Malam semakin dingin. Seolah seluruh tulangnya menggigil, tubuh Lexie bergetar. Dia telah menyalakan perapian, membalut tubuhnya dengan pakaian hangat, kaos kaki dan selimut tebal, tapi semua itu seolah tidak berguna.Penghangat ruangan ini juga tidak memberi efek sama sekali. Dia hanya merasa semakin dingin dan dingin.Entah di kamarnya atau di ruang tengah, sama sekali tidak berbeda. Lexie menggulung dirinya seperti bayi yang masih berada di dalam perut sampai menutup kepalanya juga.Apalagi ... semua dinding di sini menggunakan kaca. Awalnya dia pikir ini sangat bagus dan indah, tapi lama-kelamaan, kenapa dia merasa merinding?Lexie yang pengap membuka kembali selimut di wajahnya. Mata bulat itu kembali mendapatkan gambar di mana sekitarnya sangat gelap di luar sana. Hanya ada pohon-pohon besar. Mereka bergoyang ketika angin kencang.Semakin diperhatikan, malah terasa semakin menyeramkan. Dan lagi, tidak ada siapa pun di sini.Lexie tidak tahan lagi. Dia bangkit dengan menyeret sel
Mengigau? Apakah kemarin dia hanya berhalusinasi dan mengigau?Tapi … kenapa dia merasa seolah itu nyata? Dia merasakan ketika tidur dalam pelukan Greg. Dia juga mendengar suara pria itu yang menyuruhnya tidur. Suaranya serak, tapi itu diucapkan dengan lembut, merasuk jauh ke dalam pikirannya.Dia sangat kedinginan tadi malam, tidak tahu apakah benar itu nyata atau tidak.Lexie kembali ke atas dengan linglung. Dia duduk di depan televisi, merenung dan terdiam.“Nyonya, saya membawa susu panas untuk Anda.”Lexie hanya menolehnya, tidak menyahut apa-apa.“Jika Anda membutuhkan teman, kenapa tidak menyalakan televisi? Bukankah ini pertama kalinya Anda pulang? Ada banyak berita yang bisa Anda lihat.”Pengawal itu menyalakan televisi, lalu pergi begitu saja.“Pemirsa, kami akan mengajak Anda untuk menyaksikan di mana Tuan Muda Gilbert untuk pertama kali setelah sekian lama akhirnya kembali ke per
Keluarga Gilbert telah berantakan semenjak kematian Tuan Tua Gilbert. Laura menghilang, Sandra dan keluarganya pergi ke luar negeri. Tidak ada yang tersisa lagi selain makan Tuan Tua Gilbert yang mengering.Greg berdiri di sisinya, membawa buket bunga krisan yang dia letakkan di atas makan Kakeknya. Perasaan bersalah ini masih belum terlepas sepenuhnya.Jangankan untuk memberi penghormatan pada pria tua itu, Greg bahkan tidak mengetahui kematian Kakeknya sendiri. Ditinggal dengan cara seperti membuat Greg merasa sangat kehilangan.Greg menarik napas panjang, menegakkan punggungnya lagi. “Apa ada kabar dari pencarian Ibu?”“Belum, Tuan. Nama Nyonya tidak tercantum dalam penerbangan mana pun, dan tidak ada helikopter atau pesawat jet Anda yang membawanya. Bukan hanya pernerbangan, saya sudah melakukan penyelidikan dari semua akomodasi yang ada.”“Bukankah itu berarti dia tidak pernah meninggalkan kota ini?”“Seharusnya seperti itu. Tapi, Nyonya juga tidak terlihat di mana pun.”“Jangan
Sepanjang hari ini tidak ada yang dilakukan Lexie selain hanya terbaring di atas sofa sambil menonton televisi. Sebenarnya dia bisa melakukan itu di kamar, tapi dia akan merasa jauh lebih kesepian jika hanya berada di kamar saja.Setelah terlalu lama tidak ada teman mengobrol, dia ketiduran di sana. Dia tidak mendengar ketika langkah kaki Jillian mendekatinya, tidak mendengar suara Jillian yang meneriaki Reed di luar tadi.Tiba-tiba saja dia bangun dengan terkejut saat Jillian memeluknya.“Lexie ….” Jillian merangkul dengan sangat erat, bahkan tidak membiarkan Lexie pulih dari keterkejutannya.Lexie memang sangat kaget tadi, tapi begitu mendengar suara Jillian, dia langsung membalas pelukan itu.“Jill, ini kau?”Jillian mengangguk-angguk sambil menangis. Lexie membiarkannya memeluknya, tidak menjauhkan tubuh Jillian sedikit pun.“Aku, aku senang sekali melihatmu lagi, Lexie!” Dia masih tidak percaya dan terus memeluk Lexie.“Jill, jika kau tidak melepasku, kau mungkin akan membunuhku.
Beberapa jam yang lalu ....Sore itu, setelah Greg meninggalkan pemakaman dan menyuruh Reed mengatasi Jillian, dia pergi ke rumah utama keluarga Gilbert.Hanya ada penjaga di luar, tapi Greg menahan diri di luar. Dia memandangi rumah yang dulunya memiliki nyawa, tapi sekarang tidak. Bahkan dia tidak bisa menyebut ini rumah, karena bangunan di depannya ini terlihat kering dan kotor.Tumpukan dedaunan memenuhi halaman, dan depu menempel di semua bagian. Jendela kaca tidak lagi terlihat pantulan sinarnya karena sudah tertutup debu.Kakeknya, Ibunya, dan Bibinya, semua orang pergi dari sini. Orang-orang berkata benar, bahwa tidak ada lagi yang tersisa dari keluarga Gilbert selain hanya dirinya.Flint, sebenarnya pria itu telah berhasil dalam balas dendamnya. Sekarang, Kakeknya sudah tiada. Greg tidak akan membiarkan dia pergi terlalu jauh lagi.Bukan hanya bagian depan, namun semua bagian di rumah ini sudah berdebu dan pengap. Pintu dan jendela tidak pernah terbuka lagi.Greg pergi ke rua
Di dalam kamar hotel ….Greg memperlakukan Camila dengan sangat baik. Dia menuangkan anggur untuknya, membawa gelas itu padanya. “Jika kau bisa berdiri, akan lebih indah melihat dari sisi jendela.”Camila melupakan bahwa seharusnya dia tidak bisa berjalan terlalu normal. Bukankah dia sudah melakukan sandiwara jika baru saja melakukan operasi? Namun, malam ini Greg melelehkan hatinya, membuat dia melupakan segala hal dan menjadi bodoh dalam seketika.Uluran tangan Greg disambutnya dengan baik. Dia mengikuti Greg yang membawanya ke sisi jendela tanpa ragu sedikit pun. Greg melihat ini, dia menyeringai dalam hati.Dia sudah tahu ini sejak awal, sejak Camila menerjunkan diri ke laut untuk membuat Lexie terlihat seolah melakukan kejahatan itu. Namun, saat itu dia tidak bisa membela Lexie karena masih harus berada di pihak Camila.Dia tahu Lexie tidak melakukannya, itu sebabnya dia menyuruh dia pergi dari sana. Siapa yang akan menyangk
Lexie tidak pernah menemukan Greg yang sangat buas seperti tadi malam. Setelah malam panjang mereka, tubuhnya benar-benar terjatuh lemas, tergeletak di dalam pelukan pria itu.Greg memeluknya, mendekapnya dengan erat, membiarkan Lexie tidur di atas lengannya dengan nyaman. Wanita ini sudah tertidur sejak tadi, tapi Greg tidak bisa melepas pandangan darinya.Apa yang sudah dia lakukan padanya tadi masih terlintas di kepalanya dengan jelas. Greg mengulas senyum geli, mencium pipi Lexie dengan gemas.Sekali, dua kali, tiga kali, Greg melampiaskan keriduannya sekali lagi dengan menciumi seluruh wajah Lexie. Greg masih memiliki keinginan untuk memeluknya sampai dia sesak napas. Rasa rindu ini seperti sebuah pusaran air, menyedotnya, menenggelamkannya hingga tak habis-habis.Lexie menggeliat, tapi tidak terbangun juga. Tenaganya sudah habis tak tersisa, bahkan untuk membuka mata saja.“Tidurlah! Sudah cukup mengganggumu hari ini.” Greg menciumnya lagi, lebih lama dan lebih dalam di pipinya
Reed telah menghentikan mobilnya di luar sebuah rumah sederhana dengan dua lantai. Ini seperti rumah lama, tapi masih terlihat rapi dari luar. Memang tidak bagus, tapi tidak terlalu buruk juga.Ketika dia baru turun dan berhenti di luar, seseorang memanggilnya, “Pak Ray?”Reed menoleh, ada Ryan di belakangnya. Dia memang tidak terlalu mengenal Ryan, tapi Reed tahu pria ini adalah Sekretaris Camila sebelum Camila berhenti melukis di studionya.Ryan di sini?“Kenapa Anda di sini, Pak?” Ryan terlihat bingung dengan kemunculannya.“Aku memiliki urusan.”“Urusan? Dengan … Jill?” Kening Ryan semakin mengerut. Karena Reed tidak menjawab, Ryan menganggap tebakannya benar. Meskipun dia tidak tahu ada urusan apa di antara mereka, dia menjelaskan, “Pak, saya sendiri tidak melihat dia pulang sejak tadi. Seharusnya dia sudah ada di rumah, tapi mobilnya tidak ada.”“Apa kau ti
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai