Selanjutnya tiga orang memasuki aula dengan undangan.Luke Falgren tentu saja tidak memperhatikan undangan emas di tangan Helena Pitch. Dia berjalan ke depan sambil membual. Dia mengatakan betapa sulitnya untuk mendapatkan undangan kali ini. Dia mengatakan bahwa setelah konser dia memiliki kejutan untuk Helena Pitch. .Helena Pitch dan Shana Quills mengikuti Luke Falgren. Shana Quills terus meniru ekspresi Luke Falgren dan mengulangi kata-katanyaIni membuat Luke Falgren sakit kepala dan tidak bisa menahan diri beberapa kali.Untungnya, Helena Pitch menyela tepat waktu: "Kami berada di baris pertama."Helena Pitch melihatnya. Baru menyadari bahwa baris pertama posisi memiliki sudut pandang yang bagus, dan hanya ada sepuluh kursi.Ada Jaraknya dua meter dari baris kedua.Sekali pandang sudah tahu ini adalah posisi dengan status tertinggi di antara penonton.Luke Falgren memandang Helena Pitch dan Shana Quills. Dia bertanya dengan curiga, "Apakah kalian di baris pertama?"Baru kemudian d
Luke Falgren buru-buru mencela dan berkata dengan tersenyum: "Helena, tentu saja saya yang memberikannya untukmu. Saya punya kejutan lain untukmu. Saya tidak menyangka Manajer Langham datang sendiri."Dengan mengatakan itu, dia memandang Queen Langham dengan penuh rasa terima kasih dan berkata, "Manajer Langham, anda terlalu sungkan."Wajah Queen Langham netral. Dia melirik Luke Falgren, dan bertanya, "Kamu yang memberi undangan ini?"Luke Falgren terkejut, dan bertanya, "Bukankah itu saya? Manajer Langham, jangan bercanda, saya membayar dua kali lipat!"Queen Langham tertawa.Pada saat yang sama, suara terengah-engah datang dari belakang orang-orang, berteriak: "Manajer Langham, undangan dari Luke Falgren tidak terkirim. Alamatnya salah."Seorang anggota staf laki-laki berseragam berlari sepanjang jalan, memegang kartu undangan putih polos di tangannya.Luke Falgren meledak pada waktu ini: "Apa yang kamu katakan? Undangan ini milikku?"Ketika anggota staf melihat bahwa Luke Falgren ad
"Tentu saja, Nona Pitch berbakat dan menyukai piano. Saya ingin menerima Nona Pitch sebagai murid," kata Yudith Showman sambil tersenyum.Helena Pitch sangat gembira, rasanya ingin pingsan saat ini.Yudith Showman ingin menerima dirinya sebagai murid!Setelah meninggalkan lounge, Helena Pitch masih merasa sangat tidak nyata, dan terus berkata kepada Shana Quills: "Nana, saya tidak bermimpi kan? Saya sekarang adalah murid Tuan Yudith Showman."Shana Quills juga merasa iri: "Tidak, tidak, ini benar, tetapi tidakkah menurutmu aneh, Yudith Showman sudah tidak menerima murid selama lima tahun, jadi mengapa dia tiba-tiba menerimamu sebagai murid? Apa penjelasan untuk hal ini? "Helena Pitch kemudian memikirkan hal tersebut, ekspresinya tiba-tiba menggelap. Dia sangat curiga, berkata dengan menggelengkan kepalanya, "Itu bukan dari Luke Falgren, jika begitu dari siapa?""Oh, Helena Pitch, katakan, apakah kamu diam-diam bergaul dengan anak kaya di belakangku?" Shana Quills bertanya sambil terke
Tak Tak Tak!Helena Pitch berjalan dengan sepatu hak tinggi, berjalan masuk, mata nya tertuju pada Queen Langham. Dia tersenyum dan berkata, "Maaf, Manajer Langham, saya memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepadamu."Queen Langham langsung curiga, ekspresinya juga terkejut. Mengapa Nona Pitch tiba-tiba kembali.Bukankah Tuan Mars...Queen Langham memalingkan kepalanya, terkejut karena Toby Mars yang tadinya di belakangnya, sekarang hanya ada jendela yang terbuka dan tirai yang melayang. Di belakangnya ada Zhakaria Queenday yang tampak kagum dan Yudith Showman yang tampak terkejut.Helena Pitch berbalik dan tersenyum sedikit pada Yudith Showman, "Guru."Yudith Showman baru sadar setelah terkejut, menoleh untuk tersenyum pada Helena Pitch."Tuan ... Tuan Quenday." Helena Pitch tentu saja melihat Zhakaria Queenday berdiri di samping. Hari ini dia bertemu dengannya di perusahaan.Zhakaria Queenday juga tersenyum sedikit, mengangguk, lalu mengambil gelas anggur merah, dan berkata: "Kalian b
Toby Mars terkejut, lalu tersenyum di sudut bibirnya, menyentuh dahi Helena Pitch, dan berkata, "Tidak demam, mengapa kamu tiba-tiba bertanya seperti ini. Bukankah ini dari Luke Falgren?"Hal yang menganjar dalam hati Helena Pitch langsung keluar. Matanya berangsur-angsur redup. Dia melepaskan tangan Toby Mars.Ya, apa yang saya pikirkan.Bagaimana mungkin Toby Mars.Helena Pitch berkata dengan putus asa, "Tidak perlu, saya sedikit lelah. Istirahat dulu."Toby Mars menatap punggung Helena Pitch dan menghela nafas tak berdaya.Helana, bukannya saya tidak ingin memberitahumu, hanya saja saya juga punya kesulitan tersendiri.Specta, masalah internal dan eksternal, saya tidak ingin menyeretmu ke pusaran air ini.Ketika saya memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungimu dan Mia. Saya akan memberitahumu semuanya.Keesokan harinya, Patricia Higins duduk di ruang tamu dan berdiskusi dengan Alfred Pitch tentang mengatur kencan buta untuk Helena Pitch.Di meja kopi, ada banyak foto yang dia ba
Ketika Helena Pitch mendengar ini, wajahnya menjadi dingin. Dia berkata dengan cemas: "Bu, apa yang kamu bicarakan? Mengapa kamu begitu berprasangka buruk terhadap Toby Mars?"Setelah mengatakan itu, Helena Pitch membawa barang-barang, melirik Toby Mars, dan memberi isyarat padanya untuk tidak marah.Patricia Higgins marah, terutama ketika dia bersama kakak perempuannya beberapa waktu ini. Orang-orang menertawai Toby Mars di belakang, sungguh membuat dirinya tidak nyaman.Mengapa saya harus menderita karena Toby Mars yang tidak berguna!Sederhananya, dia tidak mau berlaku baik pada Toby Mars. Dia berteriak padanya, memiringkan matanya dan mengutuk: "Lihat dia, wajah seperti itu sepanjang hari, seperti ada yang meninggal dalam keluarga, bagaimana saya sanggup menanggung ini? "Kemudian, dia berkata kepada Helena Pitch: "Putriku, bukan ibumu mau menasehati kamu, mengapa kamu tidak bisa mendengarkan kata ibu? Kamu tahu jelas orang seperti apa Toby Mars. Mengapa harus hidup susah seumur h
Kapan dia menyimpan lima puluh ribu?Ketika Patricia Higins memandang kartu itu, hatinya juga gatal.Kartu milik Toby Mars ini, benar-benar berisi lima puluh ribu?Dia berpikir, karena Toby Mars berbakti padanya, maka dia tidak punya alasan untuk tidak menerimanya.Mengambil kartu itu dengan santai, Patricia Higins berkata dengan benar: "Uang ini untuk berbakti padaku dan ayahmu. Kamu juga tidak melihat-lihat. Apa yang diberikan Toby Mars untukku dan ayahmu dalam empat tahun terakhir? Pernah memberikan apa? Jika kartu ini benar-benar ada lima puluh ribu, masih jauh dari cukup untuk menebus hutangnya pada saya dan ayahmu dalam empat tahun terakhir! Menantu orang lain, memberikan rumah dan mobil mewah!"Mengambil kartu tersebut, Patricia Higins masih ada sisa perasan sebelumnya.Tapi, jika Patricia Higins marah-marah lagi saat ini, akan tidak enak. Jadi dia memilih tidak melihat Toby Mars.Suasana di ruang tamu tenangToby Mars melirik nya dan berkata, "Saya akan memasak makan siang."Pa
Patricia Higins terkejut sampai terpana!Hampir tidak bisa berkata-kata!Sepuluh... sepuluh miliar!Hah......Ada bunyi gedebuk, Patricia Higins merasa mata nya gelap. Dia bersandar dan jatuh ke lantai, tubuhnya tidak berhenti gemetar!Beberapa orang langsung berkumpul, semua menonton dan menunjuk."Oh, ini epilepsi. Telepon 118!""Cepat dan panggil orang, cepat!""Penyakitnya tidak ringan, Tadi saya telah memperhatikannya..” Dalam sekejap, staf bank dan petugas keamanan berlari dan memapah Patricia Higins ke kursi di samping, di kipas, dipijat, dan diseprot air.Akhirnya Patricia Higins sadar, tangannya masih gemetar, matanya kusam. Dia terus menunjuk ke mesin ATM, bergumam, "Sepuluh ... sepuluh miliar."Semua orang tercengang pada saat ini dan saling memandang.Apakah wanita gila ini sakit dan bodoh?Sepuluh miliar apa?Pada saat inilah Toby Mars dan Helena Pitch sampai.Sebelumnya, mereka menerima telepon dari staf bank, yang memberi tahu lokasi banknya."Bu, ada apa denganmu? Tida
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro