Share

Omongan Tetangga

PoV Zainab

Setelah pulang dari rumah sakit, Mas Zaidan jadi lebih fokus untuk mengajar dan Ibu juga lebih sering pergi untuk mengecek restoran barunya. Namun, ada Bu Padma dan Pak Rudi yang menemaniku di rumah. Mereka banyak membantu mengurus Zahira dan membuatku tidak kesepian.

Pagi itu, aku menjemur Zahira di halaman depan. Ada beberapa tetangga perempuan seusia Ibu yang mendekat dan masuk ke halaman rumah ini sambil menyapa ramah. Memang belum sempat diadakan acara akikah atau sekadar syukuran setelah kepulangan Zahira. Kami sudah menyepakati menunggu tanggal kelipatan tujuh dari hari lahir Zahira agar bisa sekalian diadakan akikah. Dan itu jatuh empat hari lagi.

"Alhamdulillah, cantik sekali anaknya Zaidan." Seorang ibu dengan jilbab hitam memuji sambil mengelus pipi Zahira.

Aku pun hanya menyambut dengan senyuman.

"Siapa namanya, Nak?" tanya seorang ibu dengan rambut tertera sebahu.

"Zahira, Bu," jawabku tetap dengan senyum.

"Alhamdulillah, ya, anaknya bisa sembuh. Padahal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status