Melihat Toby Mars membuka pintu dan keluar, Tella Calbort berlari mengejarnya."Tunggu aku, aku akan mengawasimu untuk Kakak Helena, jadi jangan main-main di luar sana."Toby Mars berjalan keluar dan melototi Tella Calbort."Huhuhu!" Tella Calbort memasang ekspresi seperti hantu dan berkata dengan sangat tidak senang: “Kamu benar-benar membuatku marah.”"Kamu mudah sekali marah? Benar saja, harus hati-hati pada wanita."Setelah Toby Mars selesai berbicara, dia berjalan keluar dengan tangan di belakang punggungnya. Tella Calbort menyusul Toby Mars dan langsung memeluk lengan Toby Mars.Toby Mars menggerakkan tangannya, ingin menyingkirkan tangan Tella Calbort, tetapi Tella Calbort memegangnya dengan erat sehingga tidak bisa disingkirkan sama sekali."Lepaskan, lepaskan, buat apa seperti ini? Kamu yang bilang mau mengawasiku atas nama istriku. Aku pikir kamu hanya ingin mengawasiku untuk dirimu sendiri.""Aku mengawasi agar kamu tidak mencium wanita lain. Tidak ada salahnya jika aku berm
"Oh, lanjutkan, bukankah itu karena ada orang yang menantangmu, kamu hanya perlu balapan dengan dia." Toby Mars berkata dengan santai.William Keller tersenyum pahit dan berkata: "Aku juga ingin balapan dengan dia, tetapi levelku beda jauh darinya. Bahkan jika aku menggunakan semua kemampuanku, aku tidak akan bisa melawannya.""Siapa dia? Sudah berbicara begitu lama, kamu belum mengatakan siapa lawanmu?" tanya Tella Calbort.William Keller mengambil PAD di konsol tengah dan berkata, "Ini dia, Guru, lihat, Bram Lindsey, yang telah berpartisipasi dalam balapan Formula 2, dikatakan sebagai pembalap paling potensial di Negara C untuk bergabung dengan balapan Formula 1.”Toby Mars tidak mengambil PAD, tetapi Tella Calbort yang mengambilnya.Tella Calbort melihat PAD, dan tiba-tiba berteriak kaget. “Resume yang panjang sekali, sudah ditraining dan belajar balapan sejak kecil, telah memenangkan kejuaraan Kompetisi International Karting, kemudian berpartisipasi dalam Road Race. Sekarang dia a
"Apa maksudmu? Maksudmu aku berat!"Pandangan Tella Calbort seakan bisa membunuh orang.William Keller memundurkan badannya, melambaikan tangannya dan berkata, "Bukan seperti ini, kamu salah paham, maksudku mengurangi beban mobil sebanyak mungkin."“Semakin ringan bebannya, semakin cepat mesin mobil bisa melaju, kan? Itu yang ingin aku katakan. Kamu lihat saja, mobil sport pada dasarnya tidak memiliki AC untuk mengurangi beban mobil. Di musim panas, mengendarai mobil sport bisa menyebabkan serangan jantung. AC tidak dipasang untuk mengurangi beban mobil.”William Keller berusaha menjelaskannya, menjelaskan hubungan antara beban dan kecepatan.Meskipun Tella Calbort mengerti maksudnya, dia masih cemberut dengan sangat tidak senang, "Huh! Bagaimanapun, aku rasa apa yang kamu katakan salah, aku akan ikuti sebagai gadis pemandu sorak. Di film-film kan begitu.""Di film semuanya bohong, sedikit-sedikit mobil meledak di setiap tikungan. Mana mungkin ada hal seperti itu." William Keller bergu
Ratusan orang telah berkumpul di pintu masuk Jalan Raya Mountain Bend Place yang terbengkalai, sebagian besar adalah tuan muda dengan penampilan mewah.Para pria pada dasarnya memiliki gaya rambut yang aneh, banyak dari mereka memakai anting dan anting hidung, terlihat seperti anak muda yang nakal.Para wanita pada dasarnya mengenakan pakaian terbuka, menampilkan tubuh yang cantik dan mempesona, bahkan beberapa wanita gemuk mencoba untuk menonjolkan gaya mereka yang khas untuk menutupi kekurangan di badan mereka.Dan supercar yang jarang bisa dilihat, berhenti di kedua sisi jalan banyaknya seperti sayur sawi saat ini, tapi tidak bisa menarik perhatian pria dan wanita itu.Banyak pria dan wanita memandang dengan penuh sebuah supercar konsep yang dielu-elukan di tengah jalan.Jika mobil sport adalah yang terbaik dari semua mobil, maka supercar konsep adalah yang terbaik dari yang terbaik.Supercar konsep dirancang oleh perusahaan mobil untuk mengikuti konsep tren, menggunakan material da
"Sial, William Keller datang dengan Mercedes-Benz, kah? Orang ini mungkin tidak berani balapan dengan Kakak Lindsey, jadi dia datang dengan Mercedes-Benz."Mercedes-Benz berhenti di tengah orang banyak yang sedang bergosip. William Keller, Toby Mars, dan Tella Calbort keluar dari mobil bersama.Setelah Tella Calbort turun dari mobil, dia segera berdiri di belakang Toby Mars dan melingkarkan tangannya di punggung Toby Mars."Kakak Toby Mars, pandangan mereka sedikit aneh saat melihat kita."Tella Calbort mencondongkan tubuh ke telinga Toby Mars dan berkata dengan lembut.Ucapan Tella Calbort merasuk ke dalam lubang telinga Toby Mars, membuat Toby Mars merasa telinganya mati rasa, dan jiwanya hampir terbang keluar."Yah, tidak apa-apa, jangan khawatir."Toby Mars tersenyum dan menghibur Tella Calbort."Tentu saja aku tidak khawatir, tetapi si bodoh William Keller yang sangat khawatir. Aku rasa orang-orang ini memiliki pendapat tentangnya."William Keller memandang Toby Mars dengan muram,
"Kalian kasih tahu dia, apa statusku sekarang?"Bram Lindsey mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan berkata dengan bangga.Satu demi satu tuan muda yang berada di sampingnya mulai berbicara."Kakak Lindsey mengendarai supercar konsep McLaren sekarang. Tahukah kamu apa itu supercar konsep? Dari tampang kalian, sudah pasti tidak tahu!""Kakak Lindsey mendapat SIM super. Apakah kamu mengerti apa arti SIM super? Melihat gaya kalian yang kampungan, pasti tidak tahu arti dari SIM super!""Musim depan Kakak Lindsey akan ikut balapan F1. Kakak Lindsey bergabung dalam Tim McLaren yang terkenal itu. Bajingan seperti kalian mana layak dibandingkan dengan Kakak Lindsey?"Mendengarkan kata-kata orang di sekitarnya, wajah William Keller terlihat sangat muram seakan-akan ibunya meninggal.Supercar konsep, SIM super, mobil balap F1, William Keller tahu semuanya.Tetapi karena William Keller mengetahuinya, wajahnya menjadi semakin muram.Semua itu mewakili keterampilan mengemudi Bram Lindsey!"Guru, ba
Senyum cerah muncul di wajah Bram Lindsey: "Apa yang kalian katakan benar, memberikan dia kesempatan untuk membuktikan diri. Kamu katakan satu katamu sekarang juga, kita lihat apakah aku akan didiskualifikasi dari balapan."William Keller sudah menutupi wajahnya, dan dia sangat menyesal membawa Toby Mars bersamanya.Itu Balapan internasional. Ketua mobil F1 adalah presiden perusahaan mobil internasional papan atas. Acara tingkat tinggi seperti itu tidak akan bisa diatur oleh orang biasa sama sekali.Bahkan orang dengan status luar biasa pun, sulit untuk mengatur balap F1!Tella Calbort tidak terlalu khawatir karena dia tahu identitas Toby Mars.Dia adalah Tuan Muda Spectra. Meskipun dia belum menguasai Spectra sepenuhnya, tapi dia masih mampu untuk mendiskualifikasi pembalap dengan satu kata.Tella Calbort memandang sekelilingnya dan melihat senyum sarkastik di wajah orang-orang, wajah Tella Calbort menunjukkan ekspresi antisipasi.Tella Calbort menantikan adegan mereka terkejut. Pera
Melihat Tella Calbort memeluk pinggang Toby Mars, Bram Lindsey langsung merasa sangat sakit hati.Wanita cantik seperti itu harusnya dipeluk olehnya, tidak, harusnya dipeluk dan dicintai oleh dirinya!"Cantik, bisakah kita kenalan? Aku punya supercar konsep terbaru. Aku bisa mengajakmu jalan-jalan nanti. Pasti lebih seru dari Mercedes-Benz rongsokan itu."Memikat wanita cantik dengan supercar adalah cara Bram Lindsey yang sudah teruji.Tella Calbort mendengus dingin dan berkata dengan nada menghina, "Kakak Toby Mars jauh lebih keren daripada supercar rongsokanmu. Bahkan jika dia mengendarai sepeda, tapi aku lebih suka duduk di kursi belakang sepeda Kakak Toby Mars."Bram Lindsey langsung merasa suasana hatinya tidak baik, bagaimana bisa sepeda dibandingkan dengan supercar konsepnya."Cantik, sepertinya kamu salah paham tentang supercar konsep? Bahkan sepeda terbaik tidak sebanding dengan roda supercar konsepku.""Aku bukan gadis material. Yang aku suka adalah kesederhanaan Kakak Toby M
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro