"Tidak, ini Ian. Dia menelponmu tapi tidak terhubung, jadi dia meneleponku. Dia bilang dia mencarimu karena ada sesuatu."Oh iya... Aku memikirkan masalah Todd dan Zen Zill hingga hampir melupakan Ian Fintage.Jadi Toby Mars mengambil telepon dan berkata."Hei, senior, aku Toby Mars, maafkanku, aku mengurusi beberapa masalah baru-baru ini sehingga tidak punya waktu untuk mengunjungimu, aku minta maaf..."Tawa Ian Fintage terdengar dari ujung telepon."Hahaha, tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya bagaimana kondisi tubuhmu?"Toby Mars menghitung, sudah tepat satu minggu sejak diracuni Zen Zill, dan setelah meminum obat yang diberikan oleh Ian Fintage, tidak ada yang berubah dalam tubuhnya."Terima kasih atas perhatian senior, aku dalam keadaan sehat, tidak ada masalah sama sekali!""Bagus, itu bagus~ Toby Mars, menurut kata Zen Zill waktu untuk mengontrol racunmu hanya sepuluh hari. Sekarang adalah hari ketujuh, yang berarti kamu memiliki empat hari lagi hari ini. Tapi ingat perjanjia
Di ruangan lantai dua gedung Universitas Larnwick, ada papan petunjuk persegi panjang di sudut kanan atas pintu, yang bertuliskan "Kantor Senat Mahasiswa".Toby Mars berjalan ke pintu, melirik papan di pintu untuk memastikan ruangannya benar, dan langsung masuk.Ada beberapa siswa di kantor yang sedang mengerjakan sesuatu, Toby Mars melihat sekeliling, tetapi tidak melihat Hanny Zill atau Niki Gerald.Pada saat ini, salah satu mahasiswa laki-laki menghampiri Toby Mars dan bertanya dengan sopan."Hi, ada yang bisa dibantu?""Yah ... aku mencari Hanny Zill dan Niki Gerald, mereka ada?""Maaf, aku tidak tahu mereka ada dimana, keduanya telah mengundurkan diri dari senat mahasiswa.""Apa?!"Kantor Senat Mahasiswa Universitas Larnwick.Toby Mars mencari Hanny Zill dan Niki Gerald ke mana-mana, tetapi diberitahu bahwa mereka telah mundur dari senat mahasiswa."Apa?!"Toby Mars tampak sedikit emosi saat berbicara."Lalu apakah kamu tahu di mana mereka sekarang? Apakah tahu dimana Hanny Zill a
Toby Mars kecewa, dia awalnya berpikir bahwa jika dia bisa menemukan kampus Hanny Zill, dia akan mendapatkan sedikit informasi.Niki Gerald melihat ekpresinya yang seperti kehilangan harapan dan sangat tertekan. Dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya dan bertanya, "Toby Mars, ada masalah penting apa kamu mencari Hanny Zill?"Toby Mars menghela nafas dan berkata dengan pelan, “Oh, ya, aku tidak bisa memberitahumu, ini mengenai hidup mati, saudaraku.”Sudah sampai di titik saat ini, sebenarnya ketika orang berada di bawah tekanan yang besar, mereka akan menceritakannya kepada orang asing untuk melepaskan tekanannya.Bagi Toby Mars, Niki Gerald adalah orang asing, dia hanya mengatakan beberapa hal, tetapi tidak banyak bicara, karena dia tidak cukup bodoh untuk menceritakan semua rahasianya kepada orang asing.Bagaimanapun, manusia tidak akan tahan uji.Dia mengatakan ini dengan nada biasa, kemudian bersiap mengucapkan selamat tinggal pada Niki Gerald dan pergi dari sini. Lagi pula, tid
Toby Mars langsung bersemangat. Dia sudah berada di Imperial Treasure Studio sepanjang malam dan tidak mendapatkan informasi apa pun. Dia awalnya berpikir bahwa dia tidak akan mendapatkan informasi apa pun ketika dia datang ke sini, tetapi kata-kata Niki Gerald seperti tali penyelamat nyawanya."Uh, Toby Mars, jangan buru-buru berterima kasih padaku dulu, aku harus bertanya dengan jelas mengapa kamu mencari Hanny Zill. Jika kamu ingin menyakitinya, maka kita tidak perlu membahasnya lagi. Lagi pula, bagaimanapun aku tidak akan mengkhianati teman."Niki Gerald berkata dengan penuh bermartabat.Toby Mars menunjukkan bahwa dia mengerti, dia mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Tentu saja, aku mengerti hal ini. Temanku, baiklah aku akan memberitahumu, ayah Hanny Zill adalah guruku, dan dia bisa dibilang kakak perguruanku. Guruku tiba-tiba menghilang, Hanny Zill meneleponku berkali-kali tadi malam. Ketika aku menelepon balik, ponselnya selalu dalam kondisi tidak aktif. Aku berpikir, apa
"Tuan Mars, aku rasa tiga ratus ribu bukan jumlah yang besar buatmu, kan? Mengenai keberadaan Hanny Zill dan tiga ratus ribu, kamu tahu yang mana yang lebih penting. Bagaimanapun, ini adalah masalah hidup dan mati. Kamu pasti tidak akan menolaknya, kan? Jika kamu tadi berbohong untuk menipuku, ini mungkin sedikit berlebihan."Niki Gerald memasukkan catatan itu ke dalam sakunya, lalu mendorong kacamata berbingkai emas itu tanpa tergesa-gesa, menyipitkan mata dan berkata.Pemuda ini sepertinya sedang bertarung mental dengan dirinya, Toby Mars terdiam.Taktik agresif, mereka yang pernah menyinggungnya sudah menggunakan taktik busuk ini dari dulu.Toby Mars tidak langsung menjawab, dia berkata, "Yah, tiga ratus ribu sebenarnya bukan jumlah yang besar bagiku... Tapi, Niki Gerald, kamu harus memberitahuku, kamu akan menggunakan tiga ratus ribu ini untuk apa, jika untuk melakukan hal yang melanggar hukum dan merusak, bahkan jika aku harus berkeliling kemana-mana untuk mencari tahu tentang Han
“Pasti, pasti.” Pada saat ini, tekanan di hati Toby Mars akhirnya hilang.Segera setelah itu, suara pesan masuk di ponsel terdengar. Toby Mars mengeluarkannya dan melihat bahwa dia telah menerima bukti transfer seratus ribu di rekening banknya.Ruth Fintage baru selesai mengutak-atik, meletakkan ponselnya, dan berkata dengan serius, "Aku tidak sekaya Tuan Muda Cedric. Aku transfer ke kamu seratus ribu dulu, sisanya nanti.""Terima kasih!" ......Di sore hari, Niki Gerald menelepon sesuai janji.Setelah Toby Mars bersiap-siap, dia pergi dari hotel menuju komunitas bisnis di seberang Universitas Larnwick. Sesuai dengan tempat yang ditentukan Niki Gerald, mereka akan bertemu di kafe di jalan ini.Sepuluh menit kemudian, dia sampai di kafe, dan Niki Gerald melambai padanya, "Di sini."Toby Mars mengangguk dan berjalan perlahan ke arahnya. Duduk di sisi lain adalah seorang mahasiswi muda yang cantik, riasan-ringan yang halus, rambut coklat keriting panjang, celana pendek denim dan T-shirt
Toby Mars mulai menyelesaikan masalah Hanny Zill secepatnya, sehingga tidak bicara dalam waktu yang lama.Hari ini dia masih keluar dan mengurusi barang antiknya sendirian.Bongkahan batu tentu saja dipotong di depan umum baru menarik. Tentu saja, beberapa potongan yang dipotong duluan hasilnya tidak terlalu baik, tapi Toby Mars tidak berhenti.Saat ini ahli potong juga sudah tidak ingin memotong lagi, tetapi dia masih menunggu perintah dari Toby Mars.Sebenarnya Toby Mars juga tidak terburu-buru untuk melanjutkan proses pemotongan. Tapi, dia harus berpura-pura, berpura-pura bahwa dirinya sedang berpikir keras mengenai hal ini.Setelah beberapa saat, Toby Mars menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Potong!" hasilnya masih sama lagi, kemudian ahli potong memotong beberapa bagian lagi sampai hanya tersisa tiga potongan.Ketiga potongan ini pada akhirnya pasti mengandung batu permata, dan Toby Mars sedang menunggu saat ini.Namun, banyak orang telah pergi saat ini. Kebanyakan orang yang
"Ya, jika kamu begini, pada akhirnya tidak akan mendapatkan apa-apa, kamu menyerah saja!""Aku juga berpikir menyerah adalah solusi terbaik!" orang-orang itu masih terus berbicara sampai saat ini.Bagaimanapun, orang-orang ini mengucapkan kata-kata ini dengan niat baik. Wanita cantik melirik sedikit, dan berkata dengan nada tenang: "Mengenai uang, ganti rugi ya ganti. Aku punya banyak uang, buat apa melarang suamiku mengeluarkan uang kecil ini!" beberapa laki-laki yang bersiap untuk berbicara langsung terdiam saat ini.Ternyata mereka punya banyak uang, jika terus berbicara untuk menghalangi mereka bukankah artinya mengurusi hal yang tidak perlu, jadi orang-orang menutup mulutnya masing-masing.“Kenapa kamu bisa datang?”Toby Mars tercengang.Dia tidak menyangka Helena Pitch akan sampai ke tempat ini. Bukankah dia benci berhubungan dengan benda-benda seperti ini dan berada di tempat yang bising?Helena Pitch berjalan ke arahnya dan meraih salah satu tangannya. Seperti gadis yang tidak
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro