Pemuda itu tampak sopan, dan meskipun dia tidak bisa digambarkan sebagai sosok pria tampan, namun dia memiliki senyum sehangat matahari di musim dingin. “Dia.. halo.” Connie Yorke sedikit tergagap dan berusaha untuk mengulurkan tangannya. Dia tampak sedikit bingung. "Tidak…" Sebuah pikiran melintas di benaknya. 'Apa yang ku lakukan? Dia ‘kan orang yang kampungan. Apa yang aku pikirkan?’‘Aku datang ke sini hari ini untuk merubah rencana perjodohan ini. Apa yang terjadi padaku?' Connie tiba-tiba menarik tangannya dengan ekspresinya berubah suram. “Jadi, kau ini Dickson Watt. Aku sudah tahu! Orang kampung dari Suez Barat. Apa kau sungguh laki-laki? Aku tidak percaya karena kau telah membuatku menunggu di sini begitu lama. Apa yang salah denganmu?" Dickson terkejut. Dia tidak mengharapkan perubahan yang drastis dalam sikap Connie. Dickson mengambil ponselnya — Nokia kuno, dari saku celana dan berkata, “Nona Yorke, kupikir kita sepakat untuk bertemu jam sepuluh. Ini bahkan
Connie Yorke merasa bingung saat ini, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Connie-lah yang meminta untuk bertemu dengan Dickson Watt untuk membatalkan pernikahan mereka. Tapi mengapa sekarang dia justru merasakan sedikit keengganan padahal sebenarnya sudah tepat waktunya untuk membuat keputusan. Dengan senyum sopan di wajahnya, mata Dickson berbinar antusias. "Nona Yorke.” Melihat kurangnya reaksi dari Connie, dia menjadi sedikit khawatir. “Kenapa Anda begitu terkejut? Bukankah ini yang anda inginkan?” Tyr Summers memperhatikan dengan cemas, mencoba sekuat tenaga untuk memahami apa yang dipikirkan gadis di sebelahnya. Tyr mengambil pena dari Dickson dan menyerahkannya ke tangan Connie. "Ayo, jangan buang-buang waktu." "Tyr Summers, apa..." seru Connie. "Apa? Ayo mulai tanda tangani! Aku harus segera bertemu dengan Winifred.” Di bawah desakan Tyr, Connie yang teralihkan perhatiannya meletakkan tanda tangannya. "Nona Yorke, Anda lupa mencoretnya.” “Oh.
Saat ini, seorang pria bertelanjang dada sedang memukul tunggul kayu di halaman. Pria itu tampaknya berusia lima puluhan, atau baru menginjak kepala enam, tetapi dia terlihat tegap dan sangat bugar. Bukan terbentuk dari olahraga di gym. Tubuhnya terpahat dan kencang oleh aktivitas pria itu sendiri, sebuah karya tanpa cela. Untuk memiliki fisik yang kencang, seseorang harus secara konsisten berlatih seni bela diri, menempa dan membentuk tubuhnya. Seni bela diri yang dia latih disebut Wing Chun. Serangkaian gerakan yang tidak hanya menyuguhkan visual yang indah kepada penontonnya, tetapi juga menyamarkan kekuatannya yang luar biasa di balik gerakan itu. Dickson Watt memasuki halaman dan berdiri di sana, menyaksikan lelaki tua itu berlatih gerakannya. Sekitar tiga menit kemudian, pria itu akhirnya berhenti. Dia menyeka keringat di dahinya dan berbalik ke arah Dickson. Dia terlalu fokus pada latihannya dan tidak memperhatikan kedatangan pengunjung. Ekspresi terkejut muncul di
"Apa?" Chauncey Yacovone sedikit terkejut. Dickson Watt membuka tas hitam yang dibawanya dan mengeluarkan nunchaku hitamnya. “Sepertinya kau pantas mendapatkan tongkat sakti-ku.” "Tongkat Sakti?" Chauncey sepertinya mengingat sesuatu ketika ekspresinya tiba-tiba berubah gelap. "Apakah mungkin kau milik West Suez….." Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Dickson menyerbu ke arahnya, dengan Tongkat saktinya berayun penuh ancaman di tangannya. Nunchaku bukanlah senjata yang mudah untuk ditangani. Seseorang yang tidak tahu bagaimana cara menggunakannya tidak akan sepenuhnya menyadari potensinya dalam pertempuran. Bahkan, bisa menjadi beban yang mematikan. Setiap senjata ada karena suatu alasan. Dalam genggaman orang lain, apa saja bisa berubah menjadi senjata yang mematikan. Dengan nunchaku di tangan Dickson, auranya benar-benar berubah. Sama seperti ketika Thor memegang palu andalan, Mjollnir, di tangannya. TRIIING… -- suara desing!Nunchaku membuat suara keras s
Saat itu pukul sebelas di Prime City, lokasi kantor cabang Autumn Field Group. Winifred Zea berdiri tepat di luar kantor dan melihat nama Autumn Field Group terpampang di dinding luarnya. Saat itulah dia nampak emosional. Hari ini satu tahun yang lalu, dia tidak pernah berpikir untuk dapat memperluas bisnisnya ke Prime City. Semua ini terjadi berkat Tyr Summers, suami tercintanya. Dengan bantuan Carson Yorke, proses pendirian bisnis di kota ini berjalan mulus seperti mentega. Putra Joseph Zea, Tom Zea, diberi tanggung jawab untuk mengelola cabang Prime City. Sosoknya dapat dipercaya, seperti ayahnya, dan sempurna dalam pekerjaan serta kemampuan sosialnya. Dengan Tom yang memimpin di Prime City, Winifred sama sekali tidak khawatir. Dia tidak memberitahunya tentang kunjungannya, karena hal ini memang seharusnya menjadi kunjungan rahasia. Sudah lama sekali dia ingin berkunjung, tetapi karena jadwalnya yang padat dia tidak bisa datang sampai dengan hari ini. Saat ini, dia
Tujuan Hans Foster mengklaim Autumn Field telah menandatangani bintang internasional yang diundang pusat kota selama konser adalah agar dia bisa menipu wanita muda yang bodoh. Tapi memang Autumn Field adalah satu-satunya perusahaan eksternal yang bisa memasang iklan selama konser itu berlangsung. Ini adalah bukti yang cukup dari hubungan pusat kota dengan Autumn Field. Oleh karena itu, ucapan Hans memang masuk akal. Benar saja, Hans dengan cepat mengubah topik pembicaraan. “Nona Zea, tidak ada artinya menjadi perancang busana, bekerja keras hanya untuk gaji yang sangat kecil. Nona Zea, apakah Anda tertarik untuk menjadi model perusahaan kami?” "Model?" Winifred tercengang. "Betul sekali. Dengan kualitas yang Anda miliki, Nona Zea, Anda bisa menjadi seorang model di perusahaan kami. Saya juga dapat menjamin bahwa jika Anda sukses dalam pekerjaan Anda, Anda pasti akan memiliki kesempatan untuk berbagi panggung dengan selebriti internasional. Perusahaan kami bahkan dapat membina
"Pre-... Presiden." Untuk sesaat, Hans Foster ketakutan. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan menawarkan casting palsu kepada presiden direktur Autumn Field, bahkan dalam mimpinya. “Apa Anda seorang psikopat, Winifred Zea? Mengapa Anda berpura-pura menjadi pencari kerja di perusahaan Anda sendiri tanpa alasan yang jelas? Jika aku tahu, aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu padamu,” kata Hans. “Tom Zea, beri saya penjelasan. Mengapa orang yang tercela seperti dia ada di sini di perusahaan kita? Selain itu, cabang ini saat ini membutuhkan talenta, tetapi Anda telah memberikan posisi yang begitu penting kepadanya?” bentak Winifred. Tom terdiam sesaat seolah-olah dia memiliki beberapa kekhawatiran tersembunyi, tetapi dia tidak bisa mengatakannya dengan keras. Sementara itu, Winifred sangat marah. "JAWAB!" "Presiden Zea, uhm ..." “Apa 'uhm'? Aku bilang, jawab!” Winifred menggonggong. Tom menarik napas dalam-dalam dan menumpahkan semuanya. "Direktur Foster t
Hari ini, tidak hanya aura seorang penguasa yang terpancar dari dalam dirinya, tetapi juga cara bicara Winifred Zea menjadi semakin mirip dengan Tyr Summers. Dia bukan lagi gadis lemah seperti yang sebelumnya, saat ini dia telah menjadi permaisuri dari seorang kaisar! Dan sang kaisar itu adalah Tyr Summers. Tom Zea merasa takut dengan kekuatan yang di miliki oleh Winifred, dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi dan hanya bisa melangkah pergi. Meninggalkan Winifred sendirian di kantor. Dia berjalan ke arah jendela bergaya Perancis dan melihat pemandangan di luar sana. Saat itu, sebuah taksi berhenti di depan pintu masuk perusahaan, dan Tyr keluar dari dalam kendaraan. "Sayang, bagaimana keadaan di sana?" tanya Tyr, dua menit kemudian, pria itu muncul dari balik pintu dengan senyum manis di wajahnya. Winifred menghela napasnya. "Mengerikan." Tyr mengerutkan keningnya. "Apa yang salah? Bukankah aku sudah meminta bantuan kepada Paman Yorke mengenai rencana pembukaan cabang Au