Share

BAB 38 Akupuntur

Penulis: Summer Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-15 12:59:58
"Nenek Yu!"

A Guo segera meletakkan Sup Ayam Ginseng ke atas meja. Setelah itu dia berlari menghampiri tubuh Yu Jie yang tergeletak di lantai.

"Nenek Yu! Nenek Yu!"

Tidak ada tanggapan. Mata Yu Jie tetap tertutup rapat, namun untungnya, A Guo masih dapat merasakan nafasnya.

A Guo menggertakkan giginya, lalu mengangkat tubuh Yu Jie dan meletakkannya perlahan ke atas tempat tidur. Setelah itu dia berlari pulang. Dia ingat kalau Li Mei memahami ilmu pengobatan.

"Kakak Ipar! Kakak Ipar!" A Guo berteriak memanggil Li Mei ketika dia memasuki halaman kedua. "Kakak Ipar, gawat!"

Li Mei dan Bai Changyi terkejut ketika mendengar teriakan A Guo yang ketakutan. Begitu pula Xia Jianli dan orang-orang yang berada di dapur. Beberapa di antara mereka keluar untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Xia Jianli mendatangi A Guo dan memukul kepala bagian belakangnya, "bocah ini! Apa yang membuatmu berteriak seperti itu di siang bolong?! Apa kamu baru saja dikejar anjing?!"

A Guo meringis seraya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mala
ko ga ada lagi vidio harian utk membuka bab yg terkunci
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Bagus, Nenek Yu akan lebih terawat tinggal bersama keluarga Bay Changyi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 39 Toko Kain

    Li Mei segera menjelaskan keseluruhan situasinya kepada Wu Dashan. Setelah mendengar itu, mereka semua mengangguk-anggukkan kepala mereka tanda mengerti.Segera saja dua orang pemuda gagah pergi dan kembali dengan sebuah tandu yang memang biasa digunakan untuk mengangkat orang yang terluka ataupun sakit.Setelah beberapa saat, Yu Jie tampak digotong keluar menggunakan tandu. Dia tersenyum kepada orang-orang yang datang dan berusaha untuk menenangkan mereka.Sesampainya di rumah Bai Changyi, sebuah kamar sudah disiapkan untuknya. Kamar itu jauh lebih bagus dari rumah Yu Jie sehingga membuatnya sedikit gugup."Xiao Mei, apa benar tidak apa-apa?" tanyanya sedikit ragu."Nenek Yu, tenangkanlah dirimu. Istriku pasti akan membuatmu cepat sehat," kata Bai Changyi."Baik! Baik!" Setelah beberapa saat, An Cang datang dengan semangkuk obat di tangannya,."Bibi Yu, meskipun pahit, kau tetap harus meminumnya!""Aiya!" Yu Jie ingin mengeluh, namun dia menahan dirinya. Meskipun tidak suka, dia teta

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 40 Nona Arogan

    Li Mei menoleh dan melihat tiga orang gadis bangsawan yang berdiri di depan mereka dan sedang menatap rombongan Li Mei dengan tatapan mengejek. Li Mei menaikkan alisnya lalu bertanya dengan suara yang terdengar datar, "apa ada peraturan di Toko Kain Mian kalau orang desa seperti kami dilarang masuk ke dalam toko?"Mendengar perkataannya, ketiga gadis bangsawan itu tertawa mengejek."Nona Pertama Mo, sepertinya orang udik ini belum pernah masuk ke Toko Mian sebelumnya. Dia pasti tidak tahu berapa harga kain di Toko Mian," kekeh seorang gadis bangsawan lainnya dengan nada mengejek."Hei! Apa kamu tahu? Bahkan kalau kamu menjual tubuhmu, kamu tidak akan pernah bisa membeli baju di sini!" ejek gadis lainnya. Namun, segera setelah dia mengatakan perkataannya, gadis itu menyusutkan lehernya. Entah mengapa dia merasakan ada aura yang berbahaya. Ketiganya langsung menoleh ke arah Bai Changyi dan tiba-tiba saja merasakan punggung mereka semakin dingin. Tampan! Tapi sangat menakutkan!Wanita

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 41 Dipersilahkan Masuk

    Mata Mo Yuanli langsung terbelalak ketika dia mengingat identitas dua orang yang ada di hadapannya, kemudian matanya berubah menyipit. Di saat berikutnya, hanya ada sorot mata penuh kebencian dari matanyaKedua orang itulah yang membuat keluarganya hampir kehilangan segalanya! "Salam," kata Bai Changyi seraya menangkupkan kedua tangannya dan membalas salam Penjaga Kota. "Nama Saya Lu Chen," kata Penjaga Kota itu dengan sopan. "Saya ingin meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi, Tuan Bai. Saya pikir Nona Pertama Mo tidak bermaksud menyinggung Anda."Li Mei seketika mendengus ketika mendengarnya. Dia lalu melirik ke arah Mo Yuanli dan Chu Yong yang sudah gemetar ketakutan di atas tanah, lalu bergumam dengan malas, "mereka sendiri yang tahu, apakah mereka bermaksud menyinggung kami atau tidak."Wajah Lu Chen membeku. Dia sangat mengerti bagaimana watak Mo Yuanli selama ini. Bagaimanapun, dia adalah salah satu anggota Penjaga Kota yang sering menyaksikan kearoganannya."Cih! Apaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 42 Berlutut

    "Tunggu sebentar!" Semua orang berhenti dan menatap Bai Changyi dengan raut wajah bingung."Suamiku, ada apa?" tanya Li Mei.Bai Changyi berjalan dengan langkah besar menuju Chu Yong. Dia berhenti tepat di hadapannya.Chu Yong meneguk ludahnya kasar dan sedikit gemetar ketika merasakan aura Bai Changyi yang begitu mendominasi."Berlutut," perintah Bai Changyi dengan nada datar.Le Qing tertegun di tempatnya. Meskipun Chu Yong tidak berlutut, tapi dia sudah meminta maaf kepada keduanya tadi. Tapi jika memintanya berlutut di tempat umum seperti ini, bukankah itu sama saja mempermalukannya sebagai majikan Chu Yong? Apalagi dia juga sudah mengatakan akan memberi Chu Yong pelajaran. Mengapa Bai Changyi tidak puas?Di sisi lain, Chu Yong terpana. Dia memang salah, tapi apa harus sedendam ini hanya karena masalah sepele?Melihat tidak ada reaksi dari Chu Yong, Bai Changyi kembali mengulangi perkataannya, "aku bilang, berlutut! Cepat berlutut di depan istriku dan minta maaf kepadanya. Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 43 Membeli Toko

    Pelayan itu tertegun. Dia terlihat sedikit ragu-ragu. Apakah kedua orang di hadapannya ini ingin membeli Toko Kain Bu?Meskipun begitu, dia dapat segera mengendalikan raut wajahnya. Dengan cepat dia mengembalikan raut wajahnya yang terkejut menjadi kembali ramah."Itu benar," jawab pelayan itu. "Saya akan memanggil Tuan kalau Anda ingin mengetahui lebih lanjut.""Akan merepotkanmu," jawab Li Mei."Tidak apa-apa Nyonya. Mohon tunggu sebentar," kata pelayan itu sembari pergi. Li Mei melihatnya menghampiri pria yang sedang tertidur di kasir. Pria tersebut melihat ke arah mereka lalu bergegas menghampiri."Tuan, Nyonya, namaku Cao Jun, pemilik Toko Kain Bu," kata Cao Jun memperkenalkan dirinya. Dia lalu melanjutkan berkata, "aku dengar Tuan dan Nyonya ingin mengetahui apakah toko ini dijual?"Li Mei mengangguk, "betul.""Kalau begitu, mari ke ruang atas," ajak Cao Jun. Dia menoleh kepada pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 44 Sosok Putih

    "Tuan Bai! Nyonya Li! Tunggu!"Li Mei dan Bai Changyi menghentikan langkah mereka ketika mendengar nama mereka dipanggil. Mereka menoleh dan mendapati Yi Yuwen, pelayan yang melayani mereka selama di Toko Kain Bu, sedang berlari menghampiri mereka berdua.Li Mei mengerutkan alisnya karena merasa penasaran. Kenapa Yi Yuwen mengejar mereka? Apa dia telah meninggalkan sesuatu? Li Mei menoleh dan menatap wajah Bai Changyi yang ternyata juga terlihat bingung."Apa kita tanpa sengaja meninggalkan sesuatu di Toko Kain Bu?" tanya Li Mei.Bai Changyi menggeleng pelan, "tidak." Setelah beberapa saat Bai Changyi kembali berkata, "apa mungkin Tuan Cao memintanya menyampaikan pesan?"Keduanya dengan sabar menunggu Yi Yuwen sampai tiba di hadapan mereka. Beberapa saat kemudian, Yi Yuwen tiba dengan wajah yang sedikit memerah dan nafas yang tersengal-sengal."Nyonya Li, Tuan Bai, maaf kalau aku membuang waktu berha

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 45 Xiao Lang

    "Apakah itu anak anjing?" tanya Li Mei ketika dia keluar dari kereta karena merasa penasaran."Sepertinya bukan," jawab A Guo sedikit ragu. Dia menatap hewan berwarna putih di depannya. Itu memang terlihat seperti anak anjing berwarna putih, namun tubuh dan struktur tulangnya terlihat lebih besar dari anjing biasa. Jangan katakan kalau itu adalah …."Itu anak serigala," kata Bai Changyi terlihat waspada, membuat kedua orang lainnya terkejut."Anak serigala?" tanya Li Mei sangat terkejut.Bai Changyi mengangguk. Dia adalah seorang pemburu, dia pernah beberapa kali melihat serigala di dalam hutan, namun dia selalu bisa menghindar dari mereka. Dia lalu melayangkan tatapannya ke sekitarnya, "kenapa anak serigala ini bisa ada di sini? Mereka biasanya akan menghindari wilayah yang dipenuhi manusia.""Apa dia tersesat?" tanya Li Mei seraya mendekati anak serigala yang terlihat sangat ketakutan itu. Dia mengulurkan tangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 46 Kalau Begitu, Aku Akan Membuangnya

    Kereta kuda kembali menyusuri jalan yang bergelombang menuju Desa Fanrong. Li Mei meletakkan Xiao Lang di dalam gerbong bersamanya.Ketika mereka tiba di rumah, Bai Changyi san A Guo mengangkat semua barang belanjaan mereka ke aula utama. Setelah itu A Guo membawa Xiao Lang menuju halaman belakang untuk diberi susu. Dia juga tidak lupa memberi makan Si Hitam di kandangnya sebelum akhirnya kembali menuju aula depan.Ketika dia tiba, Li Mei telah selesai memilih barang-barang yang mereka beli. Bai Changyi membawa belanjaan pribadi milik mereka ke dalam kamar, dan dia meminta A Guo pergi ke dapur untuk memanggil para pekerja. A Guo tidak lupa pergi ke kamar Yu Jie untuk melihat keadaannya. Siapa yang menduga, Yu Jie akan bersikeras ingin ikut melihat-lihat."Nenek Yu, kenapa kamu keluar?" tanya Li Mei segera menghampirinya ketika melihat Yu Jie berjalan dengan dipapah oleh A Guo."Gadis ini, apa kamu ingin membuatku berlumut di atas kasur?" kekeh Yu Jie ketika melihat kekhawatiran di mat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20

Bab terbaru

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 6 - End

    "Apa yang kamu maksud dengan 'ini'?" tanya Fu Lian santai."Lian'er, kamu tahu apa maksudku," jawab Wang Gongfai kesal. "Kabar sebesar ini, bagaimana aku tidak bisa mengetahuinya?"Fu Lian akhirnya berhenti berpura-pura. Dia menatap Wang Gongfai dengan wajah cemberut, "kamu sudah tahu aku menginginkan ini sejak lama, mengapa kamu tidak bisa mendukungku?"Wang Gongfai terpana dengan perkataan Fu Lian. Calon istrinya akan pergi untuk berperang, bagaimana dia akan mendukungnya?"Apa kamu bodoh? Bagaimana aku bisa melepaskanmu untuk pergi berperang?" tanya Wang Gongfai dengan 2 alis terangkat."Apa yang kamu khawatirkan? Semuanya akan baik-baik saja," kata Fu Lian mencoba menenangkannya."Lian'er." Wang Gongfai menarik tangan Fu Lian dan menariknya menjauh. Dia tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian para pengawal yang ada di sekitar.Dun Ming berlari mengikuti di belakang mereka. Dia tidak menyangka Wang Gongfai akan berhenti tiba-tiba hingga membuatnya menabraknya."Yang Mulia, maafka

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 5

    "Apa benar kamu Pangeran Pertama?" tanya Fu Lian ragu."Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?" celetuk Wang Gongfai kesal.Fu Lian menatap Wang Gongfai selama beberapa saat lalu menganggukkan kepalanya, "baiklah. Aku akan mengantarmu.""Bagus, bagus," kata Wang Gongfai senang. Dia lalu berjalan di samping Fu Lian dan mengikuti langkahnya. Dia berkali-kali mencuri pandang ke arah Fu Lian."Berhenti menatapku," kata Fu Lian kesal.Wang Gongfai hanya menggaruk pelan kepalanya yang tidak terasa gatal. Dia hanya mengagumi kecantikan Fu Lian, mengapa dia harus merasa terganggu?Sesosok tubuh besar berwarna putih tiba-tiba mendarat di depan keduanya. Senyuman mengembang di wajah Fu Lian sedangkan Wang Gongfai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya."Xiao Lang!" Fu Lian bergegas menubruk tubuh besar Xiao Lang."Wow! Apakah dia benar-benar Xiao Lang?" Wang Gongfai merasa sangat k

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 4

    Kediaman Adipati Qiang terlihat begitu meriah hari ini. Beberapa tamu undangan berjalan memasuki kediaman Adipati Qiang dengan pakaian terbaiknya.Li Mei terlihat cantik dengan balutan hanfu berwarna biru tua. Tidak jauh darinya, terlihat Fu Changyi yang menggunakan baju dengan warna senada. Fu Xingshen yang berada di sebelah Fu Changyi juga terlihat menggunakan baju berwarna biru gelap. Ketiganya terlihat sibuk menyambut para tamu.Hari ini mereka sedang merayakan hari ulang tahun Fu Lian dan Fu Huanran yang ke-10. Tidak ada seorangpun tamu yang tidak datang. Mereka semua ingin menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Adipati Qiang.Tiba-tiba, Li Mei melihat Nuannuan berjalan dengan panik ke arahnya. Dia segera menoleh ke beberapa orang tamu wanita yang sedang mengelilinginya, "Nyonya-nyonya, maafkan aku. Aku harus pergi untuk melihat persiapan Putriku.""Tidak apa-apa, kamu tidak perlu tergesa-gesa," kata Nyonya Lin, istri Perdana Menteri Yan."Kami tahu betapa repotnya mempersia

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 3

    8 orang preman mengelilingi 3 orang anak kecil. Fu Huanran merasa sangat ketakutan, dia hampir menangis.Fu Lian menggertakkan giginya, "minggir! Apa kalian tidak takut seseorang akan datang dan menghukum kalian?"Kedelapan preman itu saling memandang ketika mendengar perkataan Fu Lian lalu tertawa terbahak-bahak. Setelah beberapa saat, Erzhu berkata pada mereka, "siapa yang akan menemukan kami? Tidak akan ada yang tahu!"Tiba-tiba Fu Lian menerjang ke arah Erzhu. Dia mengangkat kakinya tinggi lalu menendang tepat di titik vital Erzhu.Kedua mata Erzhu membola sempurna saat suara lengkingan terdengar dari mulutnya, "ah!"Ketujuh orang lainnya langsung memegangi alat vital mereka masing-masing dan menatap Erzhu dengan ngeri. Mereka yakin itu pasti sangat menyakitkan. Atau bahkan mungkin, hancur? Baiklah, sepertinya mereka harus membuat acara perpisahan yang layak untuk masa depan Erzhu yang baru saja hilang."Anak kecil brengsek!" Dafu, yang sebelumnya dipanggil dengan sebutan kakak ke

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 2

    "Aku sudah kenyang!" kata Fu Lian. Dia mendorong mangkuknya yang sudah kosong menjauh."Aku juga sudah selesai," kata Fu Huanran. "Kalau begitu ayo kita pulang."Ketiganya meninggalkan meja dan pergi menghampiri Ming Feng, "Paman Ming, kami sudah selesai." Setelah itu, Fu Lian mengeluarkan. 1 tael perak lalu memberikannya kepada Ming Feng."Sudah selesai? Apa kalian akan langsung pulang?" tanya Ming Feng khawatir. Dia melihat ke arah jalanan tapi tidak bisa menemukan Ming Shao."Ya, Paman. Kamu tidak perlu khawatir," kata Fu Lian seraya tersenyum manis."Tunggu sebentar, biar aku memberimu kembaliannya," kata Ming Feng. Dia berencana mengulur-ngulur waktu hingga seseorang dari kediaman Adipati Qiang datang."Tidak perlu. Paman bisa menyimpannya," kata Fu Lian. Dia segera berbalik lalu menyeret kedua saudaranya pergi."Ah, ah, bagaimana bisa seperti itu?" tanya Ming Feng panik. Dia hendak mengejar ketiga anak itu, namun sayangnya mereka terlalu gesit. "Celaka! Celaka! Mereka tidak perg

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 1

    "Haohao! Haohao!" Suara bisikan dari balik bebatuan taman mengusik Fu Hao. Anak laki-laki berusia 3 tahun itu menoleh dan melihat kedua kakak kembarnya sedang bersembunyi di antara bebatuan. Setelah beberapa saat, Fu Hao berjalan menghampiri keduanya."Ada apa?" tanya Fu Hao datar.Fu Lian segera menariknya untuk bersembunyi di balik bebatuan. Dia menatap buku-buku yang ada di tangan Fu Hao, "apa yang akan kamu lakukan dengan buku-buku membosankan itu?"Tentu saja pergi belajar. Bukankan Guru Jiang akan segera datang?" tanya Fu Hao tanpa berekpresi.Fu Lian menghela nafas panjang, "untuk apa kita pergi belajar? Aku sangat bosan. Lebih baik kita pergi berjalan-jalan!"Fu Huanran terlihat gelisah ketika mendengar perkataan Fu Lian. Ini bukan pertama kalinya saudara kembarnya mengajaknya untuk bolos belajar. Fu Lian selalu suka menyeret Fu Huanran dan Fu Hao pergi bermain di area perkotaan atau pegunungan untuk mencari buah-buahan liar."Lian'er, kalau Ibu mengetahuinya, dia akan memukul

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 130 Finale

    Fu Xingshen menghentikan langkahnya ketika dia sudah berada di dekat Wang Minghao. Saat ini, para pejabat menutup mulut mereka. Tidak ada seorangpun yang berani berbicara. Siapa yang berani mengatakan sesuatu ketika lawan mereka sudah dipastikan unggul?Wang Minghao terjatuh duduk di singgasananya. Tubuhnya bergetar hebat karena kemarahan dan juga ketakutan.Wan Rong menoleh dan menatap Wang Shimin dengan penuh kebencian, "Shimin, kenapa kamu melakukan hal ini?""Ha! Ha! Ha! Permaisuri Wan, apakah kamu bertanya karena tidak tahu, atau kamu berpura-pura tidak tahu?" tanya Wang Shimin dingin. Dia berjalan pelan ke arah Wang Minghao dan bertanya dengan wajah datar, "Ayah, apakah kamu juga tidak mengetahuinya?"Wang Minghao tidak menjawab, dia hanya menyipitkannya matanya saat menatap Wang Shimin."Baiklah, baiklah. Aku tidak akan bermain tebak-tebakan lagi. Aku akan menjelaskan semuanya," kata Wang Shimin. Dia lalu menambahkan, "setidaknya kalian bisa mengetahui alasan kalian mati."Wajah

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 129 Pemberontakan

    Fu Xingshen melihat kembang api yang meledak di udara. Tangannya tanpa sadar menggenggam erat pedang yang ada di pinggangnya. Setelah itu Fu Xingshen dan Fu Yi menaiki kuda mereka masing-masing. Melihat pemimpin mereka sudah bersiap, para tentara memegang senjata mereka, bersiap untuk menyerbu masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran."Maju!" perintah Fu Xingshen dingin.Fu Yi mengangkat sebuah kembang api dan menembakkannya ke udara. Fu Xingshen membagi tentara menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menunggu di kegelapan hutan di 4 penjuru mata angin. Begitu melihat sinyal kedua ditembakkan, para tentara merangsek masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran. Suasana Ibukota tiba-tiba menjadi gempar. Melihat banyaknya tentara yang membawa senjata masuk ke dalam kota, para penduduk berhamburan masuk ke dalam rumah mereka dengan panik. Mereka semua ketakutan dan mengunci rumah mereka dari dalam. Beberapa bahkan bersembunyi di kolong-kolong tempat tidur, berharap nyawa mereka akan selamat.Tidak ber

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 128 Menunggu Sinyal

    "Benar-benar tidak bisa dimaafkan!" Suara marah Wang Minghao menggelegar di dalam aula.Aula seketika dipenuhi dengan suara orang-orang yang berlutut beserta teriakan. "Yang Mulia, tolong jaga kesehatan Anda!"Wang Minghao tidak marah karena seseorang ingin mencelakai Li Mei, dia marah karena orang-orang itu telah merusak rencananya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berhasil mengendalikan emosinya."Kembali duduk."Setelah semua orang kembali duduk, Wang Minghao menoleh kepada Li Xue dan berkata, "Tabib Li, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu malam ini." "Yang Mulia, Hamba siap mendengarkan, " jawab Li Xue."Aku telah menurunkan Dekrit Pernikahan sebelumnya untuk Li Mei dan Putra Mahkota. Namun hal itu gagal karena Nona Li menghilang. Oleh karena itu posisi Putri Mahkota aku serahkan kepada Xiang Qian," kata Wang Minghao.Wajah Xiang Qian berubah suram. Perkataan Kaisar Xing

DMCA.com Protection Status