Tubuh Harry Higgins dan Clark Higgins lunglai. Keduanya menunjukkan ekspresi seperti sedang sembelit.Baiklah jika berlutut untuk Burt. Lagian Burt memiliki status.Tapi berlutut ke Toby Mars, keduanya benar-benar enggan.Burt melihat dua orang yang tampak menyedihkan tidak bergerak atau berbicara, berkata sambil mencibir, "Kamu sangat keras kepala, ya?"Tuan Higgins panik, mengetahui bahwa Burt akan marah."Buat apa kalian bengong! Cepat dan minta maaf kepada Toby Mars!" Tuan Higgins mengertakkan gigi dan berteriak.Meskipun Tuan Higgins sangat enggan di dalam hatinya, orang itu lebih kuat. Pada saat ini, bahkan jika harus memukul mereka sampai giginya rontok, mereka tetap harus menerimanya.Harry Higgins dan Clark Higgins berlutut di hadapan Toby Mars tanpa daya: "Maaf, kita salah. Tadi kita memaki, mohon maafkan kita."Helena Pitch dengan lembut menarik Toby Mars, memberi kode kepada Toby Mars jika sudah minta maaf maka sudahlah.Toby Mars sedikit mengangguk, dan berkata tanpa ekspr
Harry Higgins dan Clark Higgins sepenuhnya menjadi lemas. Mereka melihat begitu banyak tamu mati-matian melangkah maju, mereka berdua penuh ketakutan."Harry, apakah mata aku yang buta, semua orang benar-benar menyanjung mereka. Tadi kita baru saja melecehkan dan mempermalukan mereka ... sungguh kita telah membuat masalah."Harry Higgins cemas, berpikir bahwa jika Toby Mars dan Burt membuat sayembara untuk membunuh Harry Higgins. Bisa dipastikan orang-orang di sekitar mereka akan bergegas membunuhnya.Clark Higgins menelan ludahnya dua kali, dan berkata dengan ragu: "Bukankah kita sudah berlutut dan meminta maaf. Seharusnya tidak akan ada apa-apa. Mengapa Toby Mars yang tidak berguna ini bisa sepopuler ini.""Aku juga tidak mengerti. Aku mempermalukan orang itu dari dulu, dan tidak ada yang terjadi. Mengapa kali ini berbeda."Harry Higgins dan Clark Higgins penuh kebingungan. Mereka perlahan-lahan berpikir, bertanya-tanya bagaimana Toby Mars bisa melakukan semua ini.Sam Higgins tersad
Alfred Pitch mengambil koran dan gerakannya santai, tetapi memasang telinganya dengan tajam. Dia menunggu dan mendengarkan dengan seksama jawaban Toby Mars.Helena Pitch juga duduk di sofa, menatap Toby Mars dengan sepasang mata yang indah.Toby Mars berkata sambil menuangkan air, "Aku hanya memberikan sedikit bantuan di rumah sakit sebelumnya. Aku rasa ini bukan perkara besar, tapi Burt sangat berterima kasih. Dia terus mengatakan bahwa dia ingin membalas budi padaku atau apalah."Patricia Higgins telah mengamati ekspresi Toby Mars. Patricia Higgins melihat sikap Toby Mars tampak wajar saat berbicara, dia kemudian bertanya: "Lalu apa yang kamu lakukan untuknya? Dia adalah orang besar dan orang terkaya, apa yang bisa kamu bantu?""Setelah menunjukkan jalan, cucu kecil Burt sering menangis di rumah sakit. Ketika saya menggoda cucu kecilnya, cucu kecilnya berhenti menangis. Ibu juga tahu bahwa orang tua tidak bisa melihat cucunya menangis. Jadi hari itu, Burt meminta saya untuk tinggal b
Di Ibukota provinsi, di ruangan nomor satu Clubhouse Royal.Di ruangan paling mewah, Brian Shallow menyilangkan kaki dan menyalakan cerutu di tangannya."Cerutu Havana premium terbaru, White, cobalah."White yang gendut duduk di depan Brian Shallow. Ada bekas luka di wajahnya seperti kelabang yang ganas, dan ada enam bekas luka dupa bundar di atas kepalanya yang botak.White adalah seorang gangster yang berkeliaran melakukan kejahatan. Dia mengaku sebagai biksu di Kuil Shaolin Sky. Kemudian, dia tidak tahan dengan kerasnya aturan dan disiplin, jadi dia membawa beberapa saudara turun gunung dan menjadi penjahat.Apakah White adalah seorang biksu atau tidak, tidak ada yang tahu ini, tapi Brian Shallow tahu bahwa kung fu White bukan omong kosong. Itu memang kung fu asli."Cerutu adalah mainan orang kaya seperti kalian. Aku, orang miskin, masih suka merokok kretek."White mengeluarkan rokok kretek dan menaruhnya di mulutnya: "Katakan saja padaku ada apa. Ini bukan pertama kalinya kita ber
Saat matahari pagi terbit, sinar cahaya merah keemasan menerangi awan di cakrawala, yang membuat orang merasa penuh harapan.Helena Pitch menyetir ke perusahaan. Ketika dia turun, dia terkejut melihat pintu kaca tempered kantor yang telah hancur berkeping-keping.Terjadi masalah!Ini adalah pikiran pertama Helena Pitch.Helena Pitch tidak berpikir lagi, keluar mobil dengan cepat dan bergegas masuk ke kantor.Kantor tampak berantakan, barang yang dihancurkan ada di mana-mana.Hati Helena Pitch menjadi dingin. Dia mengerti bahwa ini bukan masalah kecil. Jika tidak, kantor tidak akan hancur seperti ini. Orang-orang yang melakukan hal ini pasti orang jahat.Helena Pitch mengambil ponselnya, hendak menelepon untuk melaporkan kejahatan itu. Dia mendengar langkah kaki di belakangnya.Helena Pitch memalingkan kepalanya dengan panik, melihat sosok White.White menyeringai, bekas luka berbentuk kelabang di wajahnya melengkung, seolah-olah luka itu hidup."Wanita cantik, kamu pasti Helena Pitch,
Helena Pitch bertanya dengan tenang."Wanita cantik, kamu tidak tahu karena apa?"White tersenyum dan duduk di kursi. Dia mengambil rokok yang diberikan oleh anak buahnya: "Kalangan atas melupakan sesuatu, jika ucapan itu digunakan pada kamu, maka menjadi wanita cantik yang melupakan sesuatu.""Aku tidak mengenalmu, siapa kamu dan mengapa!"Helena Pitch berteriak keras."Hehe, karena kamu tidak bisa mengingatnya, lupakan saja, tetapi ini ada hubungannya denganmu, dan ada hubungannya dengan suamimu yang tidak berguna itu. Adapun orang-orang ini, hanya terkena dampaknya."Pandangan mata White penuh dengan humor. Dia berpikir cukup menyenangkan menggoda Helena Pitch. Lagi pula, tidak banyak kesempatan bisa menggoda wanita cantik seperti ini."Helena Pitch, apa yang kamu lakukan dengan Toby Mars! Jangan sakiti kita. Jika kamu menyinggung orang lain jangan bawa-bawa kita!" Aaron Pitch berteriak marah.Sekarang mereka disandera oleh orang-orang yang tampak kejam. JIka orang-orang itu mengamu
"Siapa kamu! Apa yang telah kamu lakukan pada Helena! Kamu tidak boleh menyakitinya, jika ada masalah biar saya yang hadapi!" Toby Mars berteriak dengan keras.Helena Pitch disandera lagi, siapa yang melakukannya?Toby Mars berpikir di dalam hatinya, sambil berjalan dengan cepat ke luar rumah. Tidak peduli siapa yang melakukannya, dia harus bergegas menyelamatkan Helena Pitch sesegera mungkin."Oiya, sepertinya kamu cukup penyayang. Khawatir pada istrimu. Aku akan biarkan kamu mendengarkan musik latar dulu."White dengan gembira menyodorkan ponselnya kepada Jack Pitch dan yang lainnya yang sedang dipukuli. Sekelompok gangster melihat sikap White, semakin gencar memukuli Jack Pitch dan yang lainnya."Ah! Sakit! Toby Mars sialan, kamu bajingan yang membuat kita dipukuli, kamu cepat kemari!""Mars si sampah, kamu hanya penipu! Jika kamu tidak datang, istrimu akan di tindas orang!""Helena Pitch, cepat bicara dengan suami sampahmu. Minta dia datang ke sini, atau kita akan dipukuli sampai m
Brak!Kedua gangster belum memukul, sudah dilumpuhkan oleh Toby Mars.Toby Mars tidak melirik kedua gangster yang pingsan. Dia melangkah masuk ke gedung kantor dan langsung menuju ruang rapat.Toby Mars menggapai pintu ruang rapat tanpa hambatan.Gangster yang menjaga gerbang melihat kedatangan Toby Mars, membuka pintu ruang rapat dengan cibiran."Kakak White, Toby Mars sudah datang."White sedikit tercengang, lalu melirik jam di ponsel, dan berkata tidak senang: "Kenapa bajingan ini datang begitu cepat! Tidak bisakah dia membiarkanku bermain permainan yang kejam?"Toby Mars dan White saling memandang. Pada akhirnya Toby menendang pinggang penjaga pintu, dan penjaga pintu yang ditendang, masuk ke ruang rapat.Helena Pitch menangis karena kegirangan. Dia tahu Toby Mars akan datang, tapi tidak menyangka Toby Mars akan datang secepat ini.Jack Pitch dan yang lainnya menghela nafas lega. Akhirnya tidak perlu khawatir tentang permainan sepuluh menit White, tetapi melihat gangster yang diten
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro