Home / Pernikahan / Istri Kedua Tuan Farraz / Bab 136. Menjenguk Baby

Share

Bab 136. Menjenguk Baby

Author: RidaFa05
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Gegas mereka bertiga ikut andil ke kantor polisi, agar menahan Gutama bersama dengan putranya, karena mereka sudah terlibat.

Selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di kantor polisi, menjebloskan pelaku kejahatan untuk dipenjarakan.

Tuan Aryan menyunggingkan senyum. Melihat sahabat sekaligus pengkhianat sudah berada di dalam jeruji besi.

"Kenapa kau memenjarakanku, Aryan?! Sialan kau!" maki Gutama, atau kerap disapa Tama.

"Agar kau mendapatkan hukuman yang sudah kau lakukan padaku dan putraku, Tama. Kenapa ... kau membunuh Alvita?" Tuan Aryan menimpalinya dengan suara parau.

Kematian istrinya bukan disebabkan oleh penyakit, tetapi dibunuh dengan cara dicekik. Pelakunya adalah Grisella, sementara dalangnya Gutama.

Meski mendekam di penjara, Gutama tak ketakutkan sama sekali. Pria itu malah biasa-biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Jika aku tidak bisa memilikinya. Maka, orang lain pun tidak ada yang bisa memiliknya, termasuk kau!" katanya begitu berani berterus terang.

Memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kedua Tuan Farraz   Bab 137. (21+)

    Farraz membaringkan tubuh Shanaya ke ranjang dengan hati-hati, sembari melucuti pakaian yang dipakai Shanaya sampai terlepas tak tersisa.Melihat itu, Farraz tersenyum.Ia menatap Shanaya penuh puja, atensinya tidak terlepas dari wajah Shanaya yang berbaring. Sambil membantu Farraz membuka pakaiannya."I love you," bisik Farraz.Kening keduanya bertubrukan, bibir keduanya saling bersentuhan dan mulai mengawali percumbuan yang lembut dan menuntun. Mengingat Shanaya sedang hamil, Farraz harus melakukannya dengan hati-hati.Mulut itu terus menjelajah ke bawah, menyesap leher, bahu dan belahan dada Shanaya yang sangat menggoda."Nghhhhh!" Shanaya mengejang, ketika Farraz melahap buah dadanya.Sebelah tangannya tidak dibiarkan begitu saja, Farraz gunakan untuk meremas benda kenyal favoritnya, membuat tubuh Shanaya mulai terangsang."Mhhhh ... nghhhh ...." Entah berapa lamanya mereka tidak melakukannya, sampai keduanya merasakan nikmat tiada tara, padahal baru saja memulai.Kulit putih yan

  • Istri Kedua Tuan Farraz   Bab 138. Kelahiran Buah Hati

    Mendengar kabar bahwa Shanaya sudah melahirkan. Tuan Aryan dan Pak Amir bergegas untuk menjenguk anak dan cucunya yang sudah lahir.Keduanya juga merasa sangat bahagia, jika cucu pertamanya sudah lahir dan berjenis kelamin laki-laki.Saat ini, si bayi sedang berada di ruangan bayi setelah diperiksa oleh pihak medis."Daddy senang, akhirnya impian Daddy untuk menimang cucu tercapai," kata Pak Amir, mengelus rambut panjang putri semata wayangnya dengan sayang.Shanaya yang terbaring, hanya menanggapinya dengan senyim di wajah pucatnya. "Aku tidak sabar, ingin melihat bagaimana cucuku," sahut Tuan Aryan.Farraz membuang napas, malas. Sedari tadi, sejak kedatangan mereka, kedua pria paruh baya itu begitu antusias."Mas lelah, ya? Sebaiknya Mas istirahat saja," kata Shanaya, membelai lembut pipi Farraz yang terlihat lelah. Lantaran sudah menjaga dan merawatnya.Sebagai seorang suami, Farraz rasa itu memang sudah tugasnya. "Lebih lelah dirimu, Sha. Mas nyilu melihatmu kesakitan seperti itu

  • Istri Kedua Tuan Farraz   Bab 139. Baby Arash

    Pukul 01.45 dini hari. Terdengar suara tangisan bayi begitu nyari sepanjang malam.Farraz terbangun, ia mengucek-ngucek matanya melihat ke arah box bayi. Baby Arash menangis, padahal baru satu jam istrinya tidur.Ia melirik ke arah samping, tempat istrinya masih tidur pulas karena begadang menyusui Baby. Farraz tak tega membangunkan, ia menghampiri dan menggendong Baby Arash untuk ditenangkan."Hari masih malam, Boy. Jangan menangis. Akan Daddy temani, ya," bisiknya.Baby Arash terlelap digendongannya, Farraz menghela napas lega karena anaknya tenang."Daddy tidur, ya. Kau juga tidurlah, Boy.""Oekk ... oeekk ..." Belum sempat menuju ranjang. Baby Arash terbangun dan menangis.Mendengar itu, tidur Shanaya terganggu. Dia membuka mata secara perlahan. Meskipun rasa kantuk datang, ada Baby Arash yang lebih membutuhkan."Mas, kok tidak membangunkanku sih? Coba kemarikan!" kata Shanaya.Farraz menggendong anaknya dan diberikan pada Ibunya. Menilik wajah kantuk dan lelah Shanaya, Farraz jad

  • Istri Kedua Tuan Farraz   Bab 140. Ending

    Tak terasa, waktu terus berjalan begitu cepat. Memberikan perubahan pada rumah tangga Farraz dan Shanaya ke arah yang lebih baik, mereka juga semakin bahagia, membesarkan buah hatinya yang kini sudah menginjak usia 4 tahun.Arash tumbuh menjadi anak yang lucu dan menggemaskan, tampan tentunya."Astaga, sudah pukul berapa ini? Kenapa mereka belum selesai juga."Saat ini, ketiga orang itu sedang berada di taman belakang rumah, menemani Arash yang sedang bermain bola bersama Farraz."Arash, udahan ya mainnya, udah sore loh," bujuk Shanaya.Arash menggelengkan kepalanya cepat, tidak mau berhenti bermain."Nggak mau! Mau main sama Dy!" tolak Arash dengan suara cadelnya.Shanaya menyerah, sudah kewalahan membujuk. "Mas Farraz, bujuk dong anaknya buat mandi. Malah diam saja!""Ya gimana ya, Sayang. Sudah Mas bujuk pun tidak mau.""Ck, anak sama Ayah sama saja!" kesalnya.Farraz mengedikkan bahu acuh tak acuh. Dia juga sudah mencoba membujuk, tapi Arash malah tidak mau.Arash menyimak pembica

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (Season 2) Kehidupan Baru

    menceritakan tentang Arash Gevano Arsawijaya yang harus mengalami nasib sial, setelah ia pergi ke Club malam. Malam yang tadinya ia gunakan untuk bersenang-senang, malah menjadi malapetaka besar baginya.malam itu, dia terlibat skandal cinta satu malam bersama seorang gadis tidak dikenal. Shiena Adelissya namanya, ia harus mengalami nasib tragis usai kehormatannya terenggut paksa.keduanya dipergoki Farraz, sedang berada di sebuah kamar dalam keadaan tanpa sehelai benang. Keduanya terpaksa dinikahkan sebagai bentuk pertanggung jawaban. Meski Arash dan Shiena mempunyai kekasih, keduanya tidak bisa menolak.Selama menjalani biduk rumah tangga yang tak diinginkan, hubungan keduanya tampak dingin dan bahkan Arash tak segan memberikan pelajaran pada Shiena agar wanita itu tersiksa.Mereka juga mengadakan sebuah perjanjian pernikahan. Akankah mereka mampu menjalani rumah tangga saat Arash masih berhubungan dengan kekasihnya?

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 141. Arash Gevano Arsawijaya

    Dentuman suara alat musik terdengar begitu kerasa di sebuah ruangan ballroom yang begitu luas. Banyak orang yang sedang menikmati malam ini di salah satu Club malam di Jakarta.Para pengunjung berjoget riang, meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti DJ yang disetel di podium sana. Hari ini, adalah hari bahagia bagi seorang pria muda bersama kekasihnya.Arash Gevano Arsawijaya, putra sulung dari Farraz dan Shanaya. Tak terasa, sikecil sudah beranjak dewasa. Saat ini, usianya sudah menginjak ke umur 24 tahun."Sayang, kapan kau akan bilang pada Daddy dan Mommy kalau kita akan menikah?" ujar seorang gadis muda. Memakai pakaian terbuka, memperlihatkan belahan dada dan lekuk tubuhnya.Zevallia Fanadira, seorang wanita yang sudah memikat hati si pengusaha muda itu.Arash yang sudah banyak minum pun mengurut pangkal hidungnya. "Sabarlah, Ze. Aku selalu berusaha meminta restu Daddy dan Mommy. Tapi tetap saja, mereka tidak setuju."Jawaban itu membuat hati Zeva tersentil, sesak dan kesal. Selama berh

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 142. Cinta Satu Malam

    Pria bertubuh kekar itu meremas kerah baju yang digunakan Marveen, kemudian menyeretnya. Dengan berat hati, Marveen melepaskan tubuh Shiena dan meninggalkannya pergi sendirian di depan kamar.Marveen harap, Shiena masih ada di sana saat ia kembali. Ia harus menyelesaikan urusan hutang piutangnya dulu.Sementara di kerumunan orang-orang, Zeva sudah dipengaruhi oleh alkohol karena sedari tadi berjoget tanpa henti. Ia menoleh, ke tempat yang ia booking bersama Arash. Namun sayangnya, Arash malah tidak ada di tempat."Loh, ke mana perginya dia? Padahal dari tadi dia di sini, apa dia sudah pulang?" gumam Zeva, ia jadi dongkol, lantaran rencana yang ia kerjakan selalu gagal.Bahkan dia tidak tahu ke mana perginya sang kekasih itu. Zeva putus asa, memilih untuk pergi saja dari sini. Siapa tahu Arash memang sudah pergi dari Club ini.Apa yang dipikirkan Zeva itu tidaklah benar. Saat ini Arash sedang berjalan di sepanjang ruangan kamar. Entah kenapa, ia merasakan panas di sekujur tubuh setelah

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 143. Disidang Habis-habisan

    Mendengar suara deru mesin mobil terdengar, Shanaya yang duduk di sofa itu lekas bangkit. Berlari kecil untuk memastikan jika yang datang adalah suaminya, semoga saja Farraz datang bersama putranya.Begitu pintu terbuka lebar. Shanaya membeliakkan matanya saat tubuh Arash dibanding ke lantai, Arash meringis dengan wajah dipenuhi oleh luka lebam.Bruk."Arghhhh! Sakit, Dad! Aku bisa jelaskan!" keluh Arash, melipat kedua tangannya supaya terhindar dari serangan Ayahnya.Sedari di Club, Farraz tidak henti-hentinya merutuki Kebodohan putranya yang sudah melanggar ucapannya. Inilah akibatnya, Farraz jika sudah marah tidak memandang bulu, sedari dulu pun begitu."Apa yang akan kau jelaskan hah! Berani sekali kau melanggar ucapan orang tuamu!" sentak Farraz. Mencengkram kuat kemeja Arash hingga lusuh.Kejadian yang Farraz lihat benar-benar membuatnya shock dan murka. Bagaimana bisa, putra yang ia banggakan malah menodai seorang gadis.Bugh! Bugh! Bugh!Kepalan tangan Farraz terus menghajar A

Latest chapter

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Extra Part

    "Maaf, Pak. Pak Nick mengatakan jika rapat dipercepat, saya sudah menyiapkan tiket pemberangkatan dua hari lagi," ujar sekretaris Arash mengabarkan perubahan jadwal kerja.Arash hanya bisa mengiyakan saja, tanpa membantah sama sekali. Biarkan saja sang sekretaris yang menghandle urusannya, Arash ingin menghabiskan waktu bersama anak dan istrinya sebelum pemberangkatan.Ia memasukkan ponsel ke dalam saku celana, kemudian kembali ke dalam kamar. Sengaja menghindar, agar Shiena tidak mendengar obrolan ini.Bisa-bisa Shiena bertambah marah saat tahu jadwal dipercepat. Shiena selesai menidurkan Keivandra, perempuan itu tampak kelelahan karena menyusui seharian."Kapan kau berangkat, Mas?" tanya Shiena, perlahan menarik puting payudaranya agar terlepas dari mulut Keivandra.Ditanyai seperti itu, Arash diam sejenak. "Tadi sekretarisku menghubungi."Wajah Shiena mendongak, menatap suaminya. "Terus kapan?""Ternyata jadwal dipercepat, aku akan melakukan pemberangkatan tiga hari lagi," kata Ara

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Extra Part

    Akira menunggu seseorang untuk menjemputnya. Gadis kecil itu sedang duduk di kursi depan sekolah seorang diri. Karena temannya yang lain sudah ada yang pulang, hanya menyisa beberapa saja dari mereka.Entah ke mana kedua orang tuanya, sampai sekarang belum menjemput. Akira hanya bisa mengerucutkan bibir kesal, luka di kakinya membuat dirinya sakit saat berjalan."Mommy dan Daddy ke mana, sih? Kok lama banget!" gerutu Akira.Dari arah gerbang sana, terlihat seorang dewasa yang melihat ke arah Akira yang sendirian di sana. Tidak tega membiarkannya, wanita tersebut lantas menghampiri."Boleh nggak Tante ikut duduk?" tanya wanita asing itu. Dia memiliki paras cantik, membuat Akira jadi mencuri-curi pandang ke arahnya.Akira jadi teringat nasihat kedua orang tuanya untuk tidak mudah dekat dengan orang asing. Dengan cepat ia menggeser tubuh untuk menjauh.Heran karena Akira tiba-tiba menjaga jarak, wanita tersebut hanya bisa terkekeh pelan."Jangan takut, Tante bukan orang jahat kok. Tante

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Extra Part

    Shiena kembali ke rumah dengan kegundahan di hatinya. Panggilan dari Arash saja tidak ia dengarkan, ia masih tidak menyangka akan hamil anak ke tiga.Arash berlari untuk mengimbangi langkah Shiena yang sudah menjauh ke dalam sana."Sayang, tunggu aku!" teriak Arash terus memanggil-manggil.Namun nihil, Shiena bahkan tidak mempedulikannya dan tetap berjalan menaiki tangga.Shanaya dan Farraz yang sedang mengasuh Keivandra pun melirik ke arah anaknya yang mengajar istrinya."Ada apa, Nak?" tanya Shanaya menghentikan langkah Arash.Napas Arash tersengal-sengal, ia menetralkan degup jantungnya yang tak karuan. Kemudian menghampiri mereka."Entah ... Shiena marah karena tahu dia sedang hamil," kata Arash.Sepasang mata Shanaya dan Farraz membola, terkejut mendengar kabar bahwa menantunya sedang mengandung lagi.Yang membuat kaget, anak mereka saja yang kedua baru berusia beberapa bulan."Ya sudah. Kau bujuk saja istrimu, lain kali pakai pengaman kalau mau berhubungan. Atau kalau perlu puas

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Extra Part

    Pagi ini, Shiena dan Arash dengan kompak mau mengantarkan Akira ke sekolahnya. Kebetulan juga, letak TK tak begitu jauh dari rumah.Arash juga sedang tidak terlalu sibuk, sehingga ia bisa bersantai. Toh, selagi ada waktu sebelum masuk jam kerja."Kalian mau nganter Rara?" tanya Shanaya. Lebih sering tinggal di sini, sekalian membantu Shiena mengurus anak-anak.Sementara Raisa dan Mark, mereka tinggal di luar negri dan pulang hanya sebulan sekali. Beruntung ada Shanaya, bisa membantu Shiena.Karena Akira ini memang susah dekat dengan orang, dulu pernah menyewa babysitter tetapi tak berlangsung lama."Iya, Mom. Rara ingin kami yang mengantar," jawab Shiena. Wajahnya masih terlihat lelah, Shanaya tahu itu."Oh ya sudah, Kevan bersama Mommy saja. Kalian pergilah." Shanaya mengambil alih Keivandra dalam gendongan menantunya. "Kalian tidak mau sarapan?"Arash melirik pada Shiena yang masih merasakan kantuk. "Mau sarapan dulu?"Kepala Shiena menggeleng, dia tidak selera makan, bawaanya mulai

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Extra Part

    "Nghhh, Masshh.""Ahh, Mas!""Kevan nangis tuh!"Di bawah kuasa suaminya, Shiena menahan desahan agar tak keluar saat Arash masiu masih sibuk meliuk-liukkan tubuhnya di atasnya.Suara tangisan bayi, membuat aktivitas dua insan itu terhenti dan melepaskan diri dengan peluh keringat membasahi."Cup, cup. Anak Mama jangan nangis, Nak," bisik Shiena, sembari menyusui anak bungsunya yang langsung tenang.Satu tahun sudah berlalu. Kehidupan rumah tangga Shiena dan Arash sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka juga semakin harmonis, hanya ada cekcok biasa saja.Kini keduanya sudah dikaruniai seorang anak perempuan dan laki-laki. Anak bungsu mereka diberinama Keivandra Asrawijaya. Kini usianya sudah memasuki 3 bulan.Akira juga sudah tumbuh dewasa, bahkan sudah masuk TK. Kehidupan mereka tampak lebih bahagia dengan kehadiran anak-anak mereka."Kevan udah tidur lho, Sayang," bisik Arash, menunggu dengan sabar Shiena yang sedang menidurkan si bungsu.Shiena memutar bola mata malas, Arash

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 200. Ending

    Shiena merasa penasaran, karena Arash memilih beberapa pakaian di dalam lemari bajunya. Dia bilang, katanya ingin mengajaknya makan malam bersama yang lainnya.Pasalnya Arash bilang secara mendadak, tidak merencanakan dari awal jika memang ada acara seperti ini."Tumben sekali tidak memberitahuku dari awal kalau akan makan, kenapa mendadak sekali?" tanya Shiena, pasrah saja saat Arash memilah baju yang cocok untuk istrinya.Meresponnya, Arash hanya menerbitkan senyum saja. "Tidak mendadak, Sayang. Aku hanya lupa menyampaikannya," elaknya.Padahal hari ini Arash berencana untuk mengajak istrinya bertemu dengan ayah biologisnya, sesuai rencana yang mereka susun sebelumnya.Tentun tanpa sepengetahuan Shiena, agar menjadi kejutan nantinya."Mangkannya jangan bahas ranjang mulu yang dipikiranmu, jadinya lupa seperti itu," cibir Shiena.Mau bagaimana lagi, urusan ranjang sudah menjadi kebutuhan biologisnya."Ssstt, diam saja, Sayang. Bibirmu ingin kusumpal agar bisa diam?" ancam Arash, dian

