"Sebaiknya kau khawatirkan dirimu sendiri!" ucap Dalton Alroy dengan cibirannya yang dingin. Dia terus mengancam, “Andraste Cheever, sebaiknya jangan biarkan terlalu banyak orang dari keluarga kekaisaran Cheevermu yang mati di tangga surgawi.” Pernyataan Dalton terdengar sedikit dalam dan bermakna. Hal itu membuat Andraste sedikit mengernyit.Kemudian, dia mendengus dengan dingin dan tidak mengatakan lebih banyak lagi saat dia berbalik dan berjalan ke sisi lain. Pada saat ini, langit benar-benar tampak gelap. Bulan purnama menggantung tinggi di langit. Angin dingin berhembus, membuat lingkungan disekitar lokasi terasa menjadi dingin. "Orang-orang dari keluarga Kekaisaran Alroy, dengarkan perintahku!" Raja Gila meraung. "Dengar dengar!!!" Dalam sekejap mata, semua anggota keluarga kekaisaran Alroy telah berjalan menghampiri Dalton, dan wajah mereka tampak berubah menjadi serius. "Keluarga Alroy yang akan memimpin misi ini.""Baik." Pada saat ini, anggota keluarga Alroy telah memiliki
"Apa yang sedang terjadi?" Wolf Tail dan kelompoknya tidak dapat bereaksi sekaligus. Dia tidak percaya bahwa seseorang bisa memanjat dari dasar tebing itu. Karena itu, dia tampak bingung. Anehnya, ada seseorang yang bisa melompat dari dasar tebing dan membunuh anak buahnya hanya dengan ayunan pedang. Apakah pria ini memiliki sayap? “Sembunyi!” Wolf Tail hanya berhasil bereaksi ketika salah satu bawahannya menyerang sosok itu. Tanpa sadar dia mengeluarkan pistol yang ada di pinggangnya dan melepaskan tembakan ke arah sosok itu. Door!!! Peluru itu ditembakkan ke arah belati Ormr Dagger yang ada di tangan Tyr Summers dan seketika peluru tersebut memantul. Belati itu terbuat dari bahan yang tidak diketahui formulanya. Jadi, bahkan jika peluru itu mengenai belati Omr, secara mengejutkan tidak ada jejak tembakan yang tertinggal. Pada saat ini, para bawahan Wolf Tail lainnya telah berdiri semua. Mereka tampak mengeluarkan senjata yang mereka bawa dan menyerbu ke arah Tyr. Jumlah totalnya
Swoosh, swoosh, swoosh! Kilatan cahaya dingin tampak berkilauan, tentara itu menembakkan peluru dari senjata milik Wolf Tail ke arah Tyr. Tapi, di bawah kostum penyamarannya, orang biasa bahkan tidak bisa melihat sekilas sosok Wolf Tail. Hal yang sama berlaku untuk Tyr Summer. Dia hampir tidak bisa menangkap lintasan gerakan Wolf Tail. Saat senjata dari tentara Wolf Tail menusuk tubuh Tyr, dia berhasil menghindari serangan itu. Kemudian, Belati Ormr yang ada di tangan Tyr mulai menyerang. Terdengar bunyi tebasan, seluruh bilah belati itu mulai menembus dada Wolf Tail. Namun, pria ini justru membiarkan Tyr menusuk dadanya, karena dia tampaknya sama sekali tidak menyadari rasa sakitnya itu.Sebaliknya, pria itu tampak lebih menggila. “Brengsek!” Di hadapan sang monster, perasaan tak berdaya yang mendalam segera muncul dari lubuk hati Tyr. Dia hanya bertanya-tanya mengapa seseorang akan berusaha keras untuk meneliti obat yang begitu buruk dampaknya! Bagi mereka yang memiliki darah aneh
Pada saat ini, di sisi lain dari Tebing Moher, berdiri barisan beberapa lusin tentara kamikaze Red Moon dengan ekspresi wajah yang serius. Mereka dengan cermat memantau situasi yang ada di bawah dengan perasaan gugup. Dibandingkan dengan kelompok Wolf Tail di sisi lain, sekelompok prajurit ini jelas terlihat jauh lebih serius. Pemimpin mereka adalah seorang pria berambut merah yang kuat; bahkan alis dan bibirnya berwarna kemerahan. Dia memiliki julukan Samael. Penampilannya sangat mirip dengan Kagura baik dari segi bentuk maupun penampilannya. Faktanya, dia adalah sepupu dari Kagura, dan statusnya di Institusi Red Moon sebanding dengan Herodes. Untuk pertempuran ini, Kagura telah memberikan tugas di tebing kepada Samael. Jelas bahwa dia sangat mementingkan sepupunya. Juga, orang bisa melihat vitalitas dari posisi ini. "Kakak Samael, aku telah melihat bahwa musuh telah berdatangan ke tebing." Saat itu, seorang prajurit kamikaze Red Moon, yang bertugas memantau pergerakan di bawah, be
“Tyr, apakah kalian sudah sampai di titik lokasi atau belum?” Di bawah serangan batu-batu yang berjatuhan, gerakan dari para pasukan itu sekali lagi melambat. Mereka bahkan telah mencapai titik lokasi yang ditentukan dan sulit bagi mereka untuk bisa naik bahkan hanya satu inci. Jika Dalton Alroy dan Andraste Cheever, dua orang Kaisar, berada bersama di antara para pasukan, sulit bagi mereka untuk dapat keluar dari situasi ini. “Andraste, kenapa kau dan aku tidak bergegas untuk menyerang bersama terlebih dahulu?” Dalton segera mengambil inisiatif untuk bergerak menghampiri Andraste dalam situasi yang putus asa. Pria itu memiliki rencana jika dia dan Andraste bisa memanjat ke atas tebing terlebih dahulu, maka mereka bisa mengalahkan para musuh yang ada di atas sana untuk meringankan beban penderitaan dari para pasukan. "Apakah ini akan berhasil?" Sepertinya, Andraste tampak tenang dan tidak terlihat cemas seperti Dalton. Bahkan Dalton menemukan luapan kegembiraan di dalam sorot mata
"Lalu?" Pada saat itu juga, sebuah firasat yang mengerikan muncul didalam hati Herodes dan juga yang lainnya. Mustahil rasanya jika Dalton Alroy dan pasukannya dapat meledakkan barel minyak itu, Samael dan yang lainnya juga tidak bisa menyalakan barel itu dengan sendirinya. Maka, hanya ada satu cata yang masih dapat dilakukan. Herodes buru-buru mengeluarkan walkie-talkie-nya dan berteriak melalui alat itu, “Wolf Tail, masuk! Bicaralah padaku!" Rizz, rizzz, rizzz, rizzz!!! Suara arus listrik yang menusuk datang dari sisi lain walkie-talkie sebelum terdengar nada suara yang terdengar serak datang dari sisi lain. “Aku sedang sibuk bermain dengan kartu pokerku! Jangan ganggu, brengsek!”“Kau bukan Wolf Tail. Siapa kau?" Ketika Herodes mendengar suara asing dari perangkatnya, wajahnya tampak meringis. Dia cukup akrab dengan Wolf Tail dan semua para bawahannya. Dan dia merasa cukup yakin bahwa suara itu bukanlah milik Wolf Tail. Sementara, itu juga tidak terdengar seperti suara anak buah
Mengingat situasi yang terjadi saat ini, meskipun Samael memiliki kekuatan yang jauh diatas Rhaegal, dia tidak memiliki keinginan untuk membuang terlalu banyak waktu dalam pertempuran ini. Dia harus menghabisi orang-orang ini secepat mungkin untuk dapat bergerak mempertahankan tebing ini. Karena itu, dia mulai mengeluarkan botol cairan Red Spider dari dalam sakunya tanpa ragu-ragu lagi. Hanya jenis obat yang membuat semua darah di tubuhnya mendidih yang bisa meningkatkan potensinya untuk dapat naik ke atas tingkat yang paling tinggi. Untuk sesaat, kekuatan tempur Samael meroket tajam. Dia membuang senjata yang ada di tangannya, dan kukunya yang berwarna merah darah akan menjadi senjata terbaik untuk dia gunakan. Sepuluh paku berwarna kemerahan milik Samael itu tampak seperti sepuluh pisau yang sangat tajam, tampak sedang menari-nari di depan mata Rhaegal. Untuk sementara, dia merasa kesulitan saat melihat gerakan Samael dengan jelas. Yang bisa dia lihat hanyalah kumpulan darah merah y
Jika bukan karena Tyr Summers dan pasukannya berhasil menahan musuh dan membantu pasukan dengan fase terakhir dari perjalanan mereka untuk memanjat tebing, maka pasukan itu tidak hanya akan mengalami lebih banyak kerugian, diluar dari usaha mereka untuk bisa mencapai puncak tebing atau tidak hal itu akan tetap menjadi sebuah pertanyaan. "Di sana! Itu adalah markas pangkalan Red Moon.” Dalton Alroy dan Andraste Cheever tampak memimpin dalam kelompok tersebut. Diikuti oleh Tyr, Leonard Alroy, dan juga yang lainnya saat mereka bergerak menuju ke sisi lain dari tebing itu. Saat mereka melihat ke bawah dari tempat mereka berdiri, pasukan itu dapat melihat markas pangkalan Red Moon yang terletak di sisi lain dari puncak gunung. Pangkalan itu dulunya adalah sebuah pangkalan militer yang ditinggalkan begitu saja. Meski bertahun-tahun lamanya terabaikan, namun gedung itu masih memancarkan aura yang dingin, terutama saat malam hari. Ketika seseorang melihatnya melalui kegelapan malam, pangkala