Santi merasa pusing setelah memikirkan konsekuensi yang akan dia tanggung selanjutnya. Saat ini, dia membutuhkan seseorang yang bisa membantunya memikul tekanan ini. Namun, dia tidak bisa memikirkan siapa orang yang bisa membantunya.Santi ketakutan. Dia merasa sangat bingung, dan semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa ada yang tidak beres.Untuk pertama kalinya, dia merasa sangat tidak berdaya.Toby bisa melihat apa yang dipikirkan Santi. Namun, dia tidak mengungkapkan pendapatnya secara langsung.Sheehan berkata sambil tersenyum, “Saat ini, aku rasa kamu nggak punya pilihan lain lagi. Kamu pasti sangat menyesalinya kan sekarang?” Santi tahu bahwa Sheehan adalah dalang dari semua permasalahan ini. Dia mengatupkan giginya dan tidak berani berbicara. Dia sudah terpuruk sekarang dan tidak ada yang bisa membantunya.Ditambah lagi, Toby berada di sebelah Sheehan sekarang. Dia tahu tidak ada gunanya mengerang wanita itu.Santi merasa sangat menyesal sekarang. Kalau dia tahu dari awa
Toby setuju untuk pergi makan bersama Sheehan.Sheehan mengundang Toby pergi ke sebuah restoran mewah.Ada banyak orang di restoran itu, kebanyakan adalah orang kaya. Melihat penampilan dan pakaian Toby, orang-orang itu tersenyum merendahkan. Mereka paling menganggap remeh orang miskin.Toby mengabaikan tatapan orang-orang itu. Dia sudah sering merasakannya dan sudah terbiasa, jadi dia tidak memedulikan mereka.Sheehan sangat terkejut dengan hal ini. Ada yang aneh dari tatapannya.Toby dan Sheehan memilih tempat duduk, lalu seorang pelayan datang menghampiri mereka. Pelayan itu tidak melihat ke arah Toby, melainkan melihat ke arah Sheehan.Pelayan itu laki-laki, jadi tentu saja langsung tertarik ketika melihat parah Sheehan. Bagaimanapun juga, Sheehan adalah seorang wanita cantik. Pria mana pun akan suka melihatnya.Sheehan tidak peduli, malah dia sangat percaya diri. Setelah memesan sayur, dia menyerahkan buku menu pada Toby dan berkata, “Nggak perlu sungkan. Aku akan mentraktirmu mak
Toby tidak menyembunyikan apa-apa ketika dia mendengar Sheehan mengungkit soal Spectra.“Aku Pemuda Spectra. Semuanya sudah berlalu. Kalau mau jujur, sebenarnya aku sendiri cuma pion di Spectra.”Sheehan sedikit terkejut mendengarnya. Dia tidak menyangka Toby membuat dirinya sendiri terlihat serendah itu. Tatapan mata Toby seakan menyimpan amarah dan obsesi, serta banyak perasaan lain yang tidak bisa dijelaskan. Yang mengejutkan adalah, tatapan mata yang seolah sudah melihat begitu banyak perubahan di dunia ini datang dari seorang anak yang baru berusia 20-an tahun.“Kamu dari tadi nyari kakek aku mau minta dia bikinin kunci, ya. Coba kutebak, kunci itu pasti bukan kunci sembarangan.”Masalah ini hanya diketahui oleh Toby, William, dan kakeknya Sheehan, dan kakeknya Sheehan juga sudah berjanji tidak akan memberi tahu hal ini kepada orang lain. Toby tidak tahu apakah kakeknya Sheehan pernah menceritakannya kepada Sheehan atau tidak. Namun, melihat Sheehan bisa menebaknya dengan tepat, i
“Kamu jangan merusak image Piano Prince yang ada di kepalaku, ya. Tapi aku yakin dia pasti ganteng banget.”Tiba-tiba ada seorang pelayan yang datang dan berkata kepada Sheehan dengan nada yang kurang bersahabat, “Maaf, ada yang minta tolong aku buat kasih ini ke kamu.”Spontan Sheehan pun menerima barang itu, dan ketika dibuka, dia melihat di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian. Kejutan ini tidak hanya membuat dia kegirangan tapi juga kaget.“Ini apa salah kasih orang?” tanya Sheehan.“Nggak, cincin ini memang punya kamu,” ucap seorang pemuda yang mengenakan jas rapi sambil tersenyum. Dia memiliki paras yang tampan dan tatapan mata yang memesona.Seketika mendengar suara tu, kening Sheehan langsung mengerut dan membalasnya tanpa sedikit pun menolehkan kepalanya, “Jason, au sudah bilang jangan ganggu aku lagi.”Jason jadi malu ketika Sheehan berkata seperti itu. Dia sudah bersusah payah tampil untuk tampil keren, tapi respons yang dia dapat dari Sheehan justru tidak sesuai dengan e
Jason langsung meledek Toby tanpa pikir panjang dan membuat semua orang yang ada di sekeliling mereka tertawa. Yang namanya manusia pasti lebih suka dengan orang kaya dan benci dengan orang miskin. Ketika melihat cara Toby berpakaian, mereka semua menganggap Toby dan Sheehan pasti dua orang yang berasal dari dunia yang berbeda. Ditambah lagi, Toby yang miskin itu bisa berteman baik dengan Sheehan. Tentu saja para anak orang kaya lainnya merasa tidak adil.“Jason, omongan kamu sudah keterlaluan!” kata Sheehan seraya menggebrak meja karena tersinggung dengan Jason. Dia pikir Jason setidaknya masih bisa bersikap segan kepada Toby, tapi siapa yang sangka ternyata dia begitu kurang ajar.“Hahaha, aku cuma ngeledek dia sedikit doang, bukan apa-apa.”Sheehan sudah sering bertemu dengan orang yang suka memuji dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekurangan orang lain, dan Sheehan paling tidak suka dengan orang seperti itu.“Tapi apa yang aku bilang benar, ‘kan, Bro? Kamu nggak keberatan, ‘kan?”
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin