Share

Episode 118

Penulis: Ainuncepenis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 19:39:00

Akhirnya, Gracia, Sherly dan Elang, menghampiri Eyang dan juga Adrian dan Greesel yang sudah duduk di meja makan dengan suasana outdoor.

"Kalian sudah menunggu lama?" tanya Eyang menarik kursi dan langsung duduk.

"Tidak Eyang. Aku juga baru saja kembalikan sebelumnya aku membantu Greesel untuk membuat makan siang," sahut Adrian.

"Greesel kenapa kamu harus repot-repot membuat makan siang. Bukankah banyak sekali menu makanan yang sudah disiapkan pelayan?" tanya Eyang.

"Tidak apa-apa. Eyang Greesel ingin saja melakukannya," sahut Greesel.

"Karena aku juga sudah sangat merindukan masakan yang di masakkan Greesel," sahut Adrian.

Ketika Adrian mengutarakan kalimat itu dan begitu juga Gracia yang datang. Adrian sepertinya sekarang sudah mulai cuek pada Gracia dan tidak mempedulikan apakah kata-kata yang manis terhadap istrinya itu akan melukai Gracia atau seperti apa.

Tetapi tetap saja dalam suasana yang seperti itu. Greesel yang merasa canggung dan takut membuat Gracia salah paham.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 119

    Sesi foto prewedding antara Elang dan Sherly akhirnya dilaksanakan. Sherly terlihat mepet-mepet yang ingin memperlihatkan betapa romantisnya dia dengan Elang dan mungkin sekalian ingin menunjukkan kepada Gracia yang ternyata sudah bergabung dengan Adrian, Greesel dan Eyang.Sherly mungkin ingin membuat Gracia panas, padahal Gracia terlalu cuek. Tidak juga, Gracia memang terlihat kurang nyaman dan sejak tadi merasa resah. Bahkan dia tidak ingin melihat sama sekali pada pasangan yang masih bermesraan itu. Hanya Sherly yang terlihat excited dan sementara Elang seperti menjagakan sesuatu.Elang yang terlihat kurang nyaman dan bahkan matanya sejak tadi melihat ke arah Gracia, sampai-sampai Sherly harus memegang pipi kekasihnya itu untuk fokus melihat dirinya dan Sherly yang semakin memperlihatkan keromantisannya yang bahkan mengecup bibir Elang."Bagus!" sahut sang fotografer yang menyukai sesi foto yang seperti itu.Elang padahal tidak suka dan tidak mungkin juga menolak apa yang dilakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 120

    Greesel yang tampakkan dong memasuki kamar. Adrian yang melihat hal itu "Ada apa Greesel?" tanya Adrian. "Kenapa belakangan ini aku merasa sangat aneh dengan sikap Gracia kepadaku. Dia begitu sangat dingin kepadaku," ucap Greesel dengan sendu yang sembari duduk di pinggir ranjang. "Bukankah aku sudah pernah mengatakan kepada kamu untuk tidak pernah memikirkan Gracia," ucap Adrian."Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu seolah tidak peduli dengan Bu, Gracia?" tanya Greesel."Aku hanya malas saja berurusan dengan dia memang tidak ada harus yang harus dipedulikan lagi," ucap Adrian."Maksud kamu?" tanya Greesel.Ting.Adrian melihat ponselnya dan melihat nanti pesan yang masuk. 'Tuan! apa saya bisa menelpon, saya mendapatkan informasi yang banyak,' tulisan pesan itu."Greesel, kamu fokuslah pada kandungan kamu. Jangan memikirkan apapun dan termasuk Gracia. Mau dia seperti apapun bersikap kepada kamu, itu tidak akan mempengaruhi apa-apa. Kamu jangan berpikiran yang tidak-tidak. Janga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 121

    Palembang.Perjalanan Adrian dan yang lainnya sudah memasuki daerah Sumatera Selatan. Ada proyek di sana yang memang menjadi salah satu yang akan mereka tuju. Seperti biasa bus perjalanan itu akan berhenti di tempat yang strategis yang tidak mengganggu pengendaraan lain atau mengambil parkir sembarangan. Greesel yang berada di dalam kamar heran melihat Adrian yang tampak siap-siap. "Bukankah ini sudah malam dan Eyang juga mengatakan besok baru mengecat proyek, lalu kamu mau ke mana malam-malam seperti ini?" Greesel dengan rasa penasaran."Ada sesuatu hal yang harus aku kerjakan. Aku kebetulan ada pertemuan dengan klien," jawab Adrian."Bertemu dengan klien?" tanya Greesel "Benar sekali," sahut Adrian."Tumben!" ucapnya dengan pelan."Ya. Sudah Greesel. Kalau begitu aku pergi dulu. Bukankah Eyang juga mengajak kamu untuk jalan-jalan di sekitar sini. Jadi kamu gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin. Aku harus mengurus banyak hal," ucap Adrian."Baiklah!" sahut Greesel.Sebelum beran

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 122

    Sherly, Greesel dan Eyang yang berjalan-jalan di mall. Sherly yang terlihat begitu heboh yang sejahtera di mulutnya tidak berhenti berbicara sembari memilih apa yang dia mau. Sementara Greesel yang terlihat diam yang dari wajahnya terlihat penuh dengan pemikiran. "Greesel! apa kamu tidak berniat untuk mencari sesuatu yang kamu butuhkan?" tanya Eyang."Tidak Eyang. Greesel bingung mau beli apa," jawab Greesel."Kamu terkesan begitu terpaksa ikut dengan Eyang," ucap Eyang."Tidak sama sekali Eyang. Greesel tidak terpaksa kok. Hanya saja memang sedikit kurang bersemangat," jawab Greesel.'Dasar caper! dia memang setiap saat ingin sekali diperhatikan dan ditanya-tanya terus,' batin Sherly jadi kesal melihat Greesel."Ya. Sudah kalau begitu Kamu pilih saja apa yang kamu mau. Kamu juga Sherly. Nanti Eyang akan bayar," ucap Eyang."Eyang repot-repot sekali yang ingin meneraktir saya. Padahal itu tidak perlu sama sekali," sahut Sherly yang jual-jual mahal."Ini tidak repot sama sekali," sahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 123

    Adrian dan Tomy yang mencari kesempatan untuk bertemu. Mereka berdua bertemu di salah satu Restaurant.Adrian yang terlihat begitu schok saat melihat beberapa lembaran dokument yang di perlihatkan Tomy."Kamu yakin dengan informasi ini?" tanya Adrian yang terlihat ragu."Benar tuan! ini informasi yang valid. Saya yakin dengan informasi ini dan saya juga sudah mencari kebenarannya," jawab Tomy dengan yakin."Jadi semua benar, sesuai dengan dugaan saya. Bahwa tuan Danu Prakasa sama sekali tidak bersalah dalam hal ini," ucap Adrian dengan suara yang terdengar begitu lirih. "Selama ini Danu Prakasa hanya dijadikan kambing hitam," ucapnya dengan menutup matanya yang terlihat sangat menyesali hal itu. "Saya juga kaget dengan kenyataan yang ada. Setelah saya memeriksa semua dokumen-dokumen yang terkait peristiwa 4 tahun lalu yang ternyata terbukti jika pemasok makanan untuk hotel tidak bukan kecurangan apapun dan justru semua adalah perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab!" jelas Tomm

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 124

    Sherly yang masih saja terus menghubungi Elang dan Elang yang tetap tidak merespon apapun. "Apa-apaan sih Elang? kenapa dia tidak mengangkat teleponku? apa dia belum pulang!" Sherly yang mengoceh sendiri. "Sherly!" Eyang menoleh kebelakang yang melihat Sherly. "Hah! iya Eyang," sahut Sherly. "Kamu sedang apa?" tanya Eyang. "Oh. Tidak Eyang. Saya hanya menelpon Elang saja. Dia sudah pulang apa belum," jawab Sherly. "Mungkin sudah kembali dan dia tidak melihat ponselnya," ucap Eyang. "Mungkin seperti itu Eyang," sahut Sherly. "Ya. Sudah kalau begitu kita langsung pergi saja," ucap Eyang. "Baiklah!" sahut Sherly. "Adrian apa sudah pulang juga. Dia juga belum mengabariku sejak tadi. Mungkin dia juga sudah kembali dan pasti tidak ingin menggangguku," batin Greesel yang juga kepikiran suaminya. Sementara di sisi lain Gracia dan Elang yang keduanya terlihat lelah dengan sama-sama tanpa pakaiannya yang hanya tertutupi selimut. Mereka berdua diam saja tanpa ada obrolan yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 125

    Eyang yang masuk terlebih dahulu dan untung saja Elang sudah selesai beres-beres. Tetapi sayangnya dia menuruni anak tangga yang bertemu dengan Eyang. "Elang!" tegur Eyang.Elang yang terlihat begitu gugup yang tertangkap basah oleh Eyang. 'Sial!'batinnya dengan menelan Saliva."Kamu habis dari mana?" tanya Eyang dengan ekspresi wajah yang penuh kecurigaan. "Hmmmm, aku...." Elang yang terbata dan lebih gugup lagi ketika melihat Adrian dan Greesel yang sudah muncul dari belakang Eyang. Karena memang tangga menuju lantai 2 tepat berada di depan kamar mereka. Hal itu semakin mengejutkan ketika Sherly yang juga tiba-tiba muncul. Elang bener-bener tertangkap basah yang tidak bisa memberikan alasan di tengah-tengah semua orang yang menatapnya dengan penuh kecurigaan. "Kamu di sini ternyata Sherly. Aku mencari kamu ke kamarmu," ucap Elang yang ternyata mendapatkan alasan dalam situasi genting "Kamu dari mana saja?" tanya Elang."Aku baru saja keluar bersama Eyang dan juga Greesel. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 127

    Adrian dan Greesel yang sama-sama berada di atas ranjang yang sekarang sudah tertidur. Tetapi tampak Adrian gelisah dengan keringat yang membasahi wajahnya dan kepalanya geleng-geleng ke samping. "Tidak!" "Tidak!" Adrian yang mengigau. "Tuan! saya benar-benar sama sekali tidak melakukan hal itu. Saya berani bersumpah, Saya tidak melakukan kecurangan dalam bisnis!" ucap Danu dengan kedua tangan yang disatukan yang berlutut di depan Adrian yang memperlihatkan wajah yang sangat datar. "Saya hanya di fitnah tuan. Semua bukti ini sama sekali tidak benar!" Danu tidak henti-hentinya meyakinkan Adrian. "Aku sama sekali tidak bisa mempercayaimu. Hotel sudah begitu mempercayaimu dan bekerja selama ini sangat baik dan kau telah melakukan tindakan tercela!" tugas Adria."Masalah ini akan dibawa ke jalur hukum dan kamu akan terancam hukuman yang sangat berat!" tegas Adrian."Tidak tuan!" Danu yang terus saja meminta permohonan dan sama sekali tidak dipedulikan oleh Adrian. Adrian yang bahk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 170 Tammat.

    Akhirnya Dokter keluar dari ruangan oprasi."Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Adrian dengan panik."Alhamdulillah istri Anda baik-baik saja dan begitu juga dengan bayinya. Meski lahir secara prematur, tetapi sehat. Bayi tuan lahir tanpa kekurangan apapun dan sangat cantik," jawab Dokter."Alhamdulillah!" sahut semuanya dengan serentak yang merasa bersyukur dengan kabar baik yang diberikan Dokter."Lalu apa saya boleh menemui istri saya?" tanya Adrian."Kami akan memindahkan ke ruang perawatan sebentar. Jadi tuan mohon bersabar dan untuk bayinya masih dalam perawatan. Jadi untuk keluarga tidak boleh melihat secara keseluruhan, bergantian dan mengikuti prosedur," ucap Dokter."Baik Dokter," sahut Asti."Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dokter pamit. Mereka semua menganggukkan kepala."Alhamdulillah kondisi Greesel sekarang baik-baik saja," sahut Eyang."Adrian selamat akhirnya bayi kalian berdua lahir juga," sahut Gracia."Iya Adrian. Aku terus tenang dengan kehadiran baik

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 169

    Akhirnya Adrian ke rumah sakit juga dengan sangat buru-buru dia memasuki rumah sakit tersebut mencari di mana ruangan sang istri yang sebelumnya sudah bertanya kepada Suster. Adrian yang tidak sendiri melainkan bersama Eyang. "Adrian, bukankah itu Ibu Greesel?" tanya Eyang dari kejauhan melihat hal itu."Iya Eyang. Ayo kita ke sana!" ajak Adrian dengan sangat buru-buru dan Eyang pun menurut yang mana mereka berdua langsung berlari. "Bu," sapa Adrian dengan panik."Adrian," sahut Asti."Bagaimana Greesel?""Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya dengan penuh kepanikan."Greesel tadi jatuh di kamar mandi dan Ibu juga tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu dan Greesel juga mengalami pendarahan ya membuat Ibu juga panik dan sampai sekarang Dokter belum keluar dari ruangan ICu," jawab Asti dengan sangat terbata-bata dan juga penuh dengan kekhawatiran. "Semoga saja Greesel tidak apa-apa," sahut Eyang.Asti hanya mengangguk saja. Eyang mencoba untuk menenangkan dengan merangkul bahu A

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 168

    "Greesel sudah! kamu dengarkan saja apa yang dikatakan Gracia dan semua yang dikatakan Gracia adalah benar. Kamu seharusnya bersyukur dengan kehadiran Gracia saat ini yang masih ingin membantu kamu. Jadi sudahlah kamu akhiri rasa marah kamu dengan Adrian walau ini tidak mudah. Aku sudah lelah menjadi kambing hitam di antara kalian," ucap Elang yang ikut menambahi memberikan masukan. "Greesel gunakan hati nurani kamu dan aku yakin kamu sangat mencintai Adrian. Jadi jangan egois atau menghukum Adrian dengan sangat berlebihan. Aku yakin hubungan kalian berdua pasti akan baik-baik saja. Jika kalian berdua sama-sama mau belajar satu sama lain," ucap Gracia yang tidak henti-hentinya memberikan saran. "Kedatangan kami hanya ingin mengatakan itu saja dan terserah kamu mau menyimpan, mendengarkan atau meresapi apa yang kami katakan. Kamu memiliki hak atas segalanya," ucap Elang."Ayo Gracia kita pulang dan biarkan saja Greesel menentukan sendiri jalan apa yang dia pilih," ucap Elang."Baikla

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab I67

    Greesel yang berada di kamarnya yang terlihat membersihkan kamar. Krrekkk.Suara pintu kamar yang terbuka membuat Greesel menoleh dan melihat orang tersebut yang ternyata Asti."Ada kamu yang ingin bertemu dengan kamu," ucap Asti.Greesel menghela nafas yang melanjutkan kembali pekerjaan itu. "Kenapa harus mengatakan tamu agar Greesel pergi menemuinya," ucapnya."Apa maksud kamu Greesel. Bukan Adrian yang ingin bertemu dengan kamu tetapi ada dua orang dan Ibu tidak mengenalinya siapa. Dia mengatakan adalah teman kamu," ucap Asti yang membuat Greesel menelan salivanya."Teman!" tanyanya."Kamu sebaiknya coba lihat dulu. Ibu tidak mungkin berbohong kepada kamu," ucap Asti."Sebentar lagi. Greesel akan keluar," jawabnya.Asti menganggukan kepala dan langsung keluar dari kamar putrinya itu. "Teman! siapa yang ingin bertemu denganku?" tanyanya dengan kebingungan yang memang perasaan tidak memiliki teman selain teman kerjanya waktu di hotel. Greesel yang tidak ingin berpikir panjang yan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 625

    Karena hubungan Gracia dan Elang yang akhirnya membaik yang sekarang mereka berdua berada di dalam mobil dengan Elang yang menyetir.Elang beberapa kali terus saja curi-curi pandang pada gadis di sebelahnya itu yang takut saja kalau gadis itu tiba-tiba menghilang. Sementara Gracia yang tampak cuek saja. Elang yang tiba-tiba saja sudah menggenggam tangan Gracia membuat Gracia menoleh. Elang tersenyum dan mencium punggung tangan tersebut yang meletakkan di atas pahanya. Gracia respon dengan baik yang tersenyum dengan tingkah Elang yang sepertinya sangat bucin."Kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya Gracia."Kerumahku," jawab Elang."Untuk apa?" tanya Gracia dengan dahi mengkerut. "Aku ingin membawa kamu kepada Eyang dan akan meminta Eyang untuk menikahkan kita berdua," jawab Elang."Secepat itu?" tanya Gracia yang cukup kaget. "Memang kenapa? apa tidak boleh melakukan hal itu dan kamu masih ragu menikah denganku?" tanya Elang."Bukan seperti itu. Aku hanya merasa kalau Eyan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 164

    "Jadi jangn lagi terus membahas masalah ini dengan Elang. Dia tidak tahu apa-apa!" tegas Gracia yang membuat Adrian yang langsung terdiam."Pergi cari istrimu dan jangan kebiasaan main tangan!" ucapnya dengan kesal yang Benar-benar sangat muak dengan Adrian.Adrian yang tidak berbicara apapun langsung pergi dari hadapan Gracia dan sebelum itu dia melihatnya Elang terlebih dahulu.Gracia yang terlihat membuang nafas perlahan ke depan dan langsung menghampiri Elang."Kamu tidak apa-apa?" tanya Gracia dengan wajahnya yang terlihat sangat panik."Pergi begitu saja dan tidak meminta maaf terlebih dahulu. Seenaknya memukulku," kesal Elang."Sudahlah! kamu jangan membahas dia lagi," ucap Gracia yang akhirnya membantu Elang berdiri.Gracia dan Elang yang akhirnya duduk di salah satu bangku yang ada di dekat hotel. Gracia yang mengobati Elang."Apa masih sakit?" tanya Gracia yang membuat Elang menggelengkan kepala."Kamu kembali?" tanya Elang."Aku ada urusan," jawab Gracia."Jadi Greesel meny

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 163

    Adrian hari ini ke hotel karena ada pekerjaan yang harus dia laksanakan. Karena Greesel memilih pergi dari rumah dan akhirnya acara yang sudah disiapkan Eyang tidak terjadi. Eyang tidak bisa melakukan apa-apa karena bukan lagi masalah pernikahan palsu yang direncanakan Adrian dan Greesel. Ini sudah menjadi urusan Greesel atas masa lalu kematian ayahnya yang melibatkan Adrian. Eyang sudah tidak memikirkan bagaimana rasa kecewanya telah ditipu oleh wanita yang sudah dianggap sebagai cucu sendiri. Dia hanya memberikan semangat kepada Adrian untuk menyelesaikan masalahnya dan dia juga berharap agar Greesel bisa kembali ke rumah dan berbicara dengannya. Tetapi apapun yang dilakukan Adrian ternyata tidak membuahkan hasil. Bahkan dia sudah pernah mencoba datang beberapa kali ke rumah Greesel dan Greesel yang tidak membiarkan dirinya untuk bertemu dengan suaminya. Asti juga tidak bisa melakukan apa-apa dan membiarkan Greesel dan Adrian yang menyelesaikan semua masalah mereka yang ter

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 162

    Greesel yang sudah berada di rumah Asti dengan Greesel yang berada di atas sofa dengan kepalanya yang di pangkuan Asti. Asti mengusap-usap rambut Greesel yang mencoba untuk menenangkan Greesel yang berbaring di pangkuannya."Ibu tahu apa yang kamu rasakan sayang. Ini memang sangat tidak mudah. Tetapi semua ini sudah menjadi takdir. Tidak ada yang bisa mengubahnya," ucap Asti yang mencoba untuk membuat pengertian."Sejak tadi Greesel menceritakan apa yang terjadi. Ibu tidak bereaksi apapun dan bahkan tidak kaget. Apa jangan-jangan sebenarnya Ibu sudah mengetahui semua ini?" tanya Greesel memastikan."Ibu memang mengetahui apa kaitan Adrian dengan kematian Papa kamu. Saat itu Mama juga kaget dan berpura-pura untuk tidak mengetahuinya. Ibu mencoba mencari tahu dan sepenuhnya bukanlah kesalahan Adrian," jawab Asti."Bagaimana mungkin ini bukan kesalahan dia. Dia seorang bos yang memiliki pendidikan. Dia seharusnya bisa melihat di sekelilingnya, jangan mengambil keputusan atau bertindak de

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 161

    Greesel yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang kembali memasukkan pakaian itu ke dalam koper dan bahkan dia sudah selesai melakukannya dan merasa dengan cepat dan menurunkan dari atas ranjang. "Greesel!" Adrian menghentikan istrinya saat ingin pergi. "Kita bisa membicarakan semua ini, aku bisa menjelaskan semua kepada kamu. Aku mohon beri aku kesempatan!" ucap Adrian."Tidak ada kesempatan untuk orang yang sudah menghancurkan hidupku. Kamu adalah laki-laki manipulatif yang pernah aku kenal. Kamu sangat jahat Adrian!" tegas Greesel yang langsung menjatuhkan tangan Adrian begitu saja dan Greesel yang langsung pergi "Greesel tunggu!" Adrian yang tidak mungkin membiarkan Greesel dan langsung menyusul dengan Greesel yang bersusah payah membawa kopernya menuruni anak tangga. "Greesel! aku tidak akan membiarkan kamu pergi kemanapun!" tegas Adrian yang menghalangi jalan Greesel yang sudah berada di bawah anak tangga dengan kedua tangannya yang merentang. "Kamu minggir dari hadapanku sek

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status