"Mereka adalah teman yang datang untuk membantu . Mereka semua adalah master bela diri yang telah berlatih kung fu." Jelas Toby Mars dengan santai.Meskipun pengawal Spectra sedikit bingung, mereka semua segera menyesuaikan diri dengan pernyataan Toby Mars."Ya, kami belajar di sekolah seni bela diri. Teman lamanya bertahun-tahun. Karena kalian baik-baik saja, saya akan pamit dulu.""Cepat periksa luka kalian. Saya punya obat memar di sini. Ini sangat efektif untuk mengobati memar. Kamu bisa menggunakannya."Sebotol obat memar ditaruh ke tangan Toby Mars oleh kepala pengawal dan dia mengedipkan mata pada Toby Mars. Kepala pengawal bubar bersama dengan anak buahnya.Helena Pitch mengambil obat dari Toby Mars dan berkata sambil tersenyum: "Teman-temanmu sangat menarik. Kamu juga bisa bertarung dengan sangat baik. Apakah kamu berlatih Kungfu juga?""Tentu saja berlatih. Jika saya tidak berlatih, saya tidak akan sebaik itu. Kami semua adalah alumni sekolah seni bela diri."Helena Pitch sed
Brian Shallow mendengar berita kecelakaan Tuan Shallow, datang kemari secepat mungkin.Dokter menjelaskan: "Karena diantar tepat waktu, nyawanya berhasil diselamatkan. Hanya saja terlalu banyak pendarahan, dan tulang kaki tanganya dipotong dengan alat tajam. Nantinya mungkin ada gejala komplikasi di masa pemulihan. Dia tidak bisa lagi melakukan aktivitas yang memerlukan banyak tenaga."Brian Shallow diam-diam berduka cita dalam hatinya. Tidak bisa melakukan aktiviatas berat sama sekali bukanlah masalah, yang penting Tuan Shallow tidak meninggal."Terima kasih dokter, kedepannya akan merepotkan dokter untuk perawatan selanjutnya."Brian Shallow dengan tenang memasukkan amplop merah ke tangan dokter.Dokter menolak beberapa patah kata dan menerima amplop merah dari Brian Shallow."Scar, apa yang terjadi? Kalian begitu banyak tapi tidak bisa melindungi Tuan Shallow?" Tanya Brian Shallow sambil menatap Kakak Scar.Kakak Scar bergidik dan menggambarkan situasinya."Bukan kami yang tidak ber
Alfred Pitch dan Patricia Higgins sedang makan di restoran, karena terlalu banyak pikiran beberapa waktu ini. Pasangan tua itu tidak ingin memasak, jadi makan di restoran di depan rumah mereka."Ini semua karena Toby Mars yang tidak berguna. Jika dia tidak menyinggung Tuan Offspring, masalahnya tidak akan menjadi seperti ini." Patricia Higgins penuh kebencian."Oke, sudah terjadi seperti ini, kamu tidak dapat mengubah fakta yang ada bahkan jika kamu membunuhnya. Lebih baik pikiran apa yang harus dilakukan kedepannya."Alfred Pitch sangat khawatir, melihat keluarga Pitch akan bangkrut di depan matanya. Kehidupan kedepannya akan menjadi sulit. Dia harus mencari penghasilan lain.Telepon berdering. Alfred Pitch melihat bahwa itu adalah panggilan dari perusahaan, menghela nafas, dan menerima telepon dengan tangan gemetar. "Wendy, jika ada sesuatu katakan saja, apakah itu karena perusahaan sudah tidak sanggup karena tekanan?""Tidak, tidak, perusahaan baik-baik saja, semua pesanan telah ke
"Sudah dipukuli seperti itu. Apakah masih luka luar? Jika kamu mati di rumah karena pendarahan internal. Itu akan jadi masalah, jadi pergilah ke rumah sakit untuk diperiksa." Kata Alfred Pitch dengan wajah dingin.Helena Pitch mengedipkan mata pada Toby Mars. Keduanya mengikuti Alfred Pitch dan istrinya ke rumah sakit.Rumah sakit melakukan berbagai pemeriksaan, dan hasil pemeriksaan adalah tidak ada masalah. Helena Pitch terlalu ketakutan dan perlu istirahat selama dua hari. Toby Mars menderita banyak memar jaringan lunak di sekujur tubuhnya.Alfred Pitch menghela nafas lega: "Helena, bagaimana kamu bisa membereskan masalah kali ini? Bisa membuat Tuan Offspring meminta maaf dan mengembalikan semua pesanan. Kamu adalah pahlawan keluarga kita."Helena Pitch memaksakan dirinya untuk tersenyum, tidak menjawab Alfred Pitch. Ketika dia memikirkan masalah Tuan Offspring, dia akan kepikiran sikap Arthur Pitch dan yang lainnya. Ini membuat Helena Pitch merasa dingin."Kali ini kamu menyelama
Toby Mars, yang sedang memulihkan diri di rumah. Dia menonton berbagai berita di ponselnya, tiba-tiba ada panggilan masuk.Nama Zhakaria Queenday tertera di layar ponsel.Toby Mars dengan santai menjawab telepon dari Zhakaria Queenday. Terdengar suara nada hormat Zhakaria Queenday dari ujung telepon."Tuan Mars, ini Zhakaria Queenday.""Um."Toby Mars mengeluarkan suara sengau di rongga hidungnya, menunjukkan bahwa dia tahu.Zhakaria Queenday tidak merasa jijik, tetapi berkata dengan gembira: "Saya mengadakan pelelangan dan ingin mengundang anda untuk berpartisipasi. Saya tidak tahu apakah anda punya waktu."Lelang berada di luar jangkauan orang biasa, tetapi bagi orang-orang seperti Toby Mars, berpartisipasi dalam lelang adalah kegiatan rekreasi dan hiburan."Apa yang akan dilelang?"Tanya Toby Mars dengan santai.Jika barang lelang tidak menarik, Toby Mars pasti tidak akan pergi.Zhakaria Queenday tentu saja memahami maksud Toby Mars, dan buru-buru berkata: "Ada barang antik yang
"Tuan, Silahkan. Sekarang adalah sesi tenang, tamu tamu dapat menyapa satu sama lain."Penerima tamu membawa Toby Mars ke aula. Ada meja makan panjang di aula. Berbagai makanan diletakkan di atas meja makan. Pelayan menyajikan anggur merah, sampanye, wiski, dan minuman lainnya dan bolak-balik di area restoran.Ketika Toby Mars melihat sekeliling, ada enam orang yang menyajikan gelas anggur merah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Sekilas ada Fredick Hallway yang sedang mengobrol dengan beberapa nona muda cantik dengan gaya eksekutif keuangan. Dia melihat sosok Toby Mars.Fredick Hallway melihat Toby Mars berjalan ke tempat ini dengan pakaian biasa. Alisnya terangkat tinggi."Fredick, ada apa denganmu? Melihat alismu berkerut, apakah itu karena kamu telah melihat musuhmu?"Tuan muda yang berada di seberang Fredick Hallway tersenyum dan bercanda. Dia berkomentar tentang ekspresi Fredick Hallway saat ini."Tuan Queen, Tuan Zean, Aku melihat seorang teman lama."Ketika berbica
Fredick Hallway mendengar suara Zhakaria Queenday, tercengang sejenak, lalu wajahnya menjadi penuh senyuman.Tuan Queen, Tuan Sean, dan yang lainnya semuanya bersemangat. Ada senyum cerah di wajah mereka.Bagi mereka, mampu menunjukkan wajah di depan Zhakaria Queenday, menyapa, dan hanya mengucapkan beberapa kata adalah tindakan yang menaikan harga diri mereka.Fredick Hallway mengangkat kepalanya dengan penuh kemenangan, menyipitkan mata ke Toby Mars, dan mendengus dengan suara rendah: "Huh! Tunggu kematianmu, Zhakaria Queenday paling membenci penipu. Semua orang telah mendengar apa yang kamu katakan barusan."Toby Mars menatap Fredick Hallway dengan pandangan bodoh. Dia tidak tahu dari mana kesombongannya berasal, sehingga dia berani mengatakan hal seperti itu.Fredick Hallway menatap Toby Mars, hati dipenuhi amarah. Dia merasa bahwa pandangan Toby Mars menyinggung dirinya.Zhakaria Queenday bersama anak buahnya, berjalan masuk ke aula.Mata semua orang terfokus pada Zhakaria Queenda
“Kalian berdua juga ikut serta?" Tanya Zhakaria Queenday pada Tuan Zean dan Tuan Queen dengan wajah murung.Tuan Zean dan Tuan Queen merasa dingin di hati mereka. Meskipun mereka tidak tahu mengapa, mereka tahu bahwa tidak boleh mengakui kesalahan ini."Kami ... dihasut oleh Fredick Hallway. Dialah yang memulainya. Hati kami sebenarnya tidak ingin melakukannya.""Ya, kami tidak ingin. Kami tahu bahwa derajat semua orang sama, tidak boleh menilai orang dari penampilan mereka. Kami sangat menentang tindakan Fredick Hallway."Tuan Zean dan Tuan Queen mencoba yang terbaik untuk melempar kesalahan ini, tetapi Zhakaria Queenday mencibir, melambaikan kedua tangannya, dan memukul keningnya."Kalian pikir aku mudah dibohongi?"Zhakaria Queenday tersenyum dingin."Tidak, tidak, kami salah, kami tahu kami salah."Tuan Zean dan Tuan Queen hampir menangis. Awalnya mereka berpikir dengan mengikuti Fredick Hallway maka bisa memamerkan kekuatan mereka, tetapi mereka malah mendapatkan hasil seperti it
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro