Greg pulang lebih awal hari ini. Setelah dia membawa Lexie ke hotel, dia memberi perintah pada Reed untuk meniadakan pertemuan yang terjadwal di jam sore. Tidak ada makan malam untuk pertemuan bisnis, ataupun rapat yang mendekati jam pulang.Saat dia kembali, Lexie sedang tiduran di kasur, menonton televisi dengan memakai kemeja Greg. Karena ukuran mereka yang sangat jauh, kemaja pria itu saja sudah menutup sampai ke bawah pan tatnya. Namun, tidak dengan pahanya. Jadi ketika dia bergerak sedikit saja, itu sudah membuka semua bagian tubuhnya.Dia tidak tahu jika Greg akan pulang lebih sore dari biasanya, bahkan juga tidak mendengar suara langkah kaki pria itu.Tiba-tiba saja Greg sudah ada di depan pintu, muncul begitu saja.Jantung Lexie seperti meloncat ke tenggorokan. Buru-buru dia menegakkan tubuh, menutup bagian pahanya. Tapi sayangnya itu tidak bekerja. Ketika dia menariknya ke sisi kanan, sisi kirinya terbuka. Kalau dia menarik sisi kiri, sisi kanannya yang terbuka.Lexie gugup
Setelah Kakeknya, dan sekarang mendadak dia mendengar bahwa Ibunya pun sudah tiada? Mayat yang berawal teridentifikasi sebagai Lexie berubah menjadi mayat Ibunya dalam sekejap.Greg merasa dirinya tenggelam saat ini.Kedua tangannya yang melingkari tubuh Lexie menarik wanita itu semakin dalam, memeluknya erat.Lexie bisa merasakan debaran jantung Greg yang semakin cepat dan kencang, seolah pria ini baru saja berlari bermil-mil.Tidak pernah terpikir oleh Greg bahwa Ibunya akan melakukan hal sejauh ini untuknya. Dia menganggap kalau Ibunya hanya mementingkan reputasinya saja, berusaha menyingkirkan Lexie darinya agar dia menikahi Camila untuk menyelamatkan nama baiknya saja.Namun, wanita itu malah mengorbankan diri untuk melindungi istrinya.Greg merasa benar-benar bersalah saat ini.Tanpa sadar, Greg menjatuhkan air matanya, menetes dari ujung mata perlahan ketika dia terpejam.Lexie melihat ini, mengusap bekas air mata itu da
Jillian tahu jika kebiasaannya meminum obat tidur memang bukan hal yang baik. Jika dia bisa tidur nyenyak tanpa bantuan obat, dia pasti akan melakukan itu dengan senang hati. Tapi sayangnya tidak bisa.Dia sudah mencoba berulangkali, tapi pada akhirnya dia akan selalu menyerah dan mengandalkan obat untuk beristirahat.Sekarang obat itu tidak ada di tangannya lagi. Jillian hanya merasa gelisah dan cemas sepanjang waktu.Brendam dengan air hangat pun sudah dia lakukan, karena Jillian sendiri juga ingin lepas dari ketergantungannya. Dia berpikir jika bisa sedikit menenangkan diri, lalu setelah sedikit tenang nanti dia pasti bisa tidur dengan nyaman.Tapi ternyata tetap saja tidak bisa. Sejak tadi dia hanya telentang, beguling ke sana kemari seperti gasing, berputar-putar di atas ranjang.Jantungnya terasa berdebar, cemas, sangat tidak nyaman. Dia benar-benar membutuhkan obat itu sekarang.Sudah pukul empat. Reed pasti sudah tertidur. Jika dia keluar tanpa menimbulkan suara, dia pasti bis
Hari ini Greg sudah merencanakan untuk membawa Lexie kembali ke Villa Biru. Lexie menyambut itu dengan senang hati. Sebuah perasaan bahagia tumbuh di hatinya seperti ribuan bunga yang mekar bersamaan.Setidaknya, meskipun dia masih belum bisa menunjukkan diri di depan publik, dia masih memiliki ruang yang cukup luas untuk bergerak. Dan tentu saja ada Emma.Greg sudah menunggu di bawah, sementara pengawal yang membawanya turun sampai ke tempat parkir, mengantarnya pada Greg.Di bawah topi dan di balik masker, wajah Lexie telah tersamarkan.Sepanjang perjalanan, Lexie menunjukkan ekspresi paling cerah yang dilihat oleh Greg selama ini. Beberapa kali pria itu meliriknya, ikut tersenyum juga.“Kau senang?”“En. Aku sangat merindukan rumahku. Ah, maksudnya itu ….”“Tidak ada yang perlu diperbaiki. Apa yang aku miliki, kau memiliki hak juga atas semua itu.”Hanya kata itu saja sudah membuat
Lexie sudah mendengar jika Jillian akan datang kemari nanti. Greg yang mengatakannya karena Reed meminta persetujuannya membawa Jillian menemui istrinya itu. Setelah mendengar semua hal yang terjadi di antara mereka, Lexie menjadi tidak sabar menemui Jillian.Dia pikir mereka akan datang pagi, tapi ternyata mobil Reed baru muncul ketika jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Tidak biasanya Reed datang sesiang ini, apalagi Greg juga tidak datang ke perusahaan pagi tadi.Dalam dua malam saja, Lexie melihat perkembangan hubungan mereka yang mendadak menjadi akrab dalam sekejap.Greg dan Lexie duduk di ruang tamu, saling berdekat dan menempel, sementara pandangan mereka tertuju pada pusat yang sama.“Menurutmu, apakah tadi malam Reed sudah … melakukan itu padanya?” Lexie berbisik padanya.“Aku pikir itu sudah jelas. Reed tidak pernah absen dari perusahaan kecuali dengan alasan tertentu. Temanmu itu kecanduan obat tidur. Satu-satunya alasan yang membuat Reed datang sesiang ini pasti ka
Dua jam yang lalu Lexie telah menerima kabar bahwa seseorang yang dia cari sejak kemarin sudah ditemukan. Sekarang pria itu ada di sebuah rumah sakit, di dalam kamar VIP dalam keadaan tidak sadar.Lexie baru saja tiba dengan Jillian. Melihat seorang pria yang terbujur di atas brankar dengan alat kesehatan yang menempel di tubuhnya, kaki Lexie membeku.Terakhir kali dia melihat Davin, pria itu tidak seperti ini. Dalam beberapa bulan, tubuh Ayahnya itu hanya menyisakan rangkaian tulang yang dibalut kulit saja. Wajahnya mendadak jauh lebih tua dengan cekungan mata yang dalam.Lexie mendekat perlahan, duduk di sisinya.Perasaan menyesal tumbuh di hati Lexie, seperti mengakar kuat di dalam sana. Sudah terlalu lama dia mengabaikan Ayahnya ini sampai-sampai, ketika dia melihatnya lagi, kondisinya terlihat sangat menyedihkan.Kumis dan janggutnya sudah lebat. Hampir semua warna rambutnya sudah memutih. Kata mereka, Davin ditemukan di bawah kolong jembatan dan sudah dalam keadaan seperti ini.
Ketika Lexie dan Jillian tiba, rumah dan garasi dalam keadaan terbuka. Ada mobil Ayahnya di sana. Lexie berpikir jika mungkin Gibson baru saja pulang, dia masuk begitu saja tanpa memberi salam.Kata-kata Davin membuat dia gemetar sepanjang jalan. Rasanya dia ingin sekali melompat langsung dari rumah sakit ke rumah.Tiba di sini, wanita itu segera berlari masuk. Namun, keadaan berbeda di dalam. Sangat sepi dan sunyi, seperti tidak ada siapa pun, dan tidak ada yang tahu dengan kedatangannya.Lexie menyapu pandangannya ke sekeliling, lalu fokusnya teralih ke dapur. Seorang wanita sedang berdiri di sana, mengaduk cangkir di depannya.Wanita itu tidak menyadari kedatangan Lexie, dia mengaduk cangkir teh itu dengan ekspresi kejam di wajahnya.Karena wanita itu tidak menyadari kedatangan Lexie, Lexie mendekat tanpa suara.Sepertinya dia mengenali wanita ini.Ya, benar. Wanita ini adalah pelayan yang bekerja untuk Nancy. Tapi … bukankah wanita ini ada di penjara? Bagaimana sekarang dia bisa k
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai