Zhang Yulan sudah tak memiliki tujuan lagi dan hanya mengikuti Wang Qifeng yang mengajaknya ke sebuah tempat.Kening Zhang Yulan berkerut saat kakinya berhenti di depan penanda dari kayu. “Hutan Qian Diyu? Kita ke sini lagi?”Wang Qifeng menatap Zhang Yulan dan menyahut, “Kenapa? Apa kau gentar?”Bukannya menjawab pertanyaan pria Wang, Zhang Yulan malah bertanya, “Kenapa harus ke sini?”“Kau ingin ke tempat lain? Tak ingin mencoba menaklukkan sisi paling dalam dari hutan ini?” Ucapan Wang Qifeng seakan mengandung tantangan.Zhang Yulan berpikir cepat. Dia sepertinya memang butuh menenangkan diri dulu dan tak perlu bertemu banyak manusia untuk saat ini.“Baiklah. Ayo! Kalau memang harus menjelajahi hutan sampai ke bagian paling dalam, yah jalani saja!” Zhang Yulan menebalkan tekadnya. Meski ada sedikit kekhawatiran di lubuk hati mengenai hewan roh level 5. Dia mulai mengayunkan langkah lagi.“Bagus! Aku menyukai tekadmu!” Wang Qifeng ikut berjalan di samping Zhang Yulan. “Jangan khawat
Tersirat keheranan pada mata Zhang Yulan ketika melihat adanya pondok kayu di area inti hutan Qian Diyu.Seakan paham akan keheranan Zhang Yulan, maka Wang Qifeng mengatakan, “Oh! Ini pasti ditinggalkan oleh pemburu yang kuat dulunya. Aku yakin itu. Ayo, ke sana!”Memasuki pondok itu, kening Zhang Yulan makin berkerut karena pondoknya rapi dan bersih. “Sepertinya pemburu kuat itu meninggalkan pondok di hari kemarin.” Dia sedikit menyindir halus.Zhang Yulan tidak bodoh. Mana ada pondok rapi dan bersih di inti area hutan mengerikan seperti Qian Diyu? Dia hanya bisa menduga bahwa ini merupakan pekerjaan pria Wang di sebelahnya.Tak bisa mengelak, terpaksa Wang Qifeng mengaku, “Baiklah, baiklah, aku sempat membersihkannya terlebih dahulu sebelum menjemputmu ke sini. Ayolah, jangan muram begitu. Kita akan menjalani hari menyenangkan di sini!”Zhang Yulan menatap tak percaya Wang Qifeng. Menjalani hari menyenangkan? Dengan hewan roh yang minimal berada di level 4 dan bisa saja ada banyak l
Dengan bergegas, Zhang Yulan dan Wang Qifeng melesat ke sumber suara ledakan.Ketika mereka tiba di sana, mereka menemukan pemandangan cukup miris di hati. Seorang kultivator pria sedang bertarung melawan macan kumbang roh.Tubuh kultivator itu sudah dipenuhi oleh luka sehingga darahnya menghiasi pakaiannya sehingga terlihat sangat mengerikan sekaligus mengenaskan.Zhang Yulan sudah bersiap maju, namun Wang Qifeng menahan lengannya dan menggelengkan kepala.Heran dengan tindakan pria Wang, Zhang Yulan bertanya, “Kenapa? Kita harus menolongnya!”“Kita belum tahu situasi persisnya, Yulan. Jangan gegabah dulu dan pantau saja dari sini.” Wang Qifeng menampilkan wajah serius.“Memantau saja? Kita memantau dia jadi mayat, huh?” sindir Zhang Yulan dengan tatapan tajam. "Kondisinya sangat parah!"Sementara, di depan sana, kultivator tadi mulai melemah tubuhnya dan terus saja diterjang macan kumbang roh level 4. Lagi dan lagi cakar hewan itu merobek dagingnya.Zhang Yulan tak tahan dan melesat
Mendengar adanya teriakan dari dalam kamar tempat kultivator asing itu sedang dirawat, Zhang Yulan bergegas. Namun, dia kalah gesit dari Wang Qifeng yang sudah lebih dahulu masuk ke kamar dan mengunci menggunakan segel formasi. Mengetahui perbuatan pria Wang, geram sekali Zhang Yulan. “Urgh! Wang Qifeng sialan!” rutuknya sambil memukul pintu karena kesal. Mau tak mau, dia duduk kembali. Agar meredakan kekesalannya, Zhang Yulan menuangkan teh lagi dan meneguknya. “Sial! Sup obatnya malah belum dibawa ke orang itu! Wang Qifeng pria sialan!” Dia terus merutuk sambil meminum teh. Tak berapa lama kemudian, Wang Qifeng keluar dari kamar, wajahnya menampilkan senyum terbaiknya ketika melihat Zhang Yulan berdiri cepat dari duduknya. “Kau bisa tenang, dia sudah baik-baik saja, tak perlu kau cemaskan.” Seakan pria Wang mengetahui apa yang hendak ditanyakan Zhang Yulan, dia menjawab demikian. Zhang Yulan duduk kembali sambil mendecak, membuang pandangannya ke arah lain. “Tsk! Sombong!” rutu
Zhang Yulan geram dan melepaskan qi pedangnya, energi tajam itu menyambar Wang Qifeng.Pria Wang bergegas merunduk menghindari qi pedang yang ganas dari Zhang Yulan. “Wah, wah, kau sungguh ganas! Ha ha ha … tapi kau masih belum bisa menaklukkan aku. Yulan, bagaimana kalau kau jadi istriku saja. Aku janji akan takluk setiap saat padamu!”Mendengar ucapan gombal menyebalkan dari Wang Qifeng, Zhang Yulan makin bersemangat ingin memukul pria itu. Ayunan pedangnya makin agresif sambil dia berteriak, “Ucapan tak berguna! Siapa yang sudi jadi istrimu! Hyaakhh!”Sabetan tajam dari Zhang Yulan malah dihindari dengan mudah oleh Wang Qifeng, bahkan pria itu mendekatkan tubuhnya ke wanita pujaannya sambil tersenyum nakal sembari dahan di tangannya menepuk kepala Zhang Yulan.“Kau sungguh istri keras kepala, Yulan.” Lalu, Wang Qifeng terkekeh senang melihat kemarahan di wajah Zhang Yulan.Wajah Zhang Yulan memerah karena emosi. Bisa-bisanya dia seperti dipermainkan oleh pria Wang! “Aku tak sudi ja
Zhang Yulan begitu gagah berani menghadapi King Kong Zirah Besi.Dikatakan demikian karena hewan roh itu memiliki helai bulu-bulu yang memiliki komponen sekeras besi. Meski terkesan lembut dan bersinar, sebenarnya itu merupakan helaian besi. Berat dan kuat.Tak heran, King Kong Zirah Besi bisa mencapai level 5 di hutan itu dikarenakan pertahanan dari bulu besinya yang tidak mudah ditembus lawan-lawannya. Dia bagaikan ada di puncak rantai makanan di hutan Qian Diyu. Ini yang dipikirkan Zhang Yulan.Namun, benarkah demikian?Zhang Yulan tidak memikirkan banyak hal selain berkonsentrasi pada pertarungan sengitnya dengan hewan roh level 5 di depannya.Pedang Youzu ganas menebas ke kanan, ke kiri, menusuk ke depan, dan sesekali dia akan melenting di udara untuk menghindari pukulan dari king kong tersebut. Zhang Yulan berusaha bergerak selincah mungkin.Sementara itu, mata Wang Qifeng terus mengawasi dengan cemas. Dia tak mau wanita pujaannya terluka, namun kalau dia membantu, Zhang Yulan p
Dengan sekali tendang dari king kong roh, tubuh Zhang Yulan kembali terlontar ke belakang bagaikan daun layu ditiup angin kencang. Wanita itu terlempar sejauh puluhan meter.King kong roh tak mau mereda dan mengejar Zhang Yulan. Dia melompat hendak menjadikan tubuh lawannya sebagai perkedel daging.Untungnya, kesadaran Zhang Yulan masih ada sehingga dia lekas berguling ke samping sejauh beberapa meter, namun sayangnya masih tertangkap pukulan dari tangan besar si kera raksasa."Ughh!" Darah kembali menyembur keluar dari mulut Zhang Yulan. Kali ini dia bisa mendengar bunyi retakan beberapa tulang rusuknya. Tapi, sebanyak apapun pukulan yang diterimanya, dia tidak mau menyerah. Balas dendam harus tercapai! Ini adalah metode penempaan diri agar tidak lemah!King kong roh terus mengejar tubuh berguling Zhang Yulan dengan telapak tangan besarnya, memukuli wanita itu.Zhang Yulan terus mengeluarkan darah, bahkan dia merasa isi perutnya juga nyaris keluar dari hantaman king kong roh.Menggun
Kultivator asing yang menjadi pasien, mendapatkan ancaman serius dari Wang Qifeng, maka dia segera mengatupkan mulutnya. Dia bisa merasakan niat membunuh pria Wang baru saja meski singkat dan samar.“Ma—maafkan aku!” Pemuda itu segera menangkupkan kedua tangan, bersoja pada Wang Qifeng dan Zhang Yulan.“Tak perlu terlalu dipikirkan.” Zhang Yulan mengibaskan tangannya sambil berjalan tertatih masuk ke pondok.“Yulan, sini aku obati dulu kamu.” Wang Qifeng meraih tubuh Zhang Yulan, namun ditepis wanita itu.“Tak perlu, aku bisa sendiri. Ini hanya butuh istirahat sebentar selama sehari.” Namun, baru saja Zhang Yulan selesai bicara, tubuhnya limbung dan ambruk.Wang Qifeng lebih dahulu meraih tubuh Zhang Yulan sebelum mencapai lantai. “Tsk! Dasar keras kepala!” rutuknya dengan suara rendah disertai wajah muram, sedih melihat kondisi menyedihkan wanita pujaannya.Mengabaikan pemuda kultivator di dekatnya, Wang Qifeng membawa Zhang Yulan ke kamar wanita itu dan mulai merawatnya di sana. Tak
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun