengawasi tamu yang baru saja datang.

"Orangnya tidak ada." jawabnya dengan terbata.

Alis pria itu terangkat sebelah, dia menatap jam tangannya dengan heran. "Dia memintaku datang jam tujuh malam, lalu kenapa dia meninggalkan hotel?"

"Aku-aku tidak tau. Tapi dia sudah meninggalkan hotel ini sejak jam empat sore."

Pria iri heran. Dia membalik badannya dan memilih pergi, kembali masuk kedalam mobil dan mencoba untuk menghubungi wanita itu. Nyatanya ponsel wanita itu tidak dapat dihubungi. Sungguh, dia baru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-170

    Setelah kejadian itu, hubungan Abrisam dan juga Rania memang renggang. Wanita itu tidak mau disentuh, jangankan sentuh diajak bicara saja tidak mau. Bahkan Abrisam tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Bisa duduk berdampingan saja sudah membuat Abrisam senang apalagi berbicara dengannya. Belum lagi isu-isu tentang Rania yang dekat dengan Leon. Entah benar atau tidak, nyatanya Abrisam tidak peduli dengan semua itu."Hadeh … ya begitu, kalau tanah di kasih nyawa, suka bikin ulah. Dikasih spek bidadari milihnya malah spek trotoar." cibir Selena. Mendengar hal itu Abrisam hanya mampu mendengus saja. Dia juga tidak mau beradaptasi di posisi begini dengan Rania. Sungguh, kalau saja bisa diputar kembali Abrisam akan menyangkal dan juga menjelaskan pada Rania apa yang terjadi. Bisa jadi ini ulah Leon, yang tidak suka dengan Abrisam dan Rania yang memiliki hubungan baik-baik saja. Mungkin pria itu iri, dan ingin menghancurkan rumah tangga Abrisam dan juga Rania. "Nyalahin ora

    Last Updated : 2025-03-22
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-171

    Setelah makan malam, Abrisam mengajak Rania untuk pergi sebentar cari angin. Lagian, mereka sudah lama banget tidak pernah keluar berdua setelah bertengkar. Walaupun hubungan mereka tidak harmonis seperti dulu, Abrisam juga ingin merasakan yang namanya malam mingguan. "Loh … ini malam minggu apa?" tanya Rania bingung. "Iya malam minggu. Kenapa?" "Mas pergi ke Expo yuk, ada diskon loh."Alis Abrisam mengkerut, dia pun memiringkan kepalanya pelan sambil memastikan jika istrinya baru saja mengatakan kata diskon. Sedangkan selama ini Abrisam saja kalau belanja tidak harus menunggu kata diskon seperti yang Rania katakan. "Kenapa harus diskon? Memangnya di sana jual apa?" "Banyak hal. Memangnya kenapa kalau ada diskon? Kan lumayan hemat Mas." Ya memang lumayan hemat, bahkan ini kali pertama untuk Abrisam jika dia belanja dengan kata diskon. Meminta Bagas untuk pergi ke expo, dia juga penasaran apa yang dijual disana hingga ada kata diskon dan membuat semua orang tertarik. Hingga tak

    Last Updated : 2025-03-22
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-172

    Menarik nafasnya dalam-dalam, Bagas pun menatap dirinya di depan cermin dengan mendesah. Mau membela dirinya kayak apapun juga tetap saja dirinya ikut imbasnya. Bagaimana tidak, sebagai hukuman dari Rania dan agar Abrisam dan mendapat maaf dari Rania, dua pria dewasa itu harus menggunakan baju serba merah muda penuh dengan pernak perniknya. Dan saat ini Bagas mengenakan kaos merah muda dengan jas merah muda juga, dipadukan dengan celana hitam. Hanya celananya saja yang bisa ditoleransi, karena Bagas tidak memberitahu berapa ukuran celananya pada Rania. Jika wanita itu tahu, sudah dipastikan kalau celana Bagas pagi ini juga akan berwarna merah muda. Belum lagi sandal unyu berwarna merah muda juga. Ini hari senin, dan dia pergi ke kantor dengan begini? Dimana rasa gagahnya Bagas hari selama satu minggu kedepan? Sekali lagi!! Bagas menghela nafasnya berat, dia pun langsung keluar paviliun dengan wajah cemberut. Mau di tutup kayak apapun juga percuma. Itu muka juga sudah hafal satu kant

    Last Updated : 2025-03-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-173

    Sesampainya di kantor, semua orang langsung tertawa dengan apa yang mereka lihat. Baru kali ini Abrisam dan juga Bagas di permalukan di tempat umum dan itu semua karena Rania. Kalau saja bukan perkara mabuk dan membawa wanita pulang ke rumah tentu saja hal ini tidak akan terjadi sama mereka. Dan seisi kantor ini juga tidak mungkin menertawakan mereka, hanya karena baju warna merah muda yang mereka kenakan."Selamat pagi Pak." sapa salah satu diantara mereka dengan menahan tawanya. "Mau ketawa? Silahkan!! Jangan sungkan, dan jangan ditahan!!" seru Bagas kesal. "Maaf Pak, nggak bermaksud tapi ini terlalu kiyowo." Mata Bagas mendelik sempurna. Dia pun langsung menarik tangan Abrisam untuk pergi ke ruangannya, sebelum dia menjadi bahan gunjingan banyak orang. Sesampainya disana, Bagas malah dikejutkan dengan kedatangan Kara. Wanita itu sudah duduk anteng di kursi kebesaran Abrisam sebelum tertawa terbahak hingga membuat perutnya sakit."Siapa itu?" tanya Abrisam. "Si Kara datang." bis

    Last Updated : 2025-03-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-174

    Mendadak Rania sesak nafas ketika melihat hadiah yang Kara berikan pada dirinya. Mungkin, adik iparnya itu tahu jika Rania tidak mungkin mengenakan pakaian seperti ini untuk pergi ke pesta. Sedangkan malam ini, katanya, pestanya diadakan di salah satu villa yang disewa oleh Kara dekat dengan kolam renang. Bukan dekat lagi, memang di kolam renang itu pestanya. Ada banyak orang, teman Kara mungkin dari bayi sampai dia sedewasa ini. Mengenakan baju seksi dan terbuka, menunjukkan aset-aset yang dia miliki. Ada juga yang mencari jodoh di sana dan juga membawa pasangan. Kara tak tanggung-tanggung, dua juga membeli beberapa botol minuman beralkohol dan juga menyewa satu disk jockey untuk menghibur mereka. Lampu warna warni yang membuat mata Rania sakit melihatnya karena pusing. Belum lagi, kedua mertuanya yang mendadak kembali muda berdansa di pinggiran kolam bersama dengan yang lain. Tidak salah jika Abrisam selalu bilang ibunya bar-bar sejak dari embrio."Mas ini pestanya?" tanya Rania mem

    Last Updated : 2025-03-24
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-175

    Kepala Rania mendadak pusing berkunang-kunang, pandangannya mendadak kabur juga. Dia baru saja meneguk satu gelas minuman beralkohol sesuai apa yang Kara katakan. Yang dimana memiliki kadar alkohol cukup rendah, dan tidak akan membuat Rania mabuk meskipun hanya satu teguk. Tapi yang ada belum itu minuman habis, Rania susah merasakan pusing setengah mati. Tatapannya mulai kabur dan tidak jelas sama sekali. Rania takut, jika dia berdiri yang ada Rania akan jatuh dan masuk ke kolam. Sungguh, riasan kolam itu sudah bagus dan Rania tidak ingin merusaknya. Abrisam yang ada di sampingnya hanya diam, dia menikmati minuman yang ada ditangannya dan juga musik yang tengah berputar. Dia tidak menyadari jika Rania di sampingnya sudah mulai hilang kewarasannya. "Mas … " panggil Rania akhirnya. Abrisam memiringkan kepalanya sedikit. "Kenapa Ran? Butuh sesuatu?" Rania menggeleng. "Nggak. Ini loh, kepala aku mendadak pusing Mas. Terus pandanganku juga kabur semua. Ini orang kenapa pada jadi dua d

    Last Updated : 2025-03-24
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-176

    Sesampainya di rumah, Abrisam membantu Rania untuk masuk ke kamar. Wanita itu terus mengeluh kepalanya pusing dan pandangannya kabur. Belum lagi, dia juga mengatakan jika melihat sesuatu semuanya menjadi dua, termasuk Abrisam. Sedangkan disini Abrisam hanya ada satu. Pria itu meminta Rania untuk membasuh wajahnya lebih dulu, mungkin dengan begitu efek dari alkohol yang diminum bisa hilang. Rania menurut saja dia masuk ke dalam kamar mandi, melepas bajunya dan membuangnya asal, digantikan dengan kimono berwarna putih. Tak lupa juga dia memasukkan wajahnya dengan harapan kalau rasa pusing yang dia cerita itu hilang. Nyatanya tidak sama sekali. Rasa pusing itu semakin kental, dan Rania semakin bingung dibuat untuk keluar dari pintu kamar mandi. Dia bahkan sampai menabrak dinding kamar mandi, hingga membuat Abrisam menyusulnya. "Rana kan dimana? Kamu nggak papa kan?" tanya Abrisam memastikan. "Aku pusing Mas. Ish, Mas dimana sih!!" "Aku di depan, Ran." Akhirnya wanita itu menemukan

    Last Updated : 2025-03-25
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-177

    Di salah satu salon, Selena meminta rambut Rania di warnai. Meskipun dia sudah menolak dan tidak ingin mewarnai rambutnya karena takut Abrisam marah, tapi Selena malah ngeyel dan meminta tukang salonnya mewarnai rambut Rania dengan warna biru, dan juga dusty di bagian dalam rambutnya. Jadi diluar rambutnya masih kelihatan hitam, sedangkan yang dalam sudah berwarna. biar terlihat.enjadi istri masa kini. buknnya tidak suka dengan penampilan Rania, hanya saja Selena ingin suasana baru yang ada di diri Rania. dia ini istri seorang bos masa iya kalah dengan sekretaris dan juga karyawan kantor yang cantik dan modis? selena ini Rania seperti mereka itu pun jika mau, kalaupun tidak mau yaaa Selena paksa. "Nanti kalau mas Abri marah gimana, Mah?" tanya Rania memastikan. "Gak akan. Percaya deh sama Mami, nanti kalau marah urusannya sama Mami." jelas Selena. Mencoba mempercayai hal itu, Rania pun pasrah dan membiarkan para pegawai salon merubah warna ram

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-192

    “Tadi aku ketemu Leon.” ucap Rania.Saat ini wanita itu berada di ruang tengah, menemani Abrisam minum kopi sore hari. wanita itu tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara Rania dan juga Abrisam, itu sebabnya dia mengatakan ini pada Abrisam. Wanita itu juga menjelaskan jika pertemuan mereka secara tidak sengaja, siang tadi rania memang sempat izin pada Abrisam untuk menemui Gaby di tempat kerjanya. sekalin minum kopi dan menemano Gaby makan siang. Entah datangnya dari mana, Rania juga tidak tahu kenapa bisa Leon datang dan bergabung dengan mereka. Leon hanya ingin mendengar jawaban Rania kembali, mungkin pria itu masih berharap jika Rania akan berubah pikiran dan mau menerima Leon. Hanya saja karena Rania tidak ingin dia menolak Leon kembali. Mendengar hal itu entah kenapa malah membuat Abrisam tersenyum. padahal dia sudah ketakutan, jika suatu saat nanti Rania akan berpaling pada pria lainnya setelah merasa bosan, atau malu memiliki Abrisam. Ternyata tidak, wani

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-191

    Mendapat penolakan dari Rania, Leon pun memutuskan untuk menemui wanita itu kembali. Dia masih tidak terima dengan apa yang rania katakan, bagaimana bisa dia menolak Leon dan memilih Abrisam? Pria buta yang tidak bisa berbuat banyak hal dalam hidupnya. Dia hanya bisa diam, duduk diam, dan merepotkan banyak orang. Sedangkan Leon? Bisa dilihat dia tampan, gagah, dan memiliki segalanya. bahkan Leon berpikir tidak ada yang bisa menolak pesona dirinya selama ini. Untung saja saat ini mereka bertemu di salah satu cafe, dimana rania sedang minum kopi bersama dengan Gaby. Leon pun mendekat, dia pun langsung duduk di antara mereka sehingga membuat Rania maupun Gaby terkejut. “Pak Leon disini juga.” tanya Gaby kaget. Dia bahkan sampai melirik ke arah Rania yang hanya diam saja. Leon tak menjawab, dia malah lebih memilih menatap rania yang diam saja. Wanita itu seolah tidak keberatan dengan apa yang dilakukan Leon. “Kita butuh bicara.” ucap Leon.Alis Rania mengkerut. “Mau bahas apalagi? masa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-190

    "Jadi ditolak atau diterima?" ucap Abrisam. "Apanya?" Kali ini mereka berada di ruang tengah. Rania yang duduk gugup di samping Abrisam, sedangkan pria itu yang hanya diam saja tanpa melakukan apapun. Abrisam sempat mendengar ucapan Leon, yang dimana pria itu menyatakan cintanya pada Rania, istrinya. Dan Abrisam juga sudah mendengar penolakan Rania dengan tegas. Jika dia tetap ingin bersama dengan Abrisam bukan dengan Leon. "Susah ya kalau punya istri cantik, banyak yang suka jadi rebutan lagi." sindiran Abrisam. Rania menyiku Abrisam dengan gemas. sehingga membuat pria itu meringis. "Ngomong apa sih, nggak nyambung belas." "Aku gak tuli, sayang!!" Rania menggulung bibirnya untuk tidak berteriak, tertawa atau bahkan jingkrak-jingkrak layaknya sapi kepanasan. Dia harus tetap tenang, kalem dan juga jaga image. Setidaknya begini, meskipun wanita itu cerewet dan juga banyak tingkah, asalkan Rania tetap terdengar anggun di telin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-189

    Selena tersentak mendengar teriakan itu, dia pun menempelkan telinganya di pintu kamar Abrisam. Memastikan jika suara itu berasal dari kamar itu bukan yang lain."Rana … kamu gak papa kan?" tanya Selena memastikan. "Aku–" "Nggak papa Mi." Itu suara Abrisam dan juga Selena yang saling bersautan satu sama lain. Selena yang mendengar hal itu langsung cekikikan, wanita itu memutuskan untuk turun ke bawah. Disana sudah ada banyak orang yang menunggu, dan Selena tidak ingin menunggu terlalu lama. "Kita makan duluan aja ya." ucap Selena. "Nunggu Rana sama Abrisam dulu, Mi." jawab Alfa. Selena menggeleng, "Abrisam sudah makan makanan pembukanya. Mungkin dia akan menyusul nanti setelah makanan pembuka sudah habis." Alfa dan Bagas yang satu meja dengan Selena pun bingung. Makanan pembuka apa yang dimaksud Selena? Biasanya mereka suka makan bersama, jika salah satu diantara mereka belum ada yang turun, tidak ada sa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-188

    Mencoba itu bukan hal yang mudah untuk Abrisam. Bagas pasti tau itu, dia tidak suka mencoba dan tidak ingin mencoba hal yang sama sekali tidak ingin dia coba. Tapi kali ini … Abrisam mendesah kesal. Dia pun langsung masuk kedalam kamarnya dengan cepat dan berniat untuk membersihkan diri. Tapi yang ada dia malah menabrak sesuatu yang langsung membuat kakinya terluka. "Aduh … " teriak pria itu. Rania yang baru saja keluar dari tempat ini langsung menghampiri Abrisam. Melihat kaki Abrisam yang terluka. "Hati-hati dong Mas. Kamu itu gimana sih." "Gak kelihatan Rania." "Yaudah duduk dulu Mas, aku obatin." Abrisam mengangguk, dia pun mencari kursi yang ada di samping kiri atau kanan. Hingga dia menemukan kursi yang mungkin dia tabrak nanti, sehingga membuat kakinya sakit. Rania juga langsung mengambil kotak obat di kamar ini dan mengobatinya dengan pelan. Sesekali meniup luka itu agar Abrisam tidak merasa sakit atau perih. Menahan luka itu tidak gampang, Abrisam pernah tergores cuku

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-187

    Karena Abrisam mengaduh lapar, akhirnya Rania memutuskan untuk meminta Bagas untuk membelokkan mobilnya ke sebuah tempat makan terdekat. Dia tidak tega jika harus melihat Abrisam kelaparan setelah mengantarkan dirinya jalan-jalan seharian ini. "Mas Abri mau pesen apa? Menunya banyak banget, seafood kesukaan Mas juga ada." ucap Rania. Satu persatu wanita itu membaca menu yang ada di depannya dengan seksama. Dia juga menyebutkan banyak sekali masakan, sayangnya ada masakan yang sulit sekali disebut. Lidahnya begitu kaku untuk membaca tulisan itu yang menurut Rania aneh. Yang ada Rania hanya menunjuk tulisan itu dan memberitahu pelayanan, jika dia memesan itu dia porsi untuk dirinya dan juga Abrisam. Tak hanya itu, Rania juga langsung memberikan daftar menu yang ada di tangannya pada Bagas. Meminta Bagas untuk memilih makanan yang dia ingin makan malam ini. "Oh ya, habis ini kita ngapain?" tanya Bagas akhirnya. "Pulang. Tau capek nggak?" ucap Abr

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-186

    Meskipun tidak piknik atau apapun itu, hari ini Abrisam mengajak Rania untuk jalan-jalan sebentar. Dia meminta apapun yang Rania inginkan, akan Abrisam belikan. Hanya saja istrinya ini begitu lucu, dia hanya meminta dua cup teh dan terus mengajak Abrisam jalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan ini. Keliling-keliling nyaris satu jam dan tidak membeli apapun, membuat kaki Abrisam pegal.“Ini kamu yakin nggak mau beli apapun?” tanya Abrisam memastikan. Jika tidak ingin beli apapun lebih baik mereka pulang saja. Kalau jalan terus menerus tentu saja Abrisam yang lelah, tau kan wanita itu kalau di suruh keliling pusat perbelanjaan ini mau lima puluh kali pun tidak akan membuat dia lelah. Beda cerita kalau itu pria, bahkan baru saja masuk sudah merasa kesal.“Boleh minta cincin?” “Boleh, tadi kan aku sudah bilang kamu pengen apa aku beliin.”Rania mengangguk, dia pun langsung menarik tangan Abrisam pelan untuk masuk ke salah satu toko perhiasan. Rania mengamati satu persatu cincin yang

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-185

    Abrisam akhirnya turun ke bawah, dia sudah mengenakan baju lengkap. Begitu juga dengan Rania yang sudah mengenakan baju lengkap juga, tidak seperti pagi tadi yang hanya menggunakan bathrobe saja. Sungguh, dia begitu malu melihat ibu mertua dan juga keluarganya yang tiba-tiba saja datang ke rumah, sedangkan dia datang juga tidak menelpon atau memberi kabar lebih dulu. Untung saja Rania bangun lebih awal, dia sudah mandi dan juga membereskan rumah yang sempat berantakan karena ulah Abrisam. Coba saja jika belum, sudah dipastikan ibu mertuanya itu pasti akan memiliki pemikiran yang luar biasa untuk Rania dan juga Abrisam. "Kemarin perasaan bilangnya dua hari, ini kenapa baru sehari sudah pulang?" ucap Abrisam. Rania yang duduk di depannya pun langsung mengkerut kan keningnya heran. "Haa? Masa sih? Mereka pergi kemana?" Tentu saja Abrisam tidak akan memberitahu Rania mereka pergi kemana. Itu rahasia publik, dan hanya Abrisam saja yang tahu. Rania tidak dipe

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-184

    "Hari ini kita … pulang ke rumah Abrisam." ucap Selena.Semua orang menatap Selena heran, dia pun langsung menatap satu persatu barang yang sempat mereka bawa ketika meninggalkan rumah Abrisam. Dan pagi ini, dengan semangat mereka pun kembali ke rumah Abrisam. "Mau menginap lagi di rumah kita?" tanya Alfa memastikan. Selena menggeleng, "Kita balik aja kesana, sampai Mami punya cucu baru pulang." Alfa memutar bola matanya malas, padahal Selena tahu sendiri jika dia tidak akan mendapatkan apapun dari hasil yang dia perbuat saat ini. Tapi tetap saja wanita itu masih ngeyel dan berharap jika dia akan menerima cucu suatu saat nanti. Dan pagi ini, Selena sengaja ingin kembali ke rumah itu pagi-pagi, karena tahu Abrisam maupun Rania belum juga bangun tidur. Biasanya mereka akan bangun terlambat, apalagi malam itu malam yang panjang untuk mereka. Tidak mungkin kan kalau mereka tidak melakukan apapun jika berdua saja? Selena juga memastikan semua cctv rumah untuk tidak melihat apa yang mere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status