“Lihat, Bajingan ini baru pulang dan membuat semua orang menunggunya.”Semua orang mendengar kata-kata Tuan Tua Gilbert, dan ketika mereka menoleh serempak, Greg sudah ada di sana, berdiri di depan pintu.Apa dia mendengar ucapanku tadi?Lexie sedikit panik dalam hati. Akankah dia mencekiknya karena dia ketahuan memprovokasi Camila saat pulang nanti?Sebaliknya, Tiana sangat puas dengan kemunculan Greg di waktu yang tepat. Bagian mana yang tidak diketahui Tiana? Meskipun Greg tidak pernah mengatakan apa pun, tapi mendengar bahwa Greg tiba-tiba menikahi seorang gadis udik dari kampung sudah cukup mengonfirmasi dugaannya.Greg tidak mencintai Lexie, dia membeli wanita itu untuk menjadi istrinya. Tiana memahami ini dengan baik.“Apa yang kau tunggu? Masuk dan bawa istrimu duduk di sini.” Tuan Tua Gilbert memberi celah di sisinya.Greg yang tadi memandang Lexie dengan rumit baru bergerak setelah itu. “Aku tidak bisa menjemputmu tadi.”Kata-kata Greg menyempurnakan bualan Lexie. Bahkan mes
Suara jeritan di mana-mana. Tangis dan raungan rasa sakit menggema di ruangan dingin dan lembab. Darah yang menggenang di bawah lantai menimbulkan bau anyir menusuk. Kakeknya terbaring di lantai, meringkuk menjadi mayat dingin. Luka cambuk memenuhi punggungnya, menyobek dan menyayat kulit. Lalu Ibunya, dia memiliki banyak luka sampai hampir seluruh pakaian yang dia kenakan tidak memiliki warna lagi selain merah darah. Ada juga Bibi dan Pamannya, semua keluarganya bersimpah darah dengan kondisi yang menyedihkan. Apa yang terjadi? Greg hanya bisa berdiri di sana, menyaksikan semuanya tanpa bisa berbuat apa-apa. Perusahaan kacau balau saat keluarganya berlibur ke luar negeri. Namun ketika dia ada di sini, dia menyaksikan semua orang tergeletak di bawah kakinya. Laura juga ada di antara mereka dengan luka di mana-mana. Kepalanya berlumuran darah, tubuhnya meringkuk menghadapnya. Tidak ada suara yang bisa dia keluarkan, tapi gerakan bibir itu, seperti dia sedang berusaha memanggilnya.
“Flint adalah lambang keburukan di mata Kakekmu. Dulu, Kakekmu tidak sengaja melakukan kesalahan. Aku tidak tahu apakah itu disengaja, terencana atau kecelakaan, tapi satu malam itu membuatnya kacau. Dia tidur dengan seorang wanita muda, dan akhirnya wanita itu mengandung anaknya. Usianya dua tahun kebih tua darimu. Ya, dia adalah Flint Miller. Tapi selama ini Kakekmu menyembunyikan hal ini. Seperti sesuatu yang jauh lebih besar terjadi, aku tidak mengerti. Tapi aku mendengar nama anak itu, hanya saja setiap aku ingin membahasnya dengan Kakekmu, dia menjadi tidak terkontrol.”Sejak saat itu dia tahu, bahwa pria bernama Flint Miller itu adalah anak yang tidak diinginkan Kakeknya. Hanya saja yang membuat dia tidak percaya, ternyata nama yang disebut Ibunya dalam mimpi itu adalah nyata.Kenyataan ini mengejutkan, dan ini menciptakan rasa penasarannya semakin jauh lagi. Di mimpi itu, perusahaan inti dan perusahaan cabang semuanya kacau. Greg pergi ke perusahaan saat itu juga, dan mengecek
“Kau sudah sangat dewasa. Aku hampir tidak mengenalimu setelah terakhir kita bertemu.” Han membenarkan duduknya setelah meneguk teh, bersandar dengan serius.Di depannya Flint, duduk dengan tenang. Penampilannya yang malas tidak memudarkan ketajamannya sama sekali.Setelah jamuan makan malam selesai, Han mengundangnya ke ruang kerja. Mereka tahu pria tua itu tidak ingin selain dari mereka mendengar pembicaraan ini.Setelah kata-kata Han, Flint memiliki seringai tipis yang menggantung di wajahnya. Seperti sebuah ejekan, tapi sikapnya elegan saat menatap Han.“Terakhir kali aku berumur sepuluh tahun saat kau mengunjungiku. Aku bahkan berpikir kau sudah tidak mengingatku. Hal yang wajar jika kau tidak mengenaliku. Aku sendiri tidak mengenal Ayahku.”Ucapan sederhana itu diungkapkan dengan nada sarkastik. Han merasa perih dalam hatinya, tapi dia sama sekali tidak keberatan dengan ucapan Flint. Bahkan jika saat ini Flint mengungkap kata-kata kasar dan menyalahkannya, semua yang dia katakan
“Apa itu enak? Kau menyukainya?”“Ini adalah bubur paling enak yang pernah masuk ke mulutku.”Suara ini samar-samar terdengar di telinganya. Greg membuka mata perlahan, dan pandangan pertamanya adalah punggung Lexie yang sedang duduk sambil menyuapi Kakeknya.“Kau memang ‘beruntung’ mendapatkan cucu yang menjagamu dalam mimpinya di saat kau sedang sakit seperti ini.”“Dia memang bajingan brengsek. Kau tau, dia bahkan tidak membuka matanya saat aku sadar.”“Dia benar-benar keterlaluan. Jangan khawatir Kakek, aku akan menjagamu di sini.”“Omong kosong!” Greg mendengus, menelentangkan tubuhnya. Padahal dia baru saja tertidur, menjaga Han sejak sore hingga dia sadar tadi. Tapi pria tua itu sudah mengeluh yang tidak-tidak.Saat dia terbaring, dia mencium aroma harum di sisinya. Kepalanya bergulir dengan cepat ke arah mangkuk yang ada di tangan Lexie.“Apa itu?”“Ini? Ini bubur safflower merah.”“Aku memiliki selera makan dengan ini.” Han menyempurnakannya, membakar nafsu makan Greg tiba-ti
Makan malam di villa sore ini terlalu tenang. Jika dilihat dari bagaimana biasanya Greg yang akan selalu mengatakan hal-hal yang membuatnya jengkel, kali ini pria itu pulang dengan memberinya tatapan acuh tak acuh.Memang pria itu tidak pernah menunjukkan wajah yang menyenangkan di depannya, tapi diamnya kali ini berbeda. Lexie merasa ada sesuatu yang salah sejak pria itu tiba sampai mereka makan malam bersama saat ini.Sudah beberapa kali Lexie mencuri pandang padanya, tapi pria itu seolah menganggapnya sebagai hiasan. Setiap kata yang keluar dari mulut Greg memang tidak pernah menyenangkan, tapi jika dia mendadak bisu seperti ini juga membuat suasana tidak nyaman.Pria ini benar-benar sulit dimengerti. Berada di sisinya membuat kerongkongannya menyempit. Dia bahkan kesulitan untuk menelan.Namun di mata Emma, dia justru merasa senang melihat pemandangan ini. Dia berpikir bahwa jamuan makan kemarin telah merubah hubungan mereka sehingga tidak ada pertengkaran malam ini. Melihat merek
Dua hari ini Lexie benar-benar menjadi gadis yang sangat patuh. Meskipun Greg tidak membuka mulut untuknya, tapi dia masih memberikannya senyum cemerlang setiap pagi.Saat Greg bangun dan selesai bersiap, dia sudah selesai dengan menu sarapan. Ketika malam, dia akan menyambutnya dengan hidangan yang lezat. Lalu saat dia masih meneruskan pekerjaan di ruang kerja, dia akan mengirim kue agar dia tidak kelaparan saat malam.Lexie melakukannya dengan sangat bersemangat, tidak peduli Greg menjawab kata-katanya atau bahkan tersenyum sebagai ucapan terima kasih. Dia juga tidak pernah mengeluh meskipun Greg mengurungnya di villa.Namun, dua hari sudah berlalu. Dia tidak bisa terus seperti ini. Davin pasti sudah menunggunya untuk pulang.Besok adalah hari ketiga, dia berpikir keras apa yang bisa membuat batu raksasa tersebut luluh sedikit saja.Keesokan paginya, Lexie menyiapkan sarapan dengan bantuan pelayan seperti biasa. Namun kali ini, dia bukan hanya membuat sarapan, tapi juga membuat beka
“Presiden membawa kotak bekal makan siang. Apa jangan-jangan Presiden sudah memiliki istri?”“Hei, lihat! Presiden membawa bekal.”“Apa benar Presiden sudah memilik istri?”“Omong kosong! Siapa wanita yang memiliki sembilan nyawa sampai berani menikah dengan Presiden?”“Sungguh? Jangan membuat lelucon mengenai Presiden!”“Lihat saja sendiri!”“Astaga … kau benar! Itu kotak bekal merah muda. Aku berani memotong tanganku jika kotak bekal itu pasti bukan milik Presiden. Apa … apa dia memiliki istri rahasia? Apa kotak bekal itu miliknya?”“Aku tidak percaya kalau kotak bekal itu milik Presiden, tapi aku juga tidak percaya ada seorang wanita yang begitu berani berada di dekat Presiden.”Semua karyawan bergemuruh membisikkan ini, saling bersahutan. Tapi begitu kaki panjang Greg hampir mencapai mereka, semua orang mengatupkan bibir rapat-rapat, berdiri memberikan hormat sambil menatap kotak makan berwarna merah muda di tangannya.Itu benar-benar berwarna merah muda!Seorang pria yang selalu
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai