Beranda / Fantasi / Iblis Itu Suamiku / CHAPTER 12 : AKU BAIK-BAIK SAJA

Share

CHAPTER 12 : AKU BAIK-BAIK SAJA

Penulis: Audreana Ivy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-20 14:24:48

Lagi-lagi aku berjalan tanpa arah di tengah derasnya salju yang turun malam ini. Meskipun musim semi hampir tiba, namun tubuhku masih merasakan dingin menjalar. Tanganku mencengkram erat dadaku yang terasa sesak dan sakit. Aku tidak mengerti, kenapa air mataku terus mengalir. Padahal jelas-jelas aku mengetahui apa yang dilakukan Sebastian hanya bagian dari rencana, lagi pula ia tidak menerima tawaran Emilia untuk tidur bersama. Ia hanya memancing agar wanita itu melakukan penawaran, seperti yang biasanya ia lakukan pada pria-pria lain untuk dapat menjalin kerja sama dengan Oswald.

Langkahku semakin cepat, aku berlari hingga beberapa kali menabrak ora

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nay Asmiati
Terlarut dalam cerita. Hingga tak kusadari, berada di akhir chapter. Semangat, Thor. Lanjutkan đź’Ş
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 13 : JANGAN PERGI

    Nuansa ruangan monokrom yang biasanya diliputi aroma citrus dan musk kini telah berganti dengan aroma alkohol serta obat-obatan yang menusuk. Tidak ketinggalan seorang gadis bermanik hazel yang masih menutup matanya rapat tengah tertidur di atas ranjang berukuran king milik Sebastian. Benar, sejak semalam kamar pria bersurai pirang itu telah disulap menjadi sebuah ruang perawatan karena keadaan sang gadis yang sekarat karena hipotermia. Tak habis pikir entah apa yang merasuki istrinya itu hingga lagi-lagi hampir mengakhiri nyawanya dengan berjalan di tengah badai tanpa mengenakan alas kaki di atas jalanan bersalju. "Ada apa ini? Mengapa perasaanku gelisah sejak tadi?" ujar sang iblis tepat setelah ia menyelesaikan jadwalnya pada hari itu. Sebastian m

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-23
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 14 : ANTARA AMBISI DAN OBSESI

    London, Inggris kini telah turut serta sebagai jajaran kota metropolitan di dunia. Pasalnya gedung-gedung pencakar langit telah menjadi pemandangan sehari-hari warga London. Jalanan beraspal pun telah menyelimuti setiap sudut kota. Salah satu bangunan yang mengisi London adalah gedung milik perusahaan farmasi Oswald. Perusahaan yang telah berdiri selama hampir 15 tahun itu menjadi incaran para sarjana untuk memulai keberuntungan mereka selepas berhasil meraih gelar dari tempat mereka menimba ilmu. Emillia Oswald adalah direktur utama dari Oswald. Wanita berparas ayu dengan rambut coklat sebahu masih tampak seperti gadis berusia 25 tahun, sekalipun sebenarnya di tahun ini ia telah berkepala tiga. Putri Sulung dari Johanna ini dikenal akan kepribadiannya yang ramah, cerdas, dan tegas di antara para Karyawannya. Langit musim dingin di London terlihat bersahabat karena warna biru yang menjadi dasar tempat gumpalan-gumpalan putih bergantung, sehingg

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-31
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 15 : PINTU YANG LAIN

    Sebuah kafe yang terletak di pinggiran London kedatangan tamu, sebuah mobil SUV baru saja berhenti di sana. Pengemudinya adalah seorang wanita berparas manis yang mengenakan setelan kemeja dan celana kain, tidak lupa sepasang sepatu hak tinggi hitam beserta tas tangan bermerek Gucci melingkari lengannya. Wanita itu tampak celingukan sesaat setelah melewati pintu kafe. Seorang wanita berambut senada seperti milikku akhirnya tiba. Melihatnya tidak dapat menemukan keberadaanku membuatku melambaikan tangan pelan⸻memberikan tanda. Ia tidak segera melangkah untuk menyusulku yang duduk di sudut kafe dekat lorong menuju toilet. Ia justru menuju konter di mana seorang pegawai kafe telah mengulum senyum sopan menanti kedatangannya, agar dapat mulai mencatat pesanan pelanggan cantik jelita ini. “Satu gelas Frappucino, tolong tambahkan krim lebih banyak,” ujar si pelanggan wanita cantik sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 16 : SEKUTU

    Ada beberapa hal yang membuat wanita bersurai senada denganku tiba-tiba menawarkan sebuah bisnis. Itu semua karena isi amplop yang kusodorkan⸻sebuah foto yang terdapat seorang wanita dan pria sedang bercumbu mesra. Robert Hammington, suami dari Maggie dan seorang manager di perusahaan Oswald. Salah satu kaki tangan Emilia yang selalu melakukan setiap perintahnya, layaknya seorang butler pada tuan yang mereka layani. Tidak ada yang tidak murka ketika menemukan suami dan kakak kandungnya sendiri sedang saling memagut dan bertukar saliva. Bahkan, aku saja yang telah mengetahui rencana yang kami siapkan sendiri⸻aku dan Sebastian⸻ masih menangis histeris karena merasakan sesak teramat sangat ketika melihat adegan romantis itu. “Penawaran apa yang ingin kau lakukan?” tanyaku sambil menyeka sisa butiran air mata. “Aku akan membantumu untuk menghentikan Emilia. Jangan biarkan dia merayu Sebastian lebih jauh. Kita harus tangka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 17 : BUKAN SI BAIK HATI

    “Sebastian!!”Ternyata saat aku membuka mata, sosok si pria iblis yang akhir-akhir ini hinggap dibenakku telah berdiri tepat di sampingku sembari mengulas senyum menawan.Sebastian masih sibuk mengusap puncak kepalaku, sementara aku hanya mendongan dan menikmati pemandangan makhluk terkutuk milik Tuhan yang paling seksi menurutku. Aku memahami alasan Emilia yang sangat terobsesi untuk mencicipi suamiku ini.Wajah, tubuh bahkan tindak tanduknya bagi seorang manusia merupakan sebuah hal yang sangat sempurna. Lalu wanita mana yang tidak akan tergila-gila, jika menemukan seorang pria dengan perangai tampan nan rupawan. Jangan lupakan Sebastian ku ini adalah seorang jenius muda yang memiliki gelar profesor, sekaligus pemilik salah satu rumah sakit terbesar dan terkenal di London.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 18 : TEKAD SEORANG IBU

    Suara derit pintu tertutup cukup keras. Bahkan karena terlalu keras seorang bocah lelaki terbangun dari tidur sorenya yang cukup singkat. Ia berjalan terhuyung-huyung. Iris safirnya kemudian mendapati sosok wanita bersurai mahoni tampak cukup berantakan sedang bersandar di pintu.“Ibu … ?” Panggilan pelan si bocah lelaki membuat Maggie tersadar dari lamunannya untuk sesaat. Rautnya yang semula memerah akibat menahan tangis tiba-tiba saja lenyap ketika menemukan sosok salah satu malaikat kecilnya.“Rezef, kenapa kau di sini? Ibu dengar dari Jessie kau sudah tidur,” kata Maggie sembari meraih tubuh mungil balita berusia 3 tahun itu dan menggendongnya. Bukannya menjawab sang buah hati justru tertawa senang dan mengecup pipi Margaret.Langkahnya yang hampir mencapai ruang keluarga ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 19 : TERLIHAT SEPERTI

    London hari itu sedang membeku. Ramalan cuaca mengatakan suhu akan mencapai -5°C. Itulah alasan mengapa aku mengenakan pakaian yang tebal. Sebuah kaos berlengan panjang, sweater, kemudian mantel tebal dan sepasang bots, aku justru merasa akan berkuda di tengah salju bukannya pergi untuk bekerja.Namun meski suhu dingin seakan membekukan aliran darah, sepertinya itu semua tidak berlaku bagi pria di sampingku. Sebastian hanya mengenakan sweater rajut berwarna abu, dipasangkan jeans dan mantel senada denganku. Ia bahkan tidak melilitkan syal di leher, kulit pucatnya tampak serasi dengan salju.“Apa kau tidak kedinginan?” tanyaku saat kami tiba di persimpangan lampu merah. Sebastian tidak menjawab ia justru menaikan sebelah alisnya dan mengambil sesuatu di belakang.‘Ah! Sebuah selimut tambah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 20 : BLANGKO WARNA COKLAT

    BrakkkSuara pintu yang baru saja ditutup keras hampir membuat sosok wanita bersurai mahoni yang semula sibuk dengan beberapa tumpukan kertas terjatuh dari kursi. Untung saja ia masih dapat menahan tubuhnya, jika tidak rencananya untuk membuat pria berwajah tampan di hadapannya menderita akan gagal.“Maggie, apa maksudmu dengan isi blangko ini? Kau bercanda?” tanya pria itu sambil menyodorkan sebuah amplop coklat di atas meja.Maggie hanya melirik sekilas sebelum akhirnya ia memilih untuk melanjutkan kegiatannya mengurus beberapa berkas yang menumpuk. Ia bahkan tampak tidak tertarik pada sepucuk amplop coklat yang masih tergeletak di hadapannya.Sikap wanita yang tak lain istrinya itu berhasil membuat Robert menggeram kesal. Sebuah gebrakan pada meja kerjanya membuat M

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-30

Bab terbaru

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 47 : KEBAKARAN JENGGOT YANG BERUNTUN

    "Mereka adalah kenalan Istri saya ketika masih berkuliah." Satu kalimat jawaban yang baru saja meluncur dari mulut Sebastian berhasil membuat pasangan Porlock hampir tersedak. Mereka terlalu terkejut dengan tanggapan jujur pria bersurai pirang tersebut. Veronica langsung menjatuhkan pandangannya ke arah sosok gadis bermanik hazel yang sedari tadi tampak tenang, bahkan terlalu tenang meski mereka saat ini sedang berdiri berhadapan satu sama lain. Terasa aneh menurut gadis bersurai kemerahan itu mengingat apa yang telah terjadi diantara mereka pasti membuat keadaan menjadi canggung. Dan mungkin Rael tidak akan dapat tenang bertemu dengan orang-orang dari masa lalu, apalagi memperkenalkan dirinya sebagai teman semasa kuliah, Veronica benar-benar dibuat terkejut. “Benarkah begitu, Nyonya Dayton? Astaga … pantas saja Anda berdua tampak menawan, ternyata para wanita cantik ini berasal dari satu tempat yang sama,” ujar si pria tambun dengan tawa yang cukup keras. Rael tersenyum manis. G

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 46 : KAWAN LAMA

    Surai pirang yang berkilauan tampak seperti helaian sutera berwarna emas, paras tampannya berhasil menghipnotis kaum hawa di seluruh penjuru ruangan, bahkan termasuk wanita milik pengacara Porlock, “Kau memandangi pria lain di hadapan Suamimu secara terang-terangan? Veronica, kau pasti kehilangan akal sehatmu.”Mendengar teguran sarkas sang suami berhasil membuat Veronica mendelik tajam. Tapi tidak lama ia langsung meneguk sampanye yang berada di atas baki salah seorang pelayan, “Aku tidak memandanginya … aku hanya tidak percaya sosok yang baru saja kita bicarakan akan muncul. Apakah kau tidak pernah tahu suami Rael terkadang akan menggantikan?”Anthony menggeleng dan menyibakkan rambutnya frustasi. Sungguh, ia sendiri tidak akan mengira pria itu akan benar-benar muncul di hadapannya. “Ini benar-benar sebuah kebetulan yang tidak diharapkan. Seharusnya, suami Rael tidak muncul. Meskipun bagian dari Dayton, kupikir pria itu tipikal yang membenci bisnis dan semacamnya,” kata Anthony den

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 45 : SOSOK YANG TIDAK DIINGINKAN

    Rosewood London adalah salah satu dari jajaran hotel terbaik yang terletak di jantung kota London. Tamu-tamu mereka bukan sekedar turis belaka, beberapa di antaranya merupakan para pebisnis atau orang-orang penting, seperti orang-orang berdarah biru. Dan hotel dengan bangunan pencakar langit menjulang itu tengah dipadati mobil-mobil seharga gedung apartemen pinggiran Inggris, alasannya hanya satu⸺perayaan ulang tahun perusahaan perbankan terkenal Inggris raya⸺Dayton. “Akhirnya seseorang menyadari bakatmu,” ucap seorang wanita bersurai kemerahan yang baru saja turun dari salah satu mobil ferrari. Lipstik kemerahan yang merona menghiasi bibir mungil nan seksinya. “Sudah kubilang, ini hanya perihal waktu. Perusahaan waktu itu hanya sebuah umpan sampai predator yang lebih besar muncul dan menyadari keberadaanku.”“Suamiku memang sangat hebat … aku bahkan tidak akan menyangka kita akan mendatangi Rosewood. Tapi aku sedikit cemas, maksudku aku tidak akan menyangka nama keluarga suami Rael

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 44 : KEJUTAN DAN HADIAH

    “Baiklah, sekarang jelaskan padaku. Mengapa ekspresimu sangat bahagia setelah bertemu dengan mereka? Atau kau baru saja mendapat lotre?”Aku langsung mencecar Sebastian begitu kami mendudukan diri di dalam mobil. Pria itu terkekeh pelan dan justru mengecup dahiku kilat. Sial! Ia berhasil membuat semburat kemerahan muncul di kedua pipiku, “Tidak bukan begitu, jika aku mendapat lotre itu karena kau menjadi Istriku.” Panas yang melingkupi wajahku semakin menjadi-jadi. Aku sedang serius bertanya dan benar-benar penasaran, ia justru melontarkan gombalan ala hidung belang, “Aku membutuhkan jawaban, Sebastian. Bukan gombalan maut mu itu.”“Padahal aku tahu kau juga menyukainya, bukan? Gombalan mautku ….”“Sebastian, jika sekali lagi kau mempermainkanku akan kupastikan semua koleksi biji kopimu berakhir ke dalam tempat sampah.” Sebastian yang semula tertawa akhirnya menekuk alis dan bibirnya⸺kesal dengan ancaman yang baru saja kuberikan. Pria itu sangat mencintai kopi, sampai-sampai ia rela

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 43 : MEREKA

    “Raeliana …? Kau benar Rael?” Sebuah suara yang menyebut namaku untuk kedua kalinya berhasil menghentikan kegiatanku dan Sebastian. Bibir ranumku telah menjauh, tapi manik hazelku masih terpaku pada iris obsidiannya. Seluruh saraf di tubuhku membeku. Bahkan untuk menggerakan ujung jariku hampir mustahil dan penyebabnya adalah sosok yang aku yakin saat ini sedang berdiri di balikku. Aku mengenal suara ini, setidaknya beberapa tahun terakhir sebelum aku memilih meninggalkan ibu kota. Tidak kusangka ternyata takdir akan mempertemukan wanita yang berhasil menghancurkan cinta dan namaku. “Rael, jangan menjadi pengecut. Kau sudah memilikiku, jadi sunggingkan senyum terbaikmu,” bisik Sebastian di telingaku dan mendaratkan kecupan penyemangat. Pria itu benar. Alasan aku sampai menjual jiwaku sendiri padanya hanya untuk membalaskan setiap luka yang dibuatnya disini. Rael! Jangan menjadi pengecut, seperti yang diucapkan Sebastian aku sudah tidak sendirian lagi. Setelah menghembuskan nafas p

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 42 : SOSOK MASA LALU YANG LAIN

    Sebuah salah satu gedung pencakar langit yang mengisi ibu kota Inggris menjadi tujuan kami hari ini. Sebastian tampak tampan dalam balutan kemeja hitam dan sebuah topi berwarna senada, aku pun memilih mengenakan pakaian yang lebih tipis mengingat musim dingin telah berakhir. Alasan kami kemari tidak lain adalah untuk mengawasi target selanjutnya, jika tidak begitu mengapa kami yang sudah memiliki apartemen mewah harus mengunjungi hotel? “Siapa tadi nama mantan kekasihmu yang bajingan itu?” tanya Sebastian setelah pelayan membawa pergi daftar pesanan kami. Aku mendengus kesal karena pria bersurai pirang itu tampak sengaja mengulang pertanyaan yang sama beberapa kali. “Anthony Porlock, apakah kau harus menanyakan hal yang sama? Padahal kau sudah hafal jadwalnya, tapi menghafal namanya saja tidak bisa.” “Maafkan aku Istriku tersayang. Maklum saja, aku tidak pernah mengira harus mengingat nama seekor babi hutan,” kata Sebastian yang telah terkikik kecil. Kali ini aku memilih untuk tert

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 41 : LOVEY-DOVEY DI PAGI HARI

    Mataku terasa begitu berat. Tapi cahaya matahari yang menelisik masuk melalui tirai terlanjur mengusik tidurku, sehingga dengan berat hati aku terpaksa membuka mata dan memperhatikan ruangan yang tidak lain adalah kamarku. Aku melenguh ketika merasakan otot-otot tubuhku terasa kaku. Entah sejak kapan aku sudah berada di apartemen, dan lagi aku mengenakan piyama. Aku tidak terlalu ingat mengganti pakaianku dengan ini. Malas berpikir lebih jauh membuatku mengabaikannya saja, toh aku sudah terlanjur berganti pakaian. Disaat sedang sibuk bergelung di dalam selimut kilasan kejadian kemarin terlintas. Aku dan Sebastian pergi ke pantai. Kami berjalan-jalan menyusuri pantai di udara yang dingin sembari menonton para peselancar bermain kejar-kejaran bersama ombak. Seulas senyum terukir di sudut bibirku s

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 40 : MEMORI DAN HARAPAN KOSONG

    Butiran salju yang menumpuk dan dinginnya udara yang membekukan aliran darah menjadi fokus perhatianku sejak mobil milik Sebastian meluncur di jalanan beraspal. Kami baru saja meninggalkan salah satu penjara wanita Wakefield. Tidak ada percakapan diantara kami, hanya ada deru mesin mobil saja yang mengisi suasana hening. Entah mengapa aku sendiri tidak begitu tertarik hanya untuk memecah keheningan, sehingga aku memilih diam. “Rael … apakah kau ingin pergi ke pantai?” Sebuah pertanyaan yang baru saja dilemparkan pria bersurai legam di sampingku berhasil membuat kerutan samar terukir di dahiku. “Di tengah musim dingin seperti ini? Kau mengajakku untuk pergi ke pantai?” Sebastian tidak segera menanggapi pria itu justru tertawa kecil dan mengangguk, “Kau pasti belum pernah bukan? Kita hanya akan menikmat

  • Iblis Itu Suamiku   CHAPTER 39 : KENYATAAN YANG TERSEMBUNYI

    “Apa yang kalian lihat?! Aku akan mencabut kedua bola mata kalian jika sekali lagi melihatku!” Seorang wanita berambut mahoni berteriak marah kepada beberapa orang wanita lain yang berada di satu ruangan dengannya. “Aku akan membuat Robert membayar semua ini. Beraninya dia mengkhianatiku, setelah aku memberikan segalanya pada pria itu … lihat saja, mereka pasti akan meregang nyawa di tanganku,” gumamnya lagi. Ia menggigit kuku-kuku jarinya untuk meredakan rasa cemas yang telah menggelayuti sejak hari pertama dirinya mengenakan setelan orange neon. “Emilia, kau ada tamu.” Pintu besi terbuka menampilkan wanita berseragam kebiruan⸺opsir penjaga sel⸺telah berdiri di ambang pintu untuk membawa Emilia menemui seseorang. Mendengar namanya disebut Emilia tersenyum lebar. Ia bahkan sampai terbahak dan berulang kali menunjuk narapidana wanita lain yang berada di

DMCA.com Protection Status