Share

Bab 7

Author: Ipak Munthe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Rahmat sangat menyayangi Kinanti, sekalipun sudah bercerai dari Fatimah. Hanya saja Kinanti tidak bisa tinggal bersama dengannya karena, Lastri tidak menyukai Kinanti.

Rahmat mempersilahkan Kinanti dan Adam masuk, duduk di kursi kayu yang terlihat begitu kusam. Tetapi, bersih karena rajin di bersihkan.

"Saya Adam Pak." Adam mulai mengutarakan maksud dan tujuannya menemui Rahmat, "Saya datang ke sini, ingin meminta Bapak untuk menikahkan kami," jelas Adam sambil melihat mata Kinanti yang berkaca-kaca menahan sesak di dada.

Lastri terlihat tidak suka, bahkan untuk air putih saja tidak ada terhidang.

"Saya terserah kepada Kinan saja," Rahmat menatap wajah Kinanti yang menahan air mata, tanpaknya Rahmat tahu putrinya tidak baik-baik saja.

"Saya ingin Bapak menikahkan kami saat ini juga," kata Adam lagi.

Rahmat cukup shock, kemudian ia beralih menatap Kinanti penuh tanya.

"Hay, kenapa harus buru-buru. Apa sudah apa-apa?" tanya Lastri dengan sinis.

"Ibu," Rahmat menegur istrinya, tapi Lastri membalas dengan tatapan sinis.

"Kalau tidak apa-apa, kenapa harus buru-buru?" Mata Lastri melebar dan menatap perut Kinanti yang masih rata. Tetapi pikirannya sudah jauh kemana-mana.

Yakin jika Kinanti adalah wanita nakal, bahkan dengan berani menggoda pria yang sudah beristri.

Adam menarik napas panjang, berpikir wajar jika Kinanti begitu tertekan melihat tidak ada yang peduli pada nasib malangnya.

Lagi-lagi Adam semakin yakin dengan keputusan untuk menikahi Kinanti.

"Iya, saya sudah mempunyai istri. Akan tetapi kami juga harus menikah," ujar Adam dengan tegas, bagaimana pun ia harus bertanggung jawab atas janin yang ada di rahim Kinanti.

"Waw!!!" Lastri berseru, seakan menatap Kinanti dengan rendah.

Ternyata apa yang barusan di pikirkan sangatlah benar, anak tirinya memang wanita liar.

Rahmat tidak memiliki alasan untuk tidak menikahkan Kinanti, entah mengapa Rahmat dapat melihat ketulusan pada Adam mungkin setelah menikahkan keduanya Kinanti bisa merasakan sedikit kebahagiaan.

Walaupun terasa berat, mengingat Kinanti akan menjadi istri kedua.

Setelah sepakat, akhirnya pernikahan benar di lakukan malam itu juga.

Tidak ada gaun, tidak ada cincin, tidak ada pesta seperti apa yang di impian Kinanti sejak kecil, menjadi seorang Cinderella menaiki kereta kuda dengan pangeran impian.

Air mata jatuh begitu saja, untuk kali ini tidak dapat menyembuhkan rasa pilu seperti biasanya.

"Saya terima nikahnya, Kinanti Anastasia binti Rahmat dengan mahar tersebut di bayar tunai!"

Kinanti Anastasia, kini sudah menjadi istri siri dari Adam Agatha Sanjaya lebih tepatnya terpaksa menjadi istri kedua.

Keduanya hanya diam seakan terasa asing sambil menahan perasaan tidak karuan, sakit, perih dan pedih tercampur menjadi satu.

Di teguk paksa bagai racun, tetapi entah sampai kapan bisa terus menahan siksaan.

Pernikahan siri, dengan saksi beberapa tetangga saja tanpa ada pihak keluarga Adam.

Sampai akhirnya malam semakin larut, ponsel Adam terus berdering seorang istri tengah merindukan suaminya yang belum kembali sampai saat ini juga.

Adam memilih mendiamkan, tidak menjawab karena Rahmat duduk saling berhadapan dengan nya.

"Saya harus kembali ke kota malam ini juga, tetapi-" Adam diam sejenak sambil menatap Kinanti, "Tetapi, Kinanti akan saya tinggalkan di sini dulu, nanti saya akan kembali untuk menjemputnya," lanjut Adam kembali menatap Rahmat.

"Hem!" ejek Lastri dengan wajah sinis, sangat tidak suka pada Kinanti.

Adam mengambil dompet pada saku celana, lalu mengambil lembaran rupiah dan memberikannya pada Lastri, "Ini Bu mung-"

Dalam sekejap Lastri langsung mengambil alih uang tersebut, menghitung dengan bahagia.

Rahmat menggeleng dan merasa malu.

"Sebulan juga tidak apa kalau kau mau di sini," Lastri terlihat bahagia, apa lagi dengan uang yang mungkin sampai lima juga di tangannya.

Tidak bisa berbuat apapun, bertanya sekalipun Kinanti tidak memiliki keberanian padahal Adam kini sudah sah menjadi suaminya.

Duduk di atas kursi kayu dengan air mata yang terus menemaninya tanpa bisa berbicara.

"Saya akan menjemput mu, tunggu dalam beberapa hari ini," pamit Adam.

Tidak mengangguk, tidak menggeleng, apa lagi bersuara. Kinanti hanya terdiam mencari kekuatan agar tetap bertahan hidup demi nyawa yang tumbuh di rahinnya.

Comments (34)
goodnovel comment avatar
Ina Alextin
kinanti gadis yg baik pasti akan mendapatkan kebahagiaan
goodnovel comment avatar
Yuni Eka Putri
berderai air mata
goodnovel comment avatar
Tutus Eca Agissta Amellya
alhamdulillah mau bertanggung jawab tp yakin cinta itu akan ada dengan berjalan nya waktu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 8

    Kinanti tidak tahu dimana letak kesalahan nya sehingga saat ini bisa terjebak dalam situasi yang begitu menyulitkan.Terkadang bingung akan takdir yang seakan mempermainkan bertanya-tanya mengapa harus ia yang berada di posisi ini, bahkan tidak jarang Kinanti iri melihat kebahagiaan orang-orang di luar sana.Mengapa tidak bisa seperti mereka, jalan terjal yang di lalui terasa begitu sulit. Kadang kala pernah berpikir untuk mengakhiri hidup demi mengakhiri takdir.Tapi tidak. Kinanti masih berusaha untuk bertahan berdiri tegak dan meyakinkan diri akan ada secercah kebahagian setelah kesakitan."Sudah satu minggu kau berada di rumah ku! Mana suami mu itu? Apa jangan-jangan kau cuman di nikahi lalu, di buang seperti sampah!"Mata Lastri seakan menatap remeh, tapi sejenak Kinanti juga membenarkan apa yang dikatakan oleh Ibu tirinya.Menuangkan air pada gelas dan meneguk dengan perlahan, sekalipun ha

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 9

    "Mbak Kinan!!!" Seru Davina, bocah berusia 5 Tahun yang selama ini di asuh Kinanti, "Vina kangen Mbak Kinan," tuturnya lagi.Davina terus memeluk Kinanti, begitu juga dengan sebaliknya.Kinanti tersenyum getir alasan Adam buru-buru pulang adalah pergi bersama Renata. Sekaligus istri sahnya.Miris.Wanita ssexy berstatus istri di samping Adam seakan kesal pada Kinanti raut wajahnya seakan menunjukkan bertapa Kinanti terlalu menyita waktunya."Vina, cepat masuk ke dalam mobil!" titah Renata.Davina terdiam sambil menatap Kinanti, tanpaknya bocah lucu tersebut tidak ingin berjauhan lagi dengan pengasuh nya. Kinanti."Vina, jangan membuang-buang waktu!""Mbak Kinan balik ke rumah ya, Vina kangen," rengek bocah itu seakan tidak perduli pada Renata.Kinanti terdiam, perlahan tangannya bergerak mengelus rambut hitam panjang milik bocah yang terasa berat melepaskan diri d

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 10

    Lalu bagaimana dengan status istri yang di berikan Adam padanya?"Kamu kuat Kinanti, demi anak mu." Batin Kinanti.Langkah kaki Kinanti terasa berat menutup pintu dengan pelan dan bersandar pada daun pintu. Air mata yang dari tadi tertahan kini lepas dengan begitu saja, bayang-bayang menikah dengan seseorang yang akan membahagiakan nya kini pupus sudah.Kinanti tidak ingin menangis, akan tetapi ada perasaan lega setelah nya dan membuatnya semakin kuat dalam menghadapi segalanya. Sehingga setiap ingin menangis Kinanti melepaskan dengan sejadi-jadinya.Ponsel Kinanti berdering seseorang di seberang sana menghubunginya, dengan cepat menghampiri lalu menyambar ponsel yang tergeletak asal di atas ranjang."Berdehem beberapa kali agar suara kembali menjadi normal."Halo," tangan Kinanti mendekatkan ponsel pada telinganya.Mendengarkan apa yang akan di katakan oleh kekasihnya yang menghub

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 11

    "Kinanti, Mas ingin kita menikah," pinta Ilham.Degh!Impian Kinanti kini telah datang, menjadi istri Ilham adalah hal yang selalu di tunggu-tunggu tetapi sayang.Harapan tinggal harapan, impian hanya sebatas mimpi yang tidak mungkin menjadi nyata. Manik mata indah nya mulai berembun dan menitihkan air mata."Maaf Mas, aku tidak bisa."Tangan Kinanti perlahan terlepas dari genggaman Ilham, bertapa terkejutnya saat mendengar penolakan Kinanti."Kau tidak pernah mencintai ku? Atau kau sudah memiliki pengganti ku?" Cerca Ilham penuh luka."Bukan Mas."Tidak tahu harus berbicara apa, ragu untuk menjelaskan kepada Ilham tentang apa yang sudah di lalui."Kau menemukan yang lebih baik dari ku," tebak Ilham dengan suara putus asa.Kinanti menggeleng."Lalu?" Ilham masih menunggu penjelasan Kinanti, a

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 12

    Kinanti berdiri di sisi jalan, menatap kendaraan berlalu lalang melintas di jalanan."Kinanti!!!!"Kinanti memutar tubuh dan melihat sebuah mobil sedan yang terlewat beberapa meter dari nya mundur kembali. Serena berteriak sambil mengeluarkan kepala dari kaca mobil yang di buka."Kamu dari mana Ren?""Masuk dulu!"___________"Duduk dan minum," Serena memberikan secangkir jus jeruk di atas meja."Kamu masih betah aja tinggal di apartemen, enggak pengen ngumpul sama keluarga?""Enggak, lagian kamu tahu kan Kinanti dari apartemen ini ke rumah sakit dekat!""Iya sih."Kinanti meneguk jus jeruk buatan Serena, keduanya cukup lama tidak bertemu mengingingat kini tidak lagi bekerja di rumah sakit yang sama."Kamu masih bekerja di keluarga Agatha Sanjaya?"Kinanti mengangguk lemah dengan kepala tertunduk, tanpa sengaja matany

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 13

    Suara alarm berbunyi pertanda Kinanti harus bangun dan mengurus keperluan dua majikan nya, padahal Kinanti baru bisa tertidur saat subuh tadi.Dengan kepala yang terasa pusing Kinanti berjalan menuju kamar mandi, morning sicknees sudah menjadi kegiatan rutin nya setiap pagi.Setelah mencepol rambut dengan asal, Kinanti segera menuju kamar Davina dan Derren membangunkan keduanya untuk berangkat bersekolah."Derren, bangun yuk," Kinanti membangunkan kedua majikannya dengan kelembutan, walaupun sulit tetapi kesabaran Kinanti tidak ada batasnya."Mbak Kinan, bisa enggak jam nya si puter lagi," kata Derren.Kinanti tersenyum terkadang ia merasa bukan sedang menjadi pengasuh, tetapi sudah seperti seorang ibu yang mengurus anak-anak. Apa lagi Davina dan Derren sangat menghargai dirinya berkat Hanna yang selalu mengajarkan kedisiplinan dan cara menghormati orang yang lebih tua."Ayo bangun, Davina juga

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 14

    "Sayang," Adam cepat-cepat memegang lengan Renata, berusaha untuk membujuk istrinya agar kembali tersenyum."Kamu ngapain perhatian sama dia?""Enggak ada yang lain selain kamu," Adam langsung memeluk Renata dengan eratnya, "ini hanya tentang pekerjaan, lalu bagaimana dengan pasien wanita lainnya di rumah sakit?" Tanya Adam.Renata mulai meredamkan rasa marahnya, kini ia mulai mengerti dengan perasaan Adam yang notabenenya seorang dokter kesembuhan pasien adalah suatu keutamaan."Kami sudah di sumpah untuk menjalankan tugas ini," ujar Adam lagi tanpa melepaskan Renata dari pelukan nya."Maaf ya, mungkin aku berlebihan," Renata merasa bersalah dan mulai memeluk Adam dengan erat.Tanpa sengaja Kinanti melewati taman, di mana Adam dan Renata tengah berpelukan dengan penuh kehangatan. Bahkan Kinanti mendengar sendiri alasan Adam barusan.Adam menatap Kinanti yang tengah menatapnya, sesaat kemudian Ki

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 15

    Hari-hari terus berlalu Adam kini lebih memperhatikan keadaan Kinanti, bahkan ini sudah menjadi malam yang ke empat Adam menemani Kinanti makan malam."Kamu mau makan apa?" Kinanti tersentak saat keluar dari kamar langsung di suguhkan dengan pertanyaan.Adam tersenyum melihat reaksi Kinanti, sebenarnya Adam sudah menunggu Kinanti keluar dari dalam kamar untuk makan malam sejak tadi."Anda di sini tuan?" Pertama kalinya Kinanti bertanya pada Adam, bahkan ini kali pertama Adam mendengar Kinanti berbasa-basi."Tidak terlalu lama, saya hanya takut kau tidak minum susu dan malah makan mie instan," jawab Adam.Kinanti mengangguk mengerti."Mau makan apa?"Kinanti terdiam dan menatap Adam keinginan nya sebenarnya sangatlah sederhana, tetapi tidak tahu apakah Adam bisa mengabulkan nya atau tidak."Kau ingin sesuatu?" Tanya Adam lagi.

Latest chapter

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status