Miguel masuk ke kamar mandi tanpa permisi ketika Keyra sedang mengguyur tubuh dengan shower air hangat pagi hari, dengan tubuh tanpa busana, dia bergabung dengan Keyra di bawah kucuran shower.
Kemarin, setelah saling menyatakan cinta yang berujung bercinta dengan sangat panas, Keyra tertidur seperti orang mati karena kelelahan.
Dia benar-benar bahagia karena tak menyangka bahwa selama ini Miguel ternyata menyimpan perasaan yang begitu dalam padanya.
Setelah dipikir kembali, memang selama ini, Miguel tak pernah tak perhatian dan memperlakukan dirinya dengan sangat baik.
Namun, Keyra benar-benar tak menyadari bahwa sikapnya itu adalah bentuk dari perasaannya yang begitu dalam.
Miguel yang berdiri di belakang Keyra, meraih tengkuk istrinya tersebut dan menciumi bibir dan leher wanita cantik itu seperti seorang musafir kehausan yang menemukan oase di padang pasir.
Di bawah guyuran shower yang memercik ke tubuh dan kepala mereka, ciuman keduanya
Seluruh keryawan di perusahaan Miguel gempar!Pasalnya, sang Presdir yang biasanya kaku, dingin dan tak punya ekpresi serta sangat menutup rapat-rapat kehidupan pribadinya, pagi ini mengubah profil WhatsApp nya!Miguel benar-benar membuat seisi perusahaannya terbalik hari ini.Dia mengubah foto profil WhatsApp, yang selama ini hanya berisi gambar dirinya yang sedang duduk kaku ketika diwawancara salah satu majalah bisnis terkenal satu tahun lalu, sehingga siapa pun yang memandang akan langsung merasakan keseriusan di wajahnya, kini mengunggah sebuah foto yang sangat mencengangkan sebagai profilnya.Tampak dalam foto tersebut, Miguel tengah berbaring di atas ranjang, dengan seorang wanita yang tertidur di sampingnya, menempel di pundak sang Presdir.Foto itu memang hanya tampak wajah sampai leher ke bawah, tapi terlihat jelas jika mereka saling berpelukan.Dan yang lebih membuat heboh, dalam foto tersebut, Miguel, yang terkenal kaku seperti r
"Ah, mari kita telepon saja dulu."Miguel akhirnya memutuskan untuk menghubungi Keyra terlebih dahulu untuk bertanya, jika istrinya menolak, maka dia tidak akan melanjutkan."Hai, Key."Telepon dari Miguel diangkat oleh Keyra setelah dua nada dering."Ya, El? Apakah ada sesuatu yang penting tengah terjadi?"Di seberang, Keyra terdengar khawatir, diam-diam Miguel tertawa mendengar nada khawatir dalam suara istrinya itu.Ah, dia benar-benar mencintaiku, bisik Miguel dengan bangga."Kau bisa ke kantor sebentar? Dandan yang cantik, ya."Miguel sengaja tidak memberi tahu Keyra apa tujuannya memanggil wanita itu ke kantor, hanya meminta untuk berdandan yang cantik.Selain memanggil Keyra ke sini untuk mengajaknya bercinta di atas meja kantor, Miguel juga ingin memamerkan pada semua orang, bahwa saat ini, wanita cantik itu sudah menjadi miliknya."Ah, baiklah. Baiklah. Aku akan datang ke kantormu secepatnya, El. Tunggu a
Miguel yang kini duduk seraya menyampirkan tangannya di pundak Keyra, bertanya.Pria itu sedikit mendekatkan tubuhnya ke arah Keyra dan membelai lembut rambut panjang sang istri yang kini dibiarkan tergerai.Tatapan pria itu penuh kasih ketika pandangannya tertuju pada sang istri.Keyra menoleh pada Miguel, tersenyum dengan lembut."Tentu saja, tidak mungkin kau akan memanggilku ke sini untuk masalah bisnis, bukan?"Miguel langsung tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari Keyra tersebut, entah kenapa, padahal itu bukanlah hal lucu, tapi Miguel tertawa keras mendengar jawaban dari istrinya."Kau tahu tidak, Key? Rasanya, ketika bersama kamu, aku merasa selalu bahagia. Sejak kecil aku tidak pernah sebahagia ini. Aku adalah bayangan Milo, bahkan berpikir tak pantas untuk bahagia. Tapi bersamamu, entah kenapa, rasanya dadaku selalu berdebar kencang."Miguel berbicara panjang lebar dengan suara lembut dan manis, Keyra secara pribadi s
"Dia Dean, pengacara keluarga kita, Istriku."Sebelum Keyra sempat bertanya identitas pria dengan setelan rapi berwarna hitam dan penampilan seperti seorang pekerja kantoran yang duduk di depan mereka, Miguel dengan baik hati menjelaskan."Ah."Keyra membuka mulutnya tanda mengerti.Tadi dia hanya memandang Miguel dengan tatapan bertanya, sebelum dia sempat menanyakan siapa pria yang terlihat akrab dengan suaminya tersebut, Miguel sudah lebih dulu menjelaskan.Keyra melayangkan senyuman sopan pada Dean sebagai sapaan, sayangnya, pria yang terlihat gelisah sejak Miguel menyuruhnya masuk itu, membalas senyuman Keyra dengan ekspresi kikuk.Keyra memutuskan untuk memperkenalkan diri kepada mitra keluarga Angelo tersebut dengan mengulurkan tangan kepada Dean."Salam kenal, aku Keyra Angelo. Istri—""Istri Miguel Angelo."Miguel memotong ucapan Keyra, memperkenalkan wanita itu sebagai istrinya di depan Dean.Baik
"Menurutmu, aku harus bagaimana, Key?"Miguel bertanya kepada Keyra, yang duduk dengan tenang di sampingnya, mendengarkan seluruh cerita Miguel dari awal sampai akhir tentang Dean.Kini, di ruangan Miguel hanya ada Keyra dan dirinya sendiri saat ini. Dean sudah lama pergi karena diusir oleh Miguel, sementara kopi buatan Keyra, belum tersentuh oleh Miguel sedikit pun.Raut mukanya kacau, berbeda dengan ketika menghadapi Dean tadi, kini Miguel menunjukkan warna aslinya di depan sang istri.Sejujurnya, pikiran Miguel benar-benar campur aduk sekarang.Dean menjelaskan segalanya, juga alasan kenapa dia selama ini melakukan teror kepada Keyra sampai merusak butiknya.Itu semua karena Dean tak terima, jika Miguel dan Keyra sampai bersatu.Dia tak ingin Miguel, sahabat yang telah bersama-sama dengannya selama bertahun-tahun, bahkan sejak SMA, bisa hidup bahagia.Sedangkan Dean tidak."Kau tidak bahagia? Bukankah kau menikah deng
Miguel memang memaafkan Dean dan tidak memasukkan sahabatnya itu ke penjara.Namun, tidak untuk Brandon.Setelah melakukan penyelidikan yang mendalam, dibantu informasi dari Dean yang selama ini di sembunyikan oleh pengacaranya itu, Miguel mengetahui bahwa otak di balik kematian Milo adalah Brandon.Brandon yang marah karena Miguel menolak cinta Gianna, adik perempuan tercintanya, berencana melakukan pembunuhan kepada Miguel.Namun, sialnya, mobil Miguel yang disabotase oleh Brandon dan ditabrak truk suruhan Brandon tidak berisi Miguel, melainkan saudara kembarnya, Milo.Miguel tidak akan pernah memaafkan Brandon atas apa yang dilakukannya tersebut.Dia merencanakan pembalasan dendam yang lebih besar, yang sakitnya akan berlipat ganda daripada penderitaan yang dirasakan Miguel, kepada Brandon.Memasukkan pria itu ke penjara dan menghancurkan perusahaannya, menurut Miguel masih belum cukup.Pria itu akan membayar berkali-kali li
"E,El? Ada apa, Sayang?"Keyra begitu terkejut ketika Miguel tahu-tahu memeluk dirinya yang baru selesai mandi dan berganti baju dari belakang.Miguel tak menjawab apa pun, menyibak rambut panjang istrinya yang sedikit bergelombang dan menciumi lehernya."H-hey! Semalam, kan, kita sudah bercinta sampai beberapa ronde, apakah kau ingin lagi?"Keyra bertanya dengan wajah memerah karena malu saat suaminya itu tak berhenti menciuminya.Mereka sebentar lagi harus turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu Miguel, Keyra tak mungkin membiarkan mertuanya menunggu terlalu lama karena harus melayani nafsu Miguel.Miguel sendiri sudah siap berangkat bekerja dengan setelan jas hitam dan kemeja abu-abu gelap di baliknya.Miguel menggeleng, kembali memeluk istrinya dari belakang dengan wajah muram."Aku hanya merindukanmu," bisiknya, menaruh dagunya di atas kepala Keyra dan memejamkan mata.Tadi, karena tak bisa menahan emosi, Miguel be
"Adik?"Di tengah keheningan ruang makan, Keyra bertanya dengan ekspresi tak percaya.Nyonya Davne, ibu mertuanya mengangguk dengan senyum lebar ketika tatapannya terarah pada Keyra.Berbeda sekali dengan ketika dia memandang Miguel beberapa saat lalu, mata perempuan itu menyipit tak suka."Iya, Sayangku. Ini adik iparmu, Rafael. Panggil dia Rafe mulai dari sekarang, dia putra bungsu mama yang telah hilang sejak bayi," terang mama mertuanya dengan mata berbinar dan memandang Raffi, seorang pria yang selama sebulan ini menjadi sopir pribadi Nyonya Davne, tiba-tiba menjadi adik ipar Keyra.Nyonya Davne menjelaskan dengan penuh semangat bagaimana kisah Rafe, putra bungsu yang terbuang ini.Dulu, tujuh tahun setelah melahirkan bayi kembar Miguel dan Milo, Nyonya Davne melahirkan lagi seorang anak.Namun, oleh rumah sakit diberi tahu bahwa putra yang dia lahirkan telah meninggal dunia.Perempuan itu tak menyangka bahwa ada seseorang
Kepala Keyra seperti tersiram air dingin mendengar kabar dari seseorang yang meneleponnya. "Ini... ini tidak mungkin! Miguel, bagaimana bisa...." Keyra berjalan mondar-mandir di kamarnya dengan panik. Bagaimana bisa semua menjadi serba kebetulan? Ibu mertuanya berencana menggulingkan Miguel dari jabatan sebagai presiden direktur di perusahaan yang dia pegang, dan kini tiba-tiba Miguel menghilang dengan kabar diculik seseorang. "Apakah ini ulah Mama? Tidak, itu tidak mungkin. Tapi, tapi segalanya menjadi mungkin sekarang." Keyra hampir menangis saat dia berusaha menghubungi Miguel tapi ponsel pria itu tidak aktif. Dia tertawa tanpa suara menyadari kebodohannya. Tentu saja ponsel Miguel tidak akan aktif! Dia sedang diculik! [Jangan lapor polisi dan jangan beritahu siapa pun. Ikuti instruksi dariku untuk mengambil kembali Miguel.] Pesan yang dikirim oleh nomor yang tadi menghubungi dirinya membuat Keyra sekalinya ketakutan.
Keyra dalam mood yang begitu buruk pagi ini.Itu semua karena Miguel yang mengatakan bahwa dia harus menunda kepulangan entah sampai kapan, sementara Keyra begitu bosan berada di rumah."Kenapa ditunda, sih? Padahal dia tahu kalau aku kesepian," rutuk Keyra dalam hati sambil bersungut-sungut ketika membaca pesan permintaan maaf dari Miguel."Aaaah, aku sangat bosan. Apa nanti aku jalan-jalan saja ke mall untuk mencari udara segar?"Keyra akhirnya memutuskan setelah sarapan dan hal lainnya, wanita itu akan pergi keluar untuk mencari udara segar.Dia kini baru menyadari bahwa ternyata tak punya banyak teman, Keyra tiba-tiba ingat teman SMA nya dulu yang tinggal satu asrama, namanya Erika.Dari semua penghuni asrama, meskipun perkenalan mereka hanya sebentar tapi Erika lumayan akrab dengannya."Apa aku bertanya saja kabarnya dan mengajak bertemu, ya? Apakah dia masih ingat aku? Jangan-jangan dia sudah lupa," gumam Keyra kepada dirinya se
[El, tadi aku diminta mama menemani Rafe belajar buku-buku bisnis dan....]Keyra segera menghapus lagi ketikan di ponsel dan tak jadi mengirimkannya kepada Miguel, berpikir ulang tentang kata-kata ibu mertuanya tadi ketika dia berada di ruang keluarga bersama Rafe dan mertuanya."Jangan memberi tahu Miguel tentang hal ini, Key. Kau tidak ingin kalau terjadi pertikaian di keluarga ini kalau Miguel salah paham, 'kan?"Seakan tahu bahwa Keyra pasti akan lapor kepada suaminya, Nyonya Davne sudah melarang wanita itu melakukannya."Besok saja kalau Miguel pulang, aku akan bercerita secara langsung agar tidak ada kesalahpahaman."Akhirnya Keyra memutuskan seperti itu setelah berpikir bahwa mungkin jika dia mengatakannya lewat chat, akan ada kesalahpahaman seperti yang dikhawatirkan ibu mertuanya.Malam itu, setelah Keyra menemani Rafe belajar ilmu bisnis dari buku-buku yang dibawa adik iparnya tersebut, Keyra bersiap tidur dan mengurungkan niat men
"Mama bilang, kenapa selalu aku yang selamat?"Ucapan lirih yang keluar dari mulut Miguel, membuat Keyra seketika terdiam.Dulu, dulu saat pertama kali mendengar cerita Miguel bahwa calon suaminya meninggal dunia karena mengendarai mobil yang biasa Miguel pakai bekerja, sejujurnya sempat terlintas dalam diri Keyra pertanyaan seperti itu.Kenapa Miguel yang selamat? Kenapa justru Milo yang meninggal padahal itu mobil Miguel?Keyra merasa sedikit tertohok, apalagi ketika melihat ekspresi kesakitan dan tertekan di wajah Miguel yang tampan.Kini Keyra sadar kenapa Miguel begitu suram, jarang tersenyum dan seperti tak tertarik sama sekali dengan kehidupan.Itu karena apa yang dia alami sudah terlalu berat, di balik ke profesionalnnya saat bekerja, yang dijuluki presiden direktur paling jenius karena di usia muda sudah bisa membawa perusahaan besar yang dia pegang menuju kesukse
"Dulu sikap mama tidak seperti ini," ujar Miguel membuka cerita.Ini adalah sebuah kenangan pahit yang tak pernah dia buka kepada siapa pun. Miguel terus menyimpannya sendiri dan berharap suatu hari sikap dingin yang kadang-kadang muncul dari mamanya itu suatu saat menghilang.Namun, sepertinya itu hanyalah sebuah harapan kosong.Apalagi setelah kematian Milo yang menggunakan mobil milik Miguel, tatapan menuduh sering kali Miguel rasakan dari sorot mata ibu kandungnya."El ...."Keyra merasa menyesal saat melihat wajah sendu suaminya, dia menyesal karena telah membuka luka yang sepertinya sudah hampir sembuh.Dia juga menyesal kenapa sekarang mereka berjauhan sehingga tak bisa memeluk suaminya tersebut untuk memberi kekuatan."Kalau kau tak bisa mengatakannya, tidak apa-apa, El," ucap Keyra buru-buru, tapi Miguel menggeleng.Dia tersenyum samar dan menggeleng lagi."Tidak apa-apa, aku memang mau berbagi padamu agar kau t
"Sudah makan, El?"Malam hari, sesuai janji Keyra kepada Miguel, wanita itu pun mau menerima panggilan video dari suaminya yang kini melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri.Miguel yang kini tampak duduk santai di sofa hotel tempat dia menginap, mengangguk dengan senyum lebar di bibirnya."Sudah dong, Sayang. Tak perlu menghawatirkan aku, aku makan dengan sangat baik di sini, hanya saja ada yang terasa sangat kurang," jawab Miguel yang masih memakai kemeja putih yang ia kenakan saat pertemuan bisnis dengan klien dengan satu kancing terbuka bagian atas.Rambutnya yang biasa tertata rapi kini terlihat cukup acak-acakan, mungkin karena sudah dalam keadaan tidak bekerja jadi penampilannya pun menjadi santai.Namun, penampilannya seperti itu malah membuat Miguel tampak seksi sehingga Keyra tergila-gila hanya dengan memandang wajah suaminya di layar ponsel."Ya? Apa itu? Kau bisa meminta sekretarismu untuk mencari apa yang kau inginkan, El. Pok
"El." Keyra yang terburu-buru menyusul Miguel ke kamar, berjalan pelan mendatangi sang suami yang tampak sibuk membereskan barang-barang untuk perjalanan dinasnya ke luar negeri. "What happen, Dear?" Keyra memeluk lembut lengan Miguel, bertanya dengan sorot penuh kekhawatiran. "Tidak ada, aku hanya sedang terburu-buru berangkat ke luar negeri. Itu saja," jawab Miguel yang masih menolak menatap Keyra. Emosinya masih bergejolak mengingat perkataan ibunya di meja makan tadi, dia tak ingin Keyra melihat dirinya ketika dalam keadaan seperti sekarang. "Kau belum makan apa pun, El. Makanlah dulu sebelum pergi," bujuk Keyra dengan lembut, memberikan tas kerja kepada sang suami yang terus menunduk entah sibuk melakukan apa. "Aku akan makan di perjalanan atau di pesawat." Miguel menjawab singkat, mengalihkan pandang dari Keyra. Keyra tak mau menyerah dan segera membalik tubuh Miguel agar mau menatap dirinya, lalu kembali
"Adik?"Di tengah keheningan ruang makan, Keyra bertanya dengan ekspresi tak percaya.Nyonya Davne, ibu mertuanya mengangguk dengan senyum lebar ketika tatapannya terarah pada Keyra.Berbeda sekali dengan ketika dia memandang Miguel beberapa saat lalu, mata perempuan itu menyipit tak suka."Iya, Sayangku. Ini adik iparmu, Rafael. Panggil dia Rafe mulai dari sekarang, dia putra bungsu mama yang telah hilang sejak bayi," terang mama mertuanya dengan mata berbinar dan memandang Raffi, seorang pria yang selama sebulan ini menjadi sopir pribadi Nyonya Davne, tiba-tiba menjadi adik ipar Keyra.Nyonya Davne menjelaskan dengan penuh semangat bagaimana kisah Rafe, putra bungsu yang terbuang ini.Dulu, tujuh tahun setelah melahirkan bayi kembar Miguel dan Milo, Nyonya Davne melahirkan lagi seorang anak.Namun, oleh rumah sakit diberi tahu bahwa putra yang dia lahirkan telah meninggal dunia.Perempuan itu tak menyangka bahwa ada seseorang
"E,El? Ada apa, Sayang?"Keyra begitu terkejut ketika Miguel tahu-tahu memeluk dirinya yang baru selesai mandi dan berganti baju dari belakang.Miguel tak menjawab apa pun, menyibak rambut panjang istrinya yang sedikit bergelombang dan menciumi lehernya."H-hey! Semalam, kan, kita sudah bercinta sampai beberapa ronde, apakah kau ingin lagi?"Keyra bertanya dengan wajah memerah karena malu saat suaminya itu tak berhenti menciuminya.Mereka sebentar lagi harus turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu Miguel, Keyra tak mungkin membiarkan mertuanya menunggu terlalu lama karena harus melayani nafsu Miguel.Miguel sendiri sudah siap berangkat bekerja dengan setelan jas hitam dan kemeja abu-abu gelap di baliknya.Miguel menggeleng, kembali memeluk istrinya dari belakang dengan wajah muram."Aku hanya merindukanmu," bisiknya, menaruh dagunya di atas kepala Keyra dan memejamkan mata.Tadi, karena tak bisa menahan emosi, Miguel be