Beranda / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 128. Mengenang Kisah Suram 2

Share

128. Mengenang Kisah Suram 2

Penulis: Happy_autunm
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-03 21:48:20

Beberapa hari setelah penangkapan sang ayah, Alina diberondong dengan ribuan macam pertanyaan dari sang ibu. Menanyakan kenapa punggungnya terluka, kenapa ada bekas merah dikedua pergelangan tangannya dan kenapa ada koyakan samar dibibirnya. Alina kecil hanya diam, menolak untuk mengatakan sepatah katapun sampai sang ibu merasa frustasi dibuatnya.

Tidak sampai disitu, Alina dan sang ibu pergi ke kantor polisi. Bertemu dengan beberapa ibu tetangga yang menyumpah serapah pada sang ibu dalam keadaan yang sangat marah. Mereka benci pada ibu karena suaminya sudah melecehkan putri mereka.

"Syukurlah anakku sejauh ini tidak kenapa-kenapa!"

"Alhamdulillah, anakku cepat memberitahu ku hal aneh yang dialaminya, jika tidak...aku tidak tau akan seperti apa nantinya"

"Ya, syukurlah pria bejat itu sudah ditangkap, jika tidak mungkin akan banyak korban yang lainnya..."

"Pak polisi kalau bisa penjarakan saja sampah itu seumur hidup, masyarakat seperti kita tidak m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
The coffeholic Girl
Ditunggu next chapter thor ...... semangatt ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   129. Kau Mengakui Ku?

    "Alina""Alina""Alinaa""Ya?" Panggilan Zayyad yang ketiga kalinya, membuat Alina tersentak dari lamunan masa lalunya yang pahit."Ada apa?" Zayyad memutar tubuh Alina. Membuat Alina berdiri menghadapnya, "Kau sedang memikirkan apa?""Tidak ada" Alina menggeleng, tersenyum pelan. Tidak tau kenapa, setelah melihat wajah Zayyad yang ada di depannya, rasa pedih dan sesak yang tak tertahankan ketika mengenang memori kelam itu...Sirna begitu saja."Lalu kau melamun kan apa tadi?" Sepasang alis Zayyad tertaut, kepalanya membungkuk sedikit menatap Alina yang tingginya tepat sejajar dengan dadanya.Daripada terlihat ingin tau, jelas Zayyad cukup mencemaskan dirinya. Alina mengulum senyum kecil. Lalu mengulurkan kedua tangannya pergi menangkup kedua belah pipi Zayyad.Sekilas Alina dapat merasakan, betapa keras dan kokohnya rahang Zayyad."Dulu ada ibu-ibu yang mengkhawatirkan keadaan ku.." Tukas Alina, mata hitamnya mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   130. Belum Menyikat Gigi

    "Naiklah!" Alina terkejut, melihat Zayyad yang sudah membungkuk. Menawarkan punggungnya untuk Alina naik-i. "U-untuk apa?" "Bukankah kita akan menyiapkan sarapan bersama?" "Dan haruskah aku menaiki punggungmu?" "Ya" Zayyad mengangguk dengan polosnya tanpa memberikan alasan apapun, "Kau tidak nyaman dengan itu?" Lanjut Zayyad yang masih membungkukkan punggungnya untuk Alina. "Tentu saja tidak!" Sergah Alina. Bersemangat. Bagaimana mungkin Alina melewatkan kesempatan emas itu? Setidaknya setelah hubungan antara mereka berakhir, Alina memiliki beberapa kesenangan yang menguntungkan dan membahagiakan. Cukup untuk membuatnya tidak menyesal, karena sudah memilih keputusan yang penuh pengorbanan ini— Hubungan pernikahan! "Kalau begitu cepatlah, berapa lama lagi kau akan membuat aku membungkuk?" Zayyad terlihat mengeluh di samping wajahnya yang tersenyum dibuat-buat tak berdaya. "Oh!" Menahan senyum manis di bib

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   131. Pembicaraan Dewasa

    "Baik-baik, tidak tertawa lagi" Zayyad mengulum rapat bibirnya, menyerah.Alina memutar matanya kesal, berhenti mencubit pinggang Zayyad. Beberapa saat, suasana berubah menjadi hening. Dalam situasi itu, Alina merasa nafas Zayyad masih tersisa di mulutnya. Seakan-akan aroma nafas itu masih bertahan.. samar-samar."Jujur, aku sama sekali tidak keberatan untuk yang tadi.." Zayyad memasang tampang wajah serius, tangannya pergi menyampir kan sejumput rambut Alina kebelakang telinga."..." Alina menatap tak mengerti pada Zayyad. Tidak keberatan?"Aku senang.." Tangan Zayyad membelai lembut kepala Alina."..." Alina diam, masih menyimak."Untuk pertama kalinya aku merasa, hubungan kita seperti suami dan istri pada umumnya"Detik itu Alina terhenyak. Rasa tak siap setiap kali mendengar fakta 'suami- istri' membuat Alina mengepalkan tangannya gundah. Ada bagian dalam dirinya yang menentang keras hal itu dan mengingatkannya dengan tegas...

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   132. Kartu Kredit

    "Ayo kita pergi!" Seru Alina bersemangat pada Zayyad. Alina sudah tampil cantik dalam balutan blus bewarna merah muda selutut berpadu celana putih dan pasmina abu-abu yang membalut rapi wajah tirusnya.Drtt..Ponsel Zayyad yang ada di atas nakas tampak bergetar."Sebentar!" Zayyad mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar, 'Kenapa kakek menelpon ku?' Perasaan Zayyad tidak baik. Mengangkat kepalanya kearah Alina, Zayyad menatap Alina beberapa saat dan bergeming.Ditatap begitu, Alina menautkan sepasang alisnya dengan tatapan bertanya, 'Ada apa?'Zayyad dapat menangkap tatapan Alina yang seakan mempertanyakannya dirinya. Zayyad hanya diam dan pergi mengangkat panggilan, "Assalamu'alaikum kek...""Wa'alaikumsalam, Zayyad..kau harus bergegas ke perusahaan sekarang" Terdengar suara tua di seberang, tertekan dan risau."Kenapa begitu tiba-tiba? Bukannya kakek menyuruhku untuk tidak perlu ke perusahaan?" Zayyad menautkan sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-19
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   133. Dasar Ceroboh!

    "Ah, bu bagaimana mungkin merepotkan, Ini kan pekerjaan saya" Dalam hati Tina bersyukur, ia semakin yakin Alina akan menjadi majikannya yang baik dan pemurah, "Jadi Jika sering pun tidak masalah, saya janji akan membagi waktu saya dengan baik..""Oke!" Alina menganggukkan kepalanya, tersenyum hangat.Alina pun masuk ke dalam mobil sedan yang bewarna putih itu. Ia berpesan pada Tina untuk membawanya pergi ke mall. Sudah ada benda yang cukup berharga di tangannya, sangat sayang jika tidak digunakan.Di pertengahan jalan, ketika Alina memandang kesibukan kota metropolitan yang padat dari jendela mobil, tiba-tiba ia terbayangkan raut wajah Zayyad yang tampak tidak baik-baik saja setelah memutuskan panggilan di telfon.'Seharusnya dia mengatakan alasannya dengan jelas, kenapa tiba-tiba tidak bisa pergi...'Bukannya memberitahukan alasan yang masuk akal, Zayyad hanya mengatakan cukup klise— 'Aku harus segera ke perusahaan'.Jika dipikir-piki

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-21
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   134. Aku Tau Wajahmu

    Alina mematung di tempat, tatapannya tak lepas dari punggung Zayyad yang perlahan menjauh dari pandangannya. Tepat ketika Zayyad melangkah masuk kedalam lift, sesaat Zayyad menoleh kearah Alina. Zayyad tersenyum pahit pada Alina dan Alina hanya bergeming. Meskipun jauh, Alina dapat melihat jelas sepasang mata coklat Zayyad yang basah dan sendu. Tidak tau kenapa, Alina merasa sakit untuk itu. Zayyad memencet tombol dan masuk kedalam lift. Alina yang masih belum berpindah dari tempatnya berpijak, terdiam dan momen beberapa saat lalu kembali terputar. "Sebenarnya ini adalah hal yang paling ku nantikan..." Alina yang saat itu masih belum cukup pulih dari keterkejutannya, menatap Zayyad tak berkedip dan menyimak. "Berada di posisi ini bukanlah hal yang kuinginkan. Tapi...kau membuatku ragu" Bibir Alina yang terbungkam, pelan bersuara, "Kenapa?" "Jika aku tidak berada di posisi ini lagi, hal apa yang dapat kau manfaatkan dariku?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   135. Adik Ipar

    Di sebuah ruang yang luas dan nyaman, dimana rapat penting sedang berlangsung, orang-orang sudah duduk berhadap-hadapan di sebuah meja besar yang menengahi ruangan. Mereka para petinggi yang tampak rapi dalam balutan jas yang berkelas. Rapat besar itu dipimpin oleh Irsyad, selaku pemegang saham tertinggi perusahaan PT Jaya Sejahtera. Di sampingnya berdiri Zayyad yang tampak tenang seperti biasa dengan pesona wajah tampannya yang terasing dan jauh. "Saya sudah tua, dunia monoton yang melelahkan ini sudah saya alihkan sepenuhnya kepada cucu saya yang terpercaya... Zayyad" Irsyad berbicara dengan pesona pemimpin yang masih lekat di wajah tuanya. Menoleh sekilas pada Zayyad, Irsyad dapat melihat sikap tenang dan berwibawa Zayyad yang seakan tidak terganggu sedikitpun dengan tekanan apapun dari rumor yang pada akhirnya telah berubah menjadi fakta... "Saya tau, saya telah salah karena menutupi kebenaran ini. Kebenaran mengenai cucu saya Zayyad mengidap gynh

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-12
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   136. Terlahir Dengan Sendok Perak

    Sesudah sarapan bersama dengan Irsyad diluar, Erina awalnya akan langsung pulang ke vila dengan Irsyad. Tapi tidak pernah menduga mereka akan mendapatkan kabar buruk mengenai video Zayyad yang dilecehkan segerombolan wanita disebuah bar, telah menyebar di antara pemegang saham, investor dan para karyawan perusahaan. Video itu akhirnya mengubah rumor menjadi fakta akan Zayyad— Benar-benar mengidap gynhophobia. Karena itulah, Irsyad terburu-buru pergi dan tidak dapat mengantar Erina pulang ke vila. Irsyad harus segera mengadakan rapat besar di perusahaan untuk membahas hal itu. Awalnya Irsyad sudah memesan taxi yang akan mengantarkan Erina pulang, tapi Erina dengan tegas menolak. Erina memilih untuk menunggu sampai rapat selesai dan pulang bersama Irsyad. Itu karena... Zayyad adalah menantu dari cucu kesayangannya, 'Bagaimana mungkin aku tidak khawatir?' Jam sudah menunjukkan pukul dua belas lewat. Erina menoleh keluar, melihat m

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14

Bab terbaru

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status