“Yulan!” Wang Qifeng kehilangan ketenangannya saat dia berteriak cemas melihat situasi yang dihadapi wanita kesayangannya. Ingin maju ke arena, tapi terhadang aturan. Tak bisa berbuat apa-apa, dia mengepalkan tinjunya kuat-kuat sambil tak pernah mengalihkan pandangan dari arena.“Haarghh!” Zhang Yulan masih dibungkus oleh energi petir dari pedang petir milik Sima Youhan. Qi di tubuhnya semakin terkuras dan menyebabkan qi pedang spiritual dia mulai menghilang satu demi satu.Melihat lawannya sudah tidak berdaya terjerat belitan energi elemen petir, Sima Youhan mendekat dan menendang Zhang Yulan sejauh dua puluhan meter di arena.Pemuda Sima tidak memiliki dendam apapun terhadap Zhang Yulan, oleh karena dia hanya perlu mengalahkan wanita itu saja tanpa perlu membunuhnya.Sraakk!Tubuh Zhang Yulan terhempas dan terdorong di bidang arena. Suasana hening seketika saat itu. Tak ada yang berani bersuara karena mereka ingin memastikan apakah Zhang Yulan benar-benar sudah tidak bisa bergerak.
Sima Youhan tak sempat mengikuti diskusi panas orang-orang di bawah arena maupun podium. Dia harus berkonsentrasi menangani cahaya pedang besar beraura sangat aneh yang dikeluarkan Zhang Yulan terlebih dahulu.Cahaya pedang besar itu mengejar Sima Youhan dan terus memberikan penindasan pada pemuda itu. Hantamannya pada bilah pedang berantai sangat nyata meski berbentuk cahaya saja. Ini yang membuat Sima Youhan frustrasi.Pedang petir sudah tergeletak seperti pingsan atau malah mungkin tak bernyawa hanya dengan sekali pukul saja, maka, Sima Youhan hanya bisa bergantung pada pedang berantai dia.Cahaya pedang berulang kali menangkis dan menyerang balik pedang berantai yang merenggang dan ingin membebatnya. Gerakan cahaya pedang besar begitu hebat sekaligus mendominasi.Sementara itu, Zhang Yulan mulai diam dan hanya berdiri sambil bertopang pada pedang Youzu dia, menatap ke lawannya dengan pandangan mata kosong.“Apakah pedang aneh besar itu bergerak sendiri? Aku tak melihat Zhang Yulan
“Yimei ….” Saudari sepupu di sebelahnya menyentuh lengan Song Yimei. Jelas terlihat bahwa gadis belia itu ingin menahan Wang Qifeng lebih lama di mansion Song.“Mei’er, kenapa begitu?” tanya patriark Song pada cucu manja yang disayanginya.“Aku … aku ….” Song Yimei menundukkan kepalanya, tak kuasa mengatakan apa yang saat ini sudah berkumpul di benaknya, terlalu malu mengutarakan itu.“Ayah, Mei’er sepertinya menyukai Tuan Wang.” Ibu dari Song Yimei tersenyum lembut mengatakan itu. Meski deklarasi ini sebetulnya hal yang terlalu frontal bagi seorang perempuan, tapi karena putri kesayangannya sudah seperti itu, bagaimana mungkin seorang ibu tidak mendukungnya?“Oh?” Patriark Song menaikkan kedua alisnya tinggi-tinggi lalu tertawa dan menoleh ke Wang Qifeng untuk bertanya, “Tuan Muda Wang, maafkan cucuku yang terlalu blak-blakan. Tapi, bagaimana menurutmu?” Dia tidak keberatan memiliki cucu menantu seperti Wang Qifeng yang terlihat seperti tuan muda bangsawan, apalagi bisa mengeluarkan
Di antara Zhang Yulan, Wang Qifeng, maupun Han Bing, tidak ada yang mengira bahwa keluarga Song akan mengingkari kesepakatan yang telah disetujui bersama. Lima pedati besi merah diganti menjadi satu pedati saja. Bukankah ini penghinaan? Oleh sebab itu, Han Bing marah.Sedangkan Zhang Yulan, ada luapan amarah di mata tajamnya yang memandang dingin ke mansion Song. Dia sudah berjuang begitu keras mendapatkan juara pertama di pertandingan perebutan tambang hingga nyawanya beberapa kali nyaris melayang keluar dari raga, namun balasan dari keluarga Song justru begini.Di sisi Wang Qifeng, pria ini tentu sangat marah atas nama wanita kesayangannya, Zhang Yulan.Setelah mendengar teriakan keras berbalut ucapan hinaan Han Bing pada patriark Song, akhirnya kepala keluarga Song itu pun keluar dari kediamannya dan terbang ke langit, disusul Han Bing. Mereka berdua melayang di atas mansion Song sambil berhadapan.“Tuan Song, kenapa tidak sesuai dengan kesepakatan kita? Tindakanmu sungguh tidak te
“Jangan sembarangan, Song Gouhan!” Han Bing segera memunculkan senjata kapak raksasanya dan mengibaskan di depan patriark Song, meniadakan energi yang akan menghantam Wang Qifeng.Setelah energi kuat itu bubar dengan segera dari hempasan angin energi kapak Han Bing, mata Song Gouhan menyala akan emosi. “Kau sungguh ingin melawanku? Kita ini kawan lama!”“Tapi kau menodai perkawanan kita itu sendiri!” balas Han Bing sambil mulai menebaskan kapaknya ke arah Song Gouhan.Di bawah, anggota keluarga Song mulai bergerak untuk melawan Zhang Yulan dan Wang Qifeng. Mereka berhamburan terbang menerjang ke arah kedua orang tersebut.Sementara itu, Song Yuan merasa dilema. Dia tidak mengira ujungnya akan seperti ini, padahal dia menentang akan perbuatan ayahnya pagi itu dan sang ayah menyuruhnya untuk tidak perlu ikut campur dalam keputusan yang sudah dibuat.Selain Song Yuan, Song Yimei juga bingung, dia ingin menangis melihat buntut dari sikap merajuknya tadi pagi. Dia tak ingin keluarganya mel
“Kakak!” Song Yuan tak bisa menahan suaranya ketika melihat kepala kakaknya sudah ditebas Zhang Yulan. Dia jatuh pada lututnya dan menangis pilu, tak menyangka keluarganya akan berujung seperti ini hanya karena Song Yimei dan ketamakan sebagian anggota keluarga.Song Yuan mendengar sendiri seperti apa ayahnya, patriark Song Gouhan, dipengaruhi dan dibujuk banyak kakak, bibi dan pamannya agar membatasi besi merah untuk Han Bing dan Zhang Yulan. Dia sudah berusaha mengingatkan ayahnya untuk tidak melakukan perbuatan curang itu, tapi dia malah ditegur keras oleh yang lainnya.Tak disangka, semua jadi begini.Dari awal pertempuran di depan mansion, dia masih tak bergerak. Nuraninya tidak sanggup menggerakkan senjatanya untuk melawan Zhang Yulan dan dua lainnya karena dia sadar ini memang kesalahan keluarganya.Sepertinya, keluarga Song memang harus berakhir dengan cara demikian.Zhang Yulan harus bersikap tegas pada orang-orang curang yang tak tahu malu, pedang Youzu di tangannya yang ber
Salah satu tetua Sekte Pilar Matahari berseru menanggapi ucapan Wang Qifeng, “Kau sendiri ke sini juga ingin menjarah, kan?”“Tidak! Kami ke sini hanya ingin mengambil bagian kami yang sudah disepakati dengan Song Gouhan.” Wang Qifeng menyahut.“Kalau begitu, ambil saja bagian kalian, dan kami akan mengambil bagian kami!” Patriark keluarga Yamui berkata.Wang Qifeng tertawa sinis dan membalas, “Lebih baik kalian bertanya dulu pada lebah-lebahku, apakah mereka memberikan izin atau tidak untuk itu.”Setelahnya, Wang Qifeng kembali mengeluarkan Lebah Emas Pemangsa. Hal ini tentu mengejutkan dan membuat semua orang dari ketiga kekuatan itu ciut.Lebah Emas Pemangsa sejatinya adalah hewan roh level 7 yang berasal dari dunia tengah atau Zhongjian. Namun, saat ratu lebah dan kawanannya bermigrasi ke Dixia, level mereka menjadi turun di level 6 akhir. Meski begitu, tetap saja itu sebuah peringkat hewan roh yang sangat menakutkan bagi kultivator Dixia.“Lebah dari Zhongjian? Bagaimana bisa? Ka
“Kami dari Paviliun Giok Utama.” Komandan itu bersoja pada Zhang Yulan dan Han Bing. “Karena tambang ini tidak ada kepemilikan lagi, maka paviliun kami yang akan mengurusnya dengan adil. Jika kalian hendak membeli besi merah di masa depan, kami akan memberikan harga khusus untuk kalian.” Zhang Yulan kembali menyimpan pedang Youzu dan mengerti kini bahwa orang-orang di depannya bukan yang harus dia waspadai. Nama Paviliun Giok Utama sangat besar, maka tak mungkin akan merampas apa yang sudah dia dapatkan saat ini.Sementara itu, Han Bing telah mengetahui identitas pihak lain, dia mengangguk dan melakukan soja pada komandan pasukan Paviliun Giok Utama, berkata, “Kalau demikian, kami akan mohon diri dahulu.”Mereka saling bertukar soja dan kemudian rombongan Zhang Yulan pergi dari sana. Sudah dipastikan saat ini tambang besar besi merah di kerajaan Tie dikuasai Paviliun Giok Utama. Tidak akan ada lagi pertandingan tahunan antara beberapa kelompok kekuatan untuk memperebutkannya seperti
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun