Charles Shatner melompat dengan penuh semangat, tetapi dia tidak menyangka akhirnya situasinya berubah."Aku, aku tidak akan tinggal, aku ingin pulang, aku sangat rindu, aku tidak akan pernah datang ke sini lagi!"Ryan Land mengangkat alisnya dan berkata sambil tersenyum: "Kamu adalah anak yang naif, betapa baiknya di sini, kami jauh lebih maju daripada tempatmu, lupakan saja, tidak ada gunanya memberitahumu ini, kita harus pergi ke bandara.""Oke, oke, tapi barang-barangku belum dikemasi.""Apa yang perlu dikemasi? Sampahmu sudah dibakar, atau kamu bisa pilih untuk tidak pulang."Ryan Land memandang Charles Shatner dengan dingin.Kepala Charles Shatner hampir meledak. Dia melambaikan tangannya dengan tergesa-gesa dan berkata, "Tidak, tidak, aku tidak menginginkan barang-barang itu lagi, aku ingin pulang, pulang!"Tangan besar Ryan Land menepuk bahu Charles Shatner, menyebabkan seluruh tubuh Charles Shatner gemetaran."Itu benar, cepat ikut aku, atau kita akan terlambat."Ryan Land men
......Kapten Zeldan minum seteguk kopi di atas meja. Demi melacak orang yang berpura-pura menjadi pekerja pemeliharaan bernama Sam Youth, Kapten Zeldan bergadang sepanjang malam.Matanya sudah ada lingkaran hitam. Kapten Zeldan yang begadang sepanjang malam, memandang anggota tim yang sibuk dan berkata, "Apakah sudah ada hasil investigasi?""Hasil awal telah diperoleh. Menurut hasil penyelidikan kami, pada siang itu, orang yang berpura-pura menjadi Sam Youth kembali ke kediamannya. Menurut tetangga sebelahnya, dia melihat Sam Youth kembali ke kediamannya. Tidak lama setelah itu, dia melihat seorang pria berpakaian hitam dan memakai topi meninggalkan kediaman Sam Youth.""Berdasarkan petunjuk ini, kami memeriksa kamera pengawas. Kamera pengawas yang terakhir menunjukkan pria berbaju hitam memasuki daerah perkotaan dan menghilang di sebuah klub hiburan pusat kota. Sekarang kami sedang bersiap mengatur orang untuk pergi ke klub hiburan itu dan menyelidiki dengan cermat.”Kapten Zeldan me
Toby Mars memesan dan membungkus beberapa hidangan mewah di Restoran People, kemudian membawanya ke mobil.William Keller tersenyum dan melirik Toby Mars: "Guru, kamu pulang dengan kondisi begini, bisakah menanganinya?""Tidak ada yang tidak bisa ditangani, hanya membujuk si Tella Calbort." Toby Mars berkata dengan santai.Mengenai Tella Calbort, masalahnya hanya perlu dibujuk sedikit, jika berlebihan akan menjadi masalah.William Keller mengantar Toby Mars pulang. Ketika Toby Mars turun dari mobil, dia meminta William Keller untuk menjemputnya pada pukul tujuh malam.Nanti malam harus pergi ke Mountain Up untuk menukar Liam Thompson dengan Charles Shatner. Ini merupakan hal yang cukup penting.Sebenarnya pertukaran ini, Toby Mars bisa pergi atau tidak pergi, tetapi Toby Mars ingin tahu lebih banyak tentang orang-orang di belakang Liam Thompson, jadi dia memutuskan ikut.Selain itu dia juga khawatir dengan kemampuan Matthias Shatner, jika Matthias Shatner dan yang lainnya dihancurkan o
Sementara Toby Mars bertiga makan siang dengan gembira, Yordan Keller menghela nafas dan makan.Melihat makanan standar rumah sakit di tangannya, Yordan Keller memakan dua gigitan, rasanya sangat tidak enak.Seorang pria berotot di samping melirik Yordan Keller berkata sambil mencibir: "Keller, kamu pikir kamu adalah tuan muda dari Keluarga Keller. Cepat makan, jika kamu tidak makan makanan hari ini, kami akan mematahkan kakimu.""Aku, aku benar-benar tidak sanggup memakannya, Senior Howard, biarkan aku cari makan di luar."Yordan Keller berkata dengan sedih.Makanan sakit di kantin rumah sakit hanya sedikit minyak dan garam, meskipun sehat, rasanya tidak enak.Mulut Yordan Keller yang selalu makan makanan pedas tidak bisa menerima makanan seperti ini sama sekali.Kakak Senior Howard berkata sambil mencibir: "Hehe, kamu masih ingin keluar, masalah kamu menyelinap keluar tadi pagi, aku masih belum buat perhitungan denganmu, kamu tahu aku juga ikut terbawa, aku baru saja dimarahi oleh K
Setelah Kakak Howard selesai makan iga, dia menampar tulang iga dengan keras di piring makan."Karena kamu cari mati, maka aku bawa kamu untuk mati saja. Sekarang Kakak Besar sedang kesal, pergilah, hehe."Yordan Keller memajukankan lehernya dan berkata dengan berani: "Aku harus bertemu Kakak Besar! Kalau tidak, cepat atau lambat, aku akan dibunuh oleh kalian!"Kakak Howard menyipitkan mata pada Yordan Keller, mengangguk perlahan, bangkit dan berjalan keluar bersama Yordan Keller.Yordan Keller mengikuti Kakak Howard keluar dari rumah sakit dan pergi ke sebuah hotel di seberang rumah sakit. Tiga lantai di hotel ini dipesan oleh murid-murid Julian Oakwood. Murid-murid Julian Oakwood dari seluruh dunia tinggal di sini.Sebagian besar murid Julian Oakwood membuka pusat pelatihan seni bela diri di luar negeri dengan nama Julian Oakwood. Jika Julian Oakwood meninggal, itu pasti akan berdampak besar pada pusat pelatihan seni bela diri mereka.Jika jumlah siswa di pusat pelatihan seni bela di
Beberapa hari ini para master yang mereka undang semua membuat alasan dan menolak undangannya, bahkan dengan memberi uang dan keuntungan, tidak ada yang mau datang.Para master tersebut sangat antusias pada awal menerima undangan tersebut, namun setelah bertanya kepada para master bela diri lokal di Larwnick, mereka semua menolak undangan tersebut.Julian Oakwood yang terkenal, dilemparkan ke dalam panci sup oleh Toby Mars dengan satu gerakan, Master lain merasa mereka tidak lebih kuat dari Julian Oakwood.Bahkan jika ada satu atau dua orang yang merasa lebih kuat, mereka harus mempertimbangkan apakah mereka mampu mengalahkan Julian Oakwood dengan satu gerakan. Jika mereka tidak dapat melakukannya, bagaimana mereka mampu melawan Toby Mars?Ketika Kakak Besar melihat perubahan di mata para junior, dia mukul meja dengan senyum dingin."Mari kita semua fokus pada hal ini. Agak sulit bagi kita untuk berurusan dengan Toby Mars, tapi pasti mudah berurusan dengan Matthias Shatner, jadi aku me
Menunggu dan Menunggu, Yordan Keller menunggu sepanjang sore, tetapi tidak ada kesempatan yang baik untuk menyampaikan informasi ini.Meskipun Kakak Howard tidak cukup pintar, tapi badannya berotot. Kakak Besar memintanya untuk mengawasi Yordan Keller, Kakak Howard bahkan mengikuti Yordan Keller sampai ke toilet.Ini membuat Yordan Keller tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan informasi sama sekali.Ketika makan malam tiba, suasana hati Kakak Besar dan yang lainnya menjadi sangat serius, yang membuat Yordan Keller paham bahwa mereka akan segera beraksi.Mobil melaju keluar dari tempat parkir hotel satu per satu. Yordan Keller melihat berbagai mobil keluar, dia terus berpikir dengan cepat, bagaimana caranya biar ada kesempatan.Kakak Howard yang berada di sampingnya juga melihat ke luar jendela. Melihat mobil yang menjauh, mata Kakak Howard memancarkan rasa iri."Jika aku tidak mengawasimu bajingan, aku akan ikuti serta. Ini adalah kesempatan bagus untuk karierku.""Lalu kenapa ka
"Pamanku baru saja menelepon, dia bilang murid-murid Julian Oakwood telah pergi ke Mountain Up, bersiap untuk menangkap Matthias Shatner, menggunakan Matthias Shatner sebagai mata-mata, menculik Nyonya Guru dan mengancam Guru."Mata Tella Calbort membesar seketika, dan wajahnya penuh kegembiraan: "Wow! Rasanya sangat mendebarkan, Kakak Toby Mars, jika aku diculik, maukah kamu berkorban apa pun untuk menyelamatkanku?""Lihat suasana hatiku." Toby Mars berkata dengan datar.Tella Calbort cemberut dan menatap Toby Mars dengan sedih. Setelah ragu-ragu sejenak, Tella Calbort memeluk Toby Mars, membuka mulutnya, dan menggigit dada Toby Mars."Hei, kamu anjing ya!"Toby Mars mendorong Tella Calbort menjauh, menarik pakaiannya, dan melihat bekas gigi di dadanya.Tella Calbort mengulurkan jarinya dan menyentuh bekas gigi dengan lembut, lalu terkikik."Kamu gila ya? Jika kamu melakukannya lagi, aku akan mengirimmu ke rumah sakit jiwa." Toby Mars berkata dengan marah."Hmph, kamu bisa mengirimku
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro