Setelah menebarkan serangga beracun, Paman Ben berbalik dan melarikan diri. Dia tidak bermaksud untuk terus bertarungDengan satu gerakan Toby Mars sudah melukai tangan kanannya. Paman Ben sudah berada di bawah tekanan mental. Dia tidak berani bertarung dengan Toby Mars sama sekali.Kecuali jika serangga beracun itu dapat melukai Toby Mars, jika tidak Paman Ben akan segera melarikan diri.Setelah dua langkah di depan Steven London, Paman Ben berteriak dengan cemas: "Lari! Tuanku!""Aah?"Steven London termenung sejenak, dan kemudian menyadari bahwa Paman Ben mencoba menyelamatkan nyawanya.Meskipun melarikan diri adalah salah, Steven London yang pernah melarikan diri, menarik Selena Pitch dan berlari dengan liar.Selena Pitch berteriak dengan sedikit enggan: "Kita kabur begitu saja? Bukankah kamu bilang akan membereskan Toby Mars!"Dari yang bisa membereskan Toby Mars dengan gampang, hingga berbalik badan dan melarikan diri. Perbedaan ini membuat pandangan Selena Pitch pada Steven Lon
Toby Mars meraih bahu Paman Ben dan melemparkan Paman Ben dengan kekuatan pergelangan tangannya: "Aku tidak pernah mendengarkan kata-kata dari musuh."Paman Ben berputar seperti kincir angin di udara. Melayang lebih dari sepuluh meter dari atas kepala Steven London, Paman Ben jatuh ke lantai.Toby Mars meraih bahu kanan Paman Ben yang sudah patah. Paman Ben nyaris tidak bisa berdiri, seluruh lengan kanannya terkulai secara tidak wajar.Steven London dan Selena Pitch melihat sosok tragis Paman Ben. Wajah mereka menjadi pucat karena ketakutan."Tuan London cepat lari!"Paman Ben berteriak sambil mengedipkan mata kepada Steven London.Steven London menggertakkan giginya, tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk meraih pinggang Selena Pitch yang ramping, dan kemudian melemparkan Selena Pitch ke arah Toby Mars dengan kedua tangan."Ah! Tuan London, apa yang kamu lakukan!"Selena Pitch berteriak panik. Ada tatapan ketidak percayaan di matanya."Aku hanya bisa menggunakan kamu sebagai penghalang
Batu itu masuk ke dalam kedua kaki Paman Ben, darah langsung menyembur keluar dari lukanya, dan celana Paman Ben menjadi merah.Paman Ben menahan rasa sakit di kakinya, dan berlari mati-matian dengan postur tubuh yang aneh.Toby Mars tidak melakukan apa pun pada Paman Ben, dan berbalik untuk melihat Selena Pitch dengan tangan di belakang punggungnya.Selena Pitch sudah berdiri, dan menundukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap Toby Mars."Aku tahu aku salah. Kamu, tolong maafkan aku, aku tidak akan pernah berani lagi, atau jika kamu masih merasa kesal, di malam hari, aku bisa ..."Selena Pitch mengerutkan bibirnya dengan keras, tidak sanggup mengatakannya. Saat ini Selena Pitch tidak punya kartu lain. Karena naluri dan kebiasaannya, dia menggunakan tubuhnya sebagai alat tawar-menawar."He he."Toby Mars mencibir dan berkata dengan jijik, "Singkirkan caramu yang satu ini."Wajah Selena Pitch menjadi pucat, kemudian ekspresi malu muncul di matanya. Selena Pitch merasa sangat terluka ol
Namun, Helena Pitch tidak punya solusi yang baik, jadi dia hanya bisa melihat Toby Mars dan berkata, "Toby Mars, kenapa kamu tidak memikirkan cara untuk membantunya?""Bagaimana membantunya? Kita tidak bisa membawanya tinggal di rumah, tidak ada tempat lagi di rumah."Toby Mars mengangkat bahu, tidak berniat membantu Tella Colbart.Bajingan, bahkan tidak tertarik padaku, tidak tahu harus melindungiku! Tella Colbart mengutuk dengan tidak senang."Kakak, aku bisa mencuci dan memasak. Kamu harus membantuku. Bawa aku ke rumahmu. Serahkan semua pekerjaan rumah padaku. Aku tidak akan membuat masalah."Helena Pitch menggosok dahinya dengan kesal, meraih Toby Mars dan berkata, "Bagaimana jika kita biarkan dia tinggal di rumah satu malam?""Hehe, bagaimana dengan besok?""Besok, besok, mungkin Paman Faber akan siuman. Nanti Paman Faber akan mengurusnya, bukan urusan kita lagi."Toby Mars melihat hati Helena Pitch yang tersentuh, berkata tanpa daya, "Bagaimana jika aku minta Matthias Shatner yan
"Apa yang disembunyikan begitu dalam?"Pikiran Selena Pitch masih seperti sepanci bubur, dia sama sekali tidak mengerti maksud Yura Yoland.Yura Yoland menggelengkan kepalanya dan berkata sambil mencibir, "Apakah kamu masih berpikir sampai saat ini, Toby Mars adalah orang yang tidak berguna? Jika dia adalah orang yang tidak berguna, mungkin hanya beberapa pria di dunia ini yang bukan orang yang tidak berguna.""Kenapa dia bukan!"Selena Pitch ingin mengatakan lebih banyak, tetapi Yura Yoland menyiramkan air dingin ke wajahnya."Kamu sadar lah, tidakkah kamu lihat Steven London yang begitu ganas! Toby Mars sendirian, mengalahkan Steven London sampai dia seperti orang yang menyedihkan! Tommy Queen adalah tuan muda yang sangat hebat, dia terus bilang dia adalah anjing Toby Mars. Demi Toby Mars hampir dipukul sampai mati, apakah ini hal yang bisa dilakukan orang yang tidak berguna?"Selena Pitch menyeka air di wajahnya tanpa berkata apa pun. Pikirannya sudah mulai tenang.Selena Pitch meng
......Ketika Toby Mars bertiga kembali ke rumah, Patricia Higgins ingin menegur Toby Mars karena pergi di malam hari, tetapi melihat Helena Pitch dan Tella Colbart yang memasuki pintu dengan bergandengan tangan, dia tercengang."Helena, siapa gadis ini?""Halo Bibi, namaku Tella Colbart. Aku teman Kakak Helena. Aku ada beberapa hal di rumahku dua hari ini, jadi aku akan tinggal di rumah Anda sementara."Tella Colbart menunjukkan senyum manisnya.Patricia Higgins tersenyum dengan senang dan berkata, "Tinggal saja di rumah bibiku, di rumah lebih baik banyak orang. Kamu dan Helena tidur di kamar dan biarkan Toby Mars tidur di ruang tamu."Toby Mars cemberut dan menghela nafas tak berdaya.Helena Pitch meraih tangan Toby Mars dan meremas tangan Toby Mars dengan lembut.Toby Mars membalas Helena Pitch dengan senyuman, mengetahui bahwa istrinya berusaha menenangkannya."Toby Mars, kenapa kamu belum siapkan air cuci kaki, buat apa bengong disini." Patricia Higgins berkata dengan wajah dingin
Helena Pitch terdiam di hadapan Patricia Higgins. Dia mengetahui bahwa pendapat Patricia Higgins tentang Toby Mars sangat mendalam. Tidak ada gunanya membujuknya, jadi dia tidak punya pilihan selain menyerah."Aku tidak bicara denganmu lagi, aku dan Tella Colbart masuk kamar dulu.""Buat apa terburu-buru masuk? Tella Colbart dan Xavier benar-benar bisa cocok." Kata Patricia Higgins yang tidak mau menyerah."Xavier tidak pantas untuk Tella Colbart, jadi berhentilah memikirkannya.""Kenapa tidak pantas? Toby Mars yang tidak berguna saja bisa menikahimu. Sepupumu Xavier tampan dan memiliki karir yang sukses, dia pasti bisa menjadi suami yang baik untuk Tella Colbart. Tella Colbart, bibi akan mengatur agar kalian bertemu besok. Oke?"Tella Colbart berkata dengan malu: "Bibi, aku belum memikirkan pernikahan. Tidak perlu buru-buru, kita bahas lagi saat aku sudah siap untuk menikah.""Kenapa harus menunggu? Nasib tidak menunggu siapa pun. Jika kamu ingin tinggal di rumahku, kamu harus pergi m
Bereskan Toby Mars terlebih dahulu, bantu Dragon Queen untuk menguasai Spectra, dan kemudian mencari kesempatan untuk mengambil alih posisi Dragon Queen secara perlahan. Bagaimana pun, Spectra akan menjadi milikku, William Zook! Pada saat itu, apa yang aku katakan maka itulah yang akan terjadi. Aku tidak akan menjadi hamba seperti saat ini!Ada keganasan melintas di matanya. William Zook kemudian menundukkan kepalanya, dan menutup matanya untuk menyembunyikan ambisi di dalam hatinya.William Zook berjalan ke dalam ruangan dengan langkah kecil. Wajahnya penuh dengan senyum dan berkata: "Dragon Queen, Tella Colbart telah berhasil mengintai di samping Toby Mars, dan dibawa pulang oleh Toby Mars malam ini. Sepertinya akan ada kabar baik dalam waktu dekat. Hanya saja Paman Faber mengalami kecelakaan, terluka oleh orang-orang Steven London. Sekarang terbaring di rumah sakit.""Aku tidak peduli dengan Paman Faber. Tidak penting apakah dia hidup atau mati. Yang penting adalah Tella Colbart dap
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro