Share

Meet Ren Dirga

Penulis: Sata Erizawa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-23 15:48:15

Kiara dan Yuna, mereka berdua melanjutkan acara belanja. Yuna tersenyum senang saat melihat kiara begitu antusias hanya karena harus memilih mana buah yang baik mana yang tidak.

Dari situlah Yuna mulai memahami sedikit demi sedikit karakter Kiara. Ternyata Kiara adalah sosok yang ceria dan keibuan. Bukan berarti seperti ibu-ibu, tapi karena terlihat begitu ahli memilih berbagai macam kebutuhan dapur itulah yang membuat Yuna memiliki pemikiran seperti itu.

Dirinya adalah putri keluarga pelayan, tapi urusan masak-memasak beserta seisi dapurnya bukan ahlinya. Ia iri dengan Kiara yang tahu banyak hal, terutama urysan dapur.

Selain itu, Kiara juga sosok yang ramah, Kiara menjawab pertanyaan dari salah seorang pengunjung supermarket yang bertanya soal letak barang-barang kebutuhan dapur dengan senyuman manisnya.

Kiara juga sosok yang peduli dengan orang lain, Kiara dengan senang hati mengambilkan margarin pada seoarang ibu tua karena tidak bisa mengambilnya di rak margarin yang tinggi.

Melihat hal itu, Yuna hanya kembali tersenyum sambil mendorong trolli belanjaan yang baru ia sadari jika sudah penuh dengan semua kebutuhan dapur.

Ini akan menyenangkan jika Kiara itu adalah saudaranya. Sejenak ide itu terlintas di benak Yuna.

“Ah melelahkan sekali. Hei Kiara, cobalah smooties strawberry ini! Ini enak sekali.” Kata Yuna sambil menyodorkan smooties strawberry yang baru ia dapatkan dari pelayan kafe yang ada di supermarket itu.

“Tapi aku sudah memesan rasa cokelat.”

“Sudahlah, sedikit saja. Ayo!”

Kiara meminum smooties strawberry yang Yuna tawarkan padanya. “Hmm, ternyata enak juga. Kupikir rasanya akan sangat asam, ternyata tidak begitu. Ini bahkan sangat enak.”

“Sepertinya kau tidak menyukai rasa asam?” Tanya Yuna.

“Ya begitulah, Yuna. Aku hanya tidak kuat dengan rasa asam. Di lidah bagaimana rasanya gitu, di perut juga tidak nyaman. Kadang juga, gigiku akan ngilu setelahnya dan itu benar-benar membuatku tidak nyaman sama sekali.”

"Sayang sekali, padahal asam itu vitamin C-nya banyak loh."

"Hm, mau bagaimana lagi. Tidak suka kan tidak bisa dipaksa untuk suka."

Kiara dan Yuna hanya berbincang ria untuk mengobati rasa lelah mereka setelah belanja.

Tak jauh dari kursi yang mereka berdua tempati, sosok laki-laki berparas tampan tengah mengawasi mereka. Setelah memastikan dengan yakin, sosok laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju tempat dimana Kiara dan Yuna tengah duduk.

“Kiara…”

Kiara menoleh kepada sosok laki-laki yang memanggilnya. Matanya membulat lebar. “Se..senior?” Kaget Kiara.

Sementara Yuna hanya terdiam belum mengerti.

“Kau kemana saja? Kenapa kau menghilang begitu saja? Apa kau tidak tahu jika aku mencarimu?”

“Ma..maafkan aku senior, bukan maksudku seperti itu.”

“Aku tahu semua yang terjadi padamu. Kenapa kau tidak mengabariku, hah?” Laki-laki itu meninggikan suaranya membuat hampir seisi kafe menoleh ke arah mereka.

Merasa menjadi pusat perhatian, akhirnya Kiara meraih tangan laki-laki itu dan mengajak laki-laki itu unutk berbicara di tempat yang lebih sepi, di tempat parkir mobil.

Yuna hanya mengekor mereka berdua di belakang. Yunapun juga menjaga jarak untuk memberikan ruang privasi mereka. Yuna hanya bisa melihat dua muda-mudi yang tengah bercengkrama seperti pasangan kekasih yang sedang bertengar.

Tanpa mereka sadari, ada sosok lain yang mengawasi mereka dari dalam mobil.

“Aku kau anggap apa, Kiara? Aku memiliki segalanya. Aku juga tidak masalah untuk membantumu.”

“Karena kau memiliki segalanya itu yang aku tidak bisa. Senior, ada orang baik yang menolongku.” Kiara agak berat mengucapkan kata orang baik. Ray yang membuatnya kesulitan.

“Apa orang itu memperlakukanmu dengan baik?”

Tidak sama sekali jika ingat pelecehan Ray malam itu.

“Hm, bahkan aku diberi kamar yang luas, makanan yang lezat. Senior Ren jangan khawatir!” Kiara tersenyum pada Ren.

REN?

Benar, Ren Dirga yang sedang berbicara dengan Kiara saat ini. Ren yang begitu sangat menghawatirkannya. Ren yang ia panggil senior.

Tanpa Kiara duga, Ren menarik tubuhnya ke dalam pelukkan. Ren memeluknya dengan sangat erat.

Kiara merasa canggung dengan pelukan itu karena Ren sangat jarang memeluknya. Kiara berusaha melepaskan pelukan Ren, tapi tidak bisa. Ren masih tidak mau melepaskan pelukannya.

Pelukan khawatir, cemas, takut, senang, dan rindu yang bercampur aduk. Ren hanya sedang mengekspresikan perasaannya yang tidak bisa ia jelaskan saat ia akhirnya berhasil menemukan Kiara, sosok yang yang selama ini ia cari.

“Senior, sepertinya aku harus segera pulang. Aku tidak enak dengan temanku yang sedang menungguku.” Pinta Kiara.

“Bawa handphone ini agar aku bisa menghubungimu sewaktu-waktu!” Kata Ren sambil menyodorkan sebuah smartphone dari dalam saku celana kerjanya.

Kiara menerimanya.

"Te..terima kasih, Senior."

"Iya. Ingatlah untuk selalu memegang hadphone ini, aku pasti akan menghubungimu! Kau mengerti?"

"Iya, aku mengerti."

.

.

.

Sosok lain yang mengawasi mereka dari dalam mobil hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan. Penuh tanda tanya dan terlihat sedikit… kesal?

Matanya menatap tajam ke arah Kiara dengan seorang laki-laki. Meski tidak tahu apa yang Kiara dan laki-laki itu bicarakan, tapi ia mencoba sedikit menebak dengan otaknya. Ia memiliki otak yang sangat jenius, sepertinya hanya menceritakan hal yang ia lihat itu suatu hal yang sangat mudah.

Seperti mendiskripsikan sebuah gambar dalam soal bahasa Indonesia. Misalnya, gambar itu menunjukkan dua orang lawan jenis yang tengah berpelukan. Apa itu sebuah hubungan? Hubungan apa? Keluarga? Tidak mungkin, pelukannya sangat erat. Cinta? Ayolah, kadang persahabatanpun bisa.

Jujur saja banyak pertanyaan yang membanjiri setiap sudut otaknya.

Siapa laki-laki itu?

Kenapa memeluk Kiara dengan eratnya?

Kenapa memberikan handphone pada Kiara?

Kenapa mereka terlihat serasi?

Pertanyaan-pertanyaan itu kembali menghampiri otak jeniusnya. Pertanyaan yang menurutnya aneh dan tidak masuk akal.

Bagaimana bisa seorang Ray bisa memiliki pertanyaan tidak penting seperti itu?

Ray?

Ray adalah sosok lain yang mengawasi Kiara dan Ren dari dalam mobilnya. Sebenarnya ia tidak berminat menanggapi drama mellow yellow ala FTV yang ada di depannya itu.

Jika bukan hanya karena janji temu dengan klien di kafe yang ada di lantai paling atas gedung supermarket itu, mana mungkin ia akan bertemu dengan Kiara dan sosok laki-laki yang tidak ia ketahui.

Sekali lagi, itu hanya unsur ketidak sengajaan.

Tapi, rasa penasarannya yang entah datang dari mana membuatnya ingin tinggal sementara.

Menguping? Menguntit? Detektif?

Ray tidak tahu menyebut dirinya itu apa. Daripada ia menjadi pusing, lalu akan membuatnya jatuh sakit, mungkin saja bisa membuatnya pingsan, lebih baik ia menyalahkan mesin mobilnya dan meninggalkan drama mellow yellow ala FTV itu. Memang sangat berlebihan, yang jelas ada sedikit rasa aneh di dadanya.

Ingat, hanya sedikit! Sedikit!

Bab terkait

  • Iblis Jatuh Cinta   Again

    Mansion Ray..“Kiara, sepertinya aku tidak bisa membantumu menata semua belanjaan kita. Ibu menyuruhku menjemputnya.” Kata Yuna.“Tidak apa-apa Yuna, lagi pula ini mudah. Aku bisa melakukannya sendiri. Kau segeralah pergi, kasihan bibi Willy jika harus terlalu lama menunggu.”“Aku tahu, baiklah aku akan pergi menjemputnya. Kau berhati-hatilah di rumah, kak Ken sedang tidak ada, ayah juga sedang pergi, jika kau membutuhkan sesuatu mintalah bantuan pada kak Ray! Sepertinya dia sudah pulang, aku melihat mobilnya ada di garasi.”Kiara hanya mengangguk mengerti. Berarti ia hanya sendirian di rumah bersama Ray! Semua orang penghuni rumah sedang memiliki urusannya masing-masing.Tidak Kiara pungkiri jika ia masih takut dengan Ray. Ia sangat jarang bertemu Ray meski mereka berdua seatap, bukan jarang bertemu, lebih tepatnya berusaha saling menghindar, mereka juga belum genap dua bulan berkenalan, tapi Ray m

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Iblis Jatuh Cinta   Try to Comfort

    FLASHBACK ONSebelumnya..."Berhenti menangis, bodoh! Suaramu berisik sekali!" Bentak Ray.Kiara mencoba diam dan tak menangis lagi. Ia menahan suara tangisan agar tak terdengar oleh telinga Ray. Ia tersedak-sedak, terisak-isak, dadanya sakit, kepalanya sakit, hidungnya sakit, matanya membengkak."..." Takut. Kiara sangat takut pada Ray.Sudah kedua kalinya ia mengalami pemaksaan seksual dengan cara yang mengerikan. Pengalaman pertamanya saja belumlah bisa ia lupakan. Belumlah bisa ia sembuhkan, kini ia harus kembali mengalaminya dalam kurun waktu yang tak begitu lama."Aku hanya ingin menikmati tubuhmu lagi! Seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya. Seperti yang kita lakukan baru saja. Kau masih kurang, kan?" Kata Ray.Kiara menggeleng dan terus mengeluarkan air matanya. "Jangan, Tuan! Jangan lagi!""Aku tidak butuh jawaban dar

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Iblis Jatuh Cinta   About Ray's Past

    FLASHBACK ONSebelumnya, di kamar Ray...Ray meraba-raba ranjang sebelahnya, mencari sesosok yang belum lama ini menghangatkan tubuhnya. Tidak ada! Namun sosok itu tidak ada di sana. Ranjangnya terasa dingin. Ia pun mencoba membuka matanya perlahan. Didapatinya sosok yang begitu familiar di hadapannya."Mencari Kiara?" Tanya Ken sarkastik. Ia kesulitan mengendalikan emosinya saat ini. Ingin rasanya segera melayangkan bogem mentah kepada si tampan yang sedang malas-malasan di ranjangnya itu."Dia dimana? Aku masih belum selesai dengannya. Jika kau senggang, cepat panggil dia kemari!" Pinta Ray.Oh My God! Oke, sabar Ken!"Kau sadar dengan apa yang baru saja kau lakukan tidak, hah? Kau memperkosa Kiara lagi, Ray!""Aku hanya menidurinya saja." Ray nampak santai sambil mengenakan kemejanya."Hanya? ... Hanya kau bilang? Kau mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Iblis Jatuh Cinta   Kiara's Decision

    "Apa yang terjadi setelah itu?"“Mereka tewas di tempat!"Kiara mencolos.“Mereka tewas di tempat, itu berita yang kami lihat keesokan harinya di TV. Ayahku hanya bisa menyelamatkan Ray, ayahku bilang orang tua Ray terjepit jadi tidak mungkin bisa dikeluarkan dengan cepat sementara ia harus berpacu dengan waktu karena mobil ayah Ray sudah terbakar sebagian.” Jawab Ken.Kiara menutup mulutnya, seakan-akan ia bisa merasakan kejadian memilukan itu.“Ray masih sangat beruntung karena tidak banyak orang yang mengetahui jika Tuan Angga Yudhistira, ayah Ray memiliki anak bungsu, yaitu Ray. Mungkin karena ayah Ray sudah tahu jika suatu saat pasti akan ada orang-orang yang berniat tidak baik padanya, maka dari itu, ayah Ray tidak begitu terbuka soal keluarganya. Jadi semua partner kerjanya hanya tahu jika Tuan Angga hanya memiliki anak tunggal saja. Ray sudah tinggal di Inggris sejak kecil. Di Inggris ia tinggal dengan sahabat ayahny

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-23
  • Iblis Jatuh Cinta   Ray's

    Masih di kamar Kiara...Kiara tahu jika sampai detik ini, ia masih menyalahkan Ray dengan apa yang sudah Ray perbuat terhadapnya. Ia ingin lepas tangan dan masa bodoh dengan masa lalu yang terjadi pada Ray. Toh dirinya juga mengalami hal yang sama. Sama-sama kehilangan kedua orang tuannya.Namun lagi..Lagi-lagi sisi malaikatnya tak bisa ia khianati. Ia tak bisa menanggalkan sikap bawaanya yang sebenarnya itu sangat merepotkan. Ya, sifat iba dan terlalu baiknya.Apa memang dirinya ini sebaik itu?Kiara adalah tipe wanita yang dikenal sangat baik di lingkungannya. Ia juga sering dikerumuni banyak orang karena kebaikkannya, tentunya juga didukung karena parasnya yang ayu juga.Kiara tidak tegaan. Ia mudah menangis meski hanya melihat pengemis dengan tubuh tak beruntung. Tangisannya bisa ia pikirkan sampai berberapa hari. Ia juga akan menyesal jika ia tak membantu pengemis itu.Sama halnya dengan perasaannya kali ini. Kiara

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Iblis Jatuh Cinta   A Hacker Named Teha

    Malam menjelang. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 11.35, hampir tengah malam. Seorang laki-laki dengan tinggi 180 cm, memiliki kaki jenjang, badan yang berotot meski agak kurus, hidung mancung, dan jidat yang bagus sedang meneteng sebuah tas ransel dan berdiri santai di depan sebuah gerbang.Kaca mata hitamnya menutupi matanya yang indah. Laki-laki itu memakai jaket berwarna hitam dengan baju kemeja kotak-kotak sebagai dalamannya. Ia juga memakai celana jeans senada dengan warna jaketnya.Nada-nada lagu keluar dari mulutnya. Ia bernyanyi pelan.Laki-laki pemilik nama asli Teha Yuwan lalu membuka tas ranselnya yang ia bawa itu dan mengambil sebuah benda seperti smartphone. Ia berjalan ke tembok sisi gerbang. Ia mengamati sebuah alat berwana hitam yang menempel di dinding itu.Dengan sedikit tenaga ia membuka tutup dari alat berwarna hitam itu. Kemudian Teha menancapkan sebuah kabel, sejenis kabel data ke dalam smartphonenya. Setelah itu menghubungkannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Iblis Jatuh Cinta   Chit-Chat

    “Kiara, kembalilah ke kamarmu!” Pinta Ray."..." Kiara hanya menurut saja apa yang Ray katakana padanya. Kiara masuk ke dalam kamarnya.“Aku butuh penjelasan tentang kerusuhan ini!”Kata Ray.Setelah Ray mengunci kamar Kiara, ia berjalan dimana semua orang sedang berkumpul di ruang tamu....Kamar Kiara."Ada orang baru. Seorang laki-laki. Sepertinya seumuran dengan Tuan Ray dan Kak Ken. Tadi Tuan Ray dan laki-laki itu seolah sudah kenal sejak lama. Apa mereka dari kecil sudah menjalin persahabatan? Laki-laki itu terlihat sangat ekspresif. Apa Tuan Ray mau dengan sosok berisik seperti laki-laki itu? Maksudku, Tuan Ray yang super menyeramkan, tapi bersedia berteman dengan laki-laki ceria? Ya bisa saja, meski mungkin lebih banyak tidak mungkinnya." Batin Kiara.Kiara memilih untuk merebahkan diri di ranjang. Tubuhnya terasa sangat remuk. Bermain dengan Ray itu sangat melelahkan."Sial aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • Iblis Jatuh Cinta   Nostalgia

    "Kalian lanjutkan saja berbincangnya. Paman dan Bibi akan kembali beristirahat..." Kata Paman Willy. "Tuan Ray mohon Anda juga segera beristirahat..." Kata Bibi Willy. "Hn." Kata Ray yang entah apa itu artinya. Iya atau tidak. Hanya Ray yang paham. Teha adalah anak tunggal Yuwan sahabat mendiang ayah Ray. Teha tinggal di Inggris bersama ayahnya. Dia mengunjungi Indonesia hanya beberapa kali saja jika ia sedang merindukan kedua sahabat kecilnya, Ray dan Ken. Masih di ruang keluarga mansion milik Ray... "Kak Teha masih akan lama di sini, kan?" Tanya Yuna. "Hn, begitulah. Aku kali ini sepertinya akan tinggal lebih lama lagi di Indonesia karena aku mendapatkan pekerjaan cukup berat dari Ray si iblis brengsek itu." Jawab Teha yang masih tidak terima dengan perlakukan dari Ray. Ray memintanya untuk membantu mencari data perusahaan incaran Ray, Angkara Corp. tentunya data yang bersifat maya. Kenapa? Itu adalah keahlian T

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23

Bab terbaru

  • Iblis Jatuh Cinta   Fact About Rena

    Apa yang baru saja dikatakan oleh Ray? Rena di luar negeri menggugurkan kandungan? Kiara yakin dengan sangat pasti bahwa dirinya dapat mendengar dengan jelas ucapannya Ray. "K-Kau..." Rena mulai terbata." Ray menatap intan ke arah Rena. "Tidak perlu berbohong kepadaku, Rena. Aku tidak sebodoh itu untuk berdiam diri dan seolah-olah tidak tahu apa-apa." "..." "Aku tahu kau ke luar negeri untuk menggugurkan kandunganmu. Aku tahu jika kau membuka selangkanganmu untuk pria-pria di luar sana. Aku tahu kau adalah wanita murahan yang selalu saja tidak cukup bermain dengan satu pria." Tubuh Rena gemetaran setelah mendengar ucapan dari Ray. "I-Itu tidaklah benar Ray. Mana mungkin aku seperti itu." Ujar Rena. Sementara itu, Kiara hanya bisa mematung di sampingnya Ray. Ia bahkan kesulitan untuk mengedipkan matanya ketika mendengar ucapan dari sang suami ini. Rena pergi ke luar negeri untuk menggugurkan kandungan? Rena bermain dengan banyak pria? Apakah Ray ini tidak asal b

  • Iblis Jatuh Cinta   She's Comback Again!

    Time skip... "Saya tidak paham dengan apa yang terjadi. Apa maksudnya Anda meminta saya untuk kembali bertemu dengan Anda lagi? Apakah Anda sama sekali tidak puas dengan jawaban saya tempo hari? Jawaban saya akan selalu sama dan tidak akan pernah berubah! Saya tidak akan pernah mengembalikan Alvaro Rayvansha kepada Anda!" Ujar Kiara dengan sangat tegas. Ia bahkan sampai menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah habis kesabaran. Sepertinya memang sulit berbicara baik-baik dengan dirimu, ya? Padahal, di sini dirimu lah orang ketiga di antara aku dan juga Ray. Seharusnya kamu itu sadar diri, harusnya kau pergi setelah pemilik hati asli Ray kembali!" Kata Rena tak mau kalah. "Pemilik asli hati Ray?" Kiara menaikkan sebelah alisnya sebelum akhirnya tertawa lebar setelahnya. "Ha hahahah, jangan bercanda! Mantan kekasih Anda itu sudah mengganti pemilik hatinya. Pemilik hatinya bukan lagi Anda, tetapi saya, istri sahnya!" Rena mencengkram kain pakaiannya. "Itu jelas tidak mungkin!" "Terse

  • Iblis Jatuh Cinta   He's Crazy as Always

    Beberapa waktu kemudian...Dapur mansion milik Ray..."Bibi Willy, tolong jangan berpikiran yang tidak-tidak, ya? Aku sendiri benar-benar kesulitan untuk mengusir diri Tuan Ray..." Ujar Kiara.Mengusir Ray?Yang benar saja!Namun, mengusir di sini bukanlah mengusir dalam artian yang buruk. Jadi ceritanya, usai sore yang panas tadi, Kiara memutuskan untuk ikut membantu memasak makan malam. Meskipun bisa dikatakan dirinya sekarang sudah menjadi nyonya rumah dari mansion mewah ini, tetapi dirinya masih sering melakukan aktivitas seperti yang biasa dirinya lakukan sebelum menikah dengan Ray.Ketika ia sedang memasak, suaminya yang seenaknya saja itu selalu saja mengikuti dirinya, terhitung sejak mandi bersama tadi. Ray bagaikan perangko yang tidak mau lepas dari amplopnya. Lalu, lihat apa yang dilakukan oleh Ray saat ini. Pria iblis ini sedang memeluk Kiara dari belakang, tak mau melepaskannya, padahal di situ Kiara sedang memasak dan ada bibi Willy juga!"Tidak masalah Kiara... Tuan Ray

  • Iblis Jatuh Cinta   You're Mine, Kiara!

    Kiara menata nafas dan detak jantungnya. Ia harus segera mengutarakan pertanyaan yang mengganjal di dalam otaknya ini. "A-Apakah kehadiran saya di dalam hidup Anda hanya untuk tempat buang sperma Anda?" Tanya Kiara hati-hati "Hah?" Ray cengo. Pertanyaan macam apa ini? "A-Ampun, m-maafkan saya... Tolong jangan marah dengan pertanyaan dari saya ini..." Kiara terlihat ketakutan.Ray menghela nafas."Tak bisakah kau menatapku dengan benar? Aku rasa kita seharusnya tidak seasing ini." Ujar Ray.Kiara mencoba menatap Ray, ragu-ragu. Cukup tak menyangka juga apabila Ray akan berkata seperti itu. Bahkan, nadanya terdengar cukup serius.Lalu, tangan kekar tapi kurus itu menyebut lembut pipi hangat Kiara."..." Kiara bingung harus menanggapinya seperti apa.Ray terlalu berbeda."Kalau kau butuh jawaban dari pertanyaanmu, seharusnya kau bisa menatapku dengan benar, kan?""Tapi Anda menyeramkan..."Jawaban polos Kiara hampir saja membuat Ray terjungkal."Dengar, aku memang tidak pandai bersik

  • Iblis Jatuh Cinta   I Hate Him! 21+

    "Gilaaa! Dosa apa kau ini sebenarnya, hah? Sudah keluarga hancur, jatuh miskin, diperkosa, kini giliran mau bahagia, malah mantan pacar suami muncul dan mengganggu... Tch, seharusnya aku menikah dengan seorang pria yang sudah selesai dengan masa lalunya! Sialan, sudah lama aku tak sekesal ini!" Kiara terus saja menggerutu usai pertemuannya dengan Rena. Bahkan, ia menjadi tak semangat untuk melanjutkan PKL nya di kantor. Alhasil, ia memilih untuk izin pulang cepat. Harusnya tidak boleh, tapi ia memanfaatkan koneksinya dengan sang pemilik perusahaan untuk bisa izin pulang. Tentu saja ia memakai alasan karena tidak enak badan. Sebenarnya bukan sebuah kebohongan, ia memang pusing, meski bukan pusing karena sakit medis. "Kiara kemana? Aku tidak melihatnya di meja kerjanya?" Tanya Ray pada Ken sehabis dari pertemuan bisnis di luar kantor. "Kau tidak dikirimi pesan sama Kiara?" "?" Ray menaikan sebelah alisnya tanda tidak tahu apa-apa. "Tadi usai jam istirahat siang, dia memint

  • Iblis Jatuh Cinta   Give Him Back To Me

    "Jika aku bilang aku ingin kau mengembalikan Ray padaku, bagaimana?" Ujar Rena "Eh?" Permintaan apa ini? Kiara sampai harus memiringkan kepalanya ketika mendengar perkataan dari wanita yang dulu menjadi kekasihnya Ray. Harus menjawab seperti apa apabila diberi pertanyaan seperti itu? Di sini, yang diminta itu adalah dirinya yang merupakan istrinya Ray! Seorang mantan kekasih meminta kembali suaminya? Wah, sekonyol apa pemikiran dari Rena ini sebenarnya? "Kau pasti syok mendengar permintaan dari diriku, kan? Aku bisa mengerti karena dia sekarang sudah menjadi suamimu. Cukup tidak wajar bagi seorang mantan kekasih seperti diriku meminta suami dari istrinya seperti ini. Namun, aku benar-benar tidak bisa menyerah akan Ray.""Cukup tidak wajar?" Kiara kembali tidak habis pikir. "Permintaan dari Anda ini benar-benar sangat tidak wajar! Anda adalah wanita teraneh yang pernah saya temui di dalam hidup saya." Kata Kiara."Kau boleh menganggap diriku seperti apapun itu. Namun, Ray lebih

  • Iblis Jatuh Cinta   Am I That Selfish?

    Waktu berganti, diketahui jika Rena pun sudah pergi dari kantornya Ray. Kiara sendiri, ia berpura-pura tidur sebentar dan keluar dari kamar setelahnya. Ia diajak makan siang bersama oleh Ray dan ia mengiyakan begitu saja. Tentu, ia tidak membahas apapun soal pembicaraan Ray dengan Rena. Lagipula, Ray sendiri juga bungkam akan hal itu. Ray bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Pria dingin ini juga tidak berniat membicarakan Rena pada Kiara. Jadi, buat apa Kiara mempertanyakannya, kan? "Saya akan kembali bekerja. Permisi..." Ujar Kiara. "Hn. Nanti pulang bersama." Kata Ray. "Ya." Dan waktu juga berlalu begitu saja. Hingga waktu bekerja selesai, lalu pulang setelahnya, tidak ada pembicaraan berarti di antara sepasang suami istri yang baru menikah ini. Malah, lebih banyak diamnya, terutama ketika mereka berdua dalam perjalanan pulang ke rumah. Ah, mobil pun terasa begitu sunyi. Itu tandanya memang tidak ada pembahasan apapun selama perjalanan pulang itu. Entahlah, keduanya s

  • Iblis Jatuh Cinta   Already End

    Sebenarnya, Ray cukup kaget karena tiba-tiba saja wanita yang dulu pernah mengisi hari-harinya ini menampakan diri di hadapannya, tanpa diundang oleh dirinya tentunya. Hanya saja, pria tampan ini sangat pandai untuk mengendalikan ekspresi wajahnya, sehingga meskipun dirinya kaget, tetapi ekspresi seperti itu tidak akan terlihat oleh siapapun. Termasuk Rena.Ray terlihat mengendorkan kerah kemejanya yang sedari tadi terasa begitu mencekik leher. Mata sayunya yang penuh dengan tatapan dingin itu terus saja mengawasi Rena."Aku tidak suka diberi tatapan dingin seperti itu, Ray... Aku merasa tidak nyaman karenanya." Ujar Rena tanpa basa-basi langsung mengutarakan apa yang dirinya rasakan.Tentu saja Ray langsung mengabaikannya."Aku dapat mengingat dengan jelas bahwa aku tidak pernah sekalipun mengirim undangan pada dirimu untuk datang kemari." Kata Ray yang masih setia dengan mimik wajahnya yang datar.Darimana Rena tahu jika dirinya 'bekerja' di Syailendra Group?"Ayolah, tentu saja aku

  • Iblis Jatuh Cinta   Unwanted Visitor 21+

    "Hmm, laporan ini bisa diterima. Aku bisa memahaminya dengan baik karena ini lumayan mudah dimengerti. Kau sudah berhasil dalam membuat laporan, Kiara. Kau lulus!" Ujar Ray usai memeriksa laporan yang Kiara bawa untuk dirinya."...""Kenapa hanya diam saja? Bukankah aku baru saja memberikan pujian yang baik untuk dirimu? Kau tidak senang mendapatkan pujian dari diriku? Bahkan sekedar ucapan terima kasih saja, itu juga tidak keluar dari mulutmu. Sungguh, ini tidak seperti dirimu yang biasanya." Sambung Ray lagi.Sang istri, Kiara pun akhirnya menghela nafasnya, dan apa yang dirinya lakukan ini membuat suaminya tidak suka."Hei, perhatikan sikapmu, Kiara!""Yang seharusnya memperhatikan sikap itu adalah Anda, Tuan Ray!" Seru Kiara."Aku sudah bersikap dengan benar, tidak perlu diperhatikan lagi.""Sudah bersikap dengan benar apanya? Apa-apaan ini, Tuan Ray? Anda tidak mau melepaskan saya dari pangkuan Anda!"Kiara sebenarnya merasa risih karena sedari tadi dirinya berada di dalam pangku

DMCA.com Protection Status