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 199. Ayah Biologis

    Meskipun ada keraguan di hati Raisa untuk menerima kehadiran Mark, dia menyuruh pria bule itu masuk ke dalam rumahnya karena ingin menjelaskan sesuatu padanya.Mereka duduk di kursi yang berbeda, dengan posisi berhadapan dan dilingkupi kegugupan. Mark terus menilik Raisa yang tetap cantik di usianya, sedangkan Raisa lebih banyak diam dan menunduk.Mark menerbitkan senyum hangat, bisa bertemu dengan Raisa setelah sekian tahun berpisah. "Kau tidak jauh beda, kau tetap cantik, Sa," puji Mark.Bulu mata Raisa mengerjap-ngejrap, menormalkan degup jantungnya seolah akan gempa. "Ah, ya—maksudku tidak juga. Aku tetaplah wanita tua. Cepat jelaskan yang ingin kau katakan padaku."Kekehan kecil terdengar, Mark masih ingin memeluk tubuh Raisa dalam waktu yang lama. Selama masa penantian dirinya mencari Raisa hingga bisa bertemu dengannya."Tidak ingin melepas rindu dulu?" kekeh Mark, menggoda mantan kekasihnya yang mulai merona akibat ulahnya.Sadar jika kini bukan lagi anak muda, yang akan luluh

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 198. Kedatangan Mark

    Mobil yang mereka kendarai sudah tiba di pekarangan rumah besar dan mewah, yang lain dan tak bukan adalah rumah milik Raisa. Semenjak tahu dia adalah ibunya Shiena, Shiena sudah beberapa kali datang dan menginap, menemani Raisa yang tinggal sendirian.Dikabari Shiena akan datang ke rumah, Raisa mengosongkan jadwalnya untuk menyambung anak, menantu dan cucunya hari ini. Di depan terasa, terlihat seorang wanita paruh baya tampak antusias dengan kedangan mereka.Raisa melambaikan tangan, saat Akira menyapa neneknya terlebih dulu. "Nenek Isa!" sapa Akira kepada neneknya yang awet muda dan tampil cantik, tak jauh beda dengan Shanaya."Cucu Nenek Isa cantik sekali, kau benar-benar mirip Daddy-mu."Mereka bersalaman dan berpelukan, masuk ke dalam rumah dan lanjut mengobrol."Menginaplah dulu, Mama merindukanmu, Sayang," pinta Raisa pada putri semata wayangnya.Tidak ada jarak dan rasa sungkan bagi keduanya, mereka semakin dekat seperti anak dan ibu pada umumnya."Nanti aku datang lagi, Ma.

  • Istri Kedua Tuan Farraz   (S2) Bab 197. Shiena Hamil

    Senang mendengar kabar kehamilan Shiena yang kedua, pasalnya ini yang diinginkan Arash sejak lama. Siapa sangka, jika Shiena membeberkan berita bahagia ini.Hatinya terus bersyukur, karena kebahagiaannya terkabul satu persatu. Shiena ikut menangis bahagia, bisa mewujudkan keinginan Arash dan juga Akira."Selamat ulang tahun, Mas. Ini hadiah ulang tahun untukmu. Semoga kau suka," ucap Shiena, menunjukkan testpack bergaris dua pada suami.Arash melihat hasilnya. Benar, Shiena tengah positif hamil. Benar-benar membahagiakan, hadiah terindah yang Arash dapatkan."Terima kasih, aku sangat senang, Sayang," ungkap Arash, tidak membiarkan pelukan itu terlepas begitu saja.Di umurnya yang menginjak 28 tahun, dia sudah menjadi seorang ayah dari 2 anak. Ditambah istrinya masih sangat muda, bisa dibayangkan, jika mereka memiliki banyak anak nantinya."Aku gugup sekali, saat ingin memberitahumu. Aku baru ingat ulang tahunmu sebentar lagi. Jadi ... aku berpikir, menghadiahkan ini."Dua insan yang t

DMCA.com Protection Status