"Ini bukan hanya nasib buruk. Aku pikir orang luar akan berdarah-darah. Jika Kakak Charles Moise memberi tahu Kakak Yudi Zelda, orang luar itu pasti akan diikat oleh lima petarung dan menderita siksaan yang tak tertahankan.""Tapi sungguh memuaskan melihat Kakak Charless Moise dipukuli. Aku biasanya melihatnya sangat sombong. Kali ini aku akhirnya bisa melihatnya dipermalukan."Ketika pemilik toko sedang berdiskusi, Toby Mars bersama Helena Pitch berbalik dan pergi. Charles Moise berbaring tengkurap dan ingin berdiri, tetapi dia tidak bisa berdiri karena pinggangnya.Charles Moise yang marah berteriak pada penjaga toko yang berada tidak jauh: "Sedang tunggu perbaikan jalan! Kemari dan bantu aku ke rumah sakit!"Pemilik toko berlari kemari, membantu Charles Moise, dan mengantar Charles Moise ke rumah sakit.......Di Rumah Sakit utama Hardcity.Charles Moise yang baru selesai melakukan perawatan di pinggangnya, sedang berbaring di tempat tidur dengan ekspresi muram.Charles Moise tidak
Toby Mars dan Helena Pitch meninggalkan pasar bunga dan berjalan-jalan sebentar. Ketika melihat jam, sebentar lagi waktu acara lelang mereka kembali ke hotel.Alfred Pitch dan istrinya serta Fredick Hallway sedang duduk di lobi hotel. Ketika Toby Mars dan Helena Pitch kembali, Patricia Higgins menyapa dengan melambaikan tangannya.Fredick Hallway melihat Toby Mars baik-baik saja, tidak ada luka di tubuhnya. Matanya mulai bertanya-tanya. Apa yang yang terjadi?Mungkinkah Charles Moise tidak membereskan Toby Mars?Toby Mars-lah yang membereskan Charles Moise...Fredick Hallway menggelengkan kepalanya, berpikir bahwa Toby Mars melukai Charles Moise hanyalah sebuah fantasi. Ini adalah wilayah Charles Moise. Jika Toby Mars melukai Charles Moise, dia pasti akan dibacok sampai mati oleh orang-orang Charles Moise di jalan.Tapi mengapa Toby Mars tidak apa-apa?Sederet pertanyaan muncul di benak Fredick Hallway. Saat ini bukan saat yang tepat untuk menelepon Charles Moise dan bertanya akan ha
Kota Hardcity memiliki hal khusus lelang yang sangat profesional. Oleh karena itu, banyak lelang barang budaya di provinsi ini diadakan di Hardcity. Ada juga banyak rumah lelang di Hardcity. Lelang kali ini diselenggarakan oleh rumah lelang terkenal di Hardcity, Bill Lukeman ""Bisa dikatakan bahwa Bill Lukeman merupakan legenda. Dia awalnya seorang kolektor miskin. Kemudian, dengan harga awal barang antik murah, dia menjadi taipan di industri barang antik selama dua puluh tahun. Dia menjadi taipan rumah lelang. ."Fredick Hallway mengobrol dengan Alfred Pitch sambil mengemudi. Dia mengetahui bahwa Alfred Pitch menyukai koleksi batu giok antik, jadi dia secara khusus membahas topik yang diminati Alfred Pitch."Bill Lukeman, aku tahu orang ini. Aku pernah melihatnya dari jauh di pasar barang antik, tapi saat itu dia sudah menjadi seorang kolektor yang besar. Tidak ada seorang pun di provinsi kita yang memiliki koleksi yang lebih banyak daripada Bill Lukeman.""Dan aku mendengar bahwa Bi
Gedung Hall Lelang Hardcity dibagi menjadi dua area. Dua pertiga dari area hall tersebut adalah aula pameran sebelum barang di lelang, dan area yang satunya terdiri dari beberapa aula lelang dengan berbagai ukuran.Setiap item lelang akan dipamerkan selama tiga hingga lima hari sebelum lelang. Banyak orang yang tertarik dengan lelang akan datang melihat pameran terlebih dahulu.Beberapa orang bahkan membawa kurator untuk melihat pameran bersama, menilai keaslian, penampilan, harga, dll.Alfred Pitch datang ke pelelangan tidak berniat untuk membeli apa pun, hanya datang melihat saja.Saat ini, harga batu giok Hetian dan batu giok bagus telah meroket. Alfred Pitch tidak mampu membelinya sama sekali, tetapi memandang rendah barang-barang yang lebih murah.Oleh karena itu, Alfred Pitch hanya bisa melihat item barang yang dipamerkan, sebagai solusi dari keserakahannya. Fredick Hallway membawa Helena Pitch dan Toby Mars ke arah aula lelang: "Tidak ada yang bisa dilihat di pameran. Jika kam
Di kedua sisi lorong di luar aula lelang, ada dua pria kekar berjas hitam berdiri di dinding, yang auranya sangat menakutkan.Fredick Hallway memandangi ratusan orang yang berpakaian hitam. Ekspresinya sedikit gugup. Lagipula, pemandangan seperti itu belum pernah dilihat sebelumnya.Generasi kedua kaya yang mengikuti di belakang punya pemikiran yang berbeda. Mata mereka melebar. Ekspresi mereka penuh kegembiraan."Pertunjukan yang begitu besar, apakah Kakak Charles datang bersama Kakak Yadi? Hanya Kakak Yudi yang bisa membuat pertunjukan seperti ini di Hardcity ini.""Pasti Kakak Yudi. Sudah kubilang bahwa Kakak Charles dan Kakak Yudi memiliki hubungan yang baik. Selama bisa menghadapi Kakak Charles, prosedur di belakang akan mudah dibereskan.""Kalian laki-laki menyingkir. Biarkan kita perempuan berdiri di posisi tengah. Dengan penampilan kita yang super cantik, kita pasti akan dapat membuat Kakak Charles dan Kakak Yudi terpesona."Fredick Hallway menggelengkan kepalanya dan tersenyu
Charles Moise berkata tanpa rasa malu, tetapi dia mengutuk dalam hatinya. Dia memikirkan Toby Mars yang hampir mematahkan pinggangnya.Fredick Hallway tidak tahu bahwa Charles Moise berbohong, malah berkata dengan penuh rasa syukur: "Mengenai masalah ini, ini salahku. Besok aku akan mengantar minuman sebagai perminta maaf.""Permintaan maaf apa? Bukankah kita saudara, jangan bahas hal semacam ini lagi, jangan dimasukkan ke dalam hati."Charles Moise menutup mulut Fredick Hallway, menyipitkan matanya dan berkata dengan suara rendah, "Orang yang ingin kamu bereskan apakah sudah ada di sini? Apakah kamu sudah melihat teman-teman ini? Aku secara khusus mengundang mereka untuk membantumu. Aku akan membantumu nanti, merendahkan orang yang tidak berguna itu. Izinkan aku memperkenalkan orang ini kepadamu terlebih dahulu.""Quest Hunter, putra kedua dari presdir Hardcity Real Estate.""Xena Markson putri tertua dari presdir Pengembangan Hardcity.""Leon Bilton, putra tertua dari presdir Investa
"Helena, dia adalah ..."Fredick Hallway hendak memperkenalkan, tapi Charles Moise langsung mendorongnya menjauh.Charles Moise menyipitkan mata pada Helena Pitch, dan berkata dengan senyum sedih: "Cantik, kita bertemu lagi. Aku akan memperkenalkan diri lagi dengan baik. Namaku Charles Moise. kamu bisa memanggilku Kakak Charles.""Aku bisa menjalin hubungan dengan orang besar maupun kecil di Larnwick. Jika boleh tahu, si cantik bergerak di bisnis apa? Apakah bisnisnya bersih atau tidak. Aku Kakak Charles bisa menutupinya. Jika aku tidak bisa menutupinya masih ada Kakak Yudi yang bisa."Yudi Zelda memandang Helena Pitch sambil tersenyum. Matanya penuh keserakahan dan posesif, tapi tidak sesemangat yang ditunjukkan Charles Moise."Aku Yudi Zelda. Si cantik seharusnya memanggilku Kakak Yudi. Katakan saja jika kamu memiliki sesuatu di Hardcity, semuanya akan diurus dengan baik."Fredick Hallway melihat pemandangan ini dengan tercengang. Bahkan jika dia berpikir dengan ujung kakinya, dia t
Suara dari luar pintu tidak keras, tetapi tokoh yang disebutkan dalam kata-kata itu mengejutkan Yudi Zelda dan yang lainnya."Tuan Matthias Shatner ada di sini? Tuan Matthias datang ke Hardcity? Tuan Matthias biasanya menghubungiku ketika dia datang ke Hardcity."Yudi Zelda bergumam dengan curiga.Namun, keraguan Yudi Zelda dengan cepat menghilang, karena Matthias Shatner masuk ditemani oleh seorang pria paruh baya yang gemuk.Pria paruh baya yang gemuk itu berpakaian sangat sederhana, kulitnya kemerahan. Wajahnya yang lebar mengungkapkan aura kekayaan."Apakah Tuan Matthias Shatner bersama Bill Lukeman?"Charles Moise bertanya dengan suara rendah."Ya, cepatlah ikut aku untuk menemui Tuan Matthias Shatner."Yudi Zelda memimpin Charles Moise dan yang lainnya ke arah Bill Lukeman dan Matthias Shatner. Fredick Hallway mencibir dan berjalan ke arah Toby Mars."Orang yang tidak berguna, kamu telah menyinggung tokoh besar kali ini. Kamu tidak hanya menyinggung bos besar di Hardcity, tetapi
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro