Wah, ini panjang. Iya dong, isinya gosip. Tepuk tangan buat presenter kita, Marcia! Prok-prok-prok! Hehe, semoga suka :'O
Media sosial penuh dengan pembicaraan mengenai orang-orang yang mem-bully istri dari Tuan Alexander di masa lalu dan kasus mereka dengan para Om-om yang terekspos. Sayangnya ada berita-berita yang hilang dari Jihan, mungkin itu dilakukan oleh pria yang merupakan ayah dari anak Jihan. Namun, tentu saja itu dikembalikan oleh Max dan tidak ada lagi yang bisa menyerang atau menghapus postingan itu karena securitynya lebih canggih daripada milik Farhan. Sementara suami Thalita dan Om-om Levi terlihat tidak bergerak, tetapi istri dari sang pejabat yang merupakan artis langsung membuat pernyataan bahwa ia ingin suaminya meninggalkan Levi atau ia yang pergi. Namun, suaminya lebih memilih istri sahnya karena kekuatannya dari istrinya, ia tak memiliki apapun selain jabatan yang dibeli dengan uang sang istri. Merasa puas dengan semua itu, Max kemudian memberikan bonus pada tim IT-nya yang ada di pulau Axel, juga Marcia yang bekerjakeras menjadi tim julid. "Max, kamu kenapa sih?! Aku kan udah
Setelah sampai di Barcelona, mereka tidak langsung pergi ke rumah keluarga Alexander, melainkan langsung ke hotel yang sudah disiapkan oleh Max. Hotel itu ternyata milik Max juga yang diwariskan oleh kakeknya padanya. Berbeda dari Marcell yang merupakan anak kesayangan Lorey, Max adalah cucu kesayangan dari kakeknya. Sehingga ia tidak terlalu iri kepada Marcell karena selalunya ketika perasaan iri itu hinggap padanya, kakeknya selalu menghalanginya dengam memberikan cinta yang sangat luar biasa, sehingga ia tidak pernah merasa gundah karena ia masih memiliki sang kakek dan nenek. Meskipun ayahnya sepenuhnya mengarahkan cintanya kepada Marcell, Max tidak terlalu merasakannya. Ia sadar bahwa ia mungkin memiliki semuanya, bahkan ibunya yang membenci Marcell mencintainya. Akan tetapi, Marcell sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Ibunya yang merupakan satu-satunya kekuatannya telah dibunuh oleh ibunya. Lalu, siapa yang akan ada di samping Marcel kalau bukan ayahnya. Jadi ia menerima semu
Trauma itu masih ada dalam pikiran Lisa, trauma dianiaya oleh sang mertua. Namun, ia masih sangat menghormati sosoknya, sosok yang melahirkan suaminya dan sosok yang mungkin juga terluka dalam hidupnya. Kadang orang yang jahat dan melukai banyak orang juga merupakan orang yang sedang terluka, hanya saja dia tidak mau jujur terhadap apa yang ia rasakan dan inginkan, sehingga mereka menggunakan ego itu untuk menyakiti orang lain. Padahal ketika mereka menyakiti orang lain, secara tidak langsung itu akan menyakiti dirinya sendiri. Kepuasan itu hanya sementara tetapi, tidak bisa benar-benar memuaskan hasratnya menyakiti orang tetapi sebaliknya, itu akan melukai jiwanya sendiri hingga mematikannya. Seolah-olah jiwanya adalah lilin yang redup atau kemudian ditiup angin hingga mati tak tersisa. Lisa menyadari bahwa banyak orang yang mungkin hidup di dalam keluarga yang broken, hidup di dalam keluarga yang manipulatif atau hidup di dalam keluarga yang tidak sehat, tapi tidak semua orang juga
Lisa sangat terkejut ketika melihat siapa orang yang dibawa oleh Marcell dan diperkenalkan kepada semua orang itu adalah sahabatnya. Siapa lagi kalau bukan Hanum. "Sejak kapan?" tanya Lisa. "Ya, Hanum sudah dari semalam di Madrid, dia akan mulai bekerja di perusahaan yang sama denganku hari Senin depan, menjadi asisten pribadiku," jelas Marcell. Lisa sangat shock mendengar penjelasan itu, ia tidak mendengar kalau Hanum akan pergi dengan Marcell dan sepertinya ia butuh penjelasan. Lisa duduk bersama Hanan di taman, memisahkan diri drai circle-circle kelaurga besar Alexander. "Jadi, gimana, kok kamu bisa di sini sih? Maksudku adalah kenapa kamu nggak bilang? Ya kamu sih nggak perlu bilang sama aku. Tapi, kaget banget ...." Lisa sampai tergagap sendiri. Hanum tersenyum, "Maaf ya, aku buat kamu khawatir, karena kamu udah punya suami dan aku rasa aku nggak berhak lagi cerita banyak hal ke kamu." "Ya ampun kamu kayak nganggap aku ini apa sih? Apapun posisiku sekarang. Apakah aku udah
Baby adalah perempuan seksi dan cantik. Ia adalah gambaran wanita cantik yang ideal seperti yang dibicarakan banyak orang, tentu saja ia adalah pemenang Miss Spain dan Miss World tahun ini. Pintar, cantik, dan memiliki inteligensi yang tinggi. Ketika ia memasuki ruangan semua mata tertuju padanya. Tiada satupun yang mengalihkan perhatian darinya kecuali anak-anak yang tidak tahu apa-apa. Max juga melihatnya dengan terkejut karena dia tahu siapa wanita itu tetapi, kemudian memutar bola matanya kesal karena harus bertemu dengannya di situasi seperti ini. Baby adalah orang yang paling ingin ia hindari ketika ia berkunjung ke rumah keluarganya. Namun sayangnya, ia tidak bisa melakukan itu karena perempuan yang ingin dihindari itu adalah anggota keluarga besar Alexander. Nama panjangnya adalah Baby Love Ella Rys, ia memang sepupu Max. Sementara itu Baby juga masih muda yaitu 7 tahun di bawah Max. Akan tetapi, karirnya sudah melejit dan ia adalah kebanggaan dari neneknya Stefaniella dan ke
Alexander memang memiliki kebaikan dalam ikatan keluarga yang sangat erat. Begitu juga dengan anak-anak mereka didekatkan untuk saling membantu sebagai keluarga. Makanya, sejak remaja Max dan para sepupunya mulai melakukan petualangan kecil seperti berpesta dan healing kemanapun mereka mau, seperti camping atau jalan-jalan ke luar negeri. Tentu saja, di antara mereka ada yang jatuh cinta. Sikap baik dan sifat gentle Max sukses membuat beberapa seoupu perempuannya menyukainya, hal itu berlaku juga untuk Baby, si gadis tercantik di Alexander yang memiliki gen good looking itu. Baby takluk pada pesona Max, ia jatuh cinta pada Max dan mulai mengejarnya. Namun dengan pelajaran ketat dari ibunya, membuat Max harus membatasi diri bahkan perasaannya. Ia tidak bisa mencintai baby apalagi dengan pengaturan keluarga yang membuatnya menjadi pribadi yang kaku dari hari ke hari. Tiba-tiba, suatu hari ketika Max dan sepupu-sepupunya melakukan hiking di sebuah gunung yang ada di Spanyol, Baby dengan
Di dapur Lisa sedang membuat MPASI untuk baby Axel, kemudian ia tersenyum dan menyapa para pembantu di sana. Lisa terkenal ramah karena tidak menganggap mereka sebagai bawahan, malah mengajak mereka berbicara layaknya teman."Kenapa Ibu sangat baik sekali dan tidak segan masuk ke dapur?"Lisa tertawa mendengar pertanyaan Ella."Tentu saja aku menikmati dapur, bagiku dapur adalah taman bermain yang bisa menghiburku. Aku suka memasak dan Max juga mengetahui hal itu.""Oh ya ngomong-ngomong, bagaimana Anda bertemu dengan Tuan Max?" tanya Sena si maid senior.Lisa tersenyum malu, "Sebenarnya ada ikatan kerja di antara kami, dan karena kami terbiasa bersama, akhirnya tumbuh perasaan itu."Para pembantu itu pun ikut tersipu dan merasa antusias mendengar ceritanya. Akan tetapi, tiba-tiba Diana masuk dan berkata."Orang selalu akan menemukan levelnya sendiri di manapun ia berada," ujarnya dengan anggun tetapi menusuk.ia tidak menatap Lisa tetapi, Lisa tahu bahwa itu adalah sindiran untuknya.
Baby tak bisa membendung perasaannya kepada Max. Ia sampai rela merendahkan dirinya untuk mendapat pengakuan dari Max."Apa yang sudah kamu lakukan, hah?!"Tentu saja kelakuan Baby membuat membuat Max kecewa."Aku kecewa padamu, Beb! Apa coba kamu lakuin ini?!!" tanya Max membentaknya.Suara Max membuat Lisa terbangun, ia kemudian bangun dari ridurnya dan menoleh, ia melihat dari jendela. Max tengah berbicara dengan Baby tetapi, terlihat tidak baik-baik saja. 'Apalagi sih yang mereka bicarain sampe Max ngegas gitu?' gumamnya. Prak!Lisa kembali mendengar suara pecahan benda, dan suara Max yang sangat kesal dengan Baby."Apa yang Max lakuin sih?" gumamnya kemudian turun dari ranjang, ia memakai hijab instan dan cardigan miliknya untuk menghampiri Max keluar."Apa yang terjadi?" tanya Lisa setelah sampai di depan Max dan Baby.Wanita cantik itu terlihat hampir menangis dan itu membuat Lisa terkejut, ia menoleh ke arah suaminya."Kenapa?" tanyanya."Akan aku jelaskan nanti. Sepertinya k
Suatu hari Axel yang sudah lulus S1 dan sedang melanjutkan kuliah S2-nya di Amerika menelpon ibu sambungnya dengan video call. "Ma, aku mau ngasih tau sesuatu," ujar Axel. "Iya Sayang, kasih tahu aja," ujar Lisa. "Aku, dapet bagian untuk bacain kesan dan pesan saat wisuda nanti," ujar Axel bahagia. "Wah, masyaa Allah, alhamdulillah. Emang hebat anak Mama." "Pokoknya besok Mama harus ikut di wisudaku, sama adik-adik ya," ujar Axel. "Iya tentu aja, Sayang. Coba kamu kasih tahu Papa kamu biar dia juga mengatur jadwalnya." "Iyap Mah," jawab Axel. "Oh ya, sambil tolong dibujukin Papamu dong. Dia suka lembur, Mama nggak suka ...." keluh Lisa. Axel pun tertawa mendengarnya, "Siap, Mah. Semoga aja aku lekas bisa bantu Papa supaya Papa bisa lebih banyak istirahat sama Mama." "Aamiin, Mama juga berharap gitu, tapi Mama juga nggak mau kalau kamu maksain diri kamu. Kamu masih muda Sayang, perlu menikmati hidup juga jangan langsung kerja kayak Papa kamu. Gak ada waktu buat quality time sa
"Oom Kevan mau nikah Sayang, jadi besok kita kondangan," ujar Lisa pada anak perempuannya. Axel kini bukanlah Baby lagi, ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang membanggakan. Ia sudah tau atas rencana pernikahan itu, bahkan ia tau bagaimana Kevan sulit move on dari ibunya yang ia cintai. Agak mengherankan memang ketika saingan cinta Max malah akrab dengan anak-anaknya, tak bisa dipungkiri itu karena seringnya Kevan bertemu dengan Max sebagai rekan bisnis. Namun, seiring berjalanannya kesibukan Kevan sebagai pimpinan perusahaan membuatnya jadi mudahh menerima ketanyataan bahwa Lies milik suaminya. "Yey! Ketemu Oom Kevan!" ujar Zahra senang. "Iya, Zahra mau ngado apa?" tanya Lisa padanya. "Apa ya?" balasnya berpikir. "Gimana kalau bola basket? Oom Kevan kan suka sasket," ujarnya. "Janganlab Sayang, kan dia lagi nikah bukan bhat ulang tahun. Kadonya yah buat Oom sama Tante bukan hanya untuk Oom." Zahra mengangguk-angguk, "Siap. Terus apa Ma?" Kini Lisa yang berpikir, tetapi Axel ya
Dua bulan terakhir ini Max terus mengganggu Lisa alias mengajaknya bercinta setiap malam, sehingga ia merasa cukup kewalahan dengannya. Namun, ia tidak bisa berkata kalau itu tidak menyenangkan, karena ia pun menikmatinya. Bagaimanapun, aktivitas itu adalah salah satu surga dunia yang Allah siapkan untuk pasangan halal. Tiba-tiba saat Lisa dan Max makan malam, Lisa merasa mual tak berkusuhadahan, sampai ia lemas karena kekurangan cairan. "Sayang, kamu gak papa?" tanyanya panik. Lisa sudah lelah dan tak kuasa untuk menjawab, sehingga Max langsung membawanya ke rumah sakit dengan tergopoh-gopoh. Sifa pun ikut panik melihat Nyonya-nya dibopong oleh sang Tuan, ia cemas. Ia sudah sembuh setelah istirahat dua bulan, mungkin awalnya trauma tetapi ia mulai kembali belajar mobil setelahnya. Meski bekerja dengan Nyonya yang merupakan istri konglomerat yang memiliki banyak musuh, Sifa masih tetap setia pada Lisa karena nominal gaji yang tinggi dan karena ia tidak yakin bisa menemukan bos se
Diana meminta maaf pada Lisa, ia minta maaf karena semua yang terjadi padanya adalah akibat dari ambisinya memisahkan mereka. "Aku minta maaf atas semua yang terjadi padamu, yah ... aku tau, maafku mungkin tidak berguna untuk sekarang tapi, aku berharap bahwa aku bisa menebusnya meski hanya sedikit." Lisa terdiam, kemudian kembali mengingat waktu-waktu ke belakang ketika Diana memperlakukannya. Diana bekerja sama dengan para wanita-wanita yang mencoba untuk mendekati suaminya. ia ingat ada luka yang ia terima dan semua hal tentang Diana. Hingga kemudian, ia mengangguk dan tersenyum pada ibu mertuanya. "Sejujurnya aku juga bukan orang yang baik, sehingga aku bisa mudah ikhlas dengan semua yang sudah terjadi, tapi aku sudah memaafkanmu, Mom. Aku kira kejadian-kejadian yang sudah berlalu biarlah menjadi masa lalu, aku harap kita bisa mulai akur dan membuka lembaran baru." ••• Lisa dan Diana berbelanja bersama di mall dengan bahagia, bahkan Diana membelanjakan banyak barang untuk men
Frans meminta maaf pada Max usai sadar dari mabuknya, Max pun memaafkannya menginat Frans masih berguna untuknya, hanya saja ia memanfaatkan momen itu untuk lebih mengikat Frans. Selain itu, Max juga meminta penjelasan dari sang ibu. Nafsunya untuk memisahkannya dengan Lisa ternyata membuatnya menarik beberapa bawahannya yang lemah untuk berkhianat. Diana pun minta maaf, ia juga menyesal karena Wina akhirnya bunuh diri karena keserakahannya. "Semua tak berguna sekarang Mom, aku tak tau kamu bertindak sejauh ini, lalu aku harus bagaimana?" Diana pun tak mengerti kenapa ia melakukan semua itu hanya karena keinginan terdalamnya yang tidak bisa dibujuk saat itu. Ia begitu mencintai anaknya sampai tak ingat apa-apa, mencintai tradisi dan darah biru yang ia sanjung-sanjung dalam hidup. Max masih sulit untuk memaafkan ibunya, semuanya jadi kacau karenanya. Alhasil Lorey menengahi anak dan istrinya lagi, meski sulit tetapi Max bisa memaafkan sang ibu. Apalagi saat itu Lisa bangun dan men
Di sebuah ruangan gelap, di mana Frans sedang hancur karena pujaan hatinya meninggal. Max menghampirinya bersama Edwin, si pemimpin pasukan keamanannya. Di sanalah Frans yang dalam keadaan mabuk pun jujur kalau ia tau Wina adalah seorang yang bekerja untuk Diana. Wina juga yang membuat kasus kejahatan Larissa lancar, Wina juga yang membuat ia kadang mencurangi informasi dan melambankan kinerja tim IT jika itu tentang Lisa, Wina juga yang membuat Baby lancar melakukan aksi pendekatan pada Max, semua di bawah perintah Diana. Frans juga tau kalau Wina menyukai Max alih-alih dirinya yang sudah bucin atau bulol padanya, tapi Frans tak perduli dan terus mencintainya. "Maafkan aku Bos, aku tahu Ini memalukan sebagai bawahanmu yang harusnya setia padamu, tapi karena cinta menggelapkan mataku dan membuat aku rela mencurangimu." Max masih diam mendengarkan penyesalan Frans yang mabuk itu. "Aku tau ini salah, tapi kalaupun aku diberi pilihan untuk memutar waktu, aku akan melakukan tindakan
Max tak akan sudi memaafkan Ten, ia sudah ingin sekali membunuhnya sejak awal. Namun, Ten dikasih hati malah ngelunjak. Akhirnya ia tak bisa menahan diri lagi untuk tidak melenyapkannya. "Apa yang ingin kamu lakukan padanya?" tanya Lorey pada putranya. "Aku tidak bisa menahan lagi, Dad," ungkap Max dengan suaranya yang penuh emosi. "Max, tolong jangan lakukan itu...." "Tapi sayangnya, aku sudah melakukannya," potong Max, membuat Lorey yang tidak paham pun bertanya. "Maksudmu apa, kamu sudah melakukan apa?" Namun, detik berikutnya Ten muntah darah dan terjatuh ke lantai, Ia terus memegangi perutnya dan dadanya yang terasa sakit. Hal itu menjelaskan pada Lorey, kalau Ten sudah diracuni oleh Max. Melihat hal itu, Lorey langsung berusaha untuk menolong Ten dengan pertolongan pertama. "Apa yang kau lakukan, Max! Astagah!" Namun, semuanya sia-sia karena Ten sudah meninggal, membawa rasa sakit yang ia alami. Tak habis pikir dengan itu, ia langsung menghampiri Max lagi dan mencengkera
Lorey langsung memeluk anaknya dengan erat agar emosinya mereda, ia tau bagaimana perasaan kehilangan orang yang dicintainya. Bayi yang ada di dalam kandungan Lisa meninggal, dan saat ini istrinya koma. Manusia mana yang tahan dengan keadaan itu? Jika saja Frans tidak menemukan titik keberadaan Ten saat itu, pasti Lisa sudah tak bernyawa karena keterlambatan penanganan. Frans mengungkapkan bahwa Ten ada di daerah di mana ia menuju tepat di tempat Lisa berada saat ingin berangkat ke kampus. Pada saat itu pula Max memerintahkan bodyguard yang mengikuti Lisa untuk mencegahnya, tapi gagal. Ten sudah melakukan aksinya dengan menyetir truk dan menabrak mobil yang ditumpangi Lisa. Sayangnya Lisa ada di bagian yang parah, kakinya patah dan tangannya juga patah karena menahan perutnya. Namun, posisi benturannya ada di sebelah kiri dan Lisa terguling sampai terjatuh dengan keadaan tengkurap, sehingga bayinya tidak tertolong lagi. Sifa mengalami patah kaki kiri karena terjepit, lalu tulang
Siapa yang tidak kenal dengan Maxellio D. Alexander? Seorang pebisnis asal Spanyol yang memulai bisnisnya di Indonesia dengan kerja kerasnya. Namun, siapa yang tahu sekarang dirinya terlihat sangat hancur, ketika seseorang yang sangat ia cintai terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit dengan alat bantu medis. Pemberitaan di media sosial dan TV di penuhi oleh kecelakaan istri pengusaha terkaya di Indonesia. Banyak yang nimbrung berspekulasi macam-macam. Wajah hancur Max tertangkap kamera, membuat banyak netizen ikut sedih melihat sosoknya yang hancur. Sementara Baby Axel juga terus menanyakan keberadaan Lisa, bahkan ia ikut sakit karena merasakan Ibu susunya yang sakit. Setiap hari ia menanyakan Lisa di mana, Lisa kapan bisa pulang, sedang apa Lisa, dan semua yang ia ingin tahu tentang ibu susunya itu. Seolah-olah jiwa raga mereka sudah menyatu, sehingga ketika Lisa sakit maka Baby Axel ikut sakit. Baby Axel selalu ikut merasakan kondisi tubuh Liea, ikatan batin mereka terlalu kuat